Anda di halaman 1dari 5

32

PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK


PADA PASIEN STROKE

Pipit Festy
Bagian Keperawatan Keluarga Program Studi D3 Keperawatan
Fakultas Ilmu kesehatan UMSurabaya

Abstrak
Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan oleh karena terhentinya suplai
darah secara tiba-tiba. Sehingga pasien akan mengalami kelumpuhan dalam jangka waktu
lama. Untuk mengurangi dampak kecacatan, maka dibutuhkan program Rehabilitasi
Medik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran keluarga dalam pelaksanaan
Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit Al.Irsyad Surabaya tahun 2009.Desain penelitian
adalah deskriptif dengan jumlah sampel 23 responden dari 23 orang populasi. Analisa
data dengan menggunakan tabel Distribusi Frekwensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa
peran keluarga sebagai motivator adalah baik (78%), peran keluarga sebagai Educator
masih sangat kurang (39%), dan peran keluarga sebagai perawat keluarga sudah cukup
(65%).Kesimpulan , semakin baik peran yang dimainkan oleh keluarga dalam
pelaksanaan program Rehabilitasi Medik pada pasien stroke, maka semakin baik pula
hasil yang akan dicapai.

Kata Kunci : Peran, Rehabilitasi Medik

LATAR BELAKANG mampu mempertahankan/ menciptkan


Peran dan fungsi keluarga sangat suasana rumah yang sehat dan keluarga
penting saat salah satu anggota mampu membuat keputusan tindakan
keluarganya mengalami stroke. Adapun kesehatan yang tepat. Peran keluarga
peran itu sendiri merupakan serangkaian diharapkan dapat meningkatkan
perilaku yang diharapkan sesuai dengan perawatan bagi pasien stroke guna
posisi sosial yang diberikan (Marilyn. meminimalkan terjadinya kecacatan
M. Friedman, 1998). Untuk fisik dan ketergantungan pasien stroke
berfungsinya peran secara adequat dalam memenuhi kebutuhannya sehari-
merupakan hal yang sangat penting hari. Pemberian penyuluhan kesehatan
bukan hanya untuk berfungsinya terhadap keluarga pasien stroke
individu secara sukses melainkan juga merupakan salah satu solusi untuk
untuk keberhasilan fungsi keluarga. meningkatkan pengetahuan keluarga
Fungsi-fungsi keluarga dicapai lewat tentang pentingnya program Rehabilitasi
penampilan peran-peran keluarga Medik bagi pasien stroke sehingga
(Marilyn. M. Friedman, 1998). Menurut keluarga lebih mengoptimalkan
Dovali dan Logan (1986) keluarga perawatan pada program Rehabilitasi
adalah sekumpulan orang dengan ikatan Medik pada pasien stroke. Tujuan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang penelitian ini adalah mengetahui peran
bertujuan untuk menciptakan, keluarga dalam pelaksanaan rehabilitasi
mempertahankan budaya dan medik pada pasien stroke.
meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta sosial dari setiap
anggota keluarga. Dimana keluarga METODE PENELITIAN
memiliki fungsi yang sa;ah satunya Penelitian ini menggunakan desain
adalah tugas kesehatan keluarga yang diskriptif dengan mengidentifikasi
menurut Friedman (1988) yaitu keluarga peran keluarga dalam pelaksanaan
mampu memberi perawatan pada Rehabilitasi Medik pada pasien stroke.
anggota keluarga yang sakit, keluarga Populasi yang dimaksud adalah keluarga
33

yang memiliki pasien stroke yang pasien stroke. Data diperoleh langsung
dirawat di Rumah Sakit Al.Irsyad dari responden dengan menggunakan
Surabaya dengan jumlah 23 orang pada kuesioner dan angket yang sudah
bulan Juni 2009 yang terdiri dari 7 orang disiapkan sebelumnya oleh peneliti.
pasien stroke yang disebabkan oleh Data di olah menggunakan distribusi
perdarahan otak dan 16 orang pasien frekuensi dalam bentuk tabel (Master
stroke yang disebabkan oleh Sheet). Hasil pengolahan data disajikan
Thrombose/Emboli. Variabel dalam dalam bentuk distribusi frekwensi
penelitian ini adalah peran keluarga
dalam pelaksanaan rehabilitasi medik

HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Peran keluarga sebagai motivator dalam pelaksanaan Rehabilitasi Medik pada
pasien stroke di Rumah Sakit Al.Irsyad Surabaya Tahun 2009.
Peran Keluarga Frekwensi Nilai Prosentase (%)
Baik 18 78
Cukup 3 13
Kurang 2 9
Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa peran keluarga sebagai motivator sudah
berjalan dengan baik yaitu sebanyak 18 responden (78%) dari 23 responden.

Tabel 2. Distribusi peran keluarga sebagai educator dalam pelaksanaan Rehabilitasi


Medik pada pasien stroke di Rumah Sakit Al.Irsyad Surabaya Tahun 2009.
Peran Keluarga Frekwensi Nilai Prosentase (%)
Baik 5 22
Cukup 5 22
Kurang 4 17
Sangat Kurang 9 39
Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa peran keluarga sebagai educator ternyata
masih sangat kurang yaitu sebanyak 9 responden (39%) dari 23 responden.

Tabel 3. Distribusi peran keluarga sebagai perawat keluarga dalam pelaksanaan


Rehabilitasi Medik pada pasien stroke di Rumah Sakit Al.Irsyad Surabaya
Tahun 2009.
Peran Keluarga Frekwensi Nilai Prosentase (%)
Baik 7 31
Cukup 15 65
Kurang 1 4
Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa keluarga sebagai perawat keluarga sudah
cukup yaitu sebanyak 15 responden (65%) dari 23 responden.
34
35

PEMBAHASAN pengalaman – pengalaman yang terjadi


Peran Keluarga Sebagai Motivator di masyarakat pada pasien yang
Pada tabel 4. berdasarkan hasil menjalani latihan dan yang tidak
penelitian dapat memberikan gambaran menjalani latihan. Kurangnya
bahwa sebagian besar keluarga pasien pengetahuan keluarga dalam
stroke telah menjalankan perannya menjalankan peran sebagai educator
dengan baik sebagai motivator di dalam disebabkan oleh karena kurangnya
pelaksanaan Rehabilitasi Medik yaitu pengalaman keluarga tentang cara
mencapai 78%. Hal ini dapat merawat pasien stroke, kurangnya
ditunjukkan dengan banyaknya keluarga informasi yang didapat oleh keluarga
pasien stroke yang memiliki motivasi tentang penyakit stroke dan tentang
tinggi dalam memberikan dukungan program Rehabilitasi Mediknya. Adapun
pasien stroke di dalam pelaksanaan pengetahuan itu sendiri merupakan hasil
Rehabilitasi Medik yang meliputi: dari tahu dan ini terjadi setelah orang
keluarga mengingatkan disaat akan melakukan penginderaan pada obyek
dilakukan latihan, mendorong pasien tertentu (Notoadmodjo, 2003). Peran
agar tidak putus asa, agar pasien patuh keluarga sebagai educator ini hendaklah
terhadap program latihan dan pasien dapat lebih ditingkatkan karena keluarga
melakukan latihan secara rutin. merupakan sistim pendukung yang
Sehingga dapat menimbulkan semangat penting dalam memberikan pendidikan
pada diri pasien demi tercapainya kesehatan dalam sebuah keluarga.
peningkatan status kesehatan secara
optimal. Tingginya motivasi keluargaPeran Keluarga Sebagai Perawat Keluarga
dalam memberikan motivasi secara Berdasarkan hasil penelitian dapat
optimal pada pasien stroke dalam memberikan gambaran bahwa peran
pelaksanaan Rehabilitasi Medik sebagai perawat keluarga yang telah
dipengaruhi salah satunya oleh kejadian diperankan oleh keluarga dalam
situasional. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan Rehabilitasi Medik sudah
Friedman (1998) bahwa kejadian cukup yaitu mencapai 65%. Ini dapat
situasional disini merupakan kejadian ditunjukkan dengan banyaknya keluarga
yang berhadapan dengan keluarga yang pasien stroke yang sudah mampu
pasti mempengaruhi fungsi peran setiap melaksanakan tindakan keperawatan
anggota keluarga dan situasi ini secara mandiri. Yang menurut
sebenarnya merupakan kejadian yang Notoadmodjo perilaku yang didasari
penuh dengan stres. oleh pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari
Peran Keluarga Sebagai Edukator oleh pengetahuan. Dimana hal ini akan
Berdasarkan hasil penelitian dapat mempengaruhi peran keluarga sebagai
memberikan gambaran bahwa peran perawat keluarga terutama pada pasien
keluarga sebagai educator yang telah stroke yang membutuhkan program
diperankan dalam pelaksanaan Rehabilitasi Medik yang meliputi
Rehabilitasi Medik ternyata masih keluarga memperhatikan waktu (jadwal)
sangat kurang yaitu hanya mencapai latihan, keluarga memberikan perawatan
39%. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sederhana untuk meringankan dampak
kurangnya pengetahuan keluarga tentang kecacatan, keluarga melakukan tindakan
program Rehabilitasi Medik pada pasien untuk meningkatkan status kesehatan,
stroke sehingga keluarga kurang mampu dan keluarga selalu berkonsultasi
memberikan pendidikan pada pasien dengan petugas rehabilitasi medik
tentang pentingnya program Rehabilitasi tentang program latihan dan tentang
Medik, tentang urutan pelaksanaan kadaaanya, maka hendaklah lebih
latihan, tentang akibat bila tidak ditingkatkan lagi pelayanan kesehatan
menjalani latihan, dan tentang bagi anggota keluarga yang sakit demi
35

peningkatan derajat kesehatan keluarga


secara menyeluruh. Depkes RI (1996), Asuhan
Keperawatan pada Klien
SIMPULAN DAN SARAN dengan gangguan sistim
Peran keluarga sebagai persyarafan, Jakarta, Depkes
motivator yang dilakukan oleh keluarga RI.
pasien stroke dalam pelaksanaan
Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit Marilyn. M. Friedman (2002),
Al.Irsyad Surabaya Tahun 2009 Keperawatan Keluarga Teori
sebagian besar adalah baik 78%, peran dan Praktek, Edisi 3, Jakarta,
keluarga sebagai pasien edukator sangat EGC.
kurang 39%, dan peran keluarga sebagai
perawat keluarga adalah cukup 65%. Notoadmodjo (2003), Pendidikan dan
Keluarga perlu melakukan Perilaku Kesehatan, Jakarta,
perannya secara optimal dalam merawat Rineka Cipta.
anggota keluarga yang mengalami
stroke untuk menunjang penyembuhan. Notoadmodjo, S (2005), Metodologi
Penelitian Kesehatan, edisi
KEPUSTAKAAN Revisi, Jakarta Rineka Cipta.
Arif Manjoer, Suprohaita, Wahyu Ika
Wardani, Wiwik Setyowulan Nursalam, (2003), Konsep dan
(2000), Kapita Selekta Penerapan Metodologi
Kedokteran, Edisi ketiga jilid Penelitian Ilmu Keperawatan,
kedua, Fakultas Kedokteran Jakarta, Salemba Medika.
Universitas Indonesia, Media
Aesculapius. Sugiono (2005), Metode Penelitian
Administrasi, Bandung,
Arikunto, S (2002), Prosedur Alfabeta
penelitian suatu Pendekatan
Praktek edisi Revisi V, Jakarta, Thamrihsyam Hamid, Dhewi Wahani
Rineka Cipta. Satori (1992), Ilmu Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi, Unit
Aziz Alimul H (2002), Riset Rehabilitasi Medik RSUD. Dr.
Keperawatan dan Teknik Soetomo, Surabaya.
Penulisan Ilmiyah, Salemba
Medika, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai