Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah
dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Tahunan Program Promosi
Kesehatan di Wilayahkerja Puskesmas Kebonsari Tahun 2016
Dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2016 dan MD”Gs 2025, saat
ini factor perilaku sangat berperan sekali dalam menentukan status kesehatan.
Untuk mempercepat terwujudnya pembangunan kesehatan diatas, pemerintah
dibidang kesehatan menciptakan suatu program yaitu: Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat sehingga program ini akan dapat mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia.
Laporan ini disusun untuk memberikan informasi tentang gambaran hasil
program Promosi Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kebonsari selama tahun
2009, sehingga dapat digunakan sebagai evaluasi dan acuan perencanaan
program di masa berikutnya. Laporan ini masih banyak kekurangannya,
saran,nasehat, dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan,
hingga penyusunan laporan ini menjadi lebih baik dan sempurna.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Kepala Puskesmas
Kebonsari dan Kasi Promkes dan UKI Dinkes Kota Pasuruan serta coordinator
lintas program di Puskesmas Kebonsari atas dukungannya sehingga laporan ini
bisa terwujud.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan data untuk
peningkatan pencapaian Program Promosi Kesehatan di tahun berikutnya,
amiin, terima kasih.
Pasuruan, 31 Desember 2016
Mengetahui Penyusun
Kepala Puskesmas Kebonsari Koordinator Program Promkes
2
Laporan Tahunan Program Promosi Kesehatan ini disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Umum Puskesmas Kebonsari
BAB III : Program Promosi Kesehatan
BAB IV : Hasil Pelaksanaan Kegiatan
BAB V : Pembahasan
BAB VI : Kesimpulan dan Saran
Lampiran : Profil PKM Kebonsari 2016
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KEBONSARI
A. GEOGRAFI
Puskesmas Kebonsari terletak diwilayah utara kota Pasuruan, antara
112,45’ – 112,55’ BT dan 7,35’ – 7,45’ LS, dengan ketinggian 4 m diatas
permukaan laut, dengan luas wilayah : 1,99 Km2.
Batas wilayah Kerja Puskesmas Kebonsari adalah:
Sebelah Utara : Kelurahan Tambaan dan Trajeng
Sebelah Timur : Sungai Gembong (Wilayah Puskesmas
Kandangsapi )
Sebelah Selatan : Kelurahan Purworejo ( Wilayah Puskesmas
Purworejo )
Sebelah Barat : Kelurahan Gentong
( Wilayah Puskesmas Gadingrejo )
Wilayah datar, melandai dari selatan ke utara dengan kemiringan 0 – 1 %.
Disebelah utara langsung berbatasan dengan laut Jawa, dan pembuangan air
langsung ke laut tersebut, sehingga kadang – kadang bila air terlalu banyak
dan deras yang bertepatan dengan bulan purnama, laut pasang air tidak
dapat ditampung kelaut dan kembali ke daratan, akibatnya sebagian wilayah
kerja Puskesmas Kebonsari terendam banjir terutama daerah sekitar aliran
sungai gembong ( sebelah timur wilayah kerja Puskesmas Kebonsari ).
Sungai gembong merupakan satu- satunya yang berfungsi sebagai drainase
alam yang bermuara ke Selat Madura / Laut Jawa di Wilayah Puskesmas
Kebonsari sepanjang 2 – 3 km. Pantainya dimanfaatkan untuk usaha tambak
dan garam.
Wilayah Kerja Puskesmas Kebonsari terletak di poros/ ditengah Kota
Pasuruan yang terdiri dari 4 Kelurahan yaitu : Kelurahan Kebonsari,
Kelurahan Bangilan, Kelurahan Mayangan, dan Kelurahan Ngemplakrejo.
Keempat wilayah tersebut dihubungkan dengan kondisi jalan AS yang baik
dan lancar dan jarak tempuh/ jangkauan ke Induk Pelayanan Kesehatan
hanya butuh waktu 15 menit, dan jarak tempuh1-2 km.
B. DEMOGRAFI
Menurut proyeksi penduduk sensus( SKRT) tahun 2015, jumlah penduduk
wilayah kerja Puskesmas Kebonsari tahun 2016 adalah: 22.251 jiwa yang
terdiri dari 9.269 jiwa laki – laki dan 12.882 jiwa perempuan. Sex ratio
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari ( perbandingan penduduk
laki – laki dengan perempuan ) rata – rata pada tahun 2016 adalah 1,334
4
yang berarti perbandingan penduduk laki – laki dengan perempuan adalah
1: 1,3
Dengan luas wilayah kerja 1,99 km2, maka rata – rata kepadatan
penduduk sebesar 2.211 jiwa/ km2. Adapun jumlah kepala keluarga di
wilayah Puskesmas Kebonsari tahun 2016 sebanyak 4.363 KK, bila
dibandingkan dengan jumlah penduduk maka rata – rata 1 ( satu ) KK ada
5,1 jiwa. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk, KK, RW, RT per kelurahan
wilayah kerja Puskesmas Kebonsari dapat dilihat pada lampiran tabel 1.
5
Stasiun KA : 1 buah
Pondok Pesantren : 3 buah
Data ini dapat dilihat pada lampiran tabel 4.
4.Data Tatanan Tempat – Tempat Kerja
Jumlah tatanan tempat – tempat kerja di wilayah kerja Puskesmas
Kebonsari Tahun 2016 adalah 18 buah, yang terdiri dari :
Perusahaan / pabrik : 12 buah
Kantor pemerintah : 6 buah
Kantor swasta :0
Data ini dapat dilihat pada lampiran tabel 5.
5.Data Tenaga Promosi Kesehatan
Jumlah tenaga promosi / penyuluh kesehatan yang ada di Puskesmas
Kebonsari tahun 2016 adalah 1 orang yang berpendidikan S I
Keperawatan sekaligus sebagai koordinator Program Promosi Kesehatan.
Bila dilihat dari standart kebutuhan tenaga promosi kesehtan masih
sangat kurang dari standart, sehingga kinerja tenaga promkes masih
kurang optimal.
Sedangkan yang dimaksud tenaga penyuluh/ promosi disini adalah tenaga
yang langsung menangani penyuluhan ( mendapat SK sebagai Penyuluh
Kesehatan / Promkes baik dari Kepala Dinas Kesehatan / Kepala
Puskesmas / Pejabat Setempat ( Walikota ). Kebutuhan tenaga Promkes
ini sebenarnya telah diantisipasi dengan keluarnya: Keputusan Mentri
Negara Pendayaguanaan Aparatur Negara No. 58/KEP/M.PAN/8/2000
tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan Angka
Kreditnya.
6.Data Sarana Penyuluhan Yang Dimiliki
Jenis dan jumlah sarana penyuluhan yang dimiliki Puskesmas Kebonsari
tahun 2016, dapat dilihat pada lampiran tabel 7. Jenis sarana standar
minimal yang harus dimiliki pengelola program Promkes di Puskesmas
antara lain:
NO JENIS SARANA YANG ADA STANDART
1 OHP 0 1
2 LCD, Slide Proyektor 0 1
3 TV, Video player 1,1 1
4 Kamera foto 1 1
5 Radio Kaset, Repro kaset 2,1 1,1
6 Laptop,Komputer, printer, scaner 1,10,2,0 1
7 Almari media 3 1
8 Mobil unit Penyuluhan 1 1
9 Amplifier/ wireless 0 1
10 Standing flicarht 0 2
11 Papan informasi 4 4
6
Berdasarkan data diatas sarana promkes yamg dimiliki di Puskesmas
Kebonsari sebagian besar belum mencukupi, karena masih setengah item
yang belum dimiliki yaitu: OHP, LCD,Slide proyektor, scanner, amplifier/
wireless dan standing flichart. Oleh sebab itu kemampuan operasional
program Promkes di Puskesmas Kebonsari belum menghasilkan secara
optimal, juga karena tenaga promkes yang terbatas.
7.Data Potensi Masyarakat
Potensi masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari tahun
2016 adalah sebagai berikut:
Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) : 1 buah
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM ) : 4 buah
Organisasi kepemudaan : 4 buah
Organisasi Wanita : 2 buah
Organisasi Keagamaan : 4 buah
Lintas Sektor Terkait : 4 buah
Organisasi Profesi :0
8.Jalur Promosi Kesehatan
Jalur promosi kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari
adalah sbb.:
Radio Pemerintah : 1 buah
Radio Swasta : 2 buah
Media massa ( cetak ) : 2 buah
7
10. PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBONSARI
8
BAB III
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
A. VISI
Visi Promosi Kesehatan adalah masyarakat mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya sehingga mereka dapat hidup sehat, produktif,
bahagia, dan sejahtera.
B. MISI
Misi Promosi Kesehatan adalah melakukan upaya pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan, melalui:
1. Advokasi kesehatan kepada para penentu Kebijakan, untuk membuat
Kebijakan yang berwawasan Kesehatan.
2. Menjembatani, menggalang kemitraan dan membina suasana yang
kondusif demi terwujudnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
masyarakat.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan melakukan penyuluhan,
pendidikan, pelatihan dan memperkuat sumber daya manusia untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat.
C. TUJUAN
Tujuan Umumnya adalah : Terwujudnya Indonesia Sehat 2025.
Tujuan Khususnya adalah:
1. Meningkatnya dukungan dari penentu Kebijakan dalam membudayakan
PHBS
2. Adanya produk kebijakan yang mendukung promosi kesehatan
3. Meningkatnya upaya promosi kesehatan pada lintas program
4. Meningkatnya upaya promosi kesehatan pada lintas sector secara
terkoordinasi dan sinkron
5. Meningkatnya upaya PHBS di semua tatanan
6. Meningkatnya kampanye hidup sehat
7. Meningkatnya Promosi Kesehatan sebagai program prioritas.
D. SASARAN
Sasaran Promosi Kesehatan menurut Tatanan, adalah:
1. Tatanan Rumah Tangga, yaitu: ibu, anggota keluarga, kepala keluarga,
keluarga yang berpengaruh, kader, PKK, Tokoh masyarakat, Tokoh
agama, dan LSM
2. Tatanan Institusi Kesehatan, yaitu: petugas kesehatan, Organisasi profesi
kesehatan, kelompok peduli kesehatan, pimpinan dan direktur.
9
3. Tatanan Institusi Pendidikan, yaitu: seluruh siswa, mahasiswa, guru,
dosen, karyawan, pengelola kantin, kepala sekolah dan dekan.
4. Tatanan Institusi Tempat – Tempat kerja, yaitu: seluruh karyawan,
pengurus/ serikat pekerja, pengelola dan pemilik perusahaan.
5. Tatanan Institusi Tempat – Tempat Umum, yaitu: pengunjung, pengguna
jasa, karyawan, pengelola dan Kepala Daerah.
E. KEBIJAKAN
Kebijakan yang diambil di Puskesmas Kebonsari adalah mengacu kebijakan
yang diambil oleh Dinas Kesehatan Kota Pasuruan yaitu: melaksanakan
sosialisasi dan penyuluhan dalam rangka pemasyarakan PHBS, serta yang
terpenting untuk tingkat Unit Pelaksana Tehnik ( Puskesmas ) adalah
intervensi PHBS sesuai dengan masalah kesehatan yang didapatkan dari
survey yang sudah dilaksanakan awal tahun 2015, yaitu 4 intervensi utama:
Perilaku Menimbang Balita ke Posyandu, Persalinan oleh tenaga kesehatan,
Peningkatan ASI Ekslusif, Dan Rumah Tangga Bebas Jentik.
10
Tujuan Umum:
Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap, dan perilaku serta
kemandirian perorangan, keluarga, dan masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat .
Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku individu
anggota keluarga di tatanan rumah tangga terhadap kesehatan diri
dan keluarga khususnya melalui program KIA, Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Gaya hidup Sehat, dan JPKM
b. Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa
dan guru di tatanan institusi pendidikan khususnya terhadap
program kesehatan lingkungan, gaya hidup sehat, dan JPKM
c. Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku petugas
kesehatan di tatanan institusi kesehatan agar mampu melakukan
pembinaan khususnya program kesehatan lingkungan, KIA, gaya
hidup sehat, Gizi, dan JPKM
d. Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku
karyawan/ pekerja dan pimpinannya di tatanan tempat – tempat
kerja khususnya terhadap program Kesehatan Lingkungan dan
Gaya Hidup Sehat serta JPKM
e. Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku
masyarakat pengunjung/ pengelola di tatanan tempat – tempat
umum khususnya terhadap program Kesehatan Lingkungan dan
Gaya Hidup Sehat.
Ruang Lingkup :
Ruang lingkup program PHBS adalah :
a. Tatanan Rumah Tangga
b. Tatanan Institusi Pendidikan
c. Tatanan Institusi Kesehatan (RS, Puskesmas, Pustu, RB, BP )
d. Tatanan Tempat – Tempat Kerja ( Kantor Pemerintah, Swasta,
Perusahaan/ Pabrik )
e. Tatanan Tempat – Tempat Umum ( Tempat Ibadah, Warung
Makan, Pasar, Terminal )
f. Tatanan Pondok Pesantren.
11
Penyediaan kotak informasi yang berisi: leaflet, buklet dll yang berisi
tentang PHBS dan Gaya Hidup Sehat.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
12
Tabel Frekuensi Penyuluhan Kelompok dan Jumlah
Sasaran pada Kelompok Masyarakat Umum di Puskesmas
Kebonsari Tahun 2016.
NO MATERI FREKUENSI JML
( Kali ) Sasaran
1 KIA,KB, Gizi, Imunisasi 295 8148
2 Diare, DBD, TB, Ispa, Kusta 295 8148
3 Kesehatan Lingkungan 72 1880
4 NAPZA, AIDS,dll 72 1880
5 Kesehatan Usila 143 3840
6 JPKM 36 880
7 Kesehatan Gilut 36 880
8 PHBS, Gaya Hidup Sehat 295 8148
9 Desa/ Kelurahan Siaga 108 1998
10 Kesehatan Reproduksi Remaja 36 880
11 Kesehatan Jiwa 36 880
Jumlah 1424 37562
Khusus untuk penyuluhan NAPZA yang masuk dalam standart
Pelayanan Minimal ( SPM ) dengan target frekuensi penyuluhan
tahun 2016 sebesar 5% dari jumlah total frekuensi kegiatan
penyuluhan, pada tahun 2016 Puskesmas Kebonsari mencapai 5,05
% yang berarti sudah memenuhi target.
13
Frekuensi Penyuluhan NAPZA pada Kelompok Potensial tahun 2016
mencapai 8,9 % dari total frekuensi penyuluhan kelompok
potensial, berarti memenuhi target SPM yang 5 %.
1. Definisi Operasional.
Rumah Tangga adalah unit keluarga yang bertempat tinggal dalam
satu atap, satu sumber penghasilan dan satu dapur (Depkes RI,
2002).
Rumah Terdekat adalah rumah yang jarak antara pintu utamanya
paling dekat (Depkes RI, 2002)
14
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang seluruh anggota
keluarganya memenuhi 10 indikator PHBS sesuai yang ditetapkan
Pusat/ Departemen Kesehatan,(Depkes RI, 2002)
Indikator PHBS meliputi:
Indikator Perilaku Sehat:
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. ASI ekslusif pada bayi
3. Kebiasaan tidak merokok
4. Kebiasaan melakukan aktifitas fisik olah raga setiap hari
5. Kebiasaan makan sayur dan buah setiap hari
6. Rumah Tangga Yang Menimbang Balitanya Ke Posyandu.
Indikator Lingkungan Sehat:
7. Menggunakan jamban
8. Menggunakan air bersih
9. Rumah Tangga Yang Bebas Jentik
10. Rumah Tangga Yang Anggotanya Mencuci Tangan Dgn Air dan
Sabun
2. Metode Sampling
Tehnik sampling yang digunakan adalah tehnik sample total covereg
seluruh Rumah Tangga di 3 Kelurahan wilayah Puskesmas Kebonsari.
3. Analisa Data
Untuk menganalisa dan pengolahan data pada sample digunakan Statistik
sederhana Software SIMPHBS 2007 dan SPSS 17.
15
dengan hasil tahun 2015, hasil tahun 2016 ada penurunan 6,09 %
( dari 100 % ), seperti terdapat pada table dibawah ini:
2. ASI Ekslusif
Dari survey diperoleh hasil bahwa ibu rumah tangga yang mempunyai
bayi (1 – 11 Bulan) sebanyak 110 RT dari seluruh sample (630) yang
memberikan ASI saja sampai bayinya usia 6 bulan ( ASI Ekslusif)
adalah sebanyak 68 ibu RT ( 61,81 % ) dan yang tidak ASI Ekslusif
adalah 42 ibu RT ( 38,19 % ). Hasil ini bila dibandingkan dengan tahun
2015 terjadi peningkatanan 2,38 % ( dari 59,43 % ), seperti terdapat
pada table dibawah ini
16
TABEL DISTRIBUSI HASIL SURVEY INDIKATOR ASI EKSLUSIF
TAHUN 2016 PER KELURAHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KEBONSARI.
17
4. Kebiasaan aktifitas fisik Olah Raga setiap hari
Dari survey diperoleh hasil bahwa anggota rumah tangga yang
melakukan kebiasaan aktifitas fisik olah raga setiap hari secara teratur
selama 30 menit sebanyak 628 rumah tangga ( 99,67% ), sedangkan
yang tidak melakukan aktifitas olah raga setiap hari secara teratur
selama 30 menit sebanyak 2 rumah tangga ( 0,33% ) dari 630 sampel.
Hasil ini bila dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami peningkatan
sebanyak 0,37 % ( dari 99,37 %), seperti terdapat pada table dibawah
ini:
18
sedangkan yang tidak membiasakan makan sayur dan buah adalah
sebanyak 45 rumah tangga ( 7,20 % ) dari 630 sampel. Hasil ini bila
dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu 5,98
% ( dari 86,82 % ), seperti terdapat pada table dibawah ini:
TABEL INDIKATOR KEBIASAAN MAKAN SAYUR DAN BUAH
SETIAP HARI, PKM KEBONSARI TAHUN 2015/2016
INDIKATOR TH 2015 TH 2016 KET.
Kebiasaan Makan Sayur Dan 86,82 % 92,80% + 5,98
Buah setiap Hari %
19
TABEL INDIKATOR RUMAH TANGGA MENIMBANG BALITA KE
POSYANDU PKM KEBONSARI TAHUN 2015/2016
INDIKATOR TH 2015 TH 2016 KET.
Menimbang Balita Ke posyandu 92,06 % 97.80% 5,74%
20
TABEL DISTRIBUSI HASIL SURVEY INDIKATOR PEMANFAATAN
KETERSEDIAAN JAMBAN TAHUN 2016 PERKELURAHAN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBONSARI.
21
9. Rumah Tangga Bebas Jentik
Dari survey diperoleh hasil bahwa rumah tangga yang Bebas Jentik
rumahnya adalah sebanyak 565 RT (89,69 % ), sedangkan Rumah
Tangga yang rumahnya tidak Bebas Jentik adalah sebanyak 65 RT
( 10,31 % ) dari 630 sampel RT Hasil ini bila dibanding dengan tahun
2015 terjadi peningkatan 0,99 % ( dari 88,70 % ), seperti terdapat
pada tabel dibawah ini:
22
INDIKATOR TH 2015 TH 2016 KET.
Rumah Tangga Mencuci 97,82 % 95,16 % - 2,66%
Tangan Dengan Air dan
Sabun
23
TABEL DISTRIBUSI HASIL SURVEY RUMAH TANGGA SEHAT (10
INDIKATOR) TAHUN 2016 PERKELURAHAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KEBONSARI.
KELURAHAN Rumah Tangga Sehat 10 Indkator Jumlah
Sehat n TidakSehat n
Sampling
Kebonsari 51,38 % 108 48,62 % 102 210
Bangilan 43,68 % 91 56,32 % 119 210
Karanganyar 42,69 % 90 57,31 % 120 210
24
Sehat n Tidak Sehat n Jumlah
Sampling
Kebonsari 76,44 % 160 23,56 % 50 210
Bangilan 76,59 % 161 23,21 % 49 210
Karanganyar 74,16 % 156 25,84 % 54 210
25
Total 52,15% 329 47,85 % 301 630
Puskesmas
26
STRATA JML SAMPLING TAHUN 2015 TAHUN 2016
2015 2016 n % n %
I / Merah 4 4 0 0 0 0
II / Kuning 4 4 0 0 0 0
III/ Hijau 4 4 0 0 0 0
IV / Biru 4 4 4 100 4 100
27
3. Pemasangan Gambar/Poster bebas rokok,AIDS:66,66%
4. Kepesertaan JPKM : 60 %
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil Survei / pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga diatas yang
dilakukan dengan metode Survei Cepat ( Rapid Curvey ) dengan menggunakan
PPS dengan jumlah sample 630 RT,seluruh Rumah Tangga di wilayah kerja
Puskesmas Kebonsari ( 3 Kelurahan) total sample 630 RT menunjukkan bahwa:
A. Strata Rumah Tangga Sehat dengan 10 indikator PHBS masuk pada strata
HIJAU. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah Puskesmas
Kebonsari dari tahun 2015 sampai tahun 2016 ada indikasi perubahan
perilaku yang positif yaitu melakukan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
gaya hidupnya mulai bergeser kearah gaya hidup sehat atau Sehat mulai
diterapkan menjadi Gaya Hidup Mereka. Hal ini harus kita cermati dan kita
tindak lanjuti secara intensif agar perubahan – perubahan pola perilaku
masyarakat yang sudah mulai positif kearah sehat terus berkesinambungan,
sehingga kesadaran masyarakat untuk bergaya hidup sehat semakin
dirasakan sebagai kebutuhan yang sangat pokok maupun mendasar bagi
keluarga khususnya dan masyarakat umumnya sehingga tercipta sumber
daya manusia yang sehat, tangguh dan berkompeten, sehingga mampu
28
tercipta visi dan misi pembangunan kesehatan nasional, yaitu sehat di tahun
2016, dan tercapainya MDG’s 2016.
B. Dari 10 indikator PHBS diatas, Tidak ada indikator yang rendah dibawah
indikator yang ditetapkan Depkes/ Pusat,yaitu dibawah 65 % dari angka yang
ditetapkan Pusat ( Depkes ), namun untuk indikator Rumah Tangga Sehat 10
Indikator Puskesmas Kebonsari adalah 63,64 %, dibawah SPM yaitu wilayah
kelurahan wilayah kerja Puskesmas Kebonsari ada dibawah SPM yaitu
Kelurahan Kebonsari dan Mayangan dan Ngemplakrejo. Hal ini harus kita
tingkatkan dan menjadi fokus intervensi di tahun selanjutnya. Yang perlu
ditingkatkan lagi adalah cakupan penimbangan balita walaupun sudah lebih
dari SPM tetapi penting untuk di intervensi agar meningkat. Selain indikator
perilaku diatas yang harus kita tingkatkan juga indikator Lingkungan Sehat
juga ditingkatkan. Masing- masing indikator yang sudah ada agar rumah
tangga sehat yang diharapkan dapat terwujud yaitu menjadi 65 % Rumah
Tangga di seluruh wilayah puskesmas khususya dan masyarakat Kota
Pasuruan umumnya.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasi survey yang telah dilakukan pada bulan April 2016 yang lalu kita
memperoleh gambaran Rumah Tangga Sehat dengan Pola Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dengan 10 indikator yang di tetapkan oleh Departemen
Kesehatan RI di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari, Ada Peningkatan
yaitu pada jumlah Rumah Tangga Sehat ( 34,76 % ) tahun 2015 menjadi
( 63,64%) tahun 2016 dari 65 % yang ditetapkan Pusat ( Depkes ). Hal ini
berarti pola perilaku masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari
khususnya semakin membaik kearah Pola Perilaku Gaya Hidup Sehat.
Dengan demikian intervensi harus kita pertahankan dan terus kita
tingkatkan oleh sebab itu serve masih harus kita perlukan untuk
mengevaluasi kinerja intervensi kita dan untuk memperoleh gambaran
informasi kesehatan utamanya strata Rumah Tangga Sehat di wilayah
kerja Puskesmas Kebonsari khususnya di tingkat Kota umumnya dan
seterusnya, agar visi misi Indonesia Sehat 2016 bisa terwujud ,
tercapainya MDG’s 2016.
29
B. SARAN
Program ini masih perlu dukungan sumberdaya dan sumber dana yang
tidak kecil, oleh sebab itu, coordinator programpromkes di tingkat Kota
sangat diharapkan untuk lebih aktif mengadakan pendekatan dan
sosialisasi kepada pihak penentu kebijakan baik kepada Kepala Dinas
maupun Pemerintah Kota.
30