Anda di halaman 1dari 11

24

BAB 4
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang
dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa
diterapkan (Nursalam, 2008). Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi
yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih (Sugiyono, 2005 : 11). Selain itu menurut Nursalam tahun 2008
hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu variabel
diikuti oleh variasi variabel yang lain. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan cross sectional (pendekatan silang) yaitu penelitian yang menekankan
waktu pengukuran/ observasi data variabel independent dan dependen hanya satu
kali pada satu saat. Pada jenis ini, variabel independent dan dependen dinilai
secara simultan pada satu saat, jadi tdk ada tindak lanjut.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan
pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien dalam
menerima pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen Malang.
25

3.2. Kerangka Kerja


Kerangka kerja adalah pentahapan dalam suatu penelitian. Pada kerangka
kerja disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan dalam
penelitian (Nursalam, 2003 : 21)
Populasi:
Semua pasien yang dirawat diruang rawat inap kecuali pasien jiwa
di rumah sakit TK. II dr. Soepraoen dengan jumlah 164 orang.

Sampel
Semua pasien yang dirawat diruang rawat inap kecuali pasien jiwa dirumah sakit
TK. II dr. Soepraoen dengan jumlah 164 orang.

Teknik Sampling : Total Sampling

Desain penelitian :
Korelasional dengan pendekatan cross sectional study

Identifikasi, Variabel Independen: Identifikasi, Variabel Dependen:


Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Dimensi Tingkat Kepuasan Pasien
Terhadap Pelayanan Keperawatan
Pengukuran Kuesioner
Pengukuran Kuesioner

Hasil : 1. Melaksanakan (favorable) Hasil : 1. Sangat puas


2. Tidak melaksanakan 2. Puas
(Unfavorable) 3. Tidak puas
4. Sangat tidak puas

Analisa Data : Editing, Coding, Scoring, Tabulating, Uji Chi Sguare

Penyajian data

Gambar 3.1 Kerangka Kerja


26

3.3. Populasi, Sampel, dan Sampling


3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2003 : 108).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat diruang rawat
inap kecuali pasien jiwa di rumah sakit TK. II dr. Soepraoen dengan jumlah 164
orang.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu
untuk bisa memenuhi / mewakili populasi (Nursalam, 2008). Sampel dalam
penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat diruang rawat inap kecuali pasien
jiwa di rumah sakit TK. II dr. Soepraoen dengan jumlah 164 orang.
3.3.3. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini digunakan total
sampling yaitu keseluruhan dari populasi digunakan sebagai sampel.

3.4. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional


3.4.1. Identifikasi Variabel
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005 : 39).
Variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Independent yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) yaitu pelaksanaan
komunikasi terapeutik.
b. Variabel Dependent yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas yaitu dimensi tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan keperawatan.
3.4.2. Definisi Operasional
Menjelaskan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam
penelitian secara operasional sehingga mempermudah pembaca atau penguji
dalam mengartikan makna penelitian (Nursalam, 2008).
24

Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Skala Skor


Ukur
Independen : Penilaian pasien terhadap Pelaksanaan (tekhnik) Kuesioner Nominal Skor pernyataan :
Pelaksanaan komunikasi kemampuan perawat dalam komunikasi terapeutik: - Selalu : 4
terapeutik melakukan komunikasi 1. Mendengar. - Sering : 3
terapeutik kepada pasien di 2. Pertanyaan terbuka. - Kadang - kadang : 2
rumah sakit TK.II dr. Soepraoen. 3. Mengulang. - Tidak pernah : 1
4. Klarifikasi.
5. Refleksi. Pernyataan 11 item, bila
6. Memfokuskan. pernyataan responden:
7. Membagi persepsi. - Perilaku melaksanakan
8. Identifikasi tema. atau favorabel.
9. Diam. Jika selisih nilai skor T >
10. Informing. mean T yaitu 50 dan
11. Saran. selisih tersebut
mempunyai deviasi
standart (ST) > 10.

- Perilaku tidak
melaksanakan atau
Unfavorabel.
Jika selisih nilai skor T <
mean T yaitu 50 dan
selisih tersebut
mempunyai deviasi
standart (ST) < 10.
25

Dependen : Perasaan yang dirasakan oleh Dimensi tingkat kepuasan Kuesioner Ordinal Skor pernyataan :
Dimensi tingkat pasien setelah pasien pasien terhadap pelayanan - Sangat puas : 4
kepuasan pasien terhadap mendapatkan pelayanan keperawatan: - Puas : 3
pelayanan keperawatan keperawatan di rumah sakit 1. Dimensi kenyataan: - Tidak puas : 2
TK.II dr. Soepraoen. Informasi tentang tarif, - Sangat tidak puas : 1
prosedur pelayanan Kemudian skor pernyataan
keperawatan bagi pasien langsung diprosentasekan
rawat inap, kondisi ruangan, menurut tiap-tiap dimensi.
kondisi peralatan dan kondisi SP
N x 100 %
kamar mandi serta WC. SM
2. Dimensi kepercayaan: Keterangan :
Percaya bahwa perawat yang N = Nilai yang didapat
merawat pasien mampu SP = Skor yang didapat
menangani kasus pasien SM = Skor maksimal
dengan tepat, pelayanan
keperawatan secara - Sangat puas :
keseluruhan baik, perawat 76-100%
memberitahu dengan jelas - Puas : 56-75 %
tentang hal-hal yang harus - Tidak puas :
dipatuhi oleh pasien, perawat 40-55%
mampu menangani masalah - Sangat tidak puas: > 40%
perawatan pasien dengan
tepat dan profesional,
perawat memberitahu dengan
jelas hal-hal yang dilarang
dan perawat mengupayakan
agar pasien puas selama
dirawat.
3. Dimensi tanggung jawab.
Perawat segera menangani
26

pasien, perawat membantu


pasien untuk memperoleh
obat, perawat membantu
pasien untuk memperoleh
pelayanan foto/ radiologi dan
perawat membantu pasien
dalam pelayanan
laboratorium.
4. Dimensi jaminan.
Perawat membuat keluhan
pasien makin berkurang,
pelayanan keperawatan
sudah memenuhi standar
asuhan keperawatan dan
perawat di ruang rawat sudah
profesional.
5. Dimensi empati.
Perawat membantu pasien
saat buang air kecil, perawat
memberi perhatian yang
cukup tinggi kepada pasien,
perawat membantu pasien
saat buang air besar, perawat
selalu berusaha agar pasien
merasa puas, dan perawat
merawat pasien dengan
penuh kesabaran
27

3.5. Pengumpulan dan Analisa Data


3.5.1. Pengumpulan Data
1. Proses Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dimulai dengan mengurus surat ijin penelitian dari
Dekan program studi ilmu keperawatan, fakultas ilmu kesehatan, Universitas
Tribhuwana Tungga Dewi, kemudian ke rumah sakit TK. II dr. Soepraoen
Malang.
Sehari sebelum hari H, peneliti mengumumkan kepada para pasien dalam
hal ini sebagai responden bahwa besok pasien akan dibagikan kuisioner
penelitian. Pada hari H dan waktu yang sudah ditentukan, peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan penelitian (informed concent) dan meminta kesediaannya
untuk menjadi responden dengan tanda tangan pada lembar persetujuan sebagai
responden penelitian. Setelah itu peneliti memberikan kuisioner kepada responden
dan menjelaskan sehingga responden tidak kebingungan saat mengisi. Pengisian
kuisioner diberi waktu selama 30 menit, setelah selesai kuisioner dikumpulkan
oleh peneliti.
2. Metode Instrumen Pengumpulan Data
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Sedangkan instrument penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002 : 136).
Metode dan instrument yang digunakan dalam penelitian ini untuk variabel
independent dan dependent adalah menggunakan kuisioner. Kuisioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui
(Arikunto, 2002 : 128). Kuisioner yang digunakan pada penelitian ini adalah
kuisioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal
memilih.
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu :
Tempat : Ruang Rawat Inap Rumah Sakit TK. II dr. Soepraoen Malang
3.5.2. Analisa Data
28

1. Langkah-langkah Analisa Data


a. Editing
Memeriksa kembali semua kuisioner untuk mengecek apakah setiap kuisioner
telah diisi sesuai dengan petunjuk.
b. Coding
Memberi kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama.
Untuk mempermudah pengadaan tabulasi dan analisa.
c. Scoring
Untuk variable independent :
Memberi skor / nilai pada setiap jawaban responden. Jika selalu : 4, sering : 3,
kadang - kadang : 2, tidak pernah : 1.
Untuk variable dependent :
Memberi skor / nilai pada pernyataan responden, Jika sangat puas : 4, puas : 3,
tidak puas : 2 dan sangat tidak puas : 1 dan skor maksimal 92.
d. Tabulating
1) Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik.
Hasil yang diperoleh dimasukkan dalam rumus skor standart skala model
Likert, yaitu skor T, dengan menggunakan rumus:
x-x
T  50  10
S

Keterangan :
x = skor responden dari skor total
x = mean skor total
S : deviasi standart skor kelompok

Untuk mengintepretasikan hasil tabulasi maka dicari nilai mediannya :


Melaksanakan (favorable):
Jika selisih nilai skor T > nilai mean T yaitu 50 – dan selisih tersebut mempunyai
deviasi standart (ST) = 10 atau lebih.

Tidak melaksanakan (Unfavorable):


Jika selisih nilai skor T lebih kecil dari mean + yaitu 50 dan selisih tersebut
mempunyai deviasi standart (ST) = kurang dari 10
29

2) Dimensi Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan


Hasil jawaban yang telah diberi skor dijumlahkan dan dibandingkan dengan
jumlah skor tertinggi lalu dikalikan 100% (Arikunto, 2002). Skor pernyataan
diprosentasekan menurut tiap-tiap dimensi. Baru kemudian diolah secara utuh
menjadi satu yaitu dimensi tingkat kepuasan.
Adapun rumus yang digunakan adalah :
SP
N x 100 %
SM
Keterangan :
N = Nilai yang didapat
SP = Skor yang didapat
SM = Skor maksimal
Hasil prosentase dan pemberian skor dan penelitian dari setiap sub variabel
diinterpretasikan dengan menggunakan criteria kualitatif :
- Sangat puas : Bila didapat hasil 76 % - 100 %
- Puas : Bila didapat hasil 56 % - 75 %
- Tidak puas : Bila didapat hasil 40-55%
- Sangat tidak puas : Bila didapat hasil > 40%

3). Analisa hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan dimensi tingkat


kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.
Teknik analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan Uji Chi
Kuadrat dengan tingkat signifikasi 0,05. Rumus yang digunakan adalah :

 0   
2
1 1
X 2
 atau
E1

Keterangan :
f0 = Frekuensi observasi
fh = Frekuensi harapan
Langkah-langkah Uji :
1. Merumuskan Ho
Tidak terdapat hubungan komunikasi terapeutik dengan dimensi tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan keperawatan.
2. Menghitung nilai frekuensi ekspektasi (E1)
30

Tabel 3.2 Data hasil penelitian


Perilaku Favorabel Unfavorabel Jumlah
Pengetahuan
( Melaksanakan) (TidakMelaksanakan)
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
Jumlah
Rumus : E1 =
Keterangan :
Nio = jumlah nilai kolom dari observasi
Nij = jumlah nilai baris dari obeservasi
N = jumlah data
3. Menghitung nilai x2 hitung

 0   
2
1 1
X2 
 f 0  fh  2
X 2
 atau
E1 fh

4. Menghitung nilai Chi Square tabel x


x2 (1 - ) (db) sedangkan (db) = (b-1) (k-1)
Keterangan :
 = tingkat signifikasi (0,05)
Db = derajat kebebasan
b = jumlah faktor variabel bebas
k = jumlah faktor variabel tergantung
5. Kesimpulan
Jika x2 hitung > x2 tabel maka Ho ditolak Hi diterima
Jika x2 hitung < x2 tabel maka Ho diterima dan Hi ditolak (Riduwan, 2006:
132).

3.6. Ethical Clearance


Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan penelitian
kepada Institusi pendidikan dan ditindak lanjuti dengan permohonan ijin
penelitian dari pihak pendidikan kepada Kepala Rumah Sakit TK. II dr. Soepraoen
Malang.
Pada setiap penelitian perlu dilakukan penjelasan terhadap setiap subyek
tentang maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang mungkin terjadi
31

sehingga subyek akan bersedia untuk memberikan pendataan atau penerimaan


sebagai anggota Ethical Clearance yang meliputi :
3.6.1. Informed Concent
Lembar persetujuan sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan agar
responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang terjadi
selama mengumpulkan data. Jika subyek bersedia diteliti maka harus
menandatangani lembar persetujuan, tetapi jika subyek menolak untuk diteliti
maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
3.6.2. Anonimity
Untuk menjaga hak dan privasi responden, maka peneliti tidak
mencantumkan nama responden pada lembar kuisioner, hanya memberikan nomor
atau kode tertentu yang digunakan sebagai identitas.
3.6.3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh obyek dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti. Hanya data tertentu yang akan disajikan pada hasil penelitian
dengan tetap menjaga privasi dan nilai-nilai keyakinan.
3.7. Keterbatasan
Peneliti menyadari bahwa mulai persiapan sampai pelaksanaan masih
banyak dijumpai kekurangan dan keterbatasan. Hal ini dikarenakan :

3.7.1 Alat Ukur


Pengumpulan data menggunakan kuesioner dapat dipengaruhi oleh sikap
dan kejujuran dalam menjawab pertanyaan yang diberikan sehingga hasilnya
dirasa kurang valid dan kurang optimal. Dan untuk variabel independent
instrumen belum dilakukan uji validitas.
3.7.2 Jumlah Populasi
Jumlah populasi yang sedikit mengakibatkan jumlah sample yang sedikit
pula sehingga hasil penelitian kurang maksimal dan kurang sempurna.

Anda mungkin juga menyukai