NAMA GEDUNG
SATUAN KERJA : KPPI
PENGGUNAAN GEDUNG
NOMOR ICRA
JUMLAH
No. DOKUMEN :
FAKTOR RISIKO
REVISI
KEPARAHAN
Tgl Berlaku :
KEMUNGKINAN
KEPEDULIAN
LEVEL RESIKO
EDUKASI
TOTAL
KESIMPULAN
PERATURAN PERUU
STANDAR PEDOMAN/PANDUAN
ANGGARAN
STANDAR MUTU
UPAYA SEMENTARA
KEBIJAKAN RS
SASARAN PROGRAM
NOMOR PRIORITAS
KESLING
1. pengukuran pencahayaan
2. pengukuran rectal swab
Air Limbah ( Outlet )
Air Limbah ( Inlet )
Air Bersih
BAP
Uji Angka Kuman Makanan
Uji Tangan Penjamah Makanan
Usap Alat Masak
Usap Alat Penyimpanan Makanan
Usap Alat Makan
Rectal Swab
Usap Linen
Usap Alat Medis
Usap Lantai
Usap dinding
Usap Ac
Kadar Debu Ruangan
Angka Kuman Ruangan
Emisi Genset
Kebisingan Luar Ruangan
Kebisingan Ruangan
Pencahayaan
Udara Ambient
GIZI
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
Pengelolaan Limbah Padat
LIMBAH
Limbah Medis pemisahan limbah medis padat dan benda tajam
SALURAN MAMPET
Sering ada lalat di TPS
menumpuk di TPS
organik jadi pupuk kompos
anorganik diberikan ke bank Sampah
sudah dilakukan tapi masih ada smapah domestik yang bercampur dengan sampah medis.
NO PROGRAM Acuan
1 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun PermenLH No.56 Tahun 2015 Tentang Tata Laksana
Pengelolaan Limbah B3 Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
2 Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3)
3 Penanggulangan Bencana (Emergency)
4 Proteksi Kebakaran ( Fire Safety )
6. Sistem Penunjang (Utilitas)
ISIS DAN RENCANA PENCEGAHAN DAN MINIMALISASI RESIKO
PROGRAM MANAJEMEN RESIKO
RUMAH SAKIT PERMATA DEPOK
TAHUN 2018
Penyimpanan Limbah Medis 1.Pengangkutan Dari pihak pengelola 1.Menetapkan jadwal Pengangkutan.
terlambat.
2. Terjadi kondisi darurat seperti ledakan 2. Tersedia nya alat pemadam api ringan (APAR)
di TPS B3. di TPS.
3. Terjadi tumpahan di TPS 3. Tersedianya Spill Kit di TPS sebagai
penanggulangan awal tumpahan.
Tersedia SOP Tanggap darurat Tumpahan.
4. Terdapat serangga atau vektor penyebar 4. Melakukan penutupan lubang ventilasi
penyakit di TPS. menggunakan kawat nyamuk, dan kondisi
pintu selalu tertutup dan terkunci.
Pengangkutan Limbah Medis 1. Limbah Tercecer saat pengangkutan 1.Melakukan Pengangkutan menggunakan trolly
dari sumber ke TPS. tertutup.
2. Kondisi Kemasan terlalu penuh sehingga 2. Melakukan pengisian limbah medis sebatas
tumpah atau kemasan robek. 3/4 dari volume kantong plastik kuning.
3. Limbah Medis melewati jalur pasien atau 3. Pengangkutan Limbah medis hanya boleh
pengunjung sehingga virus dapat menyebar. melewati jalur RAMP ( Tangga Darurat)
agar tidak berpapasan dengan pasien, pengunjung
atau staf. Pengangkutan dengan
trolly tertutup.
1.Melakukan Identifikasi dan B3 terhirup atau tersentuh. Menggunakan APD saat akan melakukan kontak
Inventarisasi Seluruh B3yang dengan B3.
ada di Rumah Sakit.
Pencatatan Material safety
Data Sheet (MSDS)
2. Penyimpanan Bahan B3 tercampur tidak sesuai Melakukan pelabelan terhadap B3 sesuai dengan
Berbahaya Dan Beracun. karakteristik. Karakteristiknya.
1.Pelatihan dan pendidikan bagi 1. Karyawan belum sepenuhnya mengikuti 1. Dibuatkan jadwal pelatihan bagi setiap unit
seluruh karyawan, meliputi : pelatihan dan belum memahami. secara bergilir. Untuk mengetahui tingkat
pemahaman penanggulangan bencana, pemahaman karyawan pada ada lembar
evakuasi pasien,pengunjung, dan pre test dan post test.
karyawan, serta pemahaman emergency
code.
2. Kendala Teknis Saat Pengumuman Emergency 2.Membuat Jadwal Pengecekan peralatan dan
Code. sistem Emergency kode dan dilakukan secara
berkala.
1. Melakukan pengorganisasian
pengamanan kebakaran.
2. Pemantauan sistem deteksi dini a.Kebisingan yang akan mengganggu pelayanan a. Menjadwalkan uji coba sistem deteksi kebakaran
pemadam kebakaran melalui inspeksi dan di waktu nonproduktif.
uji coba sistem deteksi. b.Terjadi kecelakaan kerja saat uji coba. b. Menggunakan APD saat melakukan uji coba
sebagai upaya minimalisir kecelakaan kerja.
c.Kendala teknis c. Melakukan inspeksi secara berkala, agar apabila
terjadi kendala teknis tidak berkelanjutan
( dapat segera di follow-up)
3.Pelatihan dan Simulasi Pemadaman a. Terjadi Kecelakaan Saat Simulasi. a. Memberikan penjelasan secara teori melalui
Kebakaran dengan APAR dan Karung instruktur yang ahli dibidangnya.
goni. Peserta diminta untuk mengikuti arahan instruktur
Membuat alur kegiatan agar kegiatan terarah
dan menciptakan kondisi yang kondusif.
4. Simulasi dengan Evakuasi Pasien Saat a. Kepanikan a. Membentuk tim siaga Kebakaran dan setiap hari
Terjadi Kebakaran terjadwal untuk petugas nya.
Menunjuk Komandan di setiap shift nya. Jadi,
apabila terjadi kebakaran cukup mengikuti satu
Komando.
Memastikan petunjuk titik kumpul terpasang jelas
b. Tidak mengetahui Jalur Evakuasi. b. Memasang tanda- tanda jalur evakuasi disetiap
sudut ruangan, dan larangan menggunakan lift
saat terjadi kebakaran.
Memasang Poster Alur Evakuasi di setiap Public
Area.
Memberikan Petunjuk Arah Pintu Darurat.
c. Terluka atau terjatuh saat Evakuasi c.Tim Tanggap Darurat memastikan semua
tanda-tanda terpasang dengan jelas dan kondisi
tangga darurat selalu dalam kondisi aman/tidak
licin.
5. Kawasan Tanpa Rokok a. Masih adanya pengunjung yang merokok di a. Melakukan teguran lisan kepada pengunjung
area Rumah Sakit yangtertangkap merokok di area Rumah Sakit
dan memberikan larangan untuk merokok.
b. Air Bersih Tidak mengalir dengan lancar b. Bekerja sama dengan PDAM sebagai Back up
(Air mati ) saat terjadi kendala pada air tanah.
c. Pompa Air Rusak c. Pengadaan pompa sebagai back up apabila pompa
utama rusak.
d. Sistem Pengolahan Air Bersih mengalami d.Membuat jadwal perawatan secara berkala.
kendala teknis.
e. Tempat Pengolahan Air Bersih menjadi sarang e.Melakukan Monitoring vektor penyebar penyakit
vektor oleh Pest Control.
C.Genset a. Kebakaran dan Ledakan a. Pemasangan APAR di Ruang Genset dan letak
Hydrant Box ± 20 m dari ruang genset.
> Penyimpanan bahan mudah terbakar yang baik
> Pengawasan secara berkala dan maintenance oleh
Tim IPSRS
d. Bahaya Debu dan Asap d. Terdapat cerobong asap dan alat penghisap debu
Cerobong asap dibuat menjulang tinggi sehingga
tidak membahayakan lingkungan sekitar.
> Ruang genset harus bersih dan rapih
> Mengganti Oli mesin sesuai dengan petunjuk
> Untuk pemakaian yang jarang, harus dilakuakan
pemanasan mesin genset kurang lebih 1 minggu
sekali.
> Menggunakan APD masker