1. PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi diri yg negatif terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri.Harga diri rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak
sehat pada mental karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain;
terutama kesehatan jiwa( CMHN, 2006). Harga diri rendah adalah penilaian
pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998).
Dari pendapat-pendapat di atas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah
adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri,
dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak
langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis
(menahun).
5. POHON MASALAH
2. PENGKAJIAN
a. Identitas
i. Klien
Nama : Ny. B
Umur : 55 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Status : Janda
Suku banga : Batak
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Jln. Palem Selatan No.212D, Purbalinga
Tanggal masuk : 06 Juni 2011 / 12.00 WIB
Tanggal pengkajiaan : 09 Juni 2011 / 10.00 WIB
No. CM : 23004
Bangsal : Anggrek
ii. Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 29 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Status : Kawin
Suku banga : Batak
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Jln. Durian, No.12 A, Semarang
Hub. Dengan klien : Anak Klien
c. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Klien mengalami gangguan harga diri setelah mengetahui bahwa
suaminya meninggal dalam kecelakaan tersebut.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Anak klien mengatakan bahwa klien mempunyai riwayat penyakit cacar
dan DB.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengalami luka memar dan lecet di daerah ekstrimitas atas dan
bawah.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Anak klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit
keturunan.
d. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilam
KU : Klien lemas dan pucat
Kesadaran : Sadar baik, GCS 4-5-6
TTV : TD : 90/50 mmHg
Nadi: 64 x/menit
suhu: 36° C
RR : 18 x/menit
2. Head to Toe
a. Kepala
Bentuk kepala mesosepal, tidak ada benjolan, rambut panjang, pada
wajah terdapat luka memar memerah di daerah pelipis.
b. Mata
Simetris, sklera tidak ikterik, konjugtiva anemis, tidak ada sekret.
c. Hidung
Simetris, bersih, tidak ada penumpukan secret, dan tidak ada
pernafasan cuping hidung.
d. Mulut
Mukosa bibir kering, papil lidah kotor, tidak ada stomatitis, gigi tidak
berlubang.
e. Telinga
Simetris, bersih, tidak ada penumpukan serumen.
f. Leher
Tidak ada nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
g. Dada
Inspeksi: dada simetris, kembang kempis dada teratur, tidak ada
retraksi dada
Palpasi: taktil fremitus paru kanan sama dengan paru kiri
Perkusi: terdengar sonor
Aukultasi: suara nafas vesikuler, tidak ada wheezing maupun
ronkhi
h. Payudara
Simetris, tidak ada benenjolan, dan keabnormalan.
i. Abdomen
Inspeksi : tidak ada keabnormalan (lesi, eritema, benjolan,
edema), dinding perut mengembang saat inspirasi, dan
mengempis saat ekspirasi
Auskultasi: bunyi bising usus 15 x/mnt
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
j. Perineum
Tidak ada keabnormalan pada daerah vagina dan sekitarnya.
k. Ekstremitas
Atas :
Simetris, tidak ada keabnormalan, terdapat luka lecet yang masih
memerah.
Bawah :
Simetris, tidak ada keabnormalan, dibagian lutut dan tulang kering
terdapat luka lecet memerah.
f. Faktor Predisposisi
1. Riwayat gangguan jiwa dimasa lalu
Sebelumnya klien belum pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya.
2. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga mengalami gangguan jiwa
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien pernah keguguran anak ketiganya saat berumur 35 tahun.
g. Psikososial
1. Genogram
Klien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, klien tinggal serumah
dengan almarhum suaminnya dan salah satu cucunya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
2. Konsep Diri
i. Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, tetapi saat ini
klien merasa tidak membutuhkan perawatan diri.
ii. Identitas
Klien mengatakan bahwa dirinya seorang perempuan.
iii. Peran
Klien mengatakan ia adalah sebagai seorang ibu rumah tangga dan
dan istri yang mengurus rumah tangga dan melayani suaminya,
namun saat ini setelah suaminya meninggal klien merasa dirinya
tidak berarti lagi.
iv. Ideal Diri
Klien mengatakan bahwa ia ingin terus hidup bersama suaminya.
v. Harga diri
Klien mengatakan bahwa ia patut disalahkan atas kematian
suaminya.
Masalah keperawatan :
Gangguan konsep diri: harga diri rendah situasional
1. Hubungan Sosial
b. Orang yang berarti:
Klien bahwa orang yang sangat berarti dalam hidupnya adalah suami
dan anak-anaknya, dan cucu-cucunya.
c. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Anak klien mengatakan bahwa klien aktif mengikuti kegiatan arisan
dan gereja.
d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak merasa mempunyai musuh
Masalah keperawatan : tidak ada
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama kristen
b. Kegiatan Ibadah:
Klien mengatakan bahwa ia selalu rajin ke gereja, setiap sabtu dan
minggu.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
h. Status Mental
1. Penampilan:
Penampilan klien biasa saja
Masalah keperawatan : tidak ada
2. Pembicaraan:
Klien berbicara dengan lambat, kurang jelas dan tidak menjalin kontak
mata
Masalah keperawatan : harga diri rendah
3. Aktivitas motorik:
Klien tampak lesu, dan tidak bersemangat
Masalah keperawatan : harga diri rendah
4. Alam perasaan:
Klien mengatakan sedih dan merasa bersalah atas apa yang dialami
suaminya
Masalah keperawatan : harga diri rendah
5. Afek :
Tumpul, respon memerlukan stimulus yang kuat
Masalah keperawatan : harga diri rendah
6. Interaksi selama wawancara:
Klien tidak kooperatif, kontak mata kurang klien lebih suka menunduk
Masalah keperawatan : harga diri rendah
7. Persepsi :
Klien mengatakan tidak mendengar suara-suara, tidak melihat bayang-
bayang
Masalah keperawatan : tidak ada
8. Proses berpikir:
Pada saat dikaji proses pikir klien sirkumstansial
Masalah keperawatan : menarik diri secara sosial
9. Isi pikir:
Pada saat dikaji tidak ditemukan adanya waham
Masalah keperawatan : tidak ada
10. Tingkat kesadaran:
Klien mampu mengenal orang-orang terdekatnya
Masalah keperawatan : tidak ada
11. Memori:
Klien mampu mengingat masa lalunya, keluarganya
Masalah keperawatan : tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien ingin berhitung sederhana
Masalah keperawatan : menarik diri secara sosial
13. Kemampuan menilai
Gangguan ringan, dapat mengambil keputusan dengan bantuan orang
lain
Masalah keperawatan : isolasi sosial
14. Daya tilik diri
Klien menyalahkan dirinya, mengritik dirinya dan merasa tidak berguna
Masalah keperawatan : harga diri rendah
j. Mekanisme Koping
Maladaptif
Menyalahkan diri sendiri, menarik diri secara sosial, merasa tidak berguna
dan tidak berdaya.
Masalah keperawatan :
Gangguan konsep diri: harga diri rendah situasional
k. Aspek Medik
Terapi obat yang diberikan kepada klien saat ini adalah :
Asam Mefenamat ( 500g × 3)
l. Masalah keperawatan
1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Mekanisme koping tidak efektif
m. Pohon Masalah
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
diajak komunikasi.
DO:
DS:
2. Kematian Harga diri rendah
1. Klien mengatakan
2. Harga diri orang situasional b.d
bahwa ia patut
rendah terdekat mekanisme
disalahkan atas kematian
situasional (Suami) koping tidak
suaminya
efektif
2. Klien mengatakan
bahwa dirinya adalah
orang yang tidak
berguna
3. Klien mengatakan
dirinya tidak berdaya
dan tidak ingin hidup
lagi
4. Klien mengatakan
bahwa tidak ada lagi
yang akan peduli
dengannya.
DO:
1. Klien menarik diri dari
hubungan sosial
2. Klien tidak mau makan,
tidur
3. Klien tidak
memperhatikan
perawatan diri
4. Tidak ada kontak mata
ketika klien diajak
bicara
5. Klien berbicara dengan
lambat dan suara yang
6. Klien merasa tidak
nyaman menjadi pusat
perhatian
2. RENCANA INTERVENSI
NO DIAGOSA PERENCANAAN
RASIONAL
DX KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
1 Isolasi social : TUM :
menarik diri b/d
Klien dapat berinteraksi
gangguan konsep
diri : harga diri dengan orang lain
rendah
TUK :
1. Klien menunjukkan 1.1.Bina hubugan salin percaya 1.1.Hubungan saling
1. Klien dapat membina
ekspresi wajah dengan menggunakan percaya merupakan
hubungan saling
bersahabat, prinsip komunikasi dasar untuk hubungan
percaya dengan perawat
menunjukkan rasa terapeutik: interaksi selanjutnya.
senang, ada kontak 1.1.1. Sapa klien dengan
mata, mau berjabat ramah baik verbal
tangan, mau maupun non verbal
menyebutkan nama, 1.1.2. Perkenalkan diri
maumenjawab salam, dengan sopan
klien mau duduk 1.1.3. Tanyakan nama
berdampingan dengan lengkap dan nama
pearwat, mau panggilan yang
mengutarakan disukai klien
masalah yang 1.1.4. Jelaskan tujuan
dihadapi pertemuan
1.1.5. Jujur dan menepati
janji
1.1.6. Tunjukkan sikap
empati dan
menerima klien apa
adanya
1.1.7. Beri perhatian dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien
2. klien dapat 2. Klien menyebutkan : 2.1. Diskusikan dengan klien 2.1. Diskusikan tingkat
mengidentifikasi aspek 2.1.Aspek positif dan tentang: kemampuan klien seperti
positif dan kemampuan kemampuan yang 2.1.1. Aspek positif yang menilai
yang dimilki dimilki klien dimiliki klien, realitas, kontrol diri atau
2.2.Aspek positif keluarga, integritas ego diperlukan
keluarga lingkungan sebagai
2.3.Aspek positif 2.1.2. Kemampuan yang dasar asuhan
lingkungan klien dimiliki klien keperawatannya.
3. Klien mampu
3. klien dapat menilai 3.1.Diskusikan dengan klien 3.1. Diskusikan pada klien
menyebutkan
kemampuan yang dimilki kemampuan yang dapat tentang kemampuan yang
kemampuan yang
untuk dilaksanakan dilaksanakan dimiliki adalah prasyarat
dapat dilaksankan
untuk berubah
4. klien dapat 4. Klien mampu 4.1.Rencanakan bersama klien 4.1. Klien perlu bertindak
merencanakan kegiatan membuat rencana aktivitas yang dapat secara realistis dalam
sesuai dengan kemampuan kegiatan harian dilakukan setiap hari sesuai kehidupannya.
yang dimilki kemampuan klien :
4.1.1. Kegiatan mandiri
4.1.2. Kegiatan dengan
bantuan
1. TUK 1. S:
O:
Membina hubugan salin percaya dengan menggunakan prinsip A :
komunikasi terapeutik: P:
TUK 4
TUK 6.
TUK 2.
TUK 3
TUK 4.
TUK 5
5.1 bantu klien untuk menetapkan tujuan yang realistic.
Fokuskan kegiatan pada saat ini, bukan kegiatan masa lalu
1. TUK 1. S:
O:
Membina hubugan salin percaya dengan menggunakan prinsip A :
komunikasi terapeutik: P:
TUK 4
TUK 6.
TUK 2.
TUK 3
TUK 4.
TUK 5
5.1 bantu klien untuk menetapkan tujuan yang realistic.
Fokuskan kegiatan pada saat ini, bukan kegiatan masa lalu
1. TUK 1. S:
O:
Membina hubugan salin percaya dengan menggunakan prinsip A :
komunikasi terapeutik: P:
TUK 4
TUK 6.
TUK 2.
TUK 3
TUK 4.
TUK 5
5.1 bantu klien untuk menetapkan tujuan yang realistic.
Fokuskan kegiatan pada saat ini, bukan kegiatan masa lalu
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.
Stuart GW, Sundeen SJ. (1998). Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. EGC: Jakarta