X
X
N
Dimana ;
X = X bar yang merupakan notasi rata-rata
= Sigma = jumlah
Contoh :
Berikut ini adalah jumlah saudara kandung dari 5 mahasiswa yang dipilih secara acak,
yaitu ; 2; 4; 6; 8; 10.
Maka rata-rata jumlah saudara kandung ke-5 mahasiswa tersebut adalah
2 4 6 8 10
X 6
5
Apabila data yang ada sudah dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi, maka cara
perhitungan adalah sebagai berikut :
1. Cari Nilai tengah untuk setiap kelas
2. Kalikan nilai tengah dengan frekuensi
3. Hitung rata-rata dengan menggunakan rumus
X
f .Xi
N
30 – 39 4 34,5 138
40 – 49 6 44,5 267
50 – 59 8 54,5 436
60 – 69 12 64,5 774
70 – 79 9 74,5 670,5
80 – 89 7 84,5 591,5
90 - 99 4 94,5 378
N = 50 f.Xi = 3255
C. MODE
Mode adalah skor yang mempunyai frekuensi terbanyak dalam sekumpulan
distribusi nilai. Dengan kata lain Mode atau Modus dianggap sebagai nilai yang
menunjukkan nilai-nilai yang terkonsentrasi dari sekumpulan data.
Mode atau modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam data. Cara perhitungan
Modus adalah sebagai berikut :
a. Untuk data yang tidak dikelompokkan
Cari Nilai yang paling sering muncul dari kumpulan data
NIlai yang paling sering muncul itu adalah modus
b. Untuk data yang dikelompokkan
Tampilkan table berikut
Gaji Jumlah Karyawan Tepi Kelas Bawah
karyawan
29,5
30 – 39 4 39,5
40 – 49 6 49,5
50 – 59 8 59,5
60 – 69 12 69,5
70 – 79 9 79,5
80 – 89 7 89,5
90 - 99 4 99,5
Cari kelompok yang memiliki frekuensi tertinggi, dalam hal ini kelas ke-
4 memiliki frekuensi tertinggi yaitu 12.
Hitung Modus dengan rumus :
d1
Mo Li ci , dimana:
d1 d 2
Maka ;
(12 8) 40
Mo 59,5 10 59,5 65,2
(12 8) (12 9) 7
D. RATA-RATA UKUR
Rata-rata ukur adalah akar pangkat n dari hasil perkalian datanya
Mg n X 1 X 2 ......... X n
E. RATA-RATA HARMONI
Rata-rata harmoni adalah kebalikan dari rata-rata hitung
N
Mh
1 X
F. RATA-RATA KUADRAT
Rata-rataadalah akar pangkat dua dari kuadrat nilai rata-ratanya
Mq
X 2
N
G. PERBANDINGAN MODE, MEDIAN DAN MEAN
Mode merupakan kalukali yang paling sederhana dan paling fleksibel, karena dapat
digunakan untuk seluruh skala pengukuran. Perhitungan Mean akan lebih baik jika
disertai dnegan perhitungan Mode. Perbedaan nilai mean dan mode akan
menggambarkan kondisi penyebaran data yang dihadapi.
Median memiliki kelebihan dibandingkan Mean jika data yang dianalisa terdapat skor
atau nilai yang ekstrem, atau terdapat perbedaan yang sangat jauh antara data yang
tertinggi dengan data yang terendah.
Latihan Soal :
MINGGU KE- Iv:
UKURAN LETAK
1. Mahasiswa mampu menghitung letak dan nilai kuartil untuk data yang dikelompokkan
dan data yang tidak dikelompokkan
2. Mahasiswa mampu menghitung letak dan nilai desil untuk data yang dikelompokkan dan
data yang tidak dikelompokkan
3. Mahasisa mampu menghitung letak dan nilao prosentil untuk data yang dikelompokkan
dan data yang tidak dikelompokkan
4. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi komputer untuk mencari nilai Ukuran letak :
kuartil, desil dan prosentil.
Pengertian
Ukuran letak adalah rangkaian ukuran yang didasarkan letak dari suatu distribusi data.
Contoh ;
Carilah nilai kuartil pada rangkaian data berikut ini ;
2 4 3 3 6 5 7
Langkah :
Susunan data : 1 3 3 4 5 6 7
Letak kuartil :
1(7 1)
* K1 2 , terletak pada data yang ke-2
4
2(7 1)
* K2 4 , Terletak pada data yang ke-4
4
3(7 1)
* K3 6 , terletak pada data yang ke-6
4
Maka nilai K1 adalah 3, nilai K2 adalah 4 dan nilai K3 adalah 6.
Dimana
Li = Batas bawah letak kuartil
N = Jumlah data
Fk = Frekuensi kumulatif sebelum letak kuartil
F = frekuensi pada letak kuartil
B. DESIL
Desil adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi data menjadi sepuluh (10)
bagian sama besar.
Cara perhitungan Desil:
c. Untuk data yang tidak dikelompokkan
i. Susun data diurutkan dari yang memiliki nilai terkecil
ii. Cari letak desil, dengan rumus :
1. Desil 1
1( N 1)
D1
10
2. Desil 5
5( N 1)
D5
10
3. Desil 9
9( N 1)
D9
10
iii. Cari nilai desil pada susunan data tersebut
Contoh ;
Carilah nilai kuartil pada rangkaian data berikut ini ;
2 4 3 3 6 5 7
Langkah :
Susunan data : 1 3 3 4 5 6 7
Letak desil :
1(7 1)
* D1 0,8 , terletak pada data yang ke-2
10
5(7 1)
* D5 4 , Terletak pada data yang ke-4
10
9(7 1)
* D9 7,2 , terletak pada data yang ke-7
10
Maka nilai D1 adalah 2, nilai D5 adalah 4 dan nilai D9 adalah 7.
C. PROSENTIL
Desil adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi data menjadi seratus (100)
bagian sama besar
Cara perhitungan Desil:
e. Untuk data yang tidak dikelompokkan
i. Susun data diurutkan dari yang memiliki nilai terkecil
ii. Cari letak Prosentil, dengan rumus :
1. Prosentil 1
1( N 1)
P1
100
2. Prosentil 50
50( N 1)
P50
100
3. Prosentil 99
99( N 1)
P99
100
iii. Cari nilai prosentil pada susunan data tersebut
Contoh ;
Carilah nilai prosentil pada rangkaian data berikut ini ;
2 4 3 3 6 5 7
Langkah :
Susunan data : 1 3 3 4 5 6 7
Letak prosentil :
50(7 1)
* P50 4 , Terletak pada data yang ke-4
100
Maka nilai P5 adalah 4.
f. Untuk data yang dikelompokkan
Dimana
Li = Batas bawah letak desil
N = Jumlah data
Fk = Frekuensi kumulatif sebelum letak prosentil
F = frekuensi pada letak prosentil