G.1410440
2017
0
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman era globalisasi dan modern, banyak pada generasi muda
bangsa yang meninggalkan bahkan melupakan ajaran agamanya. Seperti yang kita
ketahui, angka rendahnya moral pemuda bangsa saat ini sangat memperihatinkan.
Jika hal ini terus berlangsung, maka tidak heran jika kehancuran dunia ini yang
menjadi tanggungannya. Perusakan moral oleh para generasi muda bangsa sudah
setiap hari dapat kita lihat, seperti contohnya seks bebas, hamil diluar nikah,
tawuran, kekerasan yang dilakukan para siswi, dll.
Hal ini harus segera ditangani, apa jadinya bangsa ini bila para generasi
mudanya telah hancur sebelum meneruskan pembangunan di Negara tercinta kita
ini. Perusakan moral diatas disebabkan oleh berbagai macam factor. Seperti salah
satunya kurangnya perhatian orang tua terhadap kehidupan sang anak, kurangnya
pembibitan dan pengamal nilai-nilai luhur maupun agama yang kuat terhadap diri
anak itu sendiri. Masalah ini bukanlah masalah yang sepele apalagi masalah yang
setiap harinya bisa dibicarakan tanpa adanya upaya penanggulan.
Salah satu upaya yang paling simple yang dapat dilakukan adalah dengan
mengadakan penyuluhan ataupun pesantren kilat mengenai penanaman
pendidikan agama khususnya agama Islam, agama yang kita cintai ini. Seperti
yang telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Salafy Nurul Haqq kepada
masyrakat.
Pesantren Kilat adalah salah satunya, karena Pesantran Kilat adalah suatu
rangkaian kegiatan pendalaman dan penghayatan serta pengalaman ajaran agama
islam pada kalangan santri, dilaksanakan oleh pihak Pondok Pesantren pada
waktu kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan. oleh karena itu Pesantren Kilat
Ramadhan merupakan salah satu bentuk kegiatan yang syarat makna yang
didalamnya peserta dapat, membiasakan tadarus Al Qur’an, memperkaya
wawasan keislaman serta pembentukan akhlakul karimah, yang mana hal ini
sangat menujang sekali dalam pendidikan islam.
1
Semoga kegiatan ini dapat Meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan siswa tentang ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia dalam
kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara khususnya untuk
kalangan santri yang ada di Indonesia.
Tujuan dari pembuatannya karya tulis ini adalah untuk memberikan gambaran
yang jelas mengenai pentingnya Pendidikan Agama Islam dikalangan siswa/i
muslim guna menanggulangi perusakan moral yang tengah gencar terjadi di
kalangan masyarakat.
2
1.4. Waktu dan Tempat
Pelakasanaan Peringatan Isra Mi’raj ini Insya Allah akan dilakasanakan pada :
3
BAB II
ANALISA KASUS
Pesantren Kilat diadakan pada tanggal 7-16 Juli 2016 bertepatan saat
bulan Ramadhan pada pukul 05.00 s/d 22.00 WIB di Pondok Pesantren Nurul
Haqq. Pesantren kilat ini dihadiri oleh berbagai santri dari luar daerah. Berikut
kegiatan yang terselenggara dengan sederhana namun berarti ;
4
Iman ialah mengikrarkan dengan lisan, meyakini dengan hati dan mengamalkan
dengan anggota badan
“Ketahuilah, bahwa apa yang telah kami sebutkan itu mengenai penjelasan akidah
(keyakinan) maka sebaiknya di dahulukan kepada anak-anak pada awal
pertumbuhannya. Supaya dihafalkan dengan baik, kemudian senantiasalah terbuka
pengertiannya nanti sedikit demi sedikit sewaktu dia telah besar. Jadi permulaan
dengan menghafal, lalu memahami, kemudian beretika, mempercayai dan
membenarkan dan yang berhasil pada anak-anak tanpa memerlukan bukti.”
Jadi cara memperteguh iman adalah melalui tiga unsur dari pengertian iman itu
sendiri yaitu ;
Dibaca dan diucapkan dengan lisan atau bahkan dihafalkan ayat-ayat maupun
hadis yang berhubungan erat dengan keimanan.
5
~Kerja Sama Guru Agama (Sekolah) dengan orang tua peserta didik
Iman dan taqwa merupakan hal yang pertama dan paling utama dalam ajaran
islam yang mesti tetanam dalam setiap individu, sehingga pendidikan keimanan
merupakan fondasi dari ilmu pengetahuan dan aspek pendidikan lainnya serta
merupakan pedoman dan pandangan hidup seorang muslim. Sehingga dalam
memahami dan mendalami serta meyelidiki ajaran Islam, menghayati dan
mengamalkannya harus berlandaskan keimanan yang kuat bahkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Dengan keulatan iman manusia akan dapat mengokohkan kehidupan batin, dapat
mengembangkan perasaan moral, susila, dan akhlak dapat membangun spritual
yang stabil. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan keimanan merupakan asa
dari segala upaya pendidikan dan dasar penompang bagi kehidupan manusia baik
sebagai individu maupun masyarakat.
ق لوُامملسسسكحوما بسكركؤوُسسسسككمملوألمركجللككمم
صلَّسة فامغسسكلوما كوُكجوهلككمم لوُألميسسسديلككمم إسللسسىَ امللملرافسسس سليا أليَيلها الصسذيلن آلمكنوما إسلذا قكممتكمم إسللىَ ال ص
ضسىَ ألموُ لعللسىَ لسسفلرر ألموُ لجساء أللحسدد صمنككسم مملنامللغسائسسط ألموُ لللممسستككم إسللىَ امللكمعلبُيَسن لوُسإنِ ككنتكمم كجكنبُا ا لفاطصهصكروُما لوُسإنِ ككنكتم صممر ل
طميَبُا ا لفامملسكحوما بسكوكجوسهككمم لوُألميسديككم مممنهك لما يكسريكد الللهكلسيَلمجلعلل لعللميَككم ممسسمن لحسسلر ر
ج النملساء فلللمم تلسجكدوُما لماء فلتليَلصمكموما ل
صسعيَداا ل
ِطهصلرككمم لوُلسيَكتسصم نسمعلمتلهك لعللميَككمم لللعلصككمم تلمشكككروُلن
لوُللسسكن يكسريكد لسيَك ل
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
6
maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur”
~Islam,
~Berakal,
~Tamyiz,
~Niat,
Oleh karena itu, orang yang dhohirnya(secara kasat mata) berwudhu, akan tetapi
niatnya hanya sekedar untuk mendinginkan badan atau menyegarkan badan tanpa
diniati untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya maka wudhunya tidak
sah. Dan yang perlu untuk diperhatikan, bahwa niat di sini letaknya di dalam hati
dan tidak perlu dilafazkan.
~Istishhab
7
Air dikatakan suci atau masih suci manakala tidak tercampur oleh zat/barang yang
najis sehingga menjadi berubah salah satu dari tiga sifat, yaitu bau, rasa dan
warnanya.
Apabila air diperoleh dengan cara mencuri, maka tidak sah berwudhu dengan air
tersebut. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Baik. Dia tidak menerima sesuatu kecuali
yang baik.” (HR. Muslim). Sudah dimaklumi, bahwa mencuri merupakan
perbuatan yang tidak baik dan keharamannya sudah jelas. Oleh karena itu, air
hasil curian (yang merupakan barang yang tidak baik) tidak sah digunakan untuk
berwudhu.
Tidak sah wudhu seseorang yang memakai kutek atau yang lainnya yang dapat
menghalangi sampainya air ke kulit.
Shalat ;
Kata shalawat (shalat-shalat) pada ayat di atas berbentuk jamak atau plural yang
dalam bahasa Arab berjumlah tiga atau lebih. Kemudian ia ditambah dengan
shalat wustho (shalat pertengahan). Jadi kalau mencermati ayat di atas berarti
Allah paling tidak menyuruh untuk menjaga empat shalat. Namun kata
pertengahan menunjukkan posisinya berada di tengah. Jika hanya empat maka
tidak ada yang ditengah. Sehingga agar ada yang peris di tengah berarti minimal
jumlahnya lima. Dari sini saja dapat diketahui kelemahan logika mereka yang
mengatakan bahwa shalat hanya dua waktu, tiga waktu dan seterusnya. Ini secara
logika sesuai dengan makna bahasa yang ada.
(Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu
kamu berada di waktu subuh. Dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi
8
dan di waktu kamu berada pada sore hari dan di waktu kamu berada di waktu
Zuhur).
Menurut Ibnu Abbas ra (mufassir dari kalangan sahabat yang mendapat doa
khusus dari Nabi saw agar diberi pemahaman dan kemampuan takwil), menurut
beliau maksud dari bertasbih pada ayat tersebut adalah shalat. Jadi shalatlah kamu
kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari (Maghrib dan Isya), dan ketika
berada di waktu subuh,ketika berada di waktu sore (asar) dan ketika berada di
waktu zuhur(HR Ibn Jarir). Dengan demikian jumlahnya lengkap menjadi lima
waktu.
(Maka apa yang dibawa Rasul kepadamu ambillah dan apa yang dia larang
tinggalkanlah)
Ayat di atas jelas menyuruh kita untuk mengambil semua yang diajarkan oleh
Rasulullah saw; terutama dalam masalah ibadah mahdah; dan lebih khusus lagi
terkait masalah shalat. Sebab Rasul saw bersabda, "Shalatlah kalian sebagaimana
melihatku shalat."
Nah terkait dengan itu Rasulullah saw menyebutkan kewajiban shalat lima waktu
dalam sejumlah hadits. Di antaranya beliau bersabda, "Bagaimana Menurut kalian
seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian di mana dia
mandi di dalamnya setiap hari lima kali, apakah masih ada kotorannya yang
tersisa sedikit pun?” Mereka menjawab,”Tidak ada kotoran yang tersisa sedikit
pun.” Rasulullah saw bersabda, “Begitulah perumpamaan shalat lima waktu,
dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan.” (HR. al-Bukhari dan
Muslim).
Jadi kalau kita mau menelaah ayat-ayat di atas secara tulus, benar, dan dengan
pemahaman yang sahih seperti yang menjadi pegangan para sahabat, tabiin, dan
seterusnya di mana mereka melaksanakan shalat lima waktu seperti yang
diwajibkan, insya Allah kita akan selamat dari pemahaman sesat.
Tayyamun ;
9
Tayamum menurut arti bahasa adalah menyengaja, sedangkan menurut arti syara'
adalah mengusapkan debu pada wajah dan kedua tangan dengansyarat–
syarattertentu.
Tayammum merupakan salah satu sarana bersuci dari hadast kecil atau hadast
besar, sebagai pengganti wudlu' atau mandi, disaat seseorang tidak bisa
menggunakan air dikarenakan terdapat suatu halangan.
1. Niat
2. Memindah debu
3. Mengusap wajah
5. Tartib
10
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Kegiatan pesantren kilat harus dilakukan sejak dini dan akan terus
digelorakan secara berkelanjutan karena menjadi suatu langkah pendidikan yang
strategis bagi siswa, orang tua dan sekolah. Pesantren kilat dianggap sebagai suatu
investasi di dunia maupun di akhirat bagi siswa, orang tua maupun guru. Bagi
siswa, melalui kegiatan pesantren kilat maka siswa akan dituntut belajar sejak dini
mempelajari agama islam seperti membaca dan menghafal surat-surat Al Qur’an,
berdoa, dan lain-lain.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
http://adeyuliyanti.blogspot.com/2012/10/pentingnya-pendidikan-keimanan-dan.html
http://guraru.org/guru-berbagi/membentuk-karakter-islami-siswa-melalui-kegiatan-
pesantren-kilat-pada-bulan-ramadhan-di-sekolah/
http://ahmat-buhori.blogspot.com/2011/03/semua-tentang-sholat.html
http://www.alimancenter.com/default/konsultasi/konsultasi-ibadah/431-dalil-bahwa-
shalat-wajib-ada-lima-waktu.html ᄃ
Sumber Lainnya :
Kitab Kuning :
a. Bahtsaul Masail
b. Uqudulijain
c. Fathul Qarib
d. Nihayatul Zain
LAMPIRAN - LAMPIRAN
12
13