Anda di halaman 1dari 8

ANALISA SISTEM INSTRUMENTASI

DIGITAL TO ANALOG CONVERTER


Arum Melati Suci#1, Sri Murti*2, Prisma Megantoro#3
#
Metrologi dan Instrumentasi Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Jln. Sekip Unit 1 Catur Tunggal
Yogyakarta 55281 INDONESIA
1
arum.melati.s@mail.ugm.ac.id , 2sri.murti@mail.ugm.ac.id, 3prisma.megantoro@giz.de

ABSTRAK

DAC adalah perangkat yang digunakan untuk mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk digital menjadi
sinyal keluaran dalam bentuk analog (tegangan). Tegangan keluaran yang dihasilkan DAC sebanding dengan nilai
digital yang masuk ke dalam DAC. Sebuah DAC menerima informasi digital dan mentransformasikannya ke
dalambentuk suatu tegangan analog. Informasi digital adalah dalam bentuk angka biner dengan jumlah digit yang
pasti. LM 358 merupakan rangkaian terintegrasi yang memiliki dua penguat operasional. Terdiri dari 4 masukan,
memiliki faktor penguatan yang besar dan frekuensi internal yang berubah-ubah. Terdiri dari 4 masukan, memiliki
faktor penguatan yang besar dan frekuensi internal yang berubah-ubah, yang mana di desain secara spesifik untuk
beroperasi dari sebuah power supply melalui sebuah range tegangan
Tujuan dilaksanakan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian
DAC dan konversi bilangan biner ke analog serta membandingkan nilai Vout hasil analitik dan vout hasil
eksperimen.
Kesimpulan dari praktikum ini ialah Nilai eror yang didapat berdasarkan praktikum bernilai 0,011 %. Dari
praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa nilai tegangan analog berdasarkan analitis nilainya hampir
sama dengan nilai tegangan keluaran (Vout) yang terbaca pada multimeter berdasarkan eksperimen.

Keywords— DAC, Rangkaian R2R, IC LM 358

A. Pendahuluan proses digitalisasi yang semakin cepat pada mesin


ADC dan DAC memegang peranan penting prosesor (misalnya komputer). Kecepatan mesin
dalam pemprosesan sinyal. ADC adalah suatu prosesor yang terus meningkat tidak berbanding lurus
perangkat yang mengubah suatu data kontinu terhadap dengan kecepatan rangkaian penghubungnya dengan
waktu (analog) menjadi suatu data diskrit terhadap lingkungan sekita (antarmuka atau interface) sehingga
waktu (digital). Sedangkan DAC sebaliknya. Prinsip riset terhadap rangkaian antarmuka yangmempunyai
kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog kedalam kecepatan dan ketelitian tinggi (high-speed precision
bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan circuit) terus dilakukan. ADC sebagai komponen
sinyal input dan tegangan referensi. Ada 3 proses dalam penting dari proses antarmuka telah memotivasi para
ADC yaitu: pencuplikan, pengkuantisasian, dan peneliti untuk terus mengembangkan teknik dana
pengkodean. DAC pada dasarnya mengkonversi arsitektur ADC terbaru yang memiliki kemampuan
masukan (berupa bilangan biner) ke dalam suatu terbaik.
besaran fisik, biasanya berupa tegangan suatu tegangan
listrik . Ada 2 jenis rangkaian dasar DAC yaitu: Jenis B. Literatur
Binary Weight Resistor dan DAC Jenis R-2R Dengan dilakukannya praktikum Analisa
LADDER. Sistem Instrumentasi tentang Digital to Analog
Converter. Praktikan menyadari bahwa hasil ini
ADC/DAC memegang peranan penting dalam merupakan penelitian dasar yang telah banyak
pemprosesan sinyal. Tanpa ADC/DAC, tidak akan ada dikembangkan dan dilakukan oleh ahli praktikan yang
sistem telekomunikasi atau sistem kontrol pada lain. Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian yang
pengukuran. Hal ini disebabkan karena ketiadaan telah dilakukan penelitian lain ialah sebagai berikut:
ADC/DAC berarti tidak akan ada sinyal analog(seperti Berdasarkan hasil penelitian yang telah
suara, gambar, suhu, tekanan, intensitas cahaya atau dilakukan oleh Surya Adi Wibowo, 2004 dengan judul
gelombang radio) yang bisa diolah oleh komputer atau penelitiannya yaitu Desain 8 Bit R3R Ladder Digital To
mikroprosesor karena sinyal tidak terdigitasi, sehingga Analog Converter. Dalam penelitiannya, membahas
sinyal tersebut tidak dapat diproses, dikontrol apalagi Metode R3R merupakan pengembangan dari metode
ditransmisikan. Teknologi berkembang pesat karena R2R yang digunakan sebagai pengubah sinyal digital ke
analog. Penelitian dengan metode R3R dilakukan untuk dan sebagainya. Umumnya DAC digunakan untuk
membuat desain dan anlisis sistem yang berbasis mengendalikan peralatan computer.
teknologi CMOS 1.2 um. sehingga dihasilkan inovasi
pengembangan Integrated Circuit dengan melihat Untuk aplikasi modern hampir semua DAC
kinerja digital to analaog converter berupa disipasi daya berupa rangkaian terintegrasi (IC), yang diperlihatkan
yang relatif rendah serta linearitas yang dapat sebagai kotak hitam memiliki karakteristik input dan
diandalkan dengan memperhatikan parameter pada output tertentu. Karakteristik yang berkaitan dapat
DAC yaitu DNL dan INL. Hasil penelitian diringkas adalah:
menunjukkan bahwa desain R3R digital to analog
converter dengan menggunakan teknologi 1,2 um 1. Input Digital : Jumlah bit dalam sebuah word biner
menghasilkan sebuah digital to analog converter dengan paraleldisebutkan di dalam lembar spesifikasi.
spesifikasi penguatan frekuensi: 65.876 dB, GB.W
(Gain Bandwidth ) sebesar 2.0012 MHz, SR (Slew 2. Catu Daya : Merupakan bipolar pada level ± 12 V
Rate) sebesar 31,862 v/µs, CMRR sebesar 70 dB, PSRR hingga ± 18 V seperti yangdibutuhkan oleh amplifier
sebesar 81.681 dB. Disipasi daya 3.32 mW. Ayunan internal.
tegangan keluaran: -4.985 v sampai dengan 4.549 v
3. Suplai Referensi : Diperlukan untuk menentukan
serta dalam pegujian kinerja dari hasil konversi hasil
jangkauan tegangan output dan resolusi dari konverter.
Voutmax = 2.9716 v, rata-rata DNL sebesar 0.00138
Suplai ini harus stabil, memiliki riple yang kecil.
LSB dan nilai rata-rata INL sebesar 0.306LSB.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan 4. Output : Sebuah tegangan yang merepresentasikan
oleh Sri Melati Sagitha dkk, 2013 yang berjudul input digital. Tegangan iniberubah dengan step sama
Pengkonversian Data Analog Menjadi Data Digital Dan dengan perubahan bit input digital. Output aktual dapat
Data Digital Menjadi Data Analog Menggunakan berupa bipolar jikakonverter didesain untuk
Interface Ppi 8255 Dengan Bahasa Pemrograman menginterpretasikan input digital negatif.
Borland Delphi 5.0 Pada penelitian tersebut memiliki
pokok bahasan Pada saat proses pengamatan data 5. Offset : Karena DAC biasanya di implementasikan
konversi analog ke digital dan digital ke analog yang dengan op-amp, maka mungkin adanya tegangan output
dilakukan dengan cara manual, tingkat ketelitiannya offset dengan sebuah input nol. Secara khusus, koneksi
kurang. Hal ini disebabkan oleh nilai analog yang bisa akan diberikan untuk mendukung pengesetan ke harga
berubah-ubah dengan adanya gangguan dari luar. Port nol dari output DAC dengan input word nol
yang digunakan sebagai input dari ADC ke PPI pada
penelitian ini adalah Port A, dengan nilai inisialisasi 6. Mulai konversi : Sejumlah rangkaian DAC
Port A = $280. Selain Port A yang bisa digunakan memberikan sebuah logika input yang mempertahankan
sebagai input adalah Port B, dengan nilai inisialisasi konversi dari saat terjadinya hingga diterimanya sebuah
Port B = $281. perintah logika tertentu (1atau 0). Dalam ini, word input
digital diabaikan hingga diterimanya input logika
C. Dasar Teori tertentu. Dalam sejumlah hal, sebuah buffer input
DAC adalah perangkat yang digunakan untuk diberikan untuk memegang (hold)word digital selama
mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk digital dilakukannya konversi hingga selesai.
menjadi sinyal keluaran dalam bentuk analog
(tegangan). Tegangan keluaran yang dihasilkan DAC Pengujat operaasional adalah suatu rangkaian
sebanding dengan nilai digital yang masuk ke dalam elektronika yang di kemas dalam bentuk rangkaian
DAC. Sebuah DAC menerima informasi digital dan terpadu (IC). Perangkat ini sering di gunakan sebagai
mentransformasikannya ke dalambentuk suatu tegangan penguat sinya-sinyal, baik yang linier maupun non
analog. Informasi digital adalah dalam bentuk angka linier terutama dalam system—sistem pengaturan dan
biner dengan jumlah digit yang pasti. pengendalian, instrumentasi, komputasi analog.
Keuntungan dari pemakaian penguat operasional ini
Konverter D/A dapat mengonversi sebuah adalah karakteristiknya yang mendekati ideal sehingga
word digital ke dalam sebuah tegangan analog dengan dalam merancang rangkaian yang menggunakan
memberikan skala output analog berharga nol ketika penguat ini lebih mudah dan juga karena penguat ini
semua bit adalah nol dan sejumlah nilai maksimum bekerja pada tingkatan ysng cukup dekat dengan
ketika semua bit adalah satu. Angka biner sebagai karakteristik kerjanya.
angka pecahan. Aplikasi DAC banyak digunakan
sebagai rangkaian pengendali (driver) yang Terdapat 2 tipe yaitu Binary-weighted DAC dan R/2R
membutuhkan input analog seperti motor AC maupun Ladder DAC. Kedua tipe DAC tersebut dapat dijelaskan
DC, tingkat kecerahan pada lampu, Pemanas (Heater) sebagai berikut.
1. Binary-weighted DAC sesuai dengan nilai ekivalen biner-nya. Sebagai contoh,
Sebuah rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun jika D0 = 0, D1 = 0, D2 = 0 dan D3 = 1, maka R1 akan
dari beberapa Resistor dan Operational Amplifier yang paralel dengan R5 menghasilkan 10 k . Selanjutnya 10 k
diset sebagai penguat penjumlah non-inverting seperti ini seri dengan R6 = 10 k menghasilkan 20 k . 20 k ini
gambar berikut. paralel dengan R2 menghasilkan 10 k , dan seterusnya
sampai R7, R3 dan R8.

Gambar 1. Rangkaian Binnary-Weight DAC


Resistor 20KOhm menjumlahkan arus yang
dihasilkan dari penutupan switch-switch D0 sampai D3.
Resistor-resistor ini diberi skala nilai sedemikian rupa
sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted) dari
arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh penguat
penjumlah inverting IC 741.
Gambar 3. IC LM 358
Apabila sumber tegangan pada penguat
penumlah IC 741 tersebut adalah simetris ± 15Vdc.
Maka dengan menutup D0 menyebabkan tegangan
+5Vdc akan diberikan ke penguat penjumlah dengan
penguatan – 0,2 kali (20K/100K) sehingga diperoleh
tegangan output penguat penjumlah -1Vdc. Penutupan
masing-masing switch menyebabkan penggandaan nilai
arus yang dihasilkan dari switch sebelumnya. Nilai
konversi dari kombinasi penutupan switch ditunjukkan
pada tabel berikut.

2. Rangkaian R/2R Ladder DAC


Metode lain dari konversi Digital to Gambar 4. Kaki Pin IC LM 358
Analog adalah R/2R Ladder. Metode ini banyak
digunakan dalam IC-IC DAC. Pada rangkaian R/2R LM 358 merupakan rangkaian terintegrasi
Ladder, hanya dua nilai resistor yang diperlukan, yang yang memiliki dua penguat operasional. Terdiri dari 4
dapat diaplikasikan untuk IC DAC dengan resolusi 8, masukan, memiliki faktor penguatan yang besar dan
10 atau 12 bit. Rangkaian R/2R Ladder dapat dilihat frekuensi internal yang berubah-ubah, yang mana di
pada gambar dibawah. desain secara spesifik untuk beroperasi dari sebuah
power supply melalui sebuah range tegangan. IC ini
memilliki spesifikasi sebagi berikut :

1) Frekuensi internal yang dapat di ubah untuk


penguatanya.

2) Penguatan tegangan yang besar (100dB).

Gambar 2. Rangkaian R2R 3) Memiliki besar range tegangan antara 3V-32V.


Prinsip kerja dari rangkaian R/2R
Ladder adalah sebagai berikut : informasi digital 4 bit 4) Arus bias input rendah (20nA).
masuk ke switch D0 sampai D3. Switch ini mempunyai
5) Arus offset input rendah (2nA).
kondisi “1” (sekitar 5 V) atau “0” (sekitar 0 V). Dengan
pengaturan switch akan menyebabkan perubahan 6) Tegangan offset input rendah (2mV).
tegangan yag diberikan ke penguat penjumlah inverting
7) Tegangan output besar, berkisar 0 sampai (Vcc- E. Hasil dan Pembahasan
1,5V). Telah dilaksanakan Praktikum Digital to
Analog Converter. Pengukuran dilakukan di Lab 118,
D. Metodologi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Pengukuran
1. Alat dan Bahan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2017. Tujuan
Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan dilaksanakan praktikum ini adalah agar mahasiswa
dalam praktikum tentang Digital To Analog Converter: dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian DAC dan
a) Power Supply konversi bilangan biner ke analog serta
b) LM 358 membandingkan nilai Vout hasil analitik dan vout hasil
eksperimen. Praktikan melakukan pengukuran dengan
c) Multimeter menggunakan resistor 1 kΩ sebanyak 7 buah, dan
d) Project Board resistor 2 kΩ sebanyak 9 buah, IC 358, project board
e) 7 buah Resistor 1k Ω dan 9 buah Resistor 2k untuk meletakkan rangkaian agar dapat terhubung,
Ω. kabel jumper, multimeter digital untuk mengukur nilai
f) Kabel Jumper tegangan keluaran, power supply, kabel probe. Pada
praktikum ini praktikan menggunakan rangkaian R2R.
2. Langkah Kerja Langkah saat melakukan praktikum kali ini apabila
a) Pastikan semua alat dan bahan telah tersedia dibuat dalam diagram flowchart adalah sebagai berikut.
untuk masig-masing kelompok ❖ Flowchart Pengukuran
b) Pastikan port +5V yang dipakai sebagai suplai
untuk rangkaian DAC.
c) Kerjakan rangkaian DAC seperti pada gambar
skema percobaan 1.
d) Tentukan nilai tegangan analog yang
diinginkan. Dari 0-5 Volt dengan interval 0.5
V.
e) Konversikan nilai tegangan analog tersebut
menjadi bilangan desimal ADC 8 bit
f) Konversikan nilai ADC tersebut menjadi
bilangan biner 8 bit.
g) Tekan switch SWn atau sambungkan port yang
mempunyai logika 1 ke VCC(+5V).

3. Skema Percobaan
a) Skema Percobaan Digital To Analog Converter

Gambar 1. Flowchart Pengukuran

Berdasarkan flowchart diatas dapat diketahui


bahwa langkah pertama kali yang dikerjakan adalah
merangkai skema rangkaian. Kemudian menghitung
Gambar 1.Skema Percobaan Digital to Analog
Converter nilai desimal ADC jika yang diketahui V analog.
Kemudian mengkonversi nilai desimal ke bilangan 4. 102
biner. Dan mengukur nilai Vout sebanyak 10 kali 5. 128
pengukuran. Dan mencatat nilai Vout yang terbaca. 6. 153
7. 179
Berikut ini merupakan hasil data yang diperoleh yang 8. 204
dituliskan pada tabel 1.1 9. 230
10. 255
Tabel 1. Hasil Data Pengukuran Digital to Analog
Converter Nilai Desimal Diatas dipergunakan untuk
mencari nilai bilangan binernya. Dengan mengkonversi
desimal ADC menjadi bilangan biner.

B. Konversi Dari Desimal ADC menjadi


Bilangan Biner
Bilangan Biner atau binary atau binary digit
(dapat disingkat menajdi bit) adalah salah satu jenis dari
sistem bilangan yang ada. Bilangan Biner terdiri dari
angka 0 dan 1. Dari nilai desimal ADC maka dapat
dicari nilai bilangan binernya. Berikut ini merupakan
hasil konversi desimal ADC Menjadi bilangan biner:

1. 00011010
Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa tabel 2. 00110011
tersebut merupakan tabel Hasil Data Pengukuran 3. 01001101
Digital to Analog Converter. Nilai desimal tegangan 4. 01100110
merupakan nilai tegangan analog yang memiliki nilai
5. 10000000
dari 0-5 Volt dengan interval 0,5 V. Kemudian nilai
6. 10011001
desimal ADC merupakan hasil konversi dari nilai
tegangan analog menjadi bilangan desimal ADC 8 Bit. 7. 10110011
Berikut ini merupakan persamaan konversi tegangan 8. 11001100
analog menjadi bilangan desimal ADC 8 bit. 9. 11100110
10. 11111111
𝑉𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 𝑥 255
𝐴𝐷𝐶 = ............................................(1)
5𝑉
Bilangan biner yang didapat dari konversi
Setelah didapatkan nilai desimal ADCnya bilangan desimal ADC ini berguna sebagai acuan dalam
kemudian menkonversi nilai desimal ADC menjadi menyambungkan port. Pada rangkaian terdapat 8 port
dimana ke 8 port tersebut ada yang dihubungkan ke
bilangan biner. Dan nilai Vout pada tabel 1 merupakan
ground atau dihubungkan ke tegangan 5 Volt. Ketika
nilai Vout yang terbaca pada multimeter. bilangan biner menunjukkan angka 0 maka port
dihubungkan ke ground. Dan apabila bilangan biner
A. Konversi Nilai Desimal Tegangan menjadi menunjukkan angka 1 maka port dihubungkan ke
Desimal ADC tegangan +5V. Kemudian setelah ke 8 port tersebut
Berikut ini merupakan persamaan konversi terhubung. Baru diukur nilai tegangan keluarannya
tegangan analog menjadi bilangan desimal ADC 8 bit. menggunakan multimeter.
𝑉𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 𝑥 255 C. Mencari Nilai Eror
𝐴𝐷𝐶 =
5𝑉 Setelah mencari nilai tegangan keluarannya.
Maka kemudian mencari nilai eroronya. Untuk mencari
Sehingga didapati nilai desimal ADC nilai abs erornya dapat dicari dengan menggunakan
berdasarkan rumus diatas adalah sebagai berikut: rumus sebagai berikut :

1. 26 (𝑈𝑗𝑖−𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟)
𝑎𝑏𝑠 𝑒𝑟𝑜𝑟 = | | x 100%
2. 51 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟

3. 77
Nilai Uji merupakan nilai Tegangan Keluaran digital menjadi sinyal keluaran dalam bentuk
(Output) yang terbaca. Sedangkan nilai standar analog (tegangan). Tegangan keluaran yang
merupakan nilai tegangan analog. Sehingga didapati dihasilkan DAC sebanding dengan nilai
nilai eror berdasarkan rumus diatas adalah sebagai digital yang masuk ke dalam DAC. Sebuah
berikut: DAC menerima informasi digital dan
mentransformasikannya ke dalambentuk suatu
1. 0,05 % tegangan analog. Informasi digital adalah
2. 0,013 % dalam bentuk angka biner dengan jumlah digit
3. 0,007 % yang pasti.
4. 0,0005 % 2. Nilai eror yang didapat berdasarkan praktikum
5. 0,006 % bernilai 0,011 %.
6. 0,008 % 3. Dari praktikum yang telah dilakukan dapat
7. 0,006 % dianalisa bahwa nilai tegangan analog
berdasarkan analitis nilainya hampir sama
8. 0,005 %
dengan nilai tegangan keluaran (Vout)
9. 0,009 % berdasarkan eksperimen
10. 0,01 % 4. Saran untuk praktikum kali ini ialah
seharusnya alat dan bahan seperti Project
Dari nilai eror yang telah dicari tersebut. Kesepuluh Board kabel jumper, multimeter digital untuk
nilai eror tersebut kemudian dirata-rata. Sehingga dapat mengukur nilai tegangan keluaran, power
diperoleh nilai rata-rata erornya sebesar 0,011 %. supply, kabel probe yang digunakan dalam
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan kondisi yang baik agar hasil pengukuran yang
dapat dianalisa bahwa nilai tegangan analog diperoleh datanya bisa lebih akurat.
berdasarkan analitis nilainya hampir sama dengan nilai
tegangan keluaran (Vout) berdasarkan eksperimen. Hal G. Referensi
ini ditunjukkan dengan nilai tegangan analog ketika 0.5
V nilai Vout berdasarkan eksperimen 0.525 V. nilai [1] Mulyadi, Deni.Digital to Analog Converter and
tegangan analog ketika 1 V nilai Vout berdasarkan Analog to Digital Converter. Roverdy,
eksperimen 1.013 V. nilai tegangan analog ketika 1.5 V Reinhard.Tugas Mata Kuliah
nilai Vout berdasarkan eksperimen 1.510 V. nilai Interfacing.BSI:2007-2008
tegangan analog ketika 2 V nilai Vout berdasarkan [2] Akbar, Alfi Muhammad. 2013. Perancangan Dan
eksperimen 2.001 V. nilai tegangan analog ketika 2.5 V Realisasi Modul Praktikum Teknik Digital Dan
nilai Vout berdasarkan eksperimen 2.484 V. nilai Komputer Sap-1 Sebagai Sarana Perkuliahan D3
tegangan analog ketika 3 V nilai Vout berdasarkan Teknik Telekomunikasi. Jakarta : Universitas
eksperimen 2.975 V. nilai tegangan analog ketika 3.5 V Telkom
nilai Vout berdasarkan eksperimen 3.480 V. nilai [3] Suryatmo S. 1999 .Teknik Pengukuran Listrik
tegangan analog ketika 4 V nilai Vout berdasarkan dan Elektronika. Jakarta: Bumi Aksara.
eksperimen 3.980 V. nilai tegangan analog ketika 4.5 V
nilai Vout berdasarkan eksperimen 4.460 V. nilai [4] Amiruddien, Muhammad. 2014. Perancangan
tegangan analog ketika 5 V nilai Vout berdasarkan Perangkat Electrotherapy Berbasis Arduino
eksperimen 4.950 V. Sehingga dapat ditarik kesimpulan Mega 2560 Dengan Tampilan ITDB 2,4E 8 Bit
bahwa Jadi, nilai desimal tegangan tidak jauh berbeda Touch Screen Graphic LCD. Surakarta:
dengan nilai tegangan keluarannya. Universitas Muhammadiyah
Kendala yang dihadapi praktikan saat melakukan
praktikum diantaranya adalah pada saat melakukan
pemasangan rangkaian R2R. Dimana dalam merangkai
rangkaian tersebut harus teliti dan memeriksa apakah
alat dan bahan yang digunakan kondisinya cukup baik
atau tidak. Sehingga nilai yang terbaca akurat.
F. Kesimpulan dan Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa :

1. DAC adalah perangkat yang digunakan untuk


mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk
LAMPIRAN

Tabel 1. Hasil Data Praktikum

Desimal Tegangan Vout


No Desimal ADC Biner Eror (%)
(V) (V)
1 0,5 26 11010 0,525 0,05
2 1 51 110011 1,013 0,013
3 1,5 77 1001101 1,51 0,007
4 2 102 1100110 2,001 0,0005
5 2,5 128 10000000 2,484 0,006
6 3 153 10011001 2,975 0,008
7 3,5 179 10110011 3,48 0,006
8 4 204 11001100 3,98 0,005
9 4,5 230 11100110 4,46 0,009
10 5 255 11111111 4,95 0,01
Rata-rata 0,011

Gambar 1. Rangkaian DAC


Gambar 2. Mengukur Nilai Tegangan Keluaran (Vout)

Gambar 3. Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai