Anda di halaman 1dari 39

Ilmu Gaya :

1.Kesimbangan gaya
2.Superposisi gaya / resultante gaya
Pada bagian kedua dari kuliah Statika
kita sudah berkenalan dengan Gaya
yang secara grafis digambarkan
sebagai tanda panah.

Definisi :
Gaya merupakan besaran “vektor” yang
dinyatakan dengan Besar (magnitude)
dan Arah.
Tempat kerja gaya juga dikenal sebagai
garis kerja gaya
Besar gaya 3 tonf
dengan arah
horizontal
(kemiringan arah
gaya = 0o)

Besar gaya 3 kN
dengan arah 11.3o
terhadap
horizontal
Catatan : karena gaya digambarkan
sebagai Anak Panah (Vektor), maka
penggambaran gaya secara grafis harus
selalu disertai dengan skala
penggambaran.
Pada bagian kedua dari kuliah
Statika kita sudah melihat
bagaimana dua gaya jika bekerja
pada satu benda yang sama, maka
seolah-olah benda tersebut
mengalami gaya pengganti yang
besarnya merupakan SUPERPOSISI
dari kedua gaya tersebut. Arah
Superposisi dari kedua gaya juga
dapat ditentuikan dengan cara
grafis atau analistis.
FR merupakan superposisi dari gaya
F1 dan F2.
Dalam ilmu gaya superposisi dari
dua atau lebih gaya diberi nama
RESULTANTE Gaya.

FY Arah kemiringan dari kedua gaya FX


α arctan dan FY (a) dapat ditentukan dari
FX
a = arctan (FY/FX)
Dengan adanya FR maka seolah-
olah gaya-gaya FX dan FY sudah
tidak ada. Jadi FR seolah-olah
merupakan gaya lain yang dapat
menggantikan fungsi dari FX dan
FY.
Jadi gaya RESULTANTE
merupakan gaya pengganti yang
menggantikan fungsi dari dua
atau lebih gaya yang bekerja
pada satu benda.
Gaya Resultante merupakan
gaya FIKTIF atau tidak nyata.

FY GAYA YANG BEKERJA PADA


α arctan BENDA TETAP GAYA FX DAN FY.
FX
Besar gaya resultante FR dapat dihitung
secara ANALITIS dan GRAFIS

Cara Analitis

FR FX 2 FY 2

Cara Grafis

FY
α arctan
FX
Contoh lain :

SK S12 S2 2 42 42 5.657 kN

SK = 113.15 / 20 x 1 kN = 5.658 kN

SK = 113.40 / 20 x 1 kN = 5.67 kN
Contoh lain : Cara Grafis

Cara Analitis

V = S1 + S2 cos 31o = 2 + 2 cos 31o = 3.7143 kN


H = S2 sin 31o = 2 sin 31o = 1.0301 kN

S3 3.71432 1.03012 3.855 kN

1.0301
α arctan 15.5o S3 = 155 / 40 x 1 kN = 3.875 kN
3.7143
Superposisi gaya dapat dilakukan
pada beberapa gaya yang
1. Garis kerjanya sama / berimpit
2. Garis kerjanya tidak sama tetapi
mempunyai titik tangkap sama
3. Garis kerjanya tidak sama dan titik
tangkap gayanya tidak sama
4. Garis kerjanya sejajar.
1. Superposisi beberapa gaya dengan garis
kerja berimpit
Penjumlahan secara grafis :
R = P1 + P2 = 5 cm + 3.5 cm = 8.5 cm (menggunakan penggaris)
Skala 1cm = 2 kN
R = 17 kN
Penjumlahan secara analitis :
R = P1 + P2 = 10 kN + 7 kN = 17 kN
Penjumlahan secara grafis :
Arah vektor (+) ke kanan
Arah vektor (-) ke kiri
R = P1 + P2 = 5 cm + (- 6 cm) = - 1 cm
Skala 1cm = 2 kN
R = -2 kN (tanda negatif menunjukkan
arah R ke kiri)
Penjumlahan secara analitis :
R = P1 + P2 = 10 kN + (- 12 kN) = - 2 kN
Penjumlahan secara grafis :
R = P1 + P2 = 5 cm + 3.5 cm = 8.5 cm (menggunakan penggaris)
Skala 1cm = 2 kN
R = 17 kN
Penjumlahan secara analitis :
R = P1 + P2 = 10 kN + 7 kN = 17 kN
Garis kerja dua gaya P1 dan
P2 membentuk sudut
kemiringan 50.2o.
P1 = 16.8 kN
P2 = 24.2 kN
Penjumlahan secara grafis :
Arah vektor (+) ke atas
Arah vektor (-) ke bawah
R = P1 + P2 = 8.4 cm + (–
12.1 cm) = - 3.7 cm
Skala 1cm = 2 kN
R = -7.4 kN (tanda negatif
menunjukkan arah R ke
bawah)
Penjumlahan secara analitis :
R = P1 + P2 = 16.8 kN + (–
24.2 kN) = - 7.4 kN
R = 38/40 * 8 kN = 7.6 kN
Cara Analitis :

P1 diuarikan menjadi dua gaya


P1X dan P2Y
P1X = P1 cos 50.2o = 10.7538 kN
P1Y = P1 sin 50.2o = 12.9072 kN

P2 diuarikan menjadi dua gaya


P2X dan P2Y
P2X = P2 cos 50.2o = 15.4907 kN
P2Y = P2 sin 50.2o = 18.5925 kN

Semua gaya-gaya pada sumbu X


disuperposisikan menjadi RX
RX = P1X + P2X = 10.7538 kN +
(- 15.4907 kN) = -4.7369 kN (ke
kiri) ( )

Semua gaya-gaya pada sumbu Y


disuperposisikan menjadi RY
RY= P1Y + P2Y = 12.9072 kN + (-
18.5925 kN) = -5.6853 kN (ke
bawah) ( )
Cara Analitis :

Semua gaya-gaya pada sumbu X


disuperposisikan menjadi RX
RX = P1X + P2X = 10.7538 kN +
(- 15.4907 kN) = -4.7369 kN (ke
kiri) ( )

Semua gaya-gaya pada sumbu Y


disuperposisikan menjadi RY
RY= P1Y + P2Y = 12.9072 kN + (-
18.5925 kN) = -5.6853 kN (ke
bawah) ( )

R 4.73692 5.68532 7.4 kN

5.6853
α arctan 50.2o
4.7369
R = 0.95 cm = 9.5 kN
Cara Analitis
Cara Analitis
2. Superposisi beberapa gaya dengan garis
kerja tidak berimpit tetapi mempunyai titik
tangkap gaya yang sama

Pada bagian awal dari kuliah


ketiga telah dibahas
perhitungan superposisi dua
gaya yang arahnya saling
tegak lurus. Bagian lain juga
diperlihatkan superposisi
dari dua gaya yang tidak
saling tegaklurus
Sebagai contoh akan
dicari superposisi
dari 5 gaya P1, P2,
P3, P4 dan P5
drengan data-data
seperti terlihat pada
gambar di samping.

Sudut kemiringan
setiap beban
ditentukan dari arah
sumbu X positif
P1X = P1 cos 15.6o = 5.779 kN P3X = P3 cos 135o = -3.394 kN
P1Y = P1 sin 15.6o = 1.613 kN P3Y = P3 sin 135o = 3.394 kN

P2X = P2 cos 71.6o = 1.957 kN P4X = P4 cos 202.9o = -3.961 kN


P2Y = P2 sin 71.6o = 5.883 kN P4Y = P4 sin 202.9o = -1.673 kN

P5X = P5 cos 321.8o = 1.729 kN


P5Y = P5 sin 321.8o = -1.360 kN
P1X = P1 cos 15.6o = 5.779 kN
P1Y = P1 sin 15.6o = 1.613 kN

P2X = P2 cos 71.6o = 1.957 kN


P2Y = P2 sin 71.6o = 5.883 kN

P3X = P3 cos 135o = -3.394 kN


P3Y = P3 sin 135o = 3.394 kN

P4X = P4 cos 202.9o = -3.961 kN


P4Y = P4 sin 202.9o = -1.673 kN

P5X = P5 cos 321.8o = 1.729 kN


P5Y = P5 sin 321.8o = -1.360 kN
P1X = P1 cos 15.6o = 5.779 kN
P1Y = P1 sin 15.6o = 1.613 kN RX = P1X + P2X + P3X +
P4X + P5X = 5.779 + 1.957
P2X = P2 cos 71.6o = 1.957 kN + (-3.394) + (-3.961) +
P2Y = P2 sin 71.6o = 5.883 kN 1.729 = 2.11 kN ( )

P3X = P3 cos 135o = -3.394 kN


P3Y = P3 sin 135o = 3.394 kN RY = P1Y + P2Y + P3Y +
P4Y + P5Y = 1.613 + 5.883
P4X = P4 cos 202.9o = -3.961 kN + 3.394 + (-1.673) + (-1.36)
P4Y = P4 sin 202.9o = -1.673 kN = 7.857 kN ( )

P5X = P5 cos 321.8o = 1.729 kN


P5Y = P5 sin 321.8o = -1.360 kN

R 2.112 7.8572 8.135 kN

7.857
α arctan 74.97o
2.11
3. Superposisi beberapa gaya dengan garis
kerja tidak berimpit dan titik tangkap gaya
tidak berimpit .
P1X = P1 cos 0o = 2 kN
P1Y = P1 sin 0o = 0 kN

P2X = P2 cos 90o = 0 kN


P2Y = P2 sin 90o = 3 kN

P3X = P3 cos 45o = 1.481 kN


P3Y = P3 sin 45o = 1.481 kN

P4X = P42 cos 90o = 0 kN


P4Y = P4 sin 90o = 1.5 kN

RX = P1X + P2X + P3X +


P4X = - 2 + 0 + 1.481 + 0=
0.519 kN ( )

RY = P1Y + P2Y + P3Y +


P4Y = 0 - 3 + 1.481 + (-1.5)
= -3.019 kN ( )
RX = P1X + P2X + P3X +
P4X = - 2 + 0 + 1.481 + 0=
0.519 kN ( )

RY = P1Y + P2Y + P3Y +


P4Y = 0 - 3 + 1.481 + (-1.5)
= -3.019 kN ( )

R 0.5192 3.0192 3.0635kN

3.019
α arctan 80.24o
0.519

Anda mungkin juga menyukai