16-23
Program Studi Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995
Universitas Sebelas Maret http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa melalui
penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dilengkapi media
word square pada materi tata nama senyawa kimia di kelas X IPS 2 SMAN 2 Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah
siswa kelas X IPS 2 SMA N 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016. Sumber data adalah siswa
dan guru. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket, dan tes. Data
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran
Student Team Achievement Division dilengkapi media word square dapat meningkatkan prestasi
dan minat belajar siswa. Peningkatan minat belajar siswa dilihat dari ketercapaian minat belajar
siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II dengan kategori minimal tinggi. Ketercapaian
masing-masing yaitu 28,7% (pratindakan), 64% (siklus I), dan 85% (siklus II). Peningkatan
prestasi belajar siswa dilihat dari ketercapaian aspek pengetahuan siswa dengan kategori tuntas
pada siklus I yaitu 55% meningkat menjadi 73% pada siklus II. Aspek sikap siswa dengan
kategori minimal baik pada siklus I sebesar 85% meningkat menjadi 97% pada siklus II. Aspek
keterampilan siswa dengan dengan kategori minimal baik pada siklus I yaitu 85% meningkat
menjadi 91% pada siklus II.
Kata Kunci: penelitian tindakan kelas, student team achievement division, minat belajar,
prestasi belajar, tata nama senyawa kimia
ini menerapkan prinsip bahwa siswa hanya berjalan satu arah, yaitu guru
merupakan subjek dalam belajar saja (teacher centered learning). Dalam
yang memiliki hak untuk memilih penyampaian materi, metode yang
matapelajaran sesuai dengan minatnya. digunakan adalah metode ceramah dan
Akan tetapi, penerapan kurikulum penugasan. Hal ini mengakibatkan
2013 yang memberikan hak kepada siswa menjadi kurang tertarik dalam
siswa untuk memilih matapelajaran mengikuti kegiatan belajar-mengajar
peminatan sesuai dengan minatnya dan cenderung merasa bosan.
belum sepenuhnya terlaksana di SMAN Upaya untuk meningkatkan minat
2 Sukoharjo, dimana matapelajaran dan prestasi belajar siswa dapat
peminatan maupun lintas minat sudah dilakukan dengan cara memotivasi
ditentukan oleh sekolah. Misalnya, siswa sehingga dia rela belajar tanpa
matapelajaran lintas minat untuk kelas X paksaan, menghubungkan bahan
IPA adalah sejarah, sedangkan kelas X pelajaran dengan pengalaman siswa,
IPS adalah kimia. Sekolah melakukan membuat lingkungan belajar yang kreatif
ini karena kurangnya fasilitas, sarana dan kondusif, serta menggunakan
dan prasarana, sehingga tidak mampu berbagai macam media, model, dan
untuk memfasilitasi minat setiap siswa. metode mengajar [2]. Oleh karena itu,
Oleh karena itu minat belajar siswa salah satu upaya yang dapat dilakukan
terhadap matapelajaran lintas minat adalah dengan menerapkan model
yang tidak sesuai keinginannya rendah. pembelajaran Student Team
Berdasarkan hasil observasi awal di Achievement Division (STAD). Dalam
kelas X IPS khususnya kelas X IPS 2 model pembelajaran ini siswa diarahkan
SMAN 2 Sukoharjo diketahui bahwa untuk berdiskusi dengan teman
siswa yang minat belajarnya tinggi dan sekelompoknya untuk menemukan
sangat tinggi terhadap matapelajaran konsep [4]. Belajar kelompok dalam
kimia sebanyak 28,7%, siswa yang Student Team Achievement Division
minat belajarnya sedang sebanyak (STAD) juga mengajarkan mereka untuk
30,01%, dan siswa yang minat saling berdiskusi dan bekerjasama
belajarnya rendah dan sangat rendah dengan temannya sendiri. Melalui
sebanyak 41,2%. Dari data yang diskusi diharapkan siswa tidak merasa
diperoleh dapat disimpulkan bahwa jenuh karena siswa dituntut aktif dalam
minat belajar siswa masih rendah. pembelajaran, sehingga dapat
Rendahnya minat belajar siswa meningkatkan minat belajar siswa.
terhadap matapelajaran kimia akan Selain itu, karena siswa merasa diberi
mempengaruhi prestasi belajar mereka tanggung jawab atas pemahaman
yaitu minat belajar yang tinggi terhadap materi maka siswa akan
cenderung menghasilkan hasil yang cenderung meningkatkan perhatian
tinggi, sebaliknya minat belajar yang (fokus) dalam belajar. Siswa dituntut
rendah akan menghasilkan hasil yang untuk belajar sungguh-sungguh
rendah [2]. Rendahnya minat belajar mengoptimalkan potensi yang ada pada
siswa mempengaruhi prestasi belajar dirinya karena hasil kuis yang diberikan
mereka ditunjukan dengan hasil akan menentukan keberhasilan tim [4].
Ulangan Tengah Semester siswa Kelas Selain itu, di akhir kegiatan akan ada
X IPS 2 SMAN 2 Sukoharjo tahun ajaran rekognisi tim berupa penghargaan bagi
2015/2016 yang masih rendah, dimana tim terbaik. Hal ini dapat meningkatkan
50% siswa belum mencapai ketuntasan perasaan senang siswa terhadap proses
(Kriteria Ketuntasan Minimal = 70). pembelajaran.
Selain minat belajar, rendahnya Salah satu langkah pembelajaran
prestasi belajar siswa juga dipengaruhi dalam model pembelajaran Student
oleh metode mengajar yang dilakukan Team Achievement Division (STAD)
oleh guru. Dari hasil observasi kelas, adalah belajar kelompok. Untuk lebih
dalam kegiatan belajar mengajar, meningkatkan partisipasi aktif dan
interaksi antara guru dengan siswa ketertarikan siswa dalam proses
belum berjalan dua arah, melainkan pembelajaran digunakan media word
kelayakan terlebih dahulu oleh dua orang Selanjutnya pada kegiatan inti,
ahli dengan hasil uji RPP dan media guru membagikan kelompok dan
word square dinyatakan layak mempersilahkan siswa duduk bersama
digunakan. kelompoknya. Guru menuliskan sebuah
Instrumen penilaian dalam tabel yang terdiri dari rumus dan nama
penelitian ini digunakan untuk mengukur senyawa kimia untuk senyawa ion dan
minat dan prestasi belajar siswa. Prestasi senyawa kovalen. Dari rumus kimia
belajar siswa dinilai dalam 3 aspek yaitu yang dituliskan hanya beberapa
aspek pengetahuan, sikap dan senyawa yang sudah diketahui
keterampilan. Instrumen penilaian yang namanya. Kemudian siswa dalam
digunakan untuk mengukur minat dan kelompok mendiskusikan nama-nama
prestasi belajar diuji validitasnya oleh senyawa yang masih kosong tersebut.
dua orang ahli. Instrumen penilaian untuk Berdasarkan nama-nama yang mereka
aspek pengetahuan berupa soal tes jawab, selanjutnya siswa dalam
pengetahuan. Sebelum soal kelompok menyimpulkan bagaimana
pengetahuan digunakan dilakukan try out tata nama senyawa kimia berdasarkan
dan hasil try out dianalisis menggunakan aturan IUPAC. Oleh karena siswa sudah
ITEMAN untuk mengetahui daya beda mengetahui bagaimana cara penamaan
dan tingkat kesukaran tiap butir soal, senyawa anorganik kimia, kemudian
serta mengetahui reliabilitas instrumen. siswa dalam kelompok menyelesaikan
Sedangkan instrumen penilaian untuk soal dalam bentuk media word square
mengukur minat dan sikap siswa yang yang sudah disiapkan oleh guru untuk
berupa angket diuji reliabilitasnya. Hasil memperkuat pemahaman mereka.
uji validitas dan uji reliabilitas setiap Tahap terakhir pada kegiatan inti adalah
instrumen terdapat pada Tabel 1. mengkomunikasikan hasil diskusi
masing-masing kelompok. Beberapa
Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Uji kelompok maju bergantian untuk
Reliabilitas Instrumen mempresentasikan hasil diskusi
Penilaian kelompoknya. Siswa yang tidak
presentasi memperhatikan dan
Instrumen Penilaian
Hasil Uji Hasil Uji memberikan tanggapan/sanggahan dari
Validitas Reliabilitas
kelompok yang melakukan presentasi.
Tes Pengetahuan 1,00 -
Angket Minat 0,79 0,75
Terakhir adalah kegiatan penutup,
Angket Sikap 0,73 0,81 yaitu siswa dengan bimbingan guru
Observasi Minat 0,75 - menyimpulkan pelajaran hari ini. Selain
Observasi Sikap 0,75 - itu, guru menguatkan kembali mengenai
Observasi Keterampilan 0,83 - konsep-konsep yang dibangun siswa.
Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari di pertemuan yang akan
Pelaksanaan tindakan pada siklus
datang dan mengakhiri pelajaran
I dimulai tanggal 25 maret 2016. Setiap
dengan salam.
kegiatan belajar mengajar dilakukan
Pada akhir siklus I dilakukan tes
pengamatan yaitu untuk mengamati
meliputi tes pengetahuan, pengisian
sikap, keterampilan kemampuan belajar,
angket sikap dan minat belajar.
dan minat belajar siswa. Pada awal
Ketercapaian masing-masing aspek
pembelajaran, guru membuka pelajaran
pada siklus I disajikan dalam Tabel 2.
dengan salam dan mempersilahkan
Ketercapaian minat dan prestasi
semuanya untuk berdoa terlebih dahulu.
belajar pada aspek pengetahuan belum
Kemudian menanyakan siswa yang
memenuhi target penelitian.
tidak hadir pada hari itu. Setelah itu,
Berdasarkan hasil pengamatan dan
guru memberikan apersepsi tentang tata
wawancara dengan guru pada siklus I
nama senyawa kimia dengan
direfleksi terdapat beberapa kekurangan
melakukan tanya jawab mengenai
selama proses belajar mengajar. Dari
materi yang berhubungan dengan
hasil tes pengetahuan diketahui bahwa
kehidupan sehari-hari.
terdapat 13 indikator soal dari 20
indikator soal yang belum mencapai satu kelompok dan bertanya satu sama
target. Prestasi belajar pada aspek lain. Jika ada siswa yang bertanya, guru
pengetahuan belum memenuhi target tidak langsung memberikan jawaban
karena banyak siswa yang lupa dengan kepada siswa. Namun, guru mencoba
materi sebelumnya yang berkaitan untuk melemparkan pertanyaan tersebut
dengan tata nama senyawa kimia kepada kelompok yang lain agar
misalnya materi tentang senyawa ion didiskusikan bersama teman
dan kovalen dan materi redoks. Selain sekelompoknya. Kemudian guru
itu, banyak siswa yang kurang mempersilakan siswa untuk memberikan
berpartisipasi aktif dalam kerja pendapatnya di depan kelas. Selain itu,
kelompok dan menyerahkan pekerjaan guru juga bisa menunjuk siswa yang
kelompok pada teman sekelompoknya. masih kurang aktif agar dapat turut
Hal ini menyebabkan partisipasi aktif berpartisipasi aktif memberikan pendapat.
siswa menjadi rendah. Partisipasi aktif Masing-masing pendapat dari siswa
siswa merupakan salah satu aspek diharapkan akan saling menyempurnakan
untuk mengukur minat belajar siswa. sehingga diperoleh jawaban yang tepat.
Oleh karena itu, perlu dilakukan siklus II Dengan cara seperti ini siswa akan
untuk meningkatkan minat dan prestasi menemukan jawabannya sendiri dan
belajar siswa pada materi tata nama diharapkan dapat meningkatkan
senyawa kimia. partisipasi siswa.
Perbaikan yang direncanakan
Tabel 2. Ketercapaian Setiap Aspek untuk pembelajaran siklus II disusun
pada Siklus I dalam RPP dan menyusun media word
square yang sudah diuji kelayakannya
Aspek yang Target Ketercap oleh dua orang ahli dan hasilnya RPP
Kriteria
diukur (%) aian (%) dan media layak digunakan. Selain itu,
Pengetahuan 70 55 BT
Minat Belajar 70 64 BT
untuk mengevaluasi hasil pembelajaran
Sikap 70 79 T pada siklus II direncanakan dengan
Keterampilan 70 88 T adanya tes pengetahuan untuk indikator
*BT: Belum Tercapai T: Tercapai soal yang belum memenuhi target pada
siklus I. Soal tes pengetahuan yang
Siklus II digunakan pada siklus II yaitu soal untuk
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, siklus II yang telah divalidasi dan
maka peneliti bersama guru melakukan diujicobakan sebelumnya. Hasil uji
perencanaan tindakan pada siklus II. validitas untuk soal pengetahuan siklus
Siklus II lebih difokuskan untuk II yaitu 0,77. Evaluasi minat belajar,
perbaikan terhadap kendala-kendala sikap dan keterampilan menggunakan
yang muncul pada siklus II. Materi yang instrumen penilaian yang sama dengan
diberikan difokuskan pada indikator soal instrumen pada siklus I, sehingga tidak
yang belum tuntas. Tindakan yang perlu dilakukan uji validitas dan
dilakukan pada siklus II, yaitu pertama, reliabilitas.
merubah komposisi anggota kelompok Pelaksanaan pembelajaran siklus
berdasarkan hasil tes pengetahuan II direncanakan 2 kali pertemuan (4JP),
pada siklus I, hal ini diharapkan agar pertemuan pertama (2JP) untuk
siswa yang sudah tuntas dapat penguatan materi dan pertemuan kedua
membantu teman dalam satu kelompok (2JP) untuk tes evaluasi siklus II. Pada
yang belum tuntas. Selain itu juga agar akhir siklus II dilakukan tes
kegiatan diskusi kelompok menjadi lebih pengetahuan, pengisian angket sikap
efektif. Guru juga memberikan perhatian dan minat belajar. Selain itu juga
yang lebih kepada siswa yang masih dilaksanakan pengamatan selama
kesulitan dan belum mencapai proses pembelajaran. Pengamatan
ketuntasan. dilakukan untuk mengukur sikap,
Selain itu, guru lebih banyak keterampilan kemampuan belajar dan
memberikan kesempatan kepada siswa minat belajar siswa. Ketercapaian
untuk saling berdiskusi dengan teman
Ketercapaian (%)
sikap, dan keterampilan telah mencapai 80 73
64
target yang ditentukan. Oleh karena itu, 60 55
siklus III tidak dilakukan. 40
20
Tabel 3. Ketercapaian Setiap Aspek
0
pada Siklus II Minat Pengetahuan Sikap Keterampilan