Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN

(KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH)

Nama Mahasiswa : Makhsunatul F Tanggal : 26 /3/2018

NIM : p170684 Tempat : Flam A

1. Tindakan keperawatan yang


dilakukan
Nama Pasien :
NY N
Diagnosa Medis :
Susp DHF
Tanggal Tindakan :
Kompres hangat

2. Diagnosa Keperawatan Hipertermi berhubungan dengan penyakit

3. Tujuan Tindakan 1. Menstabilkan suhu klien menjadi normal


2. Memberikan rasa nyaman

4. Prinsip-prinsip tindakan dan 1. Tahap pra interaksi


rasional  Cek dokumentasi untuk memverifikasi
perlunya tindakan
 Cuci tangan
2. Tahap pre orientasi
 Beri salam, panggil nama klien, dan
perkenalkan diri
 Tanyakan tentang keluhan pasien
 Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
 Beri kesempatan klien untuk bertanya, jaga
privasi klien.
3. Tahap pelaksanaan
 Cuci tangan
 Pastikan privacy klien terjaga
 Mengukur suhu dan nadi klien
 Meletakkan bantal tahan air dibawah klien dan
melepaskan pakaian.
 Mempertahankan selimut mandi di atas bagian
tubuh yang tidak dikompres, menutup jendela
dan pintu untuk mencegah aliran udara
kedalam ruangan.
 Memeriksa suhu air (370C)
 Mencelupkan lap mandi dalam air dan
meletakkan lap yang sudah basah di masing-
masing aksila dan lipatan paha
 Dengan perlahan mengompres ekstremitas
selama 5 menit, memeriksa respon klien,
menutup ekstremitas berlawanan dengan lap
mandi dingin.
 Mengeringkan ekstremitas dan mengkaji ulang
nadi dan suhu tubuh klien, mengobservasi
respon klien.
 Mengompres ekstremitas yang lain, punggung,
pantat, selama 3-5 menit, kaji ulang suhu dan
nadi tiap 5 menit
 Mengganti air dan melakukan kembali kompres
pada aksila dan lipat paha sesuai kebutuhan
 Menghentikan prosedur jika suhu tubuh turun
sedikit di atas normal
 Mengeringkan ekstremitas dan bagian tubuh
secara menyeluruh, menyelimuti klien dengan
selimut mandi atau selimut
 Mengganti peralatan dan linen bila basah

4. TERMINASI
 Evaluasi hasil yang dicapai
 Beri reinforcement positif pada klien
 Kontrak untuk pertemuan selanjutnya
 Mengakhiri pertemuan dengan baik dan
mengucap salam.

5. Bahaya-bahaya yang mungkin Efek samping dari tindakan ini adalah


terjadi akibat tindakan tersebut timbulnya luka bakar di kulit dikarenaan pada
dan cara pencegahan saat pengompresan bias terjadi kemungkinan
suhu air yang dipakai tidak bias ditolerir oleh
tubuh klien, bisa karena terlalu panas.
Hal ini dapat dicegah dengan cara terlebih
dahulu mencoba dan merasakan air yang akan
digunakan untuk mengompres pasien dan di
pastikan bahwa air tersebut tidaklah terlalu
panas, suam suam kuku saja.
6. Hasil yang didapat dan makna Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil
beberapa kesimpulan diantaranya adalah:
1. Ny.N didiagnosis febris
2. Masalah keperawatan yang muncul pada Ny.
N yakni Hipertermi dan Ketidakseimbangan
nitrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Untuk mengatasi hipertermi tindakan
mandiri perawat adalah dilakukan kompres
hangat.

7. Identifikasi tindakan
Tindakan kompres hangat terbukti efektif untuk
keperawatan lainnya yang dapat
menurunkan panas, hal ini sesuai dengan penelitian
dilakukan untuk mengatasi
yang dilakukan oleh fatmawati (2011) dengan hasil
masalah/diagnosa tersebut
bahwa tindakan kompres hangat terbukti efektif
dalam menurunkan demam pada pasien typoid,
penelitian tersebut dilakukan di RSUD prof. Dr.Hi.
Aloei saboe Gorontalo. Penelitian dilakukan pada
responden yang belum mendapatkan antipiretik
sehingga diperoleh hasil yang akurat. Dari 19
responden yang diteliti terbukti 14 responden yang
hasilnya menunjukkan penurunan suhu tubuh
sedangkan 5 responden lainnya tidak menunjukkan
penurunan suhu tubuh. Hal ini dikarenakan, 5
responden tersebut merupakan pasien dengan
diagnosa demam thypoid H-0 yang masa infeksinya
masih tinggi, dimana demam yang dialami oleh
pasien tersebut juga sulit untuk menunjukkan
penurunan suhu tubuh.
8. Evaluasi diri tentang Selama praktik hingga saat ini saya baru
pelaksanaan tindakan tersebut melakukan tindakan pemasangan kompres
hangat sebanyak 4 kali. Bagi saya kompres
hangat bukan merupakan hal yang kecil sehingga
tidak dapat sembarangan melakukannya. Satu
kali melakukan pemasangan infuse saya masih di
bawah bimbingan perawat. Sedangkan tiga kali
saya melakukannya sendiri.

Referensi :

1. Ariyanto. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.


2. Pahlevi R M. 2012 SAP kompres hangat pada pasien demam.blogspot.com/2012 Diajses
23 September 2014
3. Muhamad fatmawati, 2012, Efektifitas Kompres Hangat Dalam Menurunkan Demam
Pada Pasien Thypoid Abdominalis Di Ruang G1 Lt.2 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe
Kota Gorontalo. Jurnal Digital Skripsi. Diakses 22 mei 2014.
4. Smealzer & bare. 2002. Keperawatan medical bedah. Edisi 8 vol 1. Alih bahasa oleh
Agung waluyo . jakarta, EGC.

Anda mungkin juga menyukai