Disusun oleh :
NIM : 165040200111125
Kelompok : N/1
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
I. PENDAHULUAN
Menghitung nilai faktor kehilangan dan persentase (BM, BTL, dan KB)
4.1 Hasil
4.1.1 Uji Kemurnian Benih
Berikut merupakan data hasil uji kemurnian benih kelor.
CK BM BTL KB
Massa benih
110 99,6 4,72 5,68
(gram)
% - 90,54 4,29 5,16
4.2 Pembahasan
Benih kelor pada hasil uji kemurnian ini belum dapat dikategorikan
sebagai benih murni yang baik, sebab benih murni yang baik tersebut harus
memiliki persentase sebesar 98 %. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Madison
(2000), We have paid little attention to Pure Live Seed (PLS) in the Midwest
because we have generally had high quality seed (greater than 90% germ and
98% purity). But the short forage seed supply has caused some low quality seed to
come on the market. To avoid being caught paying market price for low quality
seed take special care to check the seed tag and compare PLS among lots of seed
to be purchased.
Uji bobot 1000 butir merupakan salah satu pengujian khusus yang
mempengaruhi mutu fisik benih, benih yang diuji tersebut berasal dari benih
murni. Dari hasil penimbangan yang meliputi 4 kali ulangan, didapatkan data
yang berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kadar air benih kelor tersebut
dan faktor manusia itu sendiri dalam melakukan penimbangan. Menurut Okiyo
(2009) Varietal purity is also defined using 1000-grain weight. If the 1000-grain
weight calculated from the sample departs from this, it may be an indication that
the sample contains a mixture of varieties.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum uji mutu fisik benih kelor dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu :
a. Pengujian mutu benih merupakan salah satu bagian yang sangat penting
dari suatu proses produksi benih, kemurnian benih merupakan persentase
berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh kerja
benih.
b. Pengujian benih ditujukan untuk mengetahui mutu atau kualitas dari suatu
jenis atau kelompok benih. Data dan informasi mengenai benih yang diuji
tentunya akan sangat bermanfaat bagi produsen, penjual maupun
konsumen benih. Hal ini dilandasi oleh kerena konsumen dapat
memperoleh keterjaminan mengenai benih yang akan digunakan.
5.2 Saran
Sebaiknya neraca analitik yang digunakan tidak hanya satu, agar waktu
dapat lebih dipersingkat.
DAFTAR PUSTAKA
Priestley, D.A. 1986. Seed Aging: Implications for Seed Storage and Persistance
in the Soil. New York: Camstock Publishing Associates.
Siregar, Daniel; Posma Marbun; dan Purba Marpaung. 2013. Pengaruh Varietas
dan Bahan Organik yang Berbeda terhadap Bobot 1000 Butir dan Biomassa
Padi Sawah IP 400 pada Musim Tanam 1. Medan: Jurnal Online
Agroekoteknologi Vol.1(4).
= 0%
99,6
2. % Benih Murni = 𝑋 100%
99,6+4,72+5,68
99,6
= 𝑋 100%
110
= 90,54%
4,72
3. % Benih Tanaman Lain = 𝑋 100%
99,6+4,72+5,68
4,72
= 𝑋 100%
110
= 4,29%
5,68
4. % Kotoran Benih = 99,6+4,72+5,68 𝑋 100%
5,68
= 𝑋 100%
110
= 5,16%
Z = (U1+U2+U3+U4) x 2,5
= (28,81 + 24,14 + 24,50 + 24,29) x 2,5
= 254,35 gram
DOKUMENTASI