Anda di halaman 1dari 2

KEHAMILAN DAN RADIASI MEDIS

Petugas professional dalam dunia medis yang menggunakan radiasi harus mengetahui
dan memahami efek radiasi pada embrio dan janin. Pada kebanyakan diagnostic, efek radiasi
bisa menjadi resiko kanker untuk anak-anak, sementara pada dosis yang melebihi 100-200 mGy
dapat menyebabkan kelainan system saraf, malformasi, keterbelakangan pertumbuhan, dan
kematian. janin. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dan dipertimbangkan besarnya resiko pada
setiap tahap kehamilan.
Semua praktik medis baik yang yang berkaitan dengan pekerja maupun pasien yang
melibatkan paparan radiasi harus memperhatikan kinerja yang lebih menguntungkan
dibandingkan resiko. Paparan medis juga harus memperhatikan setiap individu. Paparan radiasi
medis pada wanita hamil memiliki manfaat/resiko yang berbeda daripada individu lainnya
karena pada wanita hamil harus memperhatikan dua entitas yang berbeda, yaitu ibu dan janin.
Sebelum dilakukan paparan radiasi, pasien wanita pada usia subur harus dievaluasi yang
berada dalam keadaan hamil atau tidak. Aplikasi radiasi medis harus dioptimalkan untuk
mencapai tujuan klinis sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika memungkinkan, untuk wanita hamil
prosedur medis harus disesuaikan untuk mengurangi dosis janin. Setelah dilakukan prosedur
medis dengan radiasi dosis tinggi pada pasien hamil, dosis janin dan potensi resiko janin juga
harus diperkirakan. Kemudian untuk petugas radiasi yang sedang dalam keadaan hamil dapat
bekerja di lingkungan radiasi selama ada jaminan yang masuk akal bahwa dosis janin dibawah 1
mGy.

Efek Radiasi pada Janin

Efek radiasi pada janin mempunyai mekanisme yang secara umum sama dengan efek
pada orang dewasa, kematian sel akan menimbulkan efek deterministic sedangkan kerusakan
pada DNA yang tidak dapat atau mengalami perbaikan yang salah akan menimbulkan efek
stokastik. Efek deterministic akibat pejanan radiasi selama kehamilan antara lain kematian,
abnormalitas syaraf pusat, katarak, bahkan kelainan tingkah laku karena system syaraf fetus
paling sensitive dan mempunyai periode perkembangan paling panjang. Pejanan radiasi pengion
dapat menyebabkan efek sangat parah pada janin. Efek radiasi pada janin sangat bergantung pada
umur kehamilan. Radiasi pada organogenesis adalah periode yang menjadi perhatian. Kerusakan
akibat radiasi pada system saraf pusat manusia pertama kali terjadi pada akhir organogenesis,
sekitar 3 minggu setelah pembuahan. Malformasi dapat terjadi khususnya pada organ yang
sedang mengalami perkembangan. Efek ini mempunyai dosis ambang 100-200 mGy. Efek yang
mungkin timbul pada tahap organogenesis berupa alformasi dan kematian neonatal.

Proteksi terhadap Pekerja yang sedang Hamil

Radiasi pengion memang memberikan manfaat yang besar dalam pemeriksaan


radiodiagnostik, namun paparan radiasi memiliki resiko yang berbahaya sehingga proteksi
radiasi pada pekerja perlu diperhatikan, terutama wanita hamil karena berdampak langsung pada
janin. Pekerj aradiasi yang sedang dalam keadaan hamil dapat bekerja selama ada jaminan yang
masuk akal bahwa dosis janin dibawah 1 mGy. Pekerja yang sedang hamil memiliki hak untuk
mengetahui besar radiasi dan efeknya yang mungkin timbul akibat paparan. Besarnya tingkat
resiko pada pekerja yang sedang hamil juga harus dikomunikasikan. Apabila resiko cukup besar
maka prosedur dosis harus serendah mungkin.

Anda mungkin juga menyukai