Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menjaga kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab semua pihak.


Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa
adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan
adanya upaya untuk melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar
dengan sebaik-baiknya.
Masalah yang sering terjadi di lingkungan adalah masalah sampah. Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses
kegiatan industri atau hasil samping rumah tangga (Apriadji, 1988). Tingginya
kepadatan penduduk membuat konsumsi masyarakat pun tinggi. Di sisi lain, lahan
untuk menampung sisa konsumsi terbatas. Menurut data Bank Dunia pada tahun
2012 menyebutkan jumlah samah pada yang diproduksi secara nasional mencapai
151.921 ton per hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap penduduk Indonesia
rata-rata membuang sampah padat sebesar 0,85 kg setiap hari. Dari total sampah
yang dihasilkan secara nasional, hanya 80% yang berhasil dikumpulkan, sisanya
terbuang dan mencemari lingkungan. Selain itu, hasil riset Jenna R Jambeck dkk
menyebutkan bahwa Indonesia berada di posisi kedua penyumbang sampah plastik
ke laut setelah Tiongkok, dan disusul oleh Filipina., Vietnam, dan Sri Lanka.
Menurut riset Greenneration, yaitu organisasi nonpemerintah yang 10 tahun
mengikuti isu sampah. Setiap satu orang di Indonesia rata-rata menghasilkan 700
kantong plastik per tahun. kantong plastik merupakan limbah yang baru dapat mulai
terurai paling tidak selama lebih dari 20 tahun di dalam tanah, dan jika berada di air
akan lebih sulit lagi untuk terurai. Sampah memiliki banyak jenis diantaranya
sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah
insdustri, dan sampah pertambangan. Berdasarkan sifatnya terdiri dari sampah
organik (dapat diurai) dan sampah anorganik (tidak terurai).
Sekolah merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dan dapat menjadi
tempat penghasil sampah terbesar selain pasar, rumah tangga, dan industri. Sampah
yang ada di sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya seikit
sampah basah. Sampah kering berupa kertas, plastik makanan, dan sedikit logam.
Jenis sampah tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan karena sifatnya yang tidak
bisa diuraikan oleh mikroba manapun sehingga keberadaannya hanya akan
menghambat proses kelestarian lingkungan (Basriyanto, 2007).
Pemberian pemahaman tentang sampah sudah seharusnya dilakukan sejak
dini. Hal tersebut merupakan suatu bentuk upaya pencegahan awal terhadap
kerusakan lingkungan. Langkah preventif dapat dilakukan di tingkat sekolah dasar.
Pemahaman tentang bahaya sampah sejak dini sangat mempengaruhi keadaan
lingkungan karena generasi muda yang dapat menentukan keadaan lingkungan di
masa mendatang.
Sarana dalam pemberian pemahaman sampah kepada anak-anak sangatlah
beragam. Rencana intervensi yang kami tawarkan yaitu dengan menonton film
edukasi tentang sampah. Konten film dapat berupa jenis-jenis sampah, dampak
sampah pada lingkungan, dan cara memilah sampah (anorganik/organik), membuat
tempat sampah dengan karakter yang unik dengan memanfaatkan barang-barang
bekas, serta ajakan untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Mengingat
anak-anak lebih suka menonton dan mendengarkan. Oleh karena itu, penulis
mengajukan PKM-GT dengan judul ”Bengkel-Bengkel Sampah (Benk-Benk Ah)”
sebagai intervensi pemberian edukasi kepada siswa-siswa sekolah dasar guna
mengatasi masalah sampah yang ada di lingkungan sekolah. Sehingga sampah
tersebut dapat dikekola oleh siswa/i dan dapat mengasah kreativitas siswa/i
tersebut.

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan PKM-GT ini adalah untuk memberikan solusi kepada
pihak sekolah dalam mengatasi masalah sampah yang terjadi di lingkungan sekolah
dengan metode Benk-Benk Ah.

Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan PKM-GT ini diharapkan baik pihak sekolah maupun
siswa/i memiliki solusi untuk mengatasi masalah sampah dan memberikan
informasi terkait bahaya sampah jika tidak dikelola dengan baik.

Sumber:
Apriadji, Wield Harry. 1998. Memproses sampah. Jakarta: Penebar Swadaya
Basriyanta. (2007). Memanen Sampah. Yogyakarta: Kanisius
https://properti.kompas.com/read/2016/01/27/121624921/Indonesia.Darurat.Samp
ah. Diakses tanggal 7 Maret 2018 melalui google.com

Anda mungkin juga menyukai