Anda di halaman 1dari 1

Sebut saja namanya roby, roby adalah seorang lelaki yang sendiri dan hanya sendiri.

Tak pernah ada


seorang wanita atau gadis yang mengisi hatinya kini. Tapi ia tak pernah menyesal, ia selalu bersyukur
kepada yang Esa. Hari demi hari dilaluinya dengan sepi dan sunyi, hanya sebuah buku yang selalu
menemaninya, di buku itu ia mengatakan seluruh isi hatinya, mungkin baginya buku itu adalah satu-
satunya yang paling mengerti apa yang ia katakan dan apa yang ingin ia utarakan.

Saat itu terlihat daun berguguran jatuh ke bumi terbang bagaikan bersayap, terduduk di ujung
pandangan sosok roby yang sedang menyendiri di tengah keramaian teman-teman kampusnya. Namun
tetap ia hanya ditemani sebuah buku dan pulpen hitam yang ada di tangannya. Tangannya yang selalu
menari-nari di atas kertas putih, menuliskan semua kata-kata yang ada di hatinya. Namun tiba-tiba
tulisan itu terhenti saat seorang gadis menghampirinya, terlihat senyum di wajah roby ketika gadis itu
berkata “hai…boleh aku duduk disini?”. Tanpa ragu roby menjawabnya dengan senyum di wajahnya
yang perlahan bahagia. Gadis itu lalu duduk di samping roby, “kamu lagi apa sih kok sendirian aja?”.
Roby menjawabnya dengan bibir yang sedikit bergetar, “hmm…ga kok…cu…cu..ma…nulis aja”. Gadis itu
lalu tersenyum, dan menatap mata roby dengan begitu tajamnya. Roby tertunduk malu, tak sanggup
melihat tatapan gadis itu. Gadis itu lalu memegang tangan roby sambil berkata “nama ku anggun…nama
kamu siapa?”…senyuman gadis itu membuat roby tak mampu tuk berkata, hanya diam membisu dan
terus tertunduk. Gadis itu lalu pergi dan meninggalkan secarik kertas yang bertuliskan angka-angka
nomor handphonenya. Roby melihat kertas itu seakan tak percaya, ia berulang kali menampar pelan
dirinya, ia merasa sedang bermimpi…karena ga mungkin ada di dunia ini seorang gadis bodoh yang mau
dekat atau bahkan pacaran dengan orang yang telah di vonis akan meninggalkan dunia ini beberapa
bulan lagi. Yah itulah sebabnya mengapa roby selalu sendiri saat ini, dulunya ia adalah orang yang paling
dikagumi dan yang menjadi rebutan para wanita, tapi ketika ia menginjak usia 21…ia sering mengalami
sakit pada kepalanya, setelah dipereriksa ternyata ia mengalami kanker otak yang sudah ganas. Tapi
semangatnya tak pernah padam, ia selalu berusaha bahagia walaupun hanya sendiri, ia selalu membuat
orang tuanya bangga dengan berprestasi dalam kuliah di sisa-sisa usianya.

Anda mungkin juga menyukai