BAB IV
PEMBAHASAN
pemberian terapi seperti, Infus RL : D5, 30 tpm drip oxcytosin 1 ampul, infus
Paracetamol 1 botol 30 tpm, Injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr (obat antibiotik).
Pada hari sabtu tanggal 20-08-2016, ibu mengatakan tidak ada keluhan
dan dari hasil pemeriksaan di dapatkan Keadaan Umum : Baik, Kesadaran :
Compos mentis , TD: 100/80 mmHg, T : 36,8˚C, R : 22x/m, N : 80x/m, Infus :
sudah di lepas, Mamae : puting susu menonjol dan pengeluaran Klostrum (+),
Abdomen : TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, terdapat luka bekas
operasi yang tertutup dengan perban, keadaan perban bersih tidak ada darah
dan tidak ada terlihat tanda-tanda infeksi, Genetalia : terdapat pengeluaran
darah berwarna merah kecoklatan dalam jumlah sedikit. Dari hasil pemeriksaan
tersebut maka dapat di tegakkan diagnosa yaitu P3A1 post SC atas indikasi BCS
Hari ke-3. Setelah dilakukan perawatan selama 4 hari keadaan ny F semakin
membaik dan ny F di perbolehkan untuk pulang. Sebelum pulang ny F diberikan
KIE tentang perawatan tali pusat, tanda bahaya pada masa nifas, tanda bahaya
yang mungkin terjadi kepada bayi, serta menganjurkan ibu untuk
mengimunisasikan bayinya dan berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi untuk pulang yaitu, PO cefadroxil 500 mg 3 x 1 (antibiotic), Asam
mefenamat 3x500 gram (anti nyeri) dan SF 2 x 1 (obat tambah darah), serta
menganjurkan ny F untuk melakukan kontor ulang pada 1 minggu setelah keluar
dari RS atau apabila ada keluhan.
Dalam kasus Post Sectio Caesar pada Ny. F yang saya ambil tidak
tampak suatu kejanggalan antara teori dan kenyataan. Dalam memberikan
Asuhan kebidanan pada pasien Ny. F dibutuhkan pengawasan dan perawatan
yang baik dan dengan mendapatkan dukungan serta kerjasama antara pasien,
keluarga dan tim kesehatan, secara kooperatif, sehingga pasien Ny. F
keadaannya menjadi lebih baik.