Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“Respon Hewan Air Terhadap Suhu pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)”
Oleh:
Riko
(2021611035)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya, sehingga penulis dapat merampungkan laporan praktikum ikhtiologi dengan
judul: “Respon Hewan Air Terhadap Suhu pada Ikan Nila (Oreochromis
niloticus)”.
Laporan ini dapat tersusun tak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena
itu penulis berikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada,
1. Kedua orang tua yang senantiasa mendo’akan penulis dan segala fasilitas
yang mereka berikan
2. Dosen pengampu Okto Supratman, S.Pi.,M.Si. yang menyampaikan materi
dengan baik
3. Asisten dosen Khaerudin dan Hedi Sanjaya yang membimbing penulis
dalam praktikum
4. Teman-teman yang bekerja sama dengan baik pada saat praktikum
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Riko
2021611035
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... 9
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 2
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1
ikan. Perubahan yang kecil pada suhu lingkungan akan menyebar dengan
cepat ke seluruh tubuh ikan sebagai efek perpindahan panas melalui kapiler
kulit dan kapiler insang.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah yaitu mengetahui
perubahan suhu panas dan dingin media air terhadap membuka dan menutup
operculum benih ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang secara tidak
langsung mengetahui laju pernafasan pada ikan nila.
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Klasifikasi
Saanin (1984), menjelaskan bahwa taksonomi ikan nila adalah
sebagai berikut : Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
2.1.3 Habitat
Habitat ikan nila adalah perairan tawar, seperti s
ungai danau, waduk, dan rawarawa, tetapi karena toleransinya yang luas
terhadap salinitas (euryhaline) sehingga dapat pula hidup dengan baik di air
payau (Ghufran, 2009). Ikan Tutup insang (operculum) Sirip punggung
(dorsal fin) Mata Mulut Sirip dada (pectoral fin) Sirip perut (ventral fin)
3
Sirip anal (anal fin) Sirip ekor (caudal fin) 11 nila merupakan ikan yang
dapat beradaptasi dengan baik di berbagai habitat. Spesies ini telah banyak
ditemukan mampu hidup di segala macam air, mulai dari sungai, danau, dan
saluran irigasi. Meskipun tergolong ke dalam ikan air tawar, namun spesies
ini dapat beradaptasi dengan kondisi perairan payau (Cholik, 2005).
2.2.1 Suhu
4
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur) ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa
Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur.
Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum
digunakan adalah termometer air raksa.
2.2.2 Pernapasan
Pernapasan adalah proses pengikatan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida oleh darah melalui permukaan alat pernapasan. Proses
pengikatan oksigen tersebut dipengaruhi struktur alat pernapasan, juga
dipengaruhi perbedaan tekanan parsial 02 antara perairan dengan darah.
Perbedaan tersebut menyebabkan gas-gas berdifusi ke dalam darah atau
keluar melalui alat pernapasan.
1. Insang
2) Paru-paru
5
parunya terletak di sebelah bawah saluran pencernaan Baik ikan paru
Australia maupun Afrika memiliki keharusan menghirup oksigen dari udara.
Karena itu, alat pernapasan tambahan selain insang atau paru-paru. beberapa
jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan yang dapat mengambil
oksigen secara langsung dari udara. Contoh alat pernapasan tambahan pada
ikan:
1. Arborescent, organ pada ikan Lele Clarias sps. merupakan insang
tambahan berbentuk pohon di bagian atas lengkung insang kedua dan
ketiga, berfungsi
2. Kulit, merupakan alat pernapasan tambahan pada ikan Blodok
Periopthalmus dan Boleopthalmus, di samping itu penutup insang yang
berkembang berlipat-lipat dan bagian dalamnya terdapat banyak pembuluh
darah.
3. Labirinth, merupakan alat pernapasan tambahan pada ikan Betok Anabas
testudineus Ikan-ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan mampu
bertahan hidup dalam kondisi hypoxia, bahkan anoxia
4. Divertikula, merupakan alat pernapasan tambahan pada ikan gabus.
6
2.3 Pengaruh Suhu Terhadap Membuka dan Menutup operculum
Ikan beradaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi fisiologi ikan
salah satunya berhubungan dengan system respirasi. Pada adaptasi ini terlihat
dari gerakan operculum ikan. Adapatasi ini dipengaruhi oleh temperature dan
keadaan lingkungannya. Kenaikan suhu pada suatu perairan menyebabkan
kelarutan oksigen atau dissolve oxygen (DO) di peraiaran tersebut akan
menurun, sehingga kebutuhan organisme air terhadap oksigen semakin
bertambah dengan pergerakan operculum yang semakin cepat, penurunan
suhu pada suatu perairan dapat menyebabkan kelarutan oksigen dalam
perairan itu meningkat sehingga kebutuhan organisme dalam air terhadap
oksigen semakin berkurang, hal ini menyebabkan jarangnya frekuensi
membuka serta menutupnya operculum pada ikan tersebut (Yulianto,201 l).
7
III. METODOLOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 02 Maret 2018 jam 08.00-
09.30 WIB. Bertempat di Laboratrium Perikanan, Fakultas Pertanian, Perikanan
dan Biologi. Universitas Bangka Belitung.
8
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Pada suhu yang berbeda dapat dipastikan bahwa aktivitas operculumnya juga
berbeda.
3. Ketika ikan sedang dalam keadaan stress maka akan mempengaruhi aktivitas
membuka dan menutupnya operculum menjadi lebih cepat
4. Pada suhu kamar kandungan oksigen lebih alami sehingga kegiatan membuka
dan menutupnya lebih stabil
5.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14