Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara
keseluruhan.Selain itu juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai
kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim (Almatsier, 2001).
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa
adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya.Mineral juga
berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem
enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan darah.Mineral yang diperlukan
tubuh dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu makromineral dan mikromineral (Yuniastuti, 2008).
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagaian enzim dan sangat
penting dalam pengandalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air dalam bobot tubuh
(Proverawati, 2009).
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup
besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang
sedikit. Yang termasuk di dalam kelas makromineral adalah kalsium, fosfor, magnesium, besi,
iodin, dan kalium,. Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh
mengambilnya dari otot, hati dan bahkan tulang (Purwitasati,2009).
A. KEBUTUHAN MINERAL
Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu.
Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengannama mineral makro dan mineral
mikro.
Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang
diperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang beredar di
daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh.Dinamakan
mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah
yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi bagi tubuh
Akibat kekurangan yodium adalah munculnya penyakit gondok. Bahkan tidak tanggung-
tanggung, Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) Jepara mengutip UNICEF (Suara Merdeka,
18 April 2007) mengatakan bahwa dampak kekurangan yodium ada hubungannya dengan
penurunan IQ 10ñ15 poin pada anak-anak.
Remaja pun, apabila kekurangan asupan yodium tidak lepas dari kemungkinan itu.
Dampak lain, di antaranya keguguran pada ibu hamil. Pada orang dewasa, bisa menyebabkan
gangguan fungsi mental
B. KLASIFIKASI MINERAL
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.MineralOrganik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh
melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran
serta buah-buahan, atau vitamin tambahan (Juniastuti, 2009).
2. MineralAnorganik
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium, kalium,
kalsium, magnesium, fosfor, klorida dan sulfur (Proverawati, 2009).Contohnya, Timbal Hitam
(Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-
bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain (Kristani, 2010).
Mineral dibagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro.mineral makro Yang
termasuk dalam mineral makro antara lain : Natrium, Klorida, kalium, kalsium, fosfor,
magnesium dan sulfur. Berikut penjelasan mengenai mineral makro.Mineral makro adalah
mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg / hari.Sedangkan mineral
mikro dibutuhkan kurang dari 15 mg / hari.Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang
dianggap esensial.Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah.Mineral makro terdiri dari Natrium.
Klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur (Behrman,1999).
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan
oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai
bagian dari struktur sel dan jaringan.Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah
relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg (Mardela, 2007).
1. NATRIUM (NA)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler .35-40 % terdapat dalam
kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung
banyak natrium.
Sumber
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa
monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya
seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.
Fungsi
Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke
dalam sel.
Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang
membentuk asam.
Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui
membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG
Akibat kekurangan natrium
Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut
menyebabkan edema dan hipertensi.Jadi, taksiran kebutuhan untuk orang dewasa yaitu 500
mg/hari(renijuniastuti, 2009).
Absobsi dan Ekskresi Natrium
Natrium di absobsi secara aktif (membutuhkan energi).Natrium yang di absobsi di bawa
oleh aliran darah ke ginjal.Disini natrium di saring dan di kembalikan ke aliran darah dalam
jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah.Kelebihan natrium yang
jumlahnya mencapai 90-99% dari yang di konsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengelkuaran
natrium ini di atur oleh hormone aldosteron, yang di keluarkan kelenjar adrenal bila kadar
natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali
natrium.Dalam keadaan normal, natrium yang di keluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah
natrium yang di konsumsi.Jumlah natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan
sebaliknya (Almatsier, 2001).
2. KLOR (CL)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular.Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam
cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas. (Irianto Kus,
Waluyo Kusno. 2004 )
Sumber
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur.Beberapa sayuran dan buah
juga mengandung klor.
Fungsi
Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan
ekstraseluler.
Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan
untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk
asam lainnya
Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma
darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan
tubuh ( Yupi, 2011 ).
Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan.Dan
jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750 mg(
Oenzil, 1995).
Absobsi dan Ekskresi klor
Klor hamper seluruhnya di absobsi di dalam usus halus dan si ekskresi melalui urine dan
keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.Kebanyakan keringat dihalangi oleh
aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat (Almatsier, 2001).
3. KALIUM (K)
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif , akan tetapi berbeda
dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di
dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan cairan di dalam ekstra selular 28:1. Sebanyak
95 % kaliu tubuh berada di dalam cairan intra selular.
Sumber
Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/
mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
Fungsi
Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan
asam dan basa bersama natrium.
Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
Berperan dalam pertumbuhan sel.
Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna
atau ginjal.Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare
kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut.Kebanyakan kehilangan melalui
ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic terutama untuk pengobatan
hipertensi.Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan,
kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi. Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg
sehari (Ester, 2006).
Absobsi dan Ekskresi Klaium
Kalium di absobsi dengan mudah di dalam usus halus.Sebanyak 80-90% kalium yang di
makan di ekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui
keringat dan cairan lambung.Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengabsobsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah
pengaruh aldosteron.Kalium di keluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium
melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal (Almatsier, 2001).
4. KALSIUM (CA)
Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam
jaringan keras yaitu tulang dan gigi.Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium
berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot,
penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja
hormone dan factor pertumbuhan (Suryo, 2010).
Sumber
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan
tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting,
kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro.
Fungsi
Pembentukan tulang dan gigi
Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
tempat menyimpan kalsium.
Mengatur pembekuan darah
Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah
lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan
asetilkolin.
Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion
melalui membrane organel sel.
Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan,
tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat
dipercepat oleh keadaan stress (Sari, 2007).
Standar kebutuhan kalsium
Ibu hamil Dan menyusui : 1200 mg/ hari
Anak-anak usia 0-8 tahun : 600 mg/ hari
Umur 9-14 tahun : 700 mg/hari
Umur 15-17 tahun : 600 mg/ hari
Orang dewasa : 500-800 mg/ hari
Manula : 500 mg