Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN

KEPERAWATAN PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH


DI RUANG CENDANA RSMS PURWOKERTO

Oleh:

Sadewo Ba’do Riyadi

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
CILACAP

Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap - Jawa Tengah (53223)


 : (0282) 532975
Inisial pasien : Ny.S Dx Medis : Tb Paru

Tanggal masuk : 22-10-17 No. RM :

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran

a. Diagnosa keperawatan
DS : - Klien mengatakan lemas

DO : - konjungtiva anemis
- CRT 3 detik
- Mobilisasi klien dibantu oleh keluarga
- HB: 9 gr/%
Diagnosa keperawatan :
Intoleransi aktifitas b.d kelemahan umum

b. Dasar pemikiran
Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat
peristen dan ireversibel, gangguan fungsi ginjal yang terjadi penurunan
laju filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan ringan, sedang dan
berat (Mansjoer, 2001).
Kerusakan ginjal pada CKD juga menyebabkan produksi
eritropoetin menurun dan anemia terjadi disertai sesak napas, angina
dan keletihan. Eritropoetin yang tidak adekuat dapat memendekkan
usia sel darah merah, defisiensi nutrisi dan kecenderungan untuk
mengalami perdarahan karena setatus pasien, terutama dari saluran
gastrointestinal sehingga terjadi anemia berat atau sedang. Eritropoitin
sendiri adalah subtansi normal yang diproduksi oleh ginjal untuk
menstimulasi sum-sum tulang untuk menghasilkan sel darah merah.
Karena terjadinya penurunan Hb tersebut maka dilakukanlah transfusi
darah.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Melakukan pemberian transfuse darah dengan golongan darah O

3. Prinsip
Prinsip dasar transfusi darah adanya aglutinogen dan aglutinin
yang sama dalam plasma darah menyebabkan terjadinya koagulasi
(penggumpalan) darah peristiwa menggumpalnya darah karena kesamaan
aglutinin A dan aglutinogen A dalam darah menyebabkan terjadinya
koagulasi darah. pada peristiwa transfusi darah, koagulasi darah lebih
disebabkan oleh aglutinin dari darah resipien dibandingkan oleh aglutinin
darah donor.

4. Analisa tindakan keperawatan


Pada saat akan melakukan transfusi darah perawat harus
menggunakan APD, kemudian melakukan veerifikasi pasien dan golongan
darah pasien agar tidak terjadi kekeliruan. Selanjutnya memasang transfusi
menggantikan posisi cairan NaCl yang masuk, atur tetesan darah agar
tidak terlalu lambat, setelah darah transfusi habis kemudian pasang
kembali cairan NaCl untuk memperlancar aliran darah.

5. Hasil yang didapat dan maknanya


S : - Klien mengatakan masih sedikit lemas, namun sudah sedikit
berkurang
O : - Klien terlihat lebih segar
- CRT 2 detik
- Konjungtiva tidak anemis
A : masalah teratasi
P : Lakukan pemeriksaan lab

6. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi


diagnosa di atas (mandiri dan kolaboratif)
a. Pendidikan kesehatan tentang diit untuk meningkatkan kadar HB.

7. Evaluasi diri
Dalam mempersiapkan alat sampai tindakan melakukan cuci
tangan dan menggunakan APD, perawat juga melakukan verifikasi pasien
dan golongan darahnya, namun akan lebih baik lagi bila perawat
memperkenalkan diri terlebih dahulu dan memberitahu tujuan serta
prosedur sebelum melakukan tindakan pemberian transfusi darah

8. Daftar Pustaka

Nurarif, A.H., dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi NANDA NIC-


NOC. Jakarta:MediAction

Arief, Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media


Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai