Oleh:
a. Diagnosa keperawatan
DS : - Klien mengatakan lemas
DO : - konjungtiva anemis
- CRT 3 detik
- Mobilisasi klien dibantu oleh keluarga
- HB: 9 gr/%
Diagnosa keperawatan :
Intoleransi aktifitas b.d kelemahan umum
b. Dasar pemikiran
Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat
peristen dan ireversibel, gangguan fungsi ginjal yang terjadi penurunan
laju filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan ringan, sedang dan
berat (Mansjoer, 2001).
Kerusakan ginjal pada CKD juga menyebabkan produksi
eritropoetin menurun dan anemia terjadi disertai sesak napas, angina
dan keletihan. Eritropoetin yang tidak adekuat dapat memendekkan
usia sel darah merah, defisiensi nutrisi dan kecenderungan untuk
mengalami perdarahan karena setatus pasien, terutama dari saluran
gastrointestinal sehingga terjadi anemia berat atau sedang. Eritropoitin
sendiri adalah subtansi normal yang diproduksi oleh ginjal untuk
menstimulasi sum-sum tulang untuk menghasilkan sel darah merah.
Karena terjadinya penurunan Hb tersebut maka dilakukanlah transfusi
darah.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Melakukan pemberian transfuse darah dengan golongan darah O
3. Prinsip
Prinsip dasar transfusi darah adanya aglutinogen dan aglutinin
yang sama dalam plasma darah menyebabkan terjadinya koagulasi
(penggumpalan) darah peristiwa menggumpalnya darah karena kesamaan
aglutinin A dan aglutinogen A dalam darah menyebabkan terjadinya
koagulasi darah. pada peristiwa transfusi darah, koagulasi darah lebih
disebabkan oleh aglutinin dari darah resipien dibandingkan oleh aglutinin
darah donor.
7. Evaluasi diri
Dalam mempersiapkan alat sampai tindakan melakukan cuci
tangan dan menggunakan APD, perawat juga melakukan verifikasi pasien
dan golongan darahnya, namun akan lebih baik lagi bila perawat
memperkenalkan diri terlebih dahulu dan memberitahu tujuan serta
prosedur sebelum melakukan tindakan pemberian transfusi darah
8. Daftar Pustaka