Roudhotul Muta’alimin
Disusun oleh :
KPI 5 A
dakwah ini dalam Al-Qur’an surat An-Nahl : 125. Menurut Syekh Muhammad Ar-
manusia serta penetapan hak-hak dan kewajiban mereka” (Syekh Muhammad Abu
salah satu wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis yang berfungsi
sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat Islam, maka
merupakan lembaga dakwah yang memiliki peran strategis dan penting dalam
Pendidikan Islam yang berbasis masyarakat memiliki peran yang strategis terutama
memiliki tradisi belajar tanpa di batasi oleh usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
bagi semua lapisan masyarakat. Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup
hidup, Islam menurut para pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus di
Adanya pengajian yang semakin maraknya saat ini, tentu saja memiliki
maupun masyarakat umum dalam tingkah laku sehari-hari. Ajaran Islam yang
terus berjalan secara tradisional seperti pengajian rutin yang dilaksanakan setiap
positif, ini merupakan sebuah wadah untuk membentuk akhlak dan meningkatkan
sebagai landasan dasar untuk dibahas dalam skiripsi ini. Pertama, pengajian setiap
hari rabu ini sudah berjalan dari tahun 70-an namun jamaah tidak pernah
berkurang. Menurut hasil wawancara dengan bapak H.Dadang Soni (salah satu
pendiri ponpes Roudhotul Muta’alimin) pada tahun 70-an hingga sekarang jamaah
hanya berkisar 100 sampai 200 orang. Secara tidak langsung pengajian rutin ini
memiliki nilai ketertarikan tersendiri. Selain itu jamaah pengajian reboan
Jamaah pengajian ini sebagian besar bukan penduduk asli desa Sukaratu
saja melainkan pendatang dari desa lain seperti desa kersamanah, cibunar,
sukamaju, cibitung dll. Pengajian ini berjalan dengan sukses ditengah keberadaan
masyarakat yang diketahui secara umum memiliki kesibukan yang konplek seperti
Dari penomena di atas menurut hemat penulis, ada sesuatu yang menarik
untuk diteliti lebih lanjut. Banyaknya jama’ah yang mengikuti pengajian di Ponpes
dorongan atau kesuksesan tertentu dalam diri masyarakat sehingga banyak orang
mengikuti kegiatan pengajian dan aktif menjadi jamaah dalam rangka belajar ilmu
agama, atas dasar inilah penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut
dengan judul “Efektivitas Dakwah Islamiyah Melalui Acara Pengajian Reboan &
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah apa Efektivitas Dakwah Islamiyah Melalui Acara
D. Kegunaan penelitian
1. Bahan pertimbangan bagi da’i khususnya dan umumnya seluruh para da’i di
desa Sukaratu dalam meberikan pembinaan sehubungan dengan pemberian
ke efektivan dakwah terhadap Mad’u/jamaah pengajian.
2. Bahan masukan bagi da’i di ponpes Roudhotul Muta’alimin, dalam upaya
penyampaian dakwah isalam terhadap seluruh jamaahnya di pengajian
ponpes Roudhotul Muta’alimin.
3. Bahan pertimbangan bagi kalangan yang ingin melakukan penelitian pada
permasalah yang berkenaan dengan penelitian ini.
E. Landasan teori
1. Pengertian Efektivitas
pengaruh, akibat atau dapat membawa hasil. Jadi, efektivitas adalah keaktifan,
daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan
Menurut Sondang dalam Othenk (2008: 4), efektifitas adalah sumber daya,
sarana dan prasarana dalam jumah tertentu yang secara sadar ditetapkan
sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang
dijalankan.
2. Pengertian Dakwah
Secara etimologi Dakwah berasal dari bahasa Arab (da’a, yad’u) menjadi
bentuk masdar (da’watan) yang berarti seruan, ajakan, atau panggilan. Seruan
baik dalam melakukan sesuatu kegiatan atau dalam merubah pola serta kebiasaan
hidup. Dari kata seruan, Dakwah memiliki banyak arti yang bisa digunakan secara
luas tidak hanya dalam agama, dimana kata dakwah sering digunakan namun
Seruan yang dibeikan bisa dimaknai dalam hal positif maupun negative.
ajakan kepada keinsyafan atau usaha menguabah situasi yang lebih baik terhadap
saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini,
secara Istilah Ukhuwah Islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang
hati atau jiwa antara seorang hamba (manusia) dengan yang lain didalam ikatan
aqidah sehingga antara seorang Muslim dengan Muslim yang lain bisa saling
4. Pengertian pengajian
yang digunakan untuk menyebut berbagai kegiatan belajar dan mengajar agama.
pengajian adalah : kelompok belajar untuk mendalami ajaran agama islam secara
bawah bimbingan orang yang dipandang lebih mengetahui tentang ajaran agama.
F. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada kampung Sirnagalih 01/01 dasa Sukaratu Kec.
Muta’alimin. Lokasi yang hendak dijadikan sebagai area penelitian ini memiliki
alasan yang kuat untuk diteliti, karena lokasi ini menjadi tolak ukur untuk
reboan.
2. Pendekatan Penelitian
3. Informan Penelitian
mereka yang aktif dan terlibat secara langsung terkait perumusan pengajian
rutinan reboan. Mendapatkan data dan informasi yang akurat serta valid
rutinan reboan.
4. Sumber Data
Sumber data yang dimagsud dalam penelitian adalah dua yang diperoleh
a) Data Primer
kelapangan.
b) Data Sekunder
laporan serta materi lainya yang ada relevansinya dengan focus penelitian.
b. Studi dokumen
mengambil data yang sudah ada yang berkenaan dengan judul Skripsi.
ponpes.
bersamaan yaitu :
tindakan.
data dengan cara : reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau
verifikasi.
Pengumpulan Display
Data Data
Penarikan
Reduksi
Kesimpulan
Data
G. Daftar pustaka