World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Indonesia menempati urutan
keenam di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes mellitus-nya terbanyak setelah India, China, Uni Soviet, Jepang, dan Brasil. Di Indonesia, pada tahun 1994 diperkirakan 2 sampai 5 juta orang menderita diabetes dan jumlah tersebut akan menjadi 4 juta pada tahun 2000 dan 5 juta pada tahun 2010 (Suparmanto dalam Soegondo, 1999). Menurut penelitian epidemiologi yang sampai saat ini telah dilaksanakan di Indonesia, prevalensi diabetes berkisar antara 1,5 sampai dengan 2,3 %, kecuali di Manado yang agak tinggi sebesar 6 % (Agusta, 2000). Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut adalah mempertahankan perilaku makan seharihari yang sehat dan seimbang dengan meningkatkan konsumsi sayuran dan buah, membatasi makanan tinggi lemak dan karbohidrat sederhana. Dalam penelitian kami kami mencoba menggunakan alternatif lain yaitu dengan membuat makan yang berasal dari olahan bekatul dan daun stevia. Kami melakukan penelitian ini dengan metode pengumpulan data. Sebagaimana yang kita ketahui bekatul memiliki kandungan tokoferol dan tokotrienol. Dan daun stevia juga merupakan bahan pemanis non tebu dengan kelebihan tingkat kemanisan 200 – 300 kali dari gula tebu dan diperoleh dengan mengekstrak daun stevia. Maka dari itu di dalam penelitian ini, kami menggunakan bahan bekatul sebagai pengganti tepung terigu dan daun stevia sebagai pengganti gula pasir dalam pembuatan brownies yang menjadi makanan alternative penderita diabetes.