Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KALIBARU KULON
Jl. Jember No.39 KALIBARU, Kode Pos 68467
Telp (0333) 897118/898413 . E-mail:pkmkalibaru@ymail.com
BANYUWANGI

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KONSELING, TESTING DAN PENGOBATAN HIV DAN IMS
PUSKESMAS KALIBARU KULON

A. PENDAHULUAN

Konseling merupakan salah satu proses yang harus dilakukan sebelum seseorang
memutuskan untuk test HIV dan IMS. Pengertian konseling adalah: hubungan kerjasama
yang bersifat menolong antar dua orang (konselor dan klien) yang bersepakat.

Konseling HIV/IMS adalah konseling yang secara khusus memberi perhatian terhadap
permasalahan yang berkaitan dengan HIV/IMS, baik terhadap orang yang terinfeksi maupun
terhadap lingkungan yang terpengaruh. Tujuan dari dilakukannya konseling HIV/IMS agar
tersedianya dukungan sosial dan psikologik kepada pasien.

B. LATAR BELAKANG

Berdasarkan data pada bulan Juli 2016 di Kabupaten Banyuwangi jumlah kasus HIV 2358
orang AIDS 1114 orang sedang yang meninggal karena HIV/AIDS 337 orang. Angka
tersebut merupakan angka yang cukup tinggi dan akan terus meningkat dari tahun ketahun,
sehingga perlu perhatian dan penanganan lebih lanjut dalam menurunkan angka kesakitan
dan kematian akibat HIV/AIDS.

Kalibaru merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk 62.451 jiwa, 10 % dari jumlah
penduduk tersebut merupakan kelompok penduduk dengan mobilitas yang tinggi, karena
harus bekerja di luar wilayah seperti Bali, Kalimantan ataupun ke luar negeri. Sehingga tidak
menutup kemungkinan kasus HIV banyak sekali, akan tetapi masih banyak masyarakat yang
belum mengetahui tentang HIV. Kecenderungan menunjukkan bahwa wilayah kecamatan
kalibaru beresiko mengalami epidemi yg lebih besar. Peningkatan kasus penularan HIV
menjadi salah satu indikator potensi kenaikan yang cukup mengkhawatirkan. Hal ini juga
didukung oleh letak geografis, kultur budaya juga tingkat pendidikan yang rendah.

Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai penyakit HiV melalui pendidikan dan
advokasi masyarakat menjadi hal yg utama .Tujuanya untuk mencegah penyebaran epidemi

1
ini lebih luas lagi. Kalau tidak, maka stigma, diskriminasi dan ketidaktahuan akan tetap
menjadi kendala bagi upaya penanggulangan lebih lanjut.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum

Pencegahan dan penanggulangan HIV/IMS di masyarakat.

2. Tujuan Khusus

a) Menemukan kasus baru penderita HIV/IMS


b) Deteksi Dini Ibu hamil dengan HIV/IMS
c) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Penyakit HIV/IMS

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Konseling HIV/IMS
2. Testing HIV/IMS
3. Pengobatan HIV/IMS

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Konseling HIV/IMS

Dilakukan pada pengunjung VCT sebelum dilakukan testing oleh Konselor HIV

2. Testing HIV/IMS

a) Dilaksanakan setelah klien menyetujui tindakan testing HIV/IMS dengan cara tanda
tangan pada surat persetujuan testing HIV/IMS
b) Testing dilaksanakan oleh tenaga analis di laboratorium Puskesmas Kalibaru Kulon

3. Pengobatan HIV/IMS

a) Pada klien positif IMS diberi pengobatan di Puskesmas Kalibaru


b) Pada Klien positif HIV pengobatan Infeksi Oportunistik dilakukan di Puskesmas
Kalibaru Kulon, untuk akses ARV dirujuk ke CST

4. Biaya : Gratis

2
5. Waktu Pelayanan

a) Senin – Kamis : 07.30 – 14.00


b) Jumat : 07.30 – 11.00
c) Sabtu : 07.30 – 12.00

6. Lama Pelayanan : 10 – 60 menit


7. Kompetensi petugas

a) Dokter Umum :1
b) Konselor HIV :1
c) MK HIV :1
d) PJ HIV/AIDS :1
e) PJ IMS :1
f) DIII Analis :1

8. Sarana dan Prasarana

a) Ruang tunggu
b) Ruang konseling
c) Alat diagnostik
d) Media informasi

9. Pelayanan informasi

a) Penyakit yang diderita


b) Tindakan medis yang akan dilakukan
c) Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya

F. SASARAN KEGIATAN

1. Konseling dan Testing

a) Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-AIDS
dan penyakit Infeksi Menular seksual (IMS), yaitu wanita penjaja seks (WPS), Lelaki
Beresiko Tinggi (LBT), pengguna nafza suntik, waria, LSL dan pasangan beresiko
tinggi ( 100 % )
b) Pelanggan yang berkunjung ke Puskesmas yang menunjukan adanya faktor resiko
HIV dan gejala IMS ( 30 % dari 24,782 orang )
c) Semua ibu hamil baik yang berkunjung ke Puskesmas maupun rujukan dari fasilitas
kesehatan lain ( 100 % dari 1128 Bumil )
d) Pasien TBC paru ( 100 % jumlah Px TBC Paru )

3
2. Pengobatan pada klien dengan HIV positif dan IMS positif ( 100% )

G. TATA NILAI KEGIATAN

Tata nilai dari kegiatan program HIV/AIDS dan IMS adalah “TOP”

1. T : TEMUKAN

Temukan penderita HIV secara dini dengan cara menawarkan testing HIV kepada
sasaran yang beresiko tertular HIV

2. O : OBATI

Obati yang ditemukan, yaitu memberikan pengobatan bagi klien yang positiv HIV
dengan cara merujuk ke CST

3. P : PERTAHANKAN

Pertahankan yang diobati dengan cara pendampingan melalui kegiatan PHN/Follow


up

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Konseling √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan Testing
2. Pengobatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Laporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bulanan

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

4
Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dievaluasi 1 bulan sekali untuk
melihat kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.

J. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

1. PENCATATAN

a) Kegiatan program pada penyelenggaraan UKP akan dicatat pada format pencatatn
harian kemudian akan direkap pada akhir bulan
b) Kegiatan program pada penyelenggaraan UKM akan didokumentasikan pada
notulen kegiatan

2. PELAPORAN

Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan
dilaporkan kepada kepala Puskesmas

3. EVALUASI KEGIATAN

a) Program akan dievaluasi oleh PJ UKM Esensial


b) Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

Mengetahui

Kepala UPTD Puskesmas Kalibaru Kulon

Hj.Yatianiningsih, S.kep.NS.M.Kes
NIP: 19720608 199503 2 005

Anda mungkin juga menyukai