Anda di halaman 1dari 8

GENERAL ANXIETY DISORDER

(GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH)

DEFINISI

Revisi edisi keempat Diagnostic and Statistical Manual of Mental


Disorder (DSM-IV-TR) mendefinisikan gangguan ansietas menyeluruh sebagai
ansietas dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai beberapa peristiwa atau
aktivitas hampir sepanjang hari selama sedikitnya 6 bulan. Kekhawatiran ini sulit
dikendalikan dan berkaitan dengan gejala somatik seperti otot tegang, iritabilitas,
sulit tidur, dan gelisah. Ansietas ini sulit dikendalikan, secara subjektif
menimbulkan penderitaan, dan mengakibatkan hendaya pada area penting
kehidupan seseorang (Sadock,2010).

EPIDEMIOLOGI

Gangguan ansietas menyeluruh adalah suatu keadaan yang lazim,


perkiraan yang masuk akal untuk prevalensi 1 tahun berkisar antara 3 - 8 %. Rasio
perempuan banding laki-laki pada gangguan ini sekitar 2 : 1 tetapi rasio
perempuan banding laki-laki yang dirawat inap di rumah sakit untuk gangguan ini
sekitar 1 : 1. Prevalensi seumur hidupnya adalah 45 % (Sadock, 2010).

KOMORBIDITAS

Gangguan ansietas menyeluruh mungkin adalah gangguan yang paling


sering muncul bersamaan dengan gangguan jiwa lain, biasanya fobia sosial, fobia
spesifik, gangguan panik, atau gangguan depresif. Mungkin 50-90% pasien
dengan gangguan ansietas menyeluruh memiliki gangguan jiwa lain. Sebanyak
25% pasien akhirnya mengalami gangguan panik. Suatu tambahan persentase
pasien yang tinggi cenderung memiliki gangguan depresif berat. (Sadock, 2010).

1
ETIOLOGI

Seperti pada kebanyakan gangguan jiwa, penyebab gangguan ansietas


menyeluruh tidak diketahui. Sebagaimana yang baru-baru ini didefinisikan,
gangguan ansietas menyeluruh mungkin mempengaruhi suatu kelompok orang
yang heterogen. Membedakan ansietas normal dan ansietas patologis serta
membedakan faktor penyebab biologis dan faktor psikologis sulit dilakukan.
Adapun faktor biologis dan psikologis mungkin bekerja sama (Sadock,2010).

 Faktor Biologis
Satu studi menemukan bahwa hubungan genetik bisa terdapat
antara gangguan ansietas menyeluruh dan gangguan depresif berat pada
perempuan. Studi lain menunjukkan komponen genetik yang khas, tetapi
sulit diukur pada gangguan ansietas menyeluruh. Sekitar 25% kerabat
derajat pertama pasien dengan gangguan ansietas menyeluruh juga
mengalami gangguan yang sama. Kerabat laki-laki cenderung memiliki
gangguan penggunaan alkohol. Sejumlah studi kembar melaporkan adanya
angka kejadian bersama 50% pada kembar monozigot dan 15 % pada
kernbar dizigot (Sadock, 2010).
 Faktor Psikososial
Dua kelompok pikiran utama mengenai faktor psikososial yang
menyebabkan timbulnya gangguan ansietas menyeluruh adalah kelompok
perilaku-kognitif dan kelompok psikoanalitik. Menurut kelompok-perilaku
kognitif, pasien dengan gangguan ansietas menyeluruh memberikan
respons pada hal-hal yang secara tidak benar dan tidak akurat dianggap
sebagai bahaya. Kelompok psikoanalitik mendalilkan bahwa ansietas
adalah gejala konflik yang tidak disadari dan tidak terselesaikan, teori
psikologis ini pertama kali disampaikan Sigmund Freud pada tahun 1909
dengan deskripsi mengenai Little Hans, sebelumnya, Freud telah
melakukan konseptualisasi ansietas yaitu, dasar fisiologis (Sadock, 2010).
Tingkatan ansietas berkaitan dengan berbagai tingkat
perkembangan : (Sadock, 2010)

2
1. Tingkat paling primitif, ansietas dapat berkaitan dengan rasa takut
dikalahkan atau bergabung dengan orang lain.
2. Pada tingkat yang lebih matur, ansietas dapat berkaitan dengan
perpisahan dengan objek yang dicintai.
3. Pada tingkat yang lebih matur, ansietas berhubungan dengan
hilangnya cinta dari objek yang penting.
4. Ansietas kastrasi, berkaitan dengan fase Oedipus pada perkembangan
dan dipertimbangkan sebagai salah satu tingkat ansietas yang paling
tinggi.
5. Ansietas superego, rasa takut seseorang untuk mengecewakan
idealisme dan nilai-nilainya (dari orang tua diinternalisasikan) adalah
bentuk ansietas yang paling matur.
(Sadock, 2010)

TANDA dan GEJALA

General Axiety Disorder (GAD) berkembang perlahan. Hal ini sering


terjadi pada masa remaja atau dewasa muda. Orang dengan GAD mungkin
memiliki tanda dan gejala : (National Institute of Mental Health.2016)

 Khawatir tentang hal-hal sehari-hari


 Mengalami kesulitan mengendalikan kekhawatiran atau perasaan gugup
 Merasa gelisah
 Sulit berkonsentrasi
 Mudah kaget
 Bermasalah dengan tidur atau tertidur
 Mudah lelah atau lelah sepanjang waktu
 Sakit kepala, otot, perut, atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan
 Sulit menelan
 Gemetar atau kedutan
 Keringat banyak, pusing, dan kehabisan nafas
(National Institute of Mental Health, 2016)

3
Pada anak-anak dan remaja dengan GAD sering mengalami khawatir
berlebihan mengenai penampilan mereka, seperti di sekolah atau saat berolahraga
(National Institute of Mental Health.2016).

Pada orang dewasa dengan GAD, sering sangat gugup pada keadaan
sehari-hari, seperti : jaminan atau kinerja pekerjaan, kesehatan, keuangan,
kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, dan melengkapi pekerjaan rumah tangga
dan tanggung jawab lainnya (National Institute of Mental Health.2016).

Gejala bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk pada waktu yang berbeda,
dan mereka sering lebih buruk selama saat stress, seperti penyakit fisik, selama
ujian di sekolah, atau selama ada konflik di keluarga (National Institute of Mental
Health.2016).

DIAGNOSIS

Kriteria diagnostik DSM-lV-TR untuk Gangguan Ansietas Menyeluruh :


A. Ansietas dan kekhawatiran berlebihan (perkiraan yang menakutkan), terjadi
hampir setiap hari selama setidaknya 6 bulan, mengenai sejumlah kejadian
atau aktivitas (seperti bekerja atau bersekolah).
B. Orang tersebut merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya.
C. Ansietas dan kekhawatiran dikaitkan dengan tiga (atau lebih) dari keenam
gejala berikut (dengan beberapa gejala setidaknya muncul hampir setiap hari
selama 6 bulan).
Perhatikan : hanya satu gejala yang diperlukan anak – anak.
1. Gelisa atau merasa terperangkap atau terpojok
2. Mudah merasa lelah
3. Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
4. Mudah marah
5. Otot tegang
6. Gangguan tidur (sulit tidur atau tetap tidur atau tidur yang gelisah dan
tidak puas)
D. Fokus dari ansietas dan kekhawatiran tidak terbatas hanya pada gambaran

4
gangguan Aksis I, misalnya ansietas atau cemas bukan karena mengalami
serangan panik (seperti pada gangguan panik), merasa malu berada
dikeramaian (seperti pada fobia sosial), merasa kotor (seperti gangguan
obsesif kompulsif), jauh dari rumah atau kerabat dekat (seperti pada
gangguan ansietas perpisahan), bertambah berat badan (seperti pada
anorekia nervosa), mengalami keluhan fisik berganda (seperti pada
gangguan somatisasi), atau mengalami penyakit serius (seperti pada
hipokondriasis), juga ansietas dan kekhawatiran tidak hanya terjadi pada
gangguan stress pasca trauma.
E. Ansietas, kekhawatiran, atau gejala fisis menyebabkan distress yang secara
klinis bermakna atau hendaya sosial, pekerjaan, atau area penting fungsi
lainnya.
F. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya penyalagunaan obat, obat-obatan) atau keadaan medis umum
(misalnya hipertiroidisme) dan tidak terjadi selama gangguan mood,
gangguan psikotik, atau gangguan perkembangan pervasif.
Dari American Psychiatric. Association. Diagnostic ind Statistical Manual of Mental Disorders.
Edisi ke-4. rev. Tcxt rcv. Washington, DC: American Psychiatric Association; copyright 2OOO,
dengan izin.

(Sadock,2010)

GAMBARAN KLINIS

Gejala utama gangguan ansietas menyeluruh adalah ansietas, ketegangan


motorik, hiperaktivitas otonom, dan kesiagaan kognitif. Ansietasnya berlebihan
dan mengganggu aspek kehidupan lain. Ketegangan motorik paling sering tampak
sebagai gemetar gelisah, dan sakit kepala. Hiperaktivitas otonom sering
bermanifestasi sebagai napas pendek, keringat berlebihan, palpitasi, dan berbagai
gejala gastrointestinal. Kesiagaan kognitif terlihat dengan adanya iritabilitas dan
mudahnya pasien merasa terkejut (Sadock, 2010).

5
PENATALAKSANAAN

Terapi yang paling efektif untuk gangguan ansietas menyeluruh mungkin adalah
yang menggabungkan pendekatan psikoterapeutik, farmakoterapeutik, dan
suportif (Sadock,2010).

a. Psikoterapi
Pendekatan psikoterapeutik utama gangguan ansietas menyeluruh
adalah terapi perilaku-kognitif, suportif, dan psikoterapi berorientasi tilikan.
Pendekatan kognitif secara langsung ditujukan pada distorsi kognitif pasien
yang didalilkan dan pendekatan perilaku ditujukan pada gejala somatik secara
langsung. Teknik utama yang digunakan pada pendekatan perilaku adalah
relaksasi dan biofeedback. Sejumlah data awal menunjukkan bahwa kombinasi
pendekatan kognitif dan perilaku lebih efektif dari pada salah satu teknik
digunakan secara tersendiri. Psikoterapi berorientasi tilikan berfokus pada
membuka konflik yang tidak disadari dan mengidentifikasi kekuatan ego
(Sadock,2010).
Untuk pasien yang berorientasi pada psikologis dan memiliki motivasi
untuk mengerti sumber ansietas mereka, psikoterapi dapat menjadi terapi
pilihan. Pendekatan psikodinamik pada pasien dengan gangguan ansietas
menyeluruh meliputi pencarian rasa takut yang mendasari pada pasien
(Sadock,2010).
b. Farmakoterapi
Tiga obat utama yang harus dipertimbangkan untuk terapi gangguan
ansietas menyeluruh adalah buspiron, benzodiazepin, dan Selective Serotonin
Reuptake Inhibitor (SSRI). Obat lain yang dapat berguna adalah obat trisiklik
(contohnya imipramin [Tofranil]), antihistamin, dan antagonis β-adrenergik
(contohnya propranolol [lnderal]) (Sadock, 2010).
Walaupun terapi obat untuk gangguan ansietas menyeluruh kadang-
kadang dilihat sebagai terapi 6-12 bulan, sejumlah bukti menunjukkan bahwa
terapi haruslah jangka panjang, mungkin seumur hidup. Sekitar 25% pasien
kambuh di bulan pertama setelah penghentian terapi dan 60-80% kambuh

6
pada perjalanan tahun berikutnya. Walaupun beberapa pasien menjadi
bergantung pada benzodiazepin, tidak terjadi toleransi terhadap efek terapeutik
benzodiazepin, buspiron, atau SSRI (Sadock,2010).

PROGNOSIS

Awitan usia sulit dirinci. Sebagian besar pasien dengan gangguan ini
melaporkan bahwa mereka telah cemas sepanjang yang mereka ingat. Karena
tingginya insiden adanya gangguan jiwa komorbid pada pasien dengan gangguan
ansietas menyeluruh, perjalanan klinis dan prognosis gangguan ini sulit
diprediksi. Meskipun demikian, sejumlah data menuniukkan bahwa peristiwa
hidup terkait dengan awitan gangguan ansietas menyeluruh. Terdapatnya beberapa
peristiwa hidup yang negatif sangat meningkatkan kemungkinan gangguan
tersebut untuk timbul. Dengan definisi, gangguan ansietas menyeluruh adalah
suatu keadaan kronis yang mungkin akan menetap seumur hidup (Sadock,2010).

7
DAFTAR PUSTAKA

National Institute of Mental Health.2016.Generalized Anxiety Disorder : When


Worry Gets Out Of Control. NIH publication No. QF 16-4677, Revised
2016.
https://www.nimh.nih.gov/health/publications/generalized-anxiety-disorder-
gad/generalized-anxiety-disorder_124169.pdf (diakses pada tanggal 11
November 2017)

Sadock , Benjamin J dan Sadock, Virginia A. 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar
Psikiatri Klinis edisi 2. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai