A. DATA FOKUS
Data Subyektif Data Obyektif
1. Keluarga klien mengatakan klien 1. TTV:
mengalami kejang sejak 1 jam smrs S: 40,3°C
2. Keluarga klien mengatakan klien N: 120 x / menit
demam sejak 2 hari yang lalu RR: 30 x/menit
3. Keluarga klien mengatakan klien 2. Kesadaran: Somnolen
BAB Cair sejak 2 hari yang lalu 3. Ekstremitas klien teraba hangat
4. Keluarga klien mengatakan kien 4. Klien terpasang infus NAcL: 30
mual dan muntah TPM
5. Keluarga klien mengatakan tubuh 5. Klien mendapatkan terapi obat
klien teraba panas Paracetamol supp
6. Keluarga klien mengatakan klien 6. BB: 11 kg
tidak mau makan 7. TB: 70 cm
7. Keluarga klien mengatakan cemas 8. Klien tampak kejang
terhadap kondisi klien 9. Keluarga klien tampak cemas
8. Keluarga mengatakan klien BAK 10. Klien tampak rewel
terakhir 5 jam smrs 11. Klien tampak lemas
9. Keluarga mengatakan BAK klien 12. Hasil Laboratorium:
sedikit HB: 12,3 g/dl
HT: 35,6 %
Leukosit: 12 ribu/mm3
Trombosit: 258 ribu
Na: 139 mmol/L N: 135-155
Ka: 4,2 mmol/L N: 3,5-5,5
13. Turgor kulit klien tampak tidak
elastis
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1. Ds: Hipertermia Efek langsung dari
1. Keluarga klien mengatakan sirkulasi endotoksin
klien demam sejak 2 hari pada hipotalamus
yang lalu
2. Keluarga klien mengatakan
tubuh klien teraba panas
Do:
1. TTV:
S: 40,3°C
N: 120 x / menit
RR: 62 x/menit
2. Ekstremitas klien teraba
hangat
3. Klien tampak kejang
4. Klien mendapatkan terapi
obat Paracetamol sup
2. Ds: Defisit volume Kehilangan volume
1. Keluarga klien mengatakan cairan cairan aktif
klien BAB Cair sejak 2 hari
yang lalu
2. Keluarga klien mengatakan
kien mual dan muntah
Do:
1. TTV:
S: 40,3°C
N: 120 x / menit
RR: 62 x/menit
2. Kesadaran: Somnolen
3. Klien terpasang infus NaCl:
30 TPM
4. Klien tampak lemas
5. Mukosa bibir klien tampak
kering
6. Turgor kulit klien tampak
tidak elastis
7. Keluarga mengatakan klien
BAK terakhir 5 jam smrs
8. Keluarga mengatakan BAK
klien sedikit
3. Ds: Ketidakseimbangan Intake & Output yang
1. Keluarga klien mengatakan Nutrisi kurang dari tidak adekuat
kien mual dan muntah kebutuhan tubuh
2. Keluarga klien mengatakan
klien tidak mau makan
Do:
1. BB: 11 kg
2. TB: 80 cm
3. Klien tampak lemas
4. IMT: BB (kg) / (TB (m) x
TB (m)
11 kg / (80) x (80) = 17,18
Termasuk kategori: Kurus
4. Ds: Ansietas Kondisi Klien
1. Keluarga klien mengatakan
cemas terhadap kondisi klien
Do:
1. Keluarga klien tampak
cemas
2. Klien tampak rewel
3. Klien tampak lemas
4. Suhu tubuh klien tidak
mengalami penurunan
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kolaborasi:
E. EVALUASI
2. 15 januari 2016 S:
00:05 - Keluarga klien mengatakan klien masih mual
dan muntah
O:
- TTV:
S: 40 °C
N: 110 x / menit
RR: 58 x/menit
- Kesadaran: CM
- Klien terpasang infus NAcL: 30 TPM
- Klien tampak sedikit bertenaga
- Mukosa bibir klien tampak lembab
A: Masalah keperawatan teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Kaji perubahan tanda-tanda vital
- Pantau masukan dan haluaran
- Anjurkan keluarga klien untuk memberi
klien minum
- Observasi tanda-tanda dehidrasi
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
cairan NaCl
3. 15 januari 2016 S:
00:05 - Keluarga klien mengatakan klien masih mual
dan muntah
- Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
mau makan
O:
- Klien tampak lebih bertenaga
A: Masalah Keperawatan belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan keluarga klien untuk memberi
klien makan sedikit tapi sering
- Anjurkan ibu klien untuk memberi klien ASI
- Timbang dan catat berat badan pasien
- Pantau asupan dan haluaran pasien
Kolaborasi: