Anda di halaman 1dari 32
PENGANTAR METALURGI Disampaikan oleh: Dr-Eng. Akhmad A. Korda Program Studi Teknik Metalurgi Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung Versi ringkas MINERAL DAN BIJIH MINERAL DAN BIJIH © Logam yang ditemukan pada kerak bumi © Perak, tembaga dan dan endapan (deposit) dasar laut merkuri dapat ditemukan tergantung dari reaktifitas mereka dalam bentuk asalnya terhadap lingkungan, seperti terhadap ataupun dalam bentuk oksigen, sulfur dan carbon dioksida. sebagai sulfida, karbonat, dan klorida. © Emas dan platina dapat ditemukan di © Semakin reaktif suatu logam, maka dia akan alam dalam bentuk logamnya (native). selalu ditemukan dalam bentuk senyawa seperti besi oksida dan besi sulfida atau MINERAL DAN BIJIH MINERAL DAN BIJIH 5 e © Mineral merupakan senyawa kimia alami lo anorganik yang gam. - memiliki komposisi kimia dan struktur atom tertentu. © Contoh mineral: galena — lead sulphide, PbS; © Mineral di alam, umumnya merupakan sphalerite — zinc sulphide, ZnS; bagian dari batuan cassiterite — tin oxide, SnO,. MINERAL DAN BIJIH MINERAL DAN BIJIH © Bijih merupakan batuan yang mengandung mineral dimana logam yang terkandung atau terikat Bahan-bahan tersebut termasuk kedalam batuan dapat diambil. (rocks) yang tidak homogen secara kimia dan fisika Batubara, kapur, lempung, dan granit tidak termasuk kedalam mineral. Batuby ee eer Ger eal © Bijih merupakan batuan yang mengandung ; rare eeu Denan aan Car, exunuesy mineral dimana logam yang terkandung umbuhan yang terbentuk dalam kurun waktu eater yang sangat lama (jutaan tahun). atau terikat dapat diambil MINERAL DAN BIJIH JENIS-JENIS BIJIH ® Setelah ditambang, © Suatu bijih dapat mengandung 3 grup mineral 1. Senyawa logam yang berharga 2. Senyawa kimia lain yang memiliki nilai sekunder 3. Mineral yang tidak berharga, disebut Ekstraksi merupakan proses yang sebagal gangue 8 dilakukan dalam upaya untuk mengambil (winning) logam dari mineralnya. bijih perlu dipreparasi (dressing) sebelum proses ekstraksi JENIS-JENIS BIJIH © Nilai ekonomis dari suatu bijih tergantung pada berbagai faktor: 1. Penyebaran endapan dan kemudahan aksesnya, yaitu apakah endapan tersebut berada dekat permukaan atau tidak Senyawa logam tersebut dan konsentrasinya 3. Tekstur bijih, yaitu penyebaran mineral berharga tersebut (partikel kasar atau halus) Sifat gangue Sifat dan konsentrasi pengotor Kedekatan endapan tersebut dari bahan bakar, power, dan air 7. Demand dan os dari logam MINERAL DAN BIJIH © Tahap awal dari proses tersebut adalah proses crushing bijih menjadi ukuran partikel tertentu untuk yang bertujuan untuk membebaskan mineral berharga dari gangue-nya © Setelah mineral logam dapat dipisahkan, maka selanjutnya dilakukan proses dekomposisi senyawa logam. MINERAL DAN BIJIH © Proses ekstraksi yang dipilih bergantung pada sifat kimia bijih © Agar logam dapat dipisahkan dari pengotornya maka perlu memisahkan mineral berharga (yang mengandung logam) dari gangue-nya. MINERAL DAN BIJIH © Proses dekomposisi ini, akan memisahkan logam dari sisa gangue-nya dan selanjutnya akan diperoleh logam dalam kondisi yang tidak terlalu murni © Logam yang tidak murni ini, Kemudian dimurnikan dalam suatu proses yang disebut sebagai refining. MINERAL SUMBER DARI LOGAM MINERAL SUMBER DARI LOGAM chromite magnetite cassiterite hematite MINERAL SUMBER DARI LOGAM MINERAL SUMBER DARI LOGAM chalcopyrite Zinc lead copper ore Nickel Lateritic MINERAL SUMBER DARI LOGAM MINERAL SUMBER DARI LOGAM Bauxite ore FROM ORE TO METALS FROM ORE TO METALS ‘wral ——~ore Winall ake eae 4 Mined Ore Cobalt Setre Cars Ehsorn | a = Ore Dressing agate Tae ‘alo Conte Tagen — Osos Extraction Magra ws genes —pyate SE esa; Cae oe Alloying & Treatment Taos Sao ——— oe Shaping & Finishing ae Soren a PREPARASI BIJIH PREPARASI BIJIH © Preparasi Bijih (ore preparation atau ore © Tujuan utama ore dressing: dressing) merupakan proses penyiapan 4. Liberation, membebaskan mineral berharga bijih untuk proses ekstraksi. dari mineral gangue-nya ‘ 2. Separation, memisahkan mineral berharga © Pada ore dressing, bijih dikontrol dari mineral gangue-nya ukurannya dan di sahkan dari gangue-nya Mined Ore Ore Dressing Liberation | Separation | Tujuan Ore Dressing PREPARASI BIJIH © Liberation, dilakukan melalui proses pengecilan ukuran bijih yang disebut comminution (kominusi). © Separation, dilakukan melalui proses concentration (konsentrasi) yang memanfaatkan perbedaan sifat- sifat fisik antara mineral berharga dan gangue PREPARASI BIJIH Comminution Concentration ‘As-mined ore Gomminution | —+[Primary stage] Jaw crushers or gyratory crushers) ‘Secondary stage] (cone crushers) T Tertiary stage] (ball mils) L Screening [Fines for agglomeration Concentration processes L I 1 separation separation | | flotation PREPARASI BIJIH © Perbedaan sifat fisik tersebut antara lain: « Densitas relatif ° Sifat magnetik e Sifat permukaan ¢ Sifat konduktivitas © Selain kominusi dan konsentrasi, ada aktifitas lain dalam ore dressing seperti pengaturan ukuran partikel (sizing) dan dewatering lumpur. KOMINUSI © Kominusi merupakan proses crushing (peremukan) dan grinding (penggerusan) yang dilakukan untuk memperkecil ukuran artikel bijih agar dapat membebaskan atau memaparkan sebanyak mungkin mineral berharga. ® Yang terpenting dalam kominusi adalah memperoleh derajat liberasi mineral berharga dari mineral gangue se-optimum mungkin. KOMINUSI Primary (jaw crusher, eyratory crusher) Secondary (cone crusher) [ew Bal Grinding tube or pebble mil KOMINUSI © Pada jaw crusher, ditekan/diremas hingga hancur dan remukannya jatuh menuju celah yang kecil didasar. KOMINUSI PRIMARY CRUSHING © Pada jaw crusher, hingga hancur dan remukannya jatuh menuju celah yang kecil didasar. © Jaw crusher dapat menangani bongkah yang besar (hingga 2m), lebih fleksibel, murah dalam operaisonal dan perawatan. KOMINUSI PRIMARY CRUSHING. © Pada gyratory crusher proses peremukan dilakukan melalui g " gerakan eksentrik. \i + erating © Gyratory crusher memiliki aju throughput yang lebih tinggi © Ukuran partikel setelah primary crusher berkisar antara 15 cm hingga 5 cm. KOMINUSI SECONDARY CRUSHING © Umumnya menggunakan cone crusher yang cara kerjanya serupa dengan gyratory crusher. Dacor Kapasitasnya sangat tinggi. © Setelah melewati secondary crushing ukuran partikel bekisar antara 5 cm hingga 2 mm. KOMINUSI CRUSHING © Screening umumnya menggunakan screen (kasa) yang terbuat dari kawat baja, pelat berlubang, atau batang/palang baja. © Batangan screen untuk material kasar disebut grizzlies. Grizzly dapat diam ataupun bergerak. © Screen untuk material halus umumnya bergetar (vibrate) KOMINUSI CRUSHING © Dalam tahapan pengecilan ukuran partikel bijih diperlukan proses screening (atau sieving), yang memisahkan partike! yang besar (oversize) dan kecil (undersize). © Screening dilakukan agar partikel tidak kembal mengalami proses g/grinding se menurunkan efisiensi proses. KOMINUSI CRUSHING © Umpan (feed) screen dapat berupa ataupun kering. jjih basah © Screen umumnya dapat digunakan hingga ukuran sekitar 2mm bawah 2 mm, maka sizing dapat cation. KOMINUSI KOMINUSI SECONDARY CRUSHING © Umumnya menggunakan cone crusher yang cara kerjanya serupa CRUSHING © Dalam tahapan pengecilan ukuran partikel bijih diperlukan proses screening (atau sieving), yang memisahkan partikel yang besar (oversize) dan kecil (undersize). dengan gyratory crusher. Kapasitasnya sangat © Screening dilakukan agar tinggi partikel tidak kembal mengalami proses © Setelah melewati secondary crushing ukuran partikel a bekisar antara 5 cm hingga 2 mm. menurunkan efisiensi proses. KOMINUSI KOMINUSI CRUSHING CRUSHING * Screening umumnya menggunakan screen © Umpan (feed) screen dapat berupa bijih basah (kasa) yang terbuat dari kawat baja, pelat berlubang, atau batana/palang baia. efeupun ering © Screen umumnya dapat digunakan hingga © Batangan screen untuk material kasar u ukuran sekitar 2mm grizzlies. Grizzly dapat diam ataupun bergerak. © Screen untuk material halus umumnya bergetar © Apabila ukuran (vibrate). iibawah 2 mm, maka sizing dapat KOMINUSI GRINDING © Grinding umumnya menggunakan ball mill yang berbentuk barel/tong yang berputar pada sumbu horisontainya. KOMINUSI GRINDING ‘Someen | ten KOMINUSI GRINDING © Kecepatan putaran bal mill merupakan hal yang kritis (tidak boleh terlalu cepat atau lambat). © Grinding dapat memperkecil ukuran partikel dari 5 mm menjadi sekitar 0,5 — 0,05 mm. KOMINUSI DEWATERING © Proses basah pada partikel bijih berukuran halus seringkali diikuti dengan perlakuan dewatering untuk menurunkan rasio air terhadap padatan. © Metoda dewatering yang umumnya digunakan adalah proses continuous gravity settling yang dikenal sebagai thickening. KONSENTRASI © Konsentrasi merupakan proses pemisahan mineral berharga dari gangue- nya dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisik diantara keduanya. © Perbedaan sifat fisik tersebut antara lain: ¢ Densitas relatif e Sifat magnetik ¢ Sifat permukaan ¢ Sifat konduktivitas KONSENTRASI CLASSIFICATION © Ketika partikel jatuh dalam air ia mengalami suatu tahanan hingga tahanan tersebut sama dengan gaya tarikan gravitasi. Kecepatan ini disebut terminal velocity (kecepatan akhir). © Pada classifier, partikel dimasukkan kedalam suatu kolom penyortiran dimana akan dicapai suatu kondisi kecepatan akhir partikel apakah lebih kecil atau lebih besar dibandingkan kecepatan air pada arah berlawanan. KONSENTRASI CLASSIFICATION © Pemisahan mineral berharga dan gangue- nya dapat dicapai melalui classification, yaitu pemisahan partikel yang berbeda menurut laju jatuh partikel pada media cairan. © Laju partikel pada cairan tergantung pada ukuran, berat jenis dan bentuk partikel KONSENTRASI CLASSIFICATION Settling cones Mechanical classifier Horizontal current classifier Rake classifier Vertical current Mechanical classifier classifier Hydrocyclone KONSENTRASI KONSENTRASI CLASSIFICATION CLASSIFICATION KONSENTRASI KONSENTRASI CLASSIFICATION CLASSIFICATION KONSENTRASI GRAVITY SEPARATION © Metoda pemisahan dilakukan berdasarkan erbedaan densitas pada campuran partikel dengan ukuran yang relatif sama. © Ukuran campuran partikel yang relatif sama sangat penting untuk mencegah pengaruh ukuran terhadap proses pemisahan. KONSENTRASI GRAVITY SEPARATION © Untuk per han yang efektif, maka perbedaan densitas antara mineral berharga dan gangue-nya harus tidak kurang dari 0,5. © Pada akhir proses pemisahan akan diperoleh concentrate, tailing dan middling. ® Middling umumnya masih berupa campuran mineral berharga dan gangue, sehingga dapat diolah lebih lanjut. KONSENTRASI KONSENTRASI GRAVITY SEPARATION TABLING HEAVY MEDIUM SEPARATION KONSENTRASI KONSENTRASI JIGGINC TABLING Constr KONSENTRASI KONSENTRASI TABLING HEAVY MEDIUM SEPARATION © Pada HMS yang memiliki cairan yang berdensitas dibandingkan cairan akan mengapung, sementara mineral yang lebih berat akan tenggelam. KONSENTRASI MAGNETIC SEPARATOR © Pemisahan magnetik : pemisahan berdasarkan sifat magnetik © Magnetic susceptibility (kerentanan magnetik): sifat bahan yang menentukan respon bahan tersebut terhadap medan KONSENTRASI MAGNETIC SEPARATOR A Drum pulley separator KONSENTRASI MAGNETIC SEPARATOR Paramagnetik Contoh: ilmenit, util, wolramit, siderit,hematit Respon material berdasarkan sifat kemagnetannya Diamagnetik CContoh: kasiterit,kuarsa, galena, brit, monasit, ion Ferromagnetik Contoh: magneti,imenit KONSENTRASI FROTH FLOTATION © Pada metoda yang digerus halus (0,2 — 0,01 mm) diletakkan kedalam suatu tangki berisi cairan yang dilalukan gelembung udara. © Pengaruh tegangan permukaan digunakan untuk mengapungkan partikel berharga sementara partikel pengotor jatuh kedasar tangki. KONSENTRASI FROTH FLOTATION © Agar flotasi dapat terjadi maka ukuran partikel harus sangat kecil dan dibuat menolak air atau water-repellent (hydrophobic). © Untuk mencapai permukaan, gelembung udara atau busa harus terus dipertahankan melalui penambahan reagen flotasi seperti frothers, collectors dan berbagai agen lainnya. KONSENTRASI FROTH FLOTATION KONSENTRASI FROTH FLOTATION KONSENTRASI FROTH FLOTATION FROM ORE TO METALS Mined Ore Ore Dressing Ekstraksi: suatu upaya untuk mengambil logam dari mineralnya Alloying & Treatment Shaping & Finishing EKSTRAKSI Proses ekstraksi yang memanfaatkan panas untuk mendekomposisi ‘senyawa logam berharga Pirometalurgi 7 ——) Proses ekstraksi dengan cara Hidrometalurgi | melarutkan senyawa logam kemudian mengambil logam berharga dari larutan | Proses ekstraksi yang menggunakan Elektrometalurgi | metoda elektrolisis untuk ‘mendekomposisi senyawa leburan (fused compound) logam berharga EKSTRAKSI Proses ekstraksi dibagi menjadi 3 grup: Pirometalurgi 3 Grup Proses Hidrometalurgi Ekstraksi Elektrometalurgi EKSTRAKSI © Pemilihan metoda ekstraksi tergantung pada: Karakteristik dan kestabilan kimia bijih Biaya energi yang dibutuhkan Laju produksi yang diinginkan Tingkat kemurnian logam yang diinginkan EKSTRAKSI © Pirometalurgi disukai karena laju produksi yang tinggi terutama bila harga bahan bakar fosil murah dan berlimpah © Namun, metoda pirometalurgi memberikan dengan proses hidrometalurgi © Metoda hidrometalurgi memiliki laju lebih lambat namun cocok diterapkan untuk bijih berkadar rendah PIROMETALURGI s Preliminary Operation =e = Impure Metals PIROMETALURGI © Pada pirometalurgi, panas digunakan untuk mereduksi senyawa logam (umumnya oksida logam) menjadi logam. © Temperatur yang tinggi diperoleh dari pembakaran kokas, minyak atau gas didalam tanur/tungku (furnace). © Disamping proses reduksi, metoda pirometalurgi juga melibatkan beberapa proses pendahuluan PIROMETALURGI Proses Pendahuluan dalam Proses Pirometalurgi Roasting Pada proses ini terjadi perubahan fisika atau kimia yang membuat kondisi bijih menjadi lebih sesuai untuk tungku peleburan. Sintering PIROMETALURGI PIROMETALURGI © Drying: proses penghilangan seluruh air tak terikat © Roasting: proses pemanasan bijih dibawah titik (non-combined water) leburnya dengan udara berlebih dengan tujuan mengoksidasi bijih, sehingga bijih siap untuk © Calcination: proses pemanasan pada temperatur proses selaniutnya, yang relatif tinggi untuk menghilangkan kandungan air terikat dan zat terbang (volatile matter). 2MS +30, —> 2MO + 250, (dead roast) CaCO, —> CaO + CO, MS +20, > MSO, (sulphating roast) Ca(OH), > CaO + H,0 2MO + 250, + 0, > 2MSO, (sulphating roast) © Drying dan calcination ditakukan didalam rotary in, shaft furnace atau fluidised bed furnace. PIROMETALURGI PIROMETALURGI SMELTING ee © Smelting: proses ekstraksi melalui pelelehan umpan (charge) menjadi lapisan logam dan slag. © Pada smelting sulfida, diperoleh matte yaitu campuran sulfida leleh, sementara terak (slag) leleh mengapung diatas. oe © Flux (fluks) merupakan salah satu komponen umpan (charge) yang bertujuan untuk mengikat gangue membentuk terak. Jika gangue bersifat asam maka digunakan fluks basa dan sebaliknya. PIROMETALURGI SMELTING © Fluks yang bersifat netral kadangkala digunakan untuk membentuk slag cair dan melindungi logam cair dari oksidasi. Flux SiO, Lime cao Iron oxide FeO Fluorspar CaF, Neutral PIROMETALURGI Metal or mate Hearth Reverberatory furnace PIROMETALURGI SMELTING © Oksida logam dilebur (smelting) dibawah kondisi reduksi yang umumnya menggunakan karbon © Peleburan oksida logam: Metal oxide + Reducing agent + Flux + Heat —> Metal + slag + Gas © Peleburan oksida logam merupakan proses ekstraksi yang utama. Logam yang dihasilkan masih belum murni (impure metal) dan masih perlu dimurnikan (refining). PIROMETALURGI eed Reverberatory fumace PIROMETALURGI PIROMETALURGI SLAG © Slag berperan dalam proses peleburan karena berfungsi: ° Melindungi lelehan dari kontaminasi atmosfir tanur « Menangkap pengotor yang tidak diinginkan di lelehan * Mengendalikan suplai refining agent ke lelehan * Mengisolasi lelehan Electric Arc Furnace PIROMETALURGI PIROMETALURGI SLAG PEMURNIAN PIROMETALURGI (FIRE REFINING) © Terai peleburen umuninyal neg arundel © Pengotor seringkali hadir dalam lelehan logam dan SO CaO CO A Oe ate amine, baik berikatan dengan logam induk maupun tidak. © Slag bersifat ionik dan terdiri dari dua jenis oksida: . © Pengotor dapat berasal dari bijih, bahan bakar, © Slag basa yang mendonasikan ion O* ke slag, seperti CaO, MgO, FeO CaO — Ca + 0? © Slag asam yang menangkap ion 0, seperti SiO,, POs, Al,O, dll SiO, + O? + SiO,* fluks, refractory (bata tahan api) atau atmosfir tanur. Pengotor dapat memberikan pengaruh buruk terhadap sifat mekanik logam seperti menurunkan kekuatannya, sehingga jumlah pengotor perlu diturunkan. PIROMETALURGI HIDROMETALURGI PEMURNIAN PIROMETALURGI (FIRE REFINING) © Tahap-tahap proses hidrometalurgi aN © Metoda yang digunakan untuk memurnikan logam adalah: Dengan menghembusan udara atau oksigen untuk mengoksidasi pengotor * Menambahkan ke slag, oksida logam yang dimurnikan tent yang pat © Fire refining menghasilkan logam dengan tingkat kemurnian hingga 99,5% dan digunakan hanya (comma untuk Fe, Cu, Pb, Sn dan logam lain yang lebih mulia. HIDROMETALURGI HIDROMETALURGI © Metoda-metoda leaching (pel © Proses pemisahan leach liquor In situ Leaching Heap Leaching Percolation Leaching Decantation + Terhadap bh berckuran 5 me. Bh atpls(pareoated) Seber menambankan baja scrap Tedlam Tarstan another metal) Yang mengardung ion Cu ygmenyebabkan Caan organi peter estr dan Ketone) dapat Extraction by an | rttautkan ion logan komplels. (conth ek aks organic solvent sete 7 Pengendapan logam melalu pangaturan pH anita Precipitation atau dengan melaukannya pada gas reduktor (spt 12) dbonah Loni teronsal lon exchange Tora Electrolysis imran unt mengabillogam Beshares, Ares ast digunakan, ELEKTROMETALURGI © Electrolytic cell Electrolyte Avior Catone cathode ELEKTROMETALURGI © Elektrometalurgi memanfaatkan arus listrik untuk mendekomposisi larutan atau garam lebur. © Saat arus dialirkan, elektron mengalir dari sumber arus de, yaitu katoda yang bermuatan negatif yang menarik ion positif (kation), yaitu ion logam. lon logam mengambil elektron pada permukaan katoda dan kemudian menjadi netral. © lon negatif (anion) berpindah ke anoda dan kemudian kehilangan elektronnya dan menjadi atom netral. Elektron mengalir kembali ke sumber dc EKSTRAKSI Pembuatan Besi dan Baja PEMBUATAN BAJA BOF vs EAF RON MAKING ) © Pembagian rute proses produksi baja dunia saat ini sekitar: 70% i (BOF) dan 30% (EAF) STEEL MAKING © Proses melalui BOF disukai karena @ Proses melalui EAF disukai dan cukup Komp Karena (Couns) PEMBUATAN BAJA Baja diproduksi melalui dua rute utama proses : Blast Furnace — Basic Oxygen Converter (BOF) INTEGRATED MILL ore to steel Electrical Arc Furnace (EAF) ‘wut, scrap to steel IvTeGRaTED mat BLAST FURNACE-BASIC OXYGEN CONVERTER ‘SUMBER OKSIDA BES! (ORE/BUIH BES!) UTAMA Hematite (Fe,0;) Magnetite (Fe,0, Sumber ht /fenwhipecaora/ BLAST FURNACE-BASIC OXYGEN CONVERTER © Pada blast furnace bijih besi yang sudah disintering direduksi menjadi pig iron (besi wantah). © Pig iron ini kemudian diubah C=) mena rude see dalam c= oxygen converter. Ee) © Fluks (CaCO,, MgCO;, CaMe(CO,),) ditambahkan untuk mengikat pengotor Ce) BLAST FURNACE-BASIC OXYGEN CONVERTER Reduksi Bijih Besi 1 Kokas terbakar, menjaga temperatur tinggi: 2C+0, 2€0 (1300°¢) 0, +> 2€0 (800°C) © CO mereduksi seitar 75% bijh bes: 3Fe,0, + €O> 2Fe,0, + C0. Fe,0, + CO aFe0 + CO, (600 FeO + CO-> Fe + CO, (800-1000°C) © Sisanya direduksi dengan C: Fe,0, +3C-> 2Fe + 3C0 © Sebagian C juga larut dalam Fe: 3Fe +> Fe,C BLAST FURNACE-BASIC OXYGEN CONVERTER Blast furnace process © Blast furnace merupakan jens tanur yentuk corang tegak yang berops teknik counterfiow: produk ‘bawah oleh gas hasil pembakaran dari zona tuyere dimana hembusan udara ppanas dinjeksikan untuk membakar C ‘menjadi CO. © Hembusan udara tersebut ditekan oleh sebuah blower dan dipanaskan pa ‘tungku khusus hingga 1100°C melalui pembakaran gas bersih dari furnace exhaust. BLAST FURNACE-BASIC OXYGEN CONVERTER Flux dan Slag © Flux digunakan untuk melarutkan pengotor, terutama SiO, © Batu kapur terdekomposisi akibat panas: CaCO, > CaO + CO, (800-1000°C) © CaO dengan silika membentuk calcium silicate sk CaO + SiO, > CaSiO, (1200°C) © Slag lebih ringan daripada lelehan logam, mengapung dan dapat dibuang. © Flux yang berbeda digunakan untuk menghilangkan pengotor yang berbeda BLAST FURNACE-BASIC OXYGEN CONVERTER Basic Oxygen Furnace BLAST FURNACE-BASIC OXYGEN CONVERTER Basic Oxygen Furnace > . Siege “efae pare me (Primary steelmaking) Blt face Coat ee ie, —-a (honmaking) ELECTRIC ARC FURNACE © Pada electric orc furnace (EAF), scrap baja dilelehkan ‘menggunakan busur listrik (electric are) yang dihasilkan dari 3 buah elektroda. © Furnace memiliki tiga buah elektroda dan tutup yang dapat dinaikkan dan digeser untuk memudahkan pemuatan scrap baja, © Diameter dalam furnace antara 6-9 meter dengan kapasitas 100 hingga 200 ton baja. Waktu dari tap ke tap adalah 90-110 menit. ELECTRIC ARC FURNACE Keuntungan penggunaan electric-arc furnace: eI are furnace © Jumitah scrap yang dapat lelehkan tak terbatas © Pengendalian temperatur yang mudah © Desulfurisasi yang baik © Pemaduan yang tepat ELECTRIC ARC FURNACE Tahap proses pembuatan baja dengan EAF: © Pemuatan scrap baja, pig iron, kapur lectric- are furnace © Proses pelelehan, econ © Tahap oksida ‘leh slag, dan Mn, Oksi © Pembuangan slag, © Tahap reduksi. Kapur dan C ditambahkan untuk membentuk slag basa pereduls Penurunan kendungan S dan pengikatan ‘ksi © Topping © Pemeliharaan lining ELECTRIC ARC FURNACE Late (Pefiring) PEMBUATAN BAJA SEKUNDER, @ Pengendalian kandungan carbon, phosphorus, sulphur, nitrogen, hydrogen dan oxygen perlu lakukan untuk menghasilkan baja dengan sifat-sifat tertentu. @ Kehadiran salah satu unsur atau beberapa unsur tersebut sangat menentukan sifat bahan seperti sifat formability, strength, toughness, weldability, and corrosion behaviour. PEMBUATAN BAJA SEKUNDER Recirculation degassing unit (RH) Ladle Furnas Tovaceem sapcininee site —_Vsceum Argos PEMBUATAN BAJA SEKUNDER, © Vacuum ladle degassing Recirculation Degassing (RH) Recirculation Degassing with oxygen top lance (RH-O8) Ladle Degassing (VD, Tank Degassing) © Vacuum Oxygen Decarburization (VOD) © Ladle Furnace © Ladle desulfurization by injection of active agents © Ladle-to-mold degassing EKSTRAKSI: BAUXITE > ALUMINA EKSTRAKSI: ALUMINA > ALUMINIUM EKSTRAKSI: CU CONCENTRATE > CU EKSTRAKSI DIAGRAM ALUR PABRIK PENGOLAHAN NIKEL EKSTRAKSI: NICKEL ORE ~> Ni Matte ‘mengeluarkan slag,

Anda mungkin juga menyukai