Anda di halaman 1dari 4

Abstrak

Abstrak - Teknologi penginderaan jauh, data dari peta garis hasil foto udara maupun dari citra
satelit memungkinkan untuk memetakan permukaan bumi secara cepat dan mudah. Oleh karena itu,
penggunaan teknologi seperti citra satelit, WorldView-2, dalam proses pemetaan dan analisis
perubahan lahan tambak di kota Surabaya Timur sangat diperlukan, karena citra satelit ini memiliki
resolusi spasial yang tinggi dengan tingkat ketelitian, cakupan wilayah dan dalam hal penyajian
obyek yang sesuai dengan kenampakan asli membuat citra satelit ini dapat memberi informasi yang
akurat, terutama untuk wilayah tambak Surabaya Timur. Penggunaan lahan tambak yang paling luas
adalah kecamatan Sukolilo sebesar 1.395,285 Ha. Dapat dilihat juga perubahan luas lahan tambak
pada tahun 2002 sebesar 2.837,438 Ha, sedangkan pada tahun 2012 luas tambak sebesar 2.361,222
Ha. Sehingga total pengurangan lahan tambak di wilayah Surabaya Timur dari tahun 2002 sampai
2012 mengalami pengurangan sebesar 476.216 Ha. Jumlah persil tambak pada tahun 2002 berkisar
5042 persil dan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 3519 persil. Dapat disimpulkan
bahwa sebanyak 1423 persil tambak mengalami perubahan karena berbagai faktor salah satunya
peralihan fungsi lahan tambak fungsi lahan tambak menjadi lahan RTH (Ruang Terbuka Hijau)
karena dipersiapkan untuk beberapa lahan pemukiman seperti perumahan real estate, fasilitas umum
berupa sekolah, pelayanan kesehatan, perkantoran, mall, dan lainnya. Lahan tambak tersebut
sebagian besar telah dikuasai oleh pihak swasta, sebagian belum terbangun, sehingga peralihannya
menjadi lahan terbuka atau lahan kosong.

Kata kunci – Penginderaan Jauh, Persil, Surabaya, Tambak, WorldView-2.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki potensi sumber daya wilayah pesisir dan
laut yang beraneka ragam. Indonesia dengan iklim tropis memungkinkan pembudidayaan ikan
dilakukan sepanjang tahun. Pengelolaan tambak secara terpadu dan berkelanjutan memerlukan
berbagai macam penunjang antara lain ketersediaan data dan informasi yang dapat diakses
dengan mudah, cepat, dan tepat.
Teknologi Penginderaan Jauh (inderaja) semakin berkembang melalui kehadiran berbagai
sistem satelit dengan berbagai misi dan teknologi sensor. Penginderaan jauh merupakan suatu
ilmu atau teknologi untuk memperoleh informasi atau fenomena alam melalui analisis suatu
data yang diperoleh dari hasil rekaman obyek, daerah atau fenomena yang dikaji. Penelitian ini
menggunakan data-data penginderaan jauh dari citra satelit WorldView-2 keluaran tahun 2012
yang merupakan citra resolusi tinggi yang paling up-to-date sehingga dapat digunakan sebagai
bahan acuan untuk keperluan analisis perubahan lahan tambak ikan di wilayah Kota Surabaya
Timur dengan jangka waktu yang cukup lama. Tujuan dari penilitian ini adalah menganalisis
dan menggambarkan peta perubahan lahan tambak ikan di Kota Surabaya Timur.

1.2 Tujuan Penulisaan

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Pembuatan peta perubahan lahan tambak ikan di Kota Surabaya Timur tahun 2002 dan tahun
2012.
2. Mengetahui jumlah persil tambak dari tahun 2002 dan tahun 2012.
3. Mengetahui luas tambak dari tahun 2002 dan tahun 2012.
4. Mengetahui perubahan lahan tambak ikan yang didapat dari hasil klasifikasi digital citra
satelit WorldView-2 tahun 2012 dan peta garis hasil foto udara tahun 2002.

BAB II
PEMBAHASAN

Lokasi penelitian tugas akhir ini dilakukan di Surabaya Timur. Secara geografis Surabaya
Timur terletak diantara 70 9í - 7021í LS dan 1120 36í - 112054í BT. Secara administratif, Surabaya
Timur terdiri dari tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Gubeng, Kecamatan Gununganyar, Kecamatan
Sukolilo, Kecamatan Tambaksari, Kecamatan Mulyorejo, Kecamatan Rungkut, Kecamatan
Tenggilis Mejoyo. Data Spasial yang dibutuhkan seperti Citra Satelit WorldView-2 tahun 2012 dan
PetaGaris hasil Foto Udara Kota Surabaya 1:5000 tahun 2002.

Metodologi Penelitian
Tahap Penelitian
Tahapan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan penelitian ini, Berikut adalah penjelasan dalam
diagram alir metode penelitian:
Gambar diagram alir metode penelitian
Hasil Penelitian
Dalam penelitian kali ini, citra yang digunakan adalah Citra WorldView-2 tahun 2012
wilayah Surabaya bagian timur, kemudian dikoreksi geometrik dengan menggunakan Peta Garis
Surabaya Tahun 2002 produk Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya skala 1:5000
sebagai acuan (base map).
Perhitungan luas tambak di Surabaya Timur berdasarkan Peta Garis Digital kota Surabaya
skala 1:5000 tahun 2002/2003 (Proyeksi TM-3°) produk Dinas Tata kota Surabaya yang telah
dilakukan updating terbaru sampai tahun 2012 dapat disajikan dalam tabel di bawah ini:

Berdasarkan tabel diatas penggunaan lahan tambak yang paling luas adalah kecamatan
Sukolilo sebesar 1.395,285 Ha. Dapat dilihat juga perubahan luas lahan tambak pada tahun 2002
sebesar 2.837,438 Ha, sedangkan pada tahun 2012 luas tambak sebesar 2.361,222 Ha. Sehingga
total pengurangan lahan tambak di wilayah Surabaya Timur dari tahun 2002 sampai 2013
mengalami pegurangan sebesar 476.216 Ha.
Peta perubahan lahan tambak di Surabaya Timur tahun 2002 dan tahun 2012 dapat
ditampilkan seperti gambar dibawah ini:

Gambar Peta Persebaran Lahan Tambak Surabaya Timur Tahun 2002 dan disampingnya Gambar Peta Perubahan Lahan Tambak
Surabaya Timur Tahun 2012
Gambar diatas merupakan peta persebaran lahan tambak di Surabaya Timur dengan masing-
masing kelas untuk warna hijau merupakan lahan tambak, warna magenta (pink tua) merupakan
kelas vegetasi, dan warna cream merupakan kelas pemukiman. Pada tahun 2012 lahan tambak di
Surabaya Timur semakin berkurang. Hal ini dapat dilihat dari wilayah pemukiman (cream) mulai
berkembang ke area pertambakan (hijau).

Perubahan penggunaan lahan memiliki dampak potensial besar terhadap lingkungan fisik
dan sosial. Perubahan penggunaan lahan di Surabaya Timur sebagian besar terjadi di Kecamatan
Sukolilo. Di bagian Timur ini, perubahan yang terjadi adalah bertambahnya area pemukiman yang
diikuti dengan berkurangnya area tambak. Pada peta diatas dapat dilihat bahwa terjadi perubahan
lahan tambak pada tahun 2002 yang ditunjukkan dengan warna hijau garis-garis dan pada tahun
2012 dengan warna hijau tua. Sehingga pada tahun 2002 sampai tahun 2012 terjadi perubahan lahan
tambak di Surabaya Timur yang semakin meningkat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan wilayah proses konversi
lahan tambak di Jawa Timur dipengaruhi oleh perkembangan kawasan perkotaan yang pesat.
Sehingga kesimpulan yang dapat diperoleh antara lain :
a. Perubahan yang terjadi dari tahun ke tahun membuat lahan tambak yang berada di Kota
Surabaya Timur semakin menurun. Oleh karena itu, pembuatan peta perubahan lahan
tambak tahun 2002 dan tahun 2012 sangat diperlukan untuk memperoleh informasi
mengenai akibat yang terjadi dari perubahan lahan tambak tersebut.
b. Luasan lahan tambak yang paling luas di Surabaya Timur adalah kecamatan Sukolilo
sebesar 1.395,285 Ha.
c. Perubahan luas lahan tambak pada tahun 2002 sebesar 2.837,438 Ha, sedangkan pada tahun
2012 luas tambak sebesar 2.361,222 Ha. Sehingga total pengurangan lahan tambak di
wilayah Surabaya Timur dari tahun 2002 sampai 2012 mengalami pegurangan sebesar
476,216 Ha.
d. Jumlah persil tambak pada tahun 2002 berkisar 5.042 persil dan pada tahun 2012 jumlah
persil tambak mengalami penurunan sebanyak 3.519 persil. Dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 1.423 persil tambak mengalami perubahan karena berbagai faktor salah satunya
peralihan fungsi lahan tambak.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini merupakan saran yang bersifat
penyempurnaan bagi penelitian dan sebagai bahan belajar agar penulis dapat membuat suatu
karya untuk yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai