Anda di halaman 1dari 16

RESUME

1. Gravitymeter

Gravimeter merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur variasi nilai
gravitasi yang ada di permukaan bumi. Gravimeter juga berguna sebagai instrumen
pengukuran untuk menentukan jenis benda yang cair atau solid. Adapun jenis-jenis gravity
meter yaitu :

i. Gravimeter Jenis Stabil


Gravimeter jenis ini menggunakan spring untuk mengimbangkan gravity dengan daya
yang berlawanan. Anjakan boleh diukur dengan bertambah atau berkurangnya gravity
yang akan memanjangkan atau memendekkan spring utama. Anjakan boleh
dikembalikan pada nilai rujukan yang tetap dengan merubah ketegangan spring
pelaras. Nilai pelarasan ketegangan ini adalah fungsi secara langsung perubahan
gravity dari nilai rujukan.

ii. Gravimeter Jenis Tidak Stabil


Dalam gravimeter tidak stabil pula, anjakan yang disebabkan oleh gravity akan
diperbesarkan oleh daya ketiga. Sebagai contoh, gravimeter tak stabil ialah gravimeter
LaCoste Romberg dan Worden Gravimeter.

2. Jenis – jenis gravitymeter


i. Gravimeter jenis stabil
Gravimeter jenis ini menggunakan spring untuk mengimbangkan gravity dengan daya
yang berlawanan. Anjakan boleh diukur dengan bertambah atau berkurangnya gravity yang
akan memanjangkan atau memendekkan spring utama. Anjakan boleh dikembalikan pada
nilai rujukan yang tetap dengan merubah ketegangan spring pelaras. Nilai pelarasan
ketegangan ini adalah fungsi secara langsung perubahan gravity dari nilai rujukan.

 Gravitymeter LaCoste &Romberg Model G-1177


Keterangan dan penjelasan gambar :
o Thermo Start
Lampu indikator sebagai penunjuk bahwa alat telah siap digunakan pada suhu
mencapai 55o C lampu akan menyala dan saat suhu berkurang maka lampu akan
mati.
o Knop Sentring (Level)
Berfungsi mengatur sifat datar (leveling) alat terhadap bumi. Knop ini
dipergunakan dengan cara memutarnya searah jarum jam atau berlawanan jarum
jam.
o Switch On – Off
Ungkai aktifasi alat. Berfungsi untuk mengaktifkan alat. Terdiri dari dua
tungkai. Tungkai sebelah kanan berfungsi menyalakan lampu yang terdapat pada
alat dan tungkai sebalah kiri sebagai tungkai aktifasi alat. Jika telah “On” maka alat
sipa digunakan.
o Pengunci
Pada posisi mengunci, maka pengunci diputar ke arah kanan . sedangkan untuk
membukanya, diputar ke arah kiri berlawanan dengan arah jarum jam hingga penuh.
o Monitor Pembacaan
Layar yang berisikan data – data hasil pembacaan alat, berupa : temperatur
alat, nilai pembacaan standar alat dan arus pada alat.
o Tabung Leveling
Berfungsi sebagai indikator leveling alat terhadap permukaan. Bagian ini
menggunakan prinsip kerja dariwaterpas,
o Teropong Pembacaan
Berfungsi sebagai teropong pembacan alat secara manual. Pembacaan
dilakukan dengan membaca benang halus hingga berada di tengah – tengah kolom
pembacaan.
o Pemutar Halus
Penggerak standar pembacaan alat yang ditunjukkan dengan angka, yang akan
bergerak bersamaan dengan pergerakan dari pemutar halus ini.
o Jarum Leveling
Jarum penunjuk tingkat kedataran alat dengan permukaan yang akan bergerak
sama dengan tabung leveling.
o Kolom Pembacaan Alat
Adalah nilai yang menunjukkan besarnya pembacaan pada alat yang didapati
dari standar nilai alat.
o Aki
Sebagai sumber energi untuk alat

Prosedur Penggunaan Alat Ukur Gravymeter G – 1177 :


1) Plate diletakkan pada titik amat
2) Kotak alat gravymeter diletakkan di depan plate, keluarkan gravymeter
dengan hati – hati, hindari benturan dengan kotak pengaman kemudian
letakkan pada plate.
3) Usahakan peletakan gravymeter pada posisi menbelakangi matahari untuk
menghindari panas sinar matahari secara langsung.
4) Bila cuaca terik atau hujan gunakan payung untuk melindungi alat.
5) Ambil posisi berlutut senyaman mungkin.
6) Gravymeter diletakkan pada plate dan diposisikan selevel mungkin dengan
mengatur nivo pada kedua sisi.
7) Bila alat sudah level cek temperatur pada gravymeter, temperatur harus
diusahakan pada 55 oC (range penggunaan temperatur pada gravymeter G –
1177 adalah 50 oC – 55 oC).
8) Jika keadaan gelap atau pembacaan kurang jelas nyalakan lampu pada
gravitymeter.
9) Jika sudah siap, buka skrew pengunci berlawanan arah jarum jam sampai
habis.
10) Nyalakan elliot untuk mendapatkan harga gaya berat untuk titik tersebut,
harga gaya berat dapat diketahui dengan jalan mengatur meter dial sampai
harga yang ditunjukkan pada monitor elliot pada posisi 0 mgal dan usahakan
stabil harganya setelah didapat harga pada layar stabil baca kanca penunjuk
harga di meter dial.
11) Jika harga pada suatu titik pengamatan setelah elliot dinyalakan
menunjukkan harga lebih dari – 50 mgal atau + 50 mgal maka harus Commented [H1]:
digunakan cara manual terlebih dahulu dengan cara mendekatkan harga
meter dial dengan memutar meter dial sampai ke reading line 2,4. setelah
dekat nyalakan lagi elliot jika masih +/- 50 mgal lakukan lagi mendekatkan
harga ke reading line tetapi jika harga sudah menunjukkan di bawah +/- 50
mgal, putar metric dial sampai posisi 0 mgal dan stabilkan.
12) Jika sudah stabil baca harga pengamatan.

 FG5 – X Gravitimeter

FG5 - X beroperasi dengan menggunakan metode jatuh bebas . Sebuah objek dijatuhkan di
dalam ruang vakum ( disebut ruang menjatuhkan ) . Turunnya objek jatuh bebas dipantau
sangat akurat menggunakan interferometer laser. Benda yang Jatuh bebas di lintasan benda
di bawa ke sistem pemanas aktif disebut Superspring. Superspring menyediakan isolasi
seimik yang dijadikan referensi optik untuk meningkatkan kinerja FG5 – X. The FG5-X
merupakan komponen pada instrumen dengan gravimeter FG5 terjun bebas. The FG5-X
memiliki ruang menjatuhkan ditingkatkan dan antarmuka elektronik ditingkatkan.
Pinggiran optik yang dihasilkan dalam interferometer memberikan informasi jarak terhadap
waktu sistem yang sangat akurat yang dapat memeberikan informasi panjang gelombang
mutlak . Waktu yang sangat akurat dan tepat dari proses in, pinggiran optik dilakukan
dengan menggunakan jam atom rubidium yang disesuaikan dengan standar.
Standar yang diakui untuk mengukur gravitasi. Sistem FG5-X baru menggunakan teknik free-
fall mapan mengukur gravitasi.

Seri FG-L gravimeter adalah versi sederhana dari FG5 gravimeter dioptimalkan untuk ukuran
kecil, kecepatan akuisisi data, kemudahan penggunaan, portabilitas dan harga. Banyak
subkomponen dari FG5-L yang kompatibel dengan FG5 dalam rangka untuk memungkinkan
jalur upgrade ke FG5 tersebut. Gravimeter ini menawarkan trade-off yang menarik antara
harga rendah dan presisi dalam instrumen yang mudah digunakan di lapangan

 A-10 Outdor Gravitimeter

A-10 adalah sebuah gravimeter mutlak dioptimalkan untuk akuisisi data yang cepat,
kemudahan penggunaan, dan portabilitas dalam aplikasi luar ruangan. Instrumen ini
memungkinkan operasi lapangan benar dalam kondisi lapangan yang keras di situs luar
ruangan terbuka di bawah sinar matahari, salju, dan angin.
A10 adalah sebuah gravimeter mutlak dioptimalkan untuk akuisisi data yang cepat dan
portabilitas dalam aplikasi luar ruangan. Instrumen ini dapat beroperasi pada kondisi
lapangan yang keras di situs luar ruangan terbuka di bawah sinar matahari, salju, dan angin.
 TAGS-6 Dynamic Gravitimeter

TAGS-6 merupakan pengembangan terbaru dalam garis panjang sistem gravitasi udara
LaCoste berbasis, pengembangan kembali yang pertama sukses pada penerbangan gravitasi
udara pada tahun 1958 dan membangun keberhasilan TAGS System. Selama lebih dari 50
tahun, gravimeters LaCoste telah memperoleh ratusan ribu kilometer garis data gravitasi
selama, pemerintah, dan komersial survei akademis. TAGS-6 memadukan terbaru dalam GPS
dan teknologi akuisisi data dengan dasar yang kuat dari LaCoste gravimeter dinamis.
TAGS-6 adalah upgrade ke TAGS / Air III gravitasi meter, dan dirancang khusus untuk
operasi udara. Sistem ini menggabungkan waktu-diuji, low-drift, zero-length-spring sensor
gravitasi dipasang pada platform gimbal gyro-stabil. Sensor ini memiliki rentang pengukuran
gravitasi di seluruh dunia (tidak ada ulang diperlukan) dari 500.000 milliGals.

 Air Sea Gravity System II

The L & R Air-Sea Gravity Sistem II. sangat terkenal, yang telah teruji Zero-lengh teknologi
sensor musim semi, Sistem II menggabungkan sistem elektronik canggih, perangkat lunak
yang user-friendly, dan mandiri, sensor platform lebih kompak.
Air-Sea Gravity Sistem II menawarkan kemampuan tak tertandingi oleh sistem yang stabil-
platform saat ini dalam pelayanan. Gyros Fiber-Optic, keadaan accelerometers seni, sistem
kontrol digital yang terintegrasi erat dan filter digital modern menawarkan peningkatan
presisi dan keandalan yang lebih besar, bahkan saat berjalan tanpa pengawasan

ii. Gravimeter jenis tak stabil


Gravimeter jenis ini menggunakan spring untuk mengimbangkan graviti dengan dayayang
berlawanan. Anjakan boleh diukur dengan bertambah atau berkurangnya gravitiyang akan
memanjangkan atau memendekkan spring utama. Ianya boleh dikembalikan pada nilai
rujukan yang tetap dengan merubah ketegangan spring pelaras. Nilai pelarasanketegangan ini
adalah fungsi secara langsung perubahan graviti dari nilai rujukan.Contoh alat gravimeter
stabil yaitu Askania Gravitimeter. Scintrex CG-5, dan Boiden Gravitimeter
 Scintrex CG-5 Gravitimeter

Scintrex CG - 5 adalah model terbaru , gravitimeter ini menawarkan semua fitur kebisingan
yang rendah, sama seperti CG - 3M mikro - gravitasi , tetapi lebih ringan dan lebih kecil ,
memiliki layar besar yang memberikan user interface yang unggul . CG -5 fitur otomatis ini
dapat mengurangi kemungkinan kesalahan membaca, karena memiliki ketelitian yang tinggi.
Dengan terus menerus memonitor sensor kemiringan elektronik, CG - 5 otomatis dapat
mengkompensasi kesalahan dalam gravitasi meteran kemiringan .
Karena massa rendah dan sifat elastis yang sangat baik dari leburan kuarsa , kesalahan yang
hampir dihilangkan . CG - 5 dapat diangkut melalui jalan kasar. CG - 5 dapat menahan gaya
lebih dari 20G dan tara akan ada lebih dari 5 Gal mikro .
CG - 5 menawarkan yang terbaik mungkin pengulangan . Lebih banyak 10 tentang
pembacaan lapangan CG - 5 akan mengulangi ke dalam standar deviasi 0.005mGa
The Scintrex CG-5 memaksimalkan produktivitas Anda memberikan data unggul
pengulangan di medan lapangan kasar. Posisi Station diukur dengan GPS terintegrasi
capability.Internal GPS dan jam yang tepat untuk posisi XY dan pasang bumi waktu
corrections.Real udara bebas dan Bouguer corrections.Online dekat koreksi terrain zona. R /
F On Off.
 Askania Gravitimeter

Sebuah balok dengan massa di salah satu ujung diputar dengan sebuah pegas s utama.
perubahan gravitasi menyebabkan balok miring, sehingga menghasilkan lendutan pada ttik
focus cahaya yang dipantulkan dari sebuah cermin yang ditempatkan pada sebuah massa. sel
fotolistrik, output yang ditampilkan pada galvanometer,dapat mengukur perpindahan sinar,
pegas tambahan (AS) kembali dikencangkan menggunakan mikrometer untuk
mengembalikan massa ke posisi pertama nya, yang ditandai dengan pembacaan galvanometer
adalah kembali ke nol (0) Pengamatan terus menerus dari pasang surut bumi sedang
dilakukan dengan gravimeter Askania Gs-15 (No. 217), di bawah kondisi yang sangat baik, di
Kyoto sejak Juni 1972.
Data yang diperoleh untuk dua tahun pertama (Juni 1972-Mei 1974) dianalisis dengan
Lecolazet, metode Venedikov dan Fourier transform. Ketiga metode yang berbeda dari
analisis memberikan hasil yang hampir sama sejauh konstituen utama pasang surut, dan Kl
konstituen menunjukkan variasi musiman sangat baik faktor pasang surut gravitasi dan fase
lag. Data juga dianalisis dengan metode entropi maksimum, yang baru-baru ini diperkenalkan
oleh JP BURG di bidang studi geofisika dan menunjukkan kekuatan yang sangat
menyelesaikan, dalam rangka untuk mendapatkan struktur spektral halus dari pasang surut
bumi di sekitar terdiurnal dan seperempat -diurnal pasang. The M3, S3, 2MK dan MK
konstituen jelas terdeteksi oleh analisis ini.
Sebuah metode secara dinamis mengkalibrasi Askania gravimeter statis dengan metode
langkah penyajian eksitasi. Dalam menerapkan langkah kekuatan sejati yang seperti sistem
pegas dengan menggunakan mikrometer secara khusus deraokan serta pemodelan sifat
rheologi. Teknik nonlinear kuadrat-digunakan untuk memperoleh fungsi transfer dalam
bentuk analisis. Akurasi dari 0,1% dan 0,1 derajat untuk amplitudo dan fase respon masing-
masing diperoleh dalam wavebands pasang surut dengan menumpuk 21 tanggapan langkah.

a. Boliden Gravimeter
Sebuah gravimeter stabil listrik dengan sistem bergerak ditangguhkan pada sepasang mata
tertunduk. Sistem bergerak membawa piring kondensor listrik pada setiap akhir, satu untuk
mengukur posisi dari sistem bergerak, yang lain untuk menerapkan kekuatan penyeimbang
untuk membawa sistem ke posisi tetap.
gravitimeter Boliden menggunakan prinsip bahwa kapasitansi dari paralel - palte perubahan
kapasitor dengan pemisahan palte tersebut. massa memiliki bentuk gelendong dengan piring
di setiap akhir dan ditangguhkan oleh dua mata air antara dua pelat kapasitor lainny. dengan
perubahan gravitasi, massa bergerak relatif terhadap pelat tetap, mengubah kapasitansi antara
pelat atas, gerakan ini dapat dideteksi dengan mudah menggunakan sirkuit disetel. pelat
bawah terhubung ke DC pasokan yang mendukung massa kumparan dengan tolakan
elektrostatik. dengan perubahan gravitasi dan perpindahan akibat dari kumparan relatif
terhadap pelat tetap.
posisi referensi dapat diperoleh dengan mengubah tegangan langsung antara pasangan yang
lebih rendah dari pelat , yang sensitif secara keseluruhan adalah sekitar 1 gu ( 0.1mGal ) .
versi modern telah diproduksi oleh scintrex (Model CG - 3 ) , yang beroperasi pada prinsip
yang sama , dengan resolusi standar uGal . setiap perpindahan massa karena perubahan
gravitasi terdeteksi oleh transduser kapasitor dan mengaktifkan sirkuit umpan balik . massa
dikembalikan ke posisi nol sebesar penerapan volyage umpan balik langsung (yang
sebanding dengan perubahan gravitasi ) ke paltes dari capasitor , yang mengubah gaya
elektrostatik antara pelat dan massa.
Sistem bergerak membawa piring di kedua ujungnya, setiap lempeng menjadi salah satu sisi
sebuah kondensor listrik. salah satu kondensor ini berfungsi untuk mengukur posisi yang
bergerak sistem dengan prinsip terkenal dari " ultramicrometer", yaitu, kondensor merupakan
bagian dari rangkaian listrik osilasi frekuensi osilasi yang sensitif terhadap kapasitas
kondensor dan oleh karena itu untuk jarak antara pelat. yang lainnya berfungsi sebagai sarana
yang gaya yang diterapkan yang menyeimbangkan sebuah bagian kecil dari gaya tarik
gravitasi. untuk masing-masing pengukuran kekuatan penyeimbang adalah disesuaikan untuk
membawa sistem bergerak ke posisi referensi tetap,perangkat yang digunakan sebagai null
instrument ment.
Hal ini menyatakan bahwa instrumen tersebut ment dapat mendeteksi perbedaan gravitasi
sampai sekitar 0,01 mg ; . tetapi seperti yang digunakan dalam lapangan , berbagai sumber
kesalahan mengurangi sensitivitas praktis untuk sekitar O.I mg . Ia dirancang untuk
digunakan dalam eksplorasi pertambangan, dan sejauh mana telah diterapkan untuk
eksplorasi minyak tidak diketahui.
3. Spesifikasi Gravitymeter

i. Kegunaan
Keterangan dan penjelasan gambar :

1. Thermo Start
Lampu indikator sebagai penunjuk bahwa alat telah siap digunakan pada suhu
mencapai 55o C lampu akan menyala dan saat suhu berkurang maka lampu akan
mati.

2. Knop Sentring (Level)


Berfungsi mengatur sifat datar (leveling) alat terhadap bumi. Knop ini
dipergunakan dengan cara memutarnya searah jarum jam atau berlawanan jarum
jam.

3. Switch On – Off
Ungkai aktifasi alat. Berfungsi untuk mengaktifkan alat. Terdiri dari dua tungkai.
Tungkai sebelah kanan berfungsi menyalakan lampu yang terdapat pada alat dan
tungkai sebalah kiri sebagai tungkai aktifasi alat. Jika telah “On” maka alat sipa
digunakan.

4. Pengunci
Posisi mengunci, maka pengunci diputar ke arah kanan . sedangkan untuk
membukanya, diputar ke arah kiri berlawanan dengan arah jarum jam hingga
penuh.

5. Monitor Pembacaan
Layar yang berisikan data – data hasil pembacaan alat, berupa : temperatur alat,
nilai pembacaan standar alat dan arus pada alat.

6. Tabung Leveling
Berfungsi sebagai indikator leveling alat terhadap permukaan. Bagian ini
menggunakan prinsip kerja dari waterpas.

7. Teropong Pembacaan
Berfungsi sebagai teropong pembacan alat secara manual. Pembacaan dilakukan
dengan membaca benang halus hingga berada di tengah – tengah kolom
pembacaan.

8. Pemutar Halus
Penggerak standar pembacaan alat yang ditunjukkan dengan angka, yang akan
bergerak bersamaan dengan pergerakan dari pemutar halus ini.

9. Jarum Leveling
Jarum penunjuk tingkat kedataran alat dengan permukaan yang akan bergerak
sama dengan tabung leveling.

10.Kolom Pembacaan Alat


Adalah nilai yang menunjukkan besarnya pembacaan pada alat yang didapati dari
standar nilai alat.

11.Aki
Sebagai sumber energi untuk alat.

ii. Cara Pakai


Salah satu contoh gravimeter yang banyak di gunakan oleh para ahli geofisik adalah
gravimeter tipe lacoste dan Romberg .Gravimeter tipe LaCoste dan Romberg termasuk ke
dalam tipe zero length spring dan termasuk Gravimeter tak stabil. Gravimeter tersebut
mempunyai skala pembacaan dari 0-7000 mGal, dengan ketelitian 0.01 mGal. Gravimeter ini
dalam penggunaannya memerlukan suhu yang tetap . pengukuran perbedaan percepatan
gravitasi bias dilakukan dengan mengukur dua tempat yang berbeda dengan alat yang sama .
Prinsip gravimeter ini terdiri dari suatu beban pada ujung batang , yang di tahan oleh zero
length spring yang berfungsi sebagai pegas utama . besarnya perubahan gaya tarik bumi akan
menyebabkan perubahan kedudukan beban dan pengamatan. Hal tersebut dilakukan dengan
pengaturan kembali beban pada kedudukan semula. perubahan kedudukan yang di alami
ujung batang di sebabkan karena adanya goncangan goncangan, selain karena adanya variasi
gaya tarik bumi. ujung batang yang lain di pasang shock eliminating spring untuk
menghilangkan efek goncangan .

4. Skema Elemen Fungsional

i. Skema elemen fungsional system pengukuran

Instrumentasi merupakan alat dalam mengumpulkan serta memperoleh data. Adapun alat
yang disebutkan disini merupakan alat yang difungsikan sesuai dengan jenis data yang
sedang dikumpulkan dalam keperluan penelitian. Menurut Wikipedia Indonesia
Instrumentasi merupakan alat-alat dan piranti (device) yang dapat dipakai sebagai alat
pengukuran, pengontrolan dan analisa dalam suatu system yang lebih besar dan kompleks.

Menurut Ibnu Hajar, instrumen penelitian ialah alat ukur yang digunakan agar mendapatkan
informasi kuantitatif tentang variabel yang berkarakter serta objektif. Dalam hal ini,
pengukuran menjadi bagian penting dalam pembahasan, karena merupakan fungsi
instrumentasi paling fundamental.

Pengukuran berarti membandingkan sesuatu yang telah ditentukan sebagai standard dengan
sesuatu yang belum diketahui untuk mendapatkan besaran kuantitatif dari sesuatu yang
diukur tersebut. Dengan demikian teknik pengukuran adalah cara-cara guna mendapatkan
hasil pengukuran yang setepat-tepatnya atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin
timbul pada pengukuran.

Tiap instrument yang menjalankan fungsi pengukuran memiliki skema elemen fungsional
sistem pengukuran. Skema ini merupakan alur cara kerja / sistem elemen-elemen yang ada
pada instrument dalam melakukan fungsinya dalam pengukuran. Adapun skema elemen
fungsional sistem pengukuran sebagai berikut :

Data storage and playback element

Quantity Primary Variabel Variabel Data Data


Sensing conversion manipulatio transmisson presentatio
To be Elemen element n element element n element
Measured
(Measurand)
Measurment
Data Conditioning elements
Observer
Gambar 3.1. Skema Elemen Fungsional Sistem Pengukuran

Dasar dari sistem pengukuran adalah input – proses – output. Skema di atas mewakili dasar
sistem pengukuran tersebut.
1. Measurand
Merupakan variabel atau media yang diukur. Besaran terukur (measured quantity) akan selalu
terganggu oleh aktifitas pengukuran. Measurand biasanya akan di-input ke primary sensing element
dalam bentuk variabel fisik.
2. Primary Sensing Element
Merupakan elemen ukur yang pertama kali menerima energi dari media yang diukur.
Elemen ini dimainkan oleh sensor yang merupakan bagian dari transduser. Transduser
merupakan instrument pengubah energi yang masuk menjadi bentuk energi lain. Sensor
merupakan elemen yang menerima energi dari variabel fisika untuk diubahnya menjadi sinyal
variabel fisika. Keluaran yang dihasilkan berupa sinyal variabel fisik .misal: tegangan,
perpindahan (displacement). Jadi, variabel fisika yang dibaca oleh sensor akan memicu
transduser untuk mengubah energi yang masuk kemudian sensor mendeteksi perubahan
energi tersebut dan mengirimnya ke elemen selanjutnya dalam bentuk sinyal variabel fisika.

Gambar 3.2. Ilustrasi sensor-transduser

3. Data conditioning element


Instrument selalu mengambil sebagian energi dari media yang diukur. Dalam menjalankan
fungsinya sebagai alat ukur, instrumentasi tak akan luput dari gangguan/noise. Instrumentasi
yang baik berusaha meminimalkan efek noise tersebut. Data conditioning element merupakan
elemen yang melakukan pengkondisian sinyal/data dari primary sensing element agar
sinyal/data yang dihasilkan memenuhi standard sehingga suitable (cocok) untuk stage
selanjutnya. Pengkondisian data/sinyal mengacu pada operasi yang dilakukan untuk
mengonversikannya ke dalam bentuk sinyal yang sesuai untuk berinteraksi dengan elemen
lain dalam process-control loop.

 Variable conversion element

Elemen yang mengonversi sinyal variabel fisik (dari primary sensing element) ke bentuk lain
yang lebih sesuai dengan keperluan tanpa mempengaruhi information content (data) yang
dibawanya.

 Variable manipulation element


Elemen yang mengubah numerical value (penyesuaian nilai variable agar dapat digunakan
langsung oleh elemen-elemen selanjutnya). Misal: electronic amplifier menerima sinyal
tegangan (input) dan menghasilkan keluaran berupa sinyal tegangan juga (tapi dengan faktor
penguatan tertentu).

Kemungkinan-kemungkinan sinyal yang dihasilkan dari primary sensing element:

 terlalu kecil/lemah, berarti harus dikuatkan (amplified)


 mengandung gangguan (noise), berarti harus dihilangkan (romoved)
 tidak linear, berarti harus dilinearkan
 merupakan sinyal analog, berarti harus diubah ke sinyal digital
 atau mungkin merupakan sinyal digital, berarti harus diubah ke sinyal analog.

Posisi elemen ini, tidak harus sesudah variable conversion element, bisa saja mendahului,
atau ada di urutan lain.
4. Data transmission element
Elemen yang mengirim data dari elemen satu ke elemen lain dengan standar sinyal tertentu,
disebut juga transmitter. Bentuknya bisa sederhana seperti shaft, bearing hingga
kompleks/rumit seperti sistem telemetri (misal: transmitting signal over satellites).
Transimitter dapat mengirim data ke data storage and playback element ataupun langsung ke
data presentation element.
5. Data storage element and playback element
Elemen yang menyimpan atau merekam data dari transmitter. Jika data yang disimpan ingin
ditampilkan pada data presentation element maka dapat menggunakan playback element.
6. Data Presentation Element
Elemen yang memberikan informasi (display) tentang besar nilai variabel yang diukur dalam
bentuk (measurement unit) yang dapat dimengerti oleh manusia (observer).

ii. Skema Elemen Fungsional Sistem Pengukuran Gravitimeter Tidak Stabil

Variabel fisika : Percepatan gravitasi (g)


Sensor : Pegas
Tipe Sensor : pasif
Sinyal Variabel fisika : displacement
Display : number of value
Measurement : mgal

Displacement Displacement Data storage and playback element


Percepatan
gravitasi (g) Mekanik A/D Coverter

Quantity Primary Variabel Variabel Data Data


sensing conversion manipulatio transmission presentatio
To be element element n element element A/D n element
Measured
(Measurand)
Pegas /
Data Conditioning elements transmitter dial counter
Zero length spring
(number of
value)
shock eliminating spring (Hinge and Long
Lever), thermostat Measurement
mgal

Observer
Gambar 3.3 Instrumentasi gravity meter tidak stabil Lacoste Romberg

1. Physical Variable
Gravitimeter memanfaatkan nilai percepatan gravitasi di area survey. Perubahan percepatan
pada satu titik dengan titik lain di sekitarnya dapat menandakan adanya perbedaan kandungan
yang ada dibawah permukaan bumi. Namun, perubahan yang terjadi relative sangat kecil
sehingga dalam pengukuran dengan metode gravitasi memerlukan alat ukur yang memiliki
kepekaan yang sangat tinggi. Gravimeter memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi,
karena dapat mengukur perbedaan gaya berat yang lebih kecil dari 0,01 mGal. Gaya gravitasi
akan memicu pegas untuk bergerak, disinilah primary sensing element bekerja.

2. Primary Sensing Element


Dalam gravimeter terdapat massa yang tergantung pada sebuah pegas yang dijadikan sebuah
sensor, sehingga jika densitas batuan bawah permukaan berbeda akan menyebabkan tarikan
atau gaya berbeda pula. Pada tempat yang memiliki kendungan batuan bawah permukaan
dengan densitas yang lebih tinggi akan menyebabkan nilai gravitasi yang terukur lebih besar
pula dan begitu pula sebaliknya untuk densitas yang lebih rendah.

Sensor akan mendeteksi gaya gravitasi di tempat gravitimeter diletakkan. Kemudian gaya tadi
diubah oleh transduser menjadi energi mekanik(gerak). Perubahan besarnya gaya tarik bumi
akan menyebabkan perubahan kedudukan benda (displacement) yang merupakan sinyal
variabel fisik.

3. Data Conditioning Element


Dalam penggunannya, gravimeter ini memerlukan suhu yang tetap dan oleh sebab itu
alat ini dilengkapi dengan termostat untuk menjaga supaya suhunya tetap. Perubahan
kedudukan yang di alami ujung batang di sebabkan karena adanya goncangan goncangan ,
selain karena adanya variasi gaya tarik bumi ujung batang yang lain di pasang shock
eliminating spring untuk menghilangkan efek goncangan.

4. Data Transmission Element


Sinyal atau data yang telah dikondisikan kemudian dibaca oleh micrometer hingga
perubahan kecil dari sinyal tersebut untuk kemudian dikirim ke data presentation element.
5. Data Storage and Playback Element
Pengamatan dilakukan dengan pengaturan kembali kedudukan beban pada posisi
semula (Null Adjusment). Pengaturan kembali ini dilakukan dengan memutar measuring
screw. Banyaknya pemutaran measuring screw terlihat pada dial counter, yang berarti
besarnya variasi gaya tarik bumi dari suatu tempat ke tempat lain. Penyimpanan data berupa
data digital.

6. Data Presentation Element


Data yang dihasilkan berupa angka yang merupakan nilai dari percepatan gravitasi
dalam measurement unit mgal yang ditampilkan dalam monitor pembacaan. Karena data
yang ditampilkan menggunakan monitor yang notabene menggunakan sinyal digital maka
dibutuhkan A/D converter.

Anda mungkin juga menyukai