Anda di halaman 1dari 3

Dalam pengaplikasian alat resistivitymeter, terdapat beberapa konfigurasi pengukuran yang

dapat dilakukan. Hal tersebut tergantung kepada target yang kita inginkan. Secara keseluruhan
panjang bentangan harus memiliki perbandingan 3:1 dengan kedalaman target. Jika target yang
kita inginkan sedalam 1 km, maka panjang bentangannya 3 km. Semakin rapat jarak elektroda,
maka data yang didapatkan akan semakin baik tetapi jumlah data akan sangat banyak sehingga
akan merepotkan dalam pengolahan data.
Nilai resistivitas material dipengaruhi oleh banyaknya air yang terdapat pada material dalam
lapisan batuan, semakin banyak air yang terkandung dalam material tersebut, maka nilai
resistivitasnya akan semakin kecil karena air bersifat konduktif.

1. Untuk investigasi keberadaan air tanah


Respon yang diinginkan adalah nilai resistivitas yang rendah, hal tersebut diakibatkan karena
air tanah merupakan elemen yang memiliki sifat konduktivitas yang tinggi sehingga nilai yang
akan dihasilkan berupa resistivitas yang rendah.
2. Untuk menentukan zona intrusi air laut
Intrusi air laut akan masuk melalui rekahan rekahan yang ada di batuan sekitarnya. Ketika air
laut tersebut mulai memasuki batas antar lapisan maka, respon terhadap arus listrik yang
dikirimkan ke bawah permukaan akan menghasilkan nilai yang berbeda diakibatkan pengaruh
dari air laut tersebut. Perbedaan air laut dan air tanah hanya ada pada tingkat keasaman air
sehingga respon yang akan dihasilkan relatif sama yaitu dengan nilai resistivitas rendah.
3. Untuk survey pipa bawah permukaan
Resistivitymeter dapat digunakan untuk menentukan apakah dibawah permukaan terdapat
sebuah pipa atau tidak dan dapat menentukan jenis pipa. Jika dibawah permukaan terdapat
sebuah pipa maka akan ditemukan sebuah anomali yang bernilai positif ataupun negatif. Jika
pipa tersebut berisikan air ataupun kabel listrik, maka akan memiliki nilai resistivitas yang
tinggi, sedangkan jika pipa tersebut berisikan udara maka akan memiliki nilai resistivitas yang
rendah.
4. Untuk mendeteksi mineral logam
Khusus untuk mendeteksi mineral logam, sebuah resistivitymeter harus dibantu dengan sifat
kemagnetannya. Karena diketahui bahwa setiap unsur logam sudah memiliki nilai
kemagnetannya sendiri. Sehingga ketika suatu unsur logam tersebut bertemu dengan unsur lain
dengan kandungan yang berbeda dapat memunculkan respon anomali resistivitas kemagnetan
yang berbeda dari daerah yang disekitarnya
5. Untuk mendeteksi sebaran air panas
Metode geolistrik dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi sebaran air panas melalui sifat
kelistrikan batuan berdasarkan nilai tahanan jenis batuan seperti mencari air tanah. Yang
membedakan dengan air tanah, sumber air panas berada pada daerah geologi yang berbeda,
umumnya berada di sekitar gunung api.
Gambar diatas merupakan sebuah indikasi adanya air tanah pada kedalaman 13 meter sampai
93 meter. Diindikasikan ada 4 akuifer. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai resistivitas yang
rendah tetapi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dibutuhkan data-data berupa data
kedalaman sumur yang berada disekitar daerah tersebut. Dari peta tersebut semakin dalam
suatu lapisan maka akan memiliki nilai resistivitas yang semakin tinggi. Hal tersebut
mencirikan porositas yang ada akan semakin sedikit karena perubahan jenis batuan yang ada.
Salah satu alat resistivity meter adalah MAE X612-EM yang mempunyai spesifikasi sebagai
berikut:
Jumlah Channel 46/saluran :
 Intensitas Maksimum : 5 A at 50V
 Tegangan Keluaran : ±50V, ±100V, ±250V, ±500V, ±800V (950V dengan pilihan
generator eksternal)
 Daya Maksimum : 250W (600W dengan pilihan generator eksternal)
 Waktu Masukan : diatur dari 0,25 sec. (graphic visualization of the wave set)
 Ketepatan (presisi) pengukuran : ±0,2µA
Pengukuran Potensial :
 Ukuran simultan pada semua saluran yang ditetapkan
 Skala Penuh Maksimum : ±25V
 Impedansi Masukan : 2,5 MΏ
 Filter Frekuensi Jaringan : 50 Hz
 Perlindungan : superior
 Ketepatan (presisi) pengukuran: ±1,5µV dalam jangkauan dari ±25V
 Pengurangan Noise : lebih baik dari 90 dB
 Reset otomatis /Pembatalan dari tegangan tiba-tiba/spontaneous
 Akurasi (ketepatan) : ±0,5%
Gambar diatas merupakan alat resistivity meter MAE X612-EM

Daftar pustaka:
Zubaidah, Teti, dan Bulkis Kanata. 2008. Pemodelan fisika aplikasi metode geolistrik
konfigurasi schlumberger untuk investigasi keberadaan air tanah. Mataram. Vol.7,No.1:1.
Nisa, Khoirun, Tony Yulianto, dan Sugeng Widada. 2012. Aplikasi metode geolistrik tahanan
jenis untuk menentukan zona intrusi air laut di kecamatan genuk semarang. Semarang.
Vol.15,No.1;1.
Zubaidah, Teti, dan Bulkis Kanata. 2008. Aplikasi metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi
wenner-schlumberger untuk survey pipa bawah permukaan. Mataram. Vol.7,No. 2:1.
Sulistyarini, Ika Yulia dan Irjan. 2011. Aplikasi metode geolistrik dalam survey potensi
hidrotermal (studi kasus: sekitar sumber air panas kasinan pesanggrahan batu). Malang.
Vol.4,No.1:1.
Effendy, Vicky Nur Amry. 2012. Aplikasi Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole untuk
Mendeteksi Mineral Mangan (Physical Modeling). Jember.

Anda mungkin juga menyukai