Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HOME ▼
HYDRAULIC SYSTEM
1.Circuit Open Centre (OLSS- Open center Load Sensing System)
Flow dicharge pump akan dikembalikan ke tank pada saat control valve posisi netral, sehingga
pressure pump cenderung kecil (pada unit yang menggunakan type variable piston pump, sudut
pump akan dperkecil sehingga flow discharge pump juga kecil.)
3.Stand by Pressure
Karena flow dicharge pump tidak dikembalikan ke tank pada saat control valve posisi netral,
sehingga pressure akan terjadi, untuk mengatur besar pressure dibatasi oleh relief valve (pilot
circuit) atau unloader valve (main circuit). Dengan adanya standby pressure maka pergerakan
actuator responsive sesuai pergerakan lever control.
4.Pressurized Tank
Hydraulic tank yang breathernya menggunakan pressure valve (+ vaccum vaccum), sehingga
pressure dalam tank dipertahankan pada cracking pressure (nilai tension spring pressure valve),
dengan tujuan membantu kerja pump untuk mencegah terjadinya cavitasi.
5.Hydraulic Lock
Suatu valve (spool) tidak bisa bergerak (jammed) karena adanya pressure yang bekerja atau
menekan valve secara tidak merata, sehingga terjadi kecenderungan valve ditekan hanya pada satu
sisi. Untuk mencegah terjadinya hydraulic lock, maka pada spool atau valve dibuatkan alur
melingkar atau Groove.
9.Pick Up Pressure
Plug atau coupler untuk memasang pressure gauge (hose adapter) saat measurement.
10.Flow Rate
Besar max flow discharge pump dalam satuan liter per menit.
11.Back Pressure
Pressure dalam system yang terjadi karena adanya resistance atau orifice.
15.Swash Plate
Suatu mekanisme yang digunakan untuk mengatur dan merubah sudut piston pump, swash plate
digerakkan oleh servo piston yang diatur servo valve.
18.Groove
Untuk mencegah terjadinya hydraulic lock, maka pada spool dibuatkan alur melingkar (groove).
Agar valve (spool) bisa bergerak karena pressure akan bekerja atau menekan sekeliling spool
sehingga memposisikan spool ditengah (segaris dengan sumbu).
26.Aeration
Masuknya udara kedalam system saat melakukan pekerjaan repair, assembling atau mounting
komponen hydraulic, sehingga dapat menimbulkan cavitasi, untuk menghilangkan udara yang
terjebak harus dilakukan Air bleeding.
31.Coating material
Bahan yang dioleskan ke komponen sebagai pelapis untuk mencegah kebocoran, perekat, anti
karat, dsb, (Adhessive, gasket sealant, lubricant, grease) contoh : Loctite, dsb.
32.Press fit
Suaian sesak
33.Bending
Kebengkokan rod cylinder yang biasanya disebabkan accident, benturan atau beban dari luar.
Sedangkan untuk yang double cylinder, faktor bending cenderung lebih besar, terutama yang
menggunakan independent link (link terpisah antar cylinder), karena saat salah satu cylinder
bekerja tidak normal, maka akan menimbulkan torsional force.
34.Pitting
Kerusakan pada permukaan komponen berupa bopeng, yang disebabkan cavitasi (udara terjebak
dalam fluida)
35.Shringking fit
Metode yang digunakan untuk memasang komponen press fit, dengan cara menyusutkan atau
memuaikan komponen yang akan dipasang. Contoh: bushing disusutkan, bearing dimuaikan.
36.Flatness
Kerataan permukaan suatu komponen.
37.Roudness
Kebulatan suatu shaft yang ditentukan oleh pengukuran X – Y pada penampang melintang.
38.Scratch
Kerusakan pada permukaan komponen berupa baret atau goresan yang biasanya memanjang
yang disebabkan gesekan yang berlebihan atau ada material asing yang terjepit diantara dua
komponen yang bergerak.
39.Chipping
Kerusakan pada permukaan komponen yang disebabkan benturan yang keras sehingga rompal.
40.Marking
Pemberian tanda pada komponen untuk mempermudah pemasangan kembali sehingga mencegah
salah pemasangan serta menghindarkan pekerjaan berulang.
41.Crack
Kerusakan pada komponen berupa keretakan yang disebabkan material fatique, overload, overheat,
benturan, dsb.
42.Standard size
Ukuran akhir dari suatu komponen yang masih baru atau yang sudah direpair
43.Repair limit
Batas ukuran dari suatu komponen yang mengalami perubahan ukuran karena keausan, jika
telah mencapai repair limit, komponen harus diganti agar komponen masih dapat direpair.
44.Tolerance
Batas penyimpangan atau perbedaan ukuran yang diijinkan dari ukuran yang direncanakan, dan
tolerance dituliskan berupa angka kecil dibelakang angka Nominal
47.Air Bleeding
Melakukan pembuangan angin yang terjebak dalam cylinder, motor, pump dan komponen
lainnya setelah penggantian ataupun pelepasan, sehingga tidak terjadi cavitasi pada komponen
dan pergerakan work equipment tidak tersendat sendat.
51.Backlash
Internal leakage pada gear pump yang terjadi pada bidang kontak teeth drive dan driven gear.
52.Top Clearance
Internal leakage pada gear pump yang disebabkan keausan yang terjadi pada bagian atas hosuing
sisi suction yang disebabkan adanya gaya tekan terhadap gear karena pressure pada sisi discharge
dan untuk mengurangi internal leakage tersebut, maka dipasang Side plate yang akan
memanfaatkan sebagian pressure discharge pump untuk dialirkan menuju sisi suction melalui V-
groove sebagai balancing pressure.
53.Side Clearence
Internal leakage pada gear pump yang disebabkan keausan yang terjadi pada sisi samping gear
dengan housing dan untuk mengurangi internal leakage tersebut, maka dipasang Side plate yang
akan menekan kontak permukaan dengan sisi gear, memanfaatkan pressure discharge pump.
54.Cylindricity
Perbedaan diameter inner atau outer suatu komponen yang diukur pada beberapa titik
pengukuran (minimal 3 titik), sehingga dapat diketahui ketirusan karena keausan tidak merata
searah axial.
56.Spring pitch
Lebar gang suatu spring.
57.Scuffing
Kerusakan pada permukaan komponen berupa goresan melingkar karena bidang kontaknya
bersinggungan dan berputar. (misal : antara bushing dengan shaft, pressure plate dengan cylinder
barrel)
1.PPC Valve
Suatu valve yang terletak dikabin dan dioperasikan secara manual dengan menggerakkan
joystick (lever control) atau pedal.
Pada Unit RH120 untuk Attachment PPC valve terdiri dari 4 independent set valve dan 6 port,
sedangkan Clamp & Travel PPC valve terdiri dari 2 independent set valve dan 4 port.
Pada Unit PC1100 untuk Attachment PPC valve dan Travel PPC valve terdiri dari 4 independent set
valve dan 6 port.
Saat joystick dioperasikan, pressure dari Servo pump-40 bar RH120 (Charging pump -35 kg/cm2
PC1100) akan dialirkan sebagai pilot pressure penggerak spool control valve, besarnya pressure
output sesuai dan proportional dengan sudut pergerakan joystick, sehingga actuator dapat
digerakkan sesuai keinginan operator.
2.Swivel Joint
Suatu komponen yang dipasang pada upper structure yang terdiri housing cylinder dan shaft,
yang mempunyai 7 port. Housing diikat dengan upper structure dan shaft diikat pada lower
structure, sehingga flow oli untuk travel circuit dari upper structure dapat menuju ke lower structure
dan sebaliknya. Dengan demikian travel unit dapat dilakukan upper structure diputar.
5.Safety Valve
Suatu valve type pilot poppet yang dipasang control valve block dan swing/ travel motor ,
didalam circuit valve ini dipasang diantara spool control valve dan actuator, yang berfungsi untuk
membatasi pressure maksimum dalam circuit actuator saat mendapat beban dari luar, sehingga
tidak terjadi kerusakan pada actuator.
6.Suction valve
Suatu valve yang dipasang pada circuit cylinder dan berfungsi untuk mencegah terjadinya
kevakuman pada satu salah satu cylinder saat terjadi beban dari luar dan terjadi keabnormalan
pressure, sehingga secondary valve akan bekerja untuk membebaskan pressure dengan
konsekwensi cylinder akan bergerak extend atau retract.
Pada beberapa circuit, suction valve menjadi satu kesatuan dengan safety valve, sehingga
namanya menjadi safety valve with suction
Pada circuit motor, suction (check) valve dipasang untuk mencegah terjadinya kevakuman yang
terjadi pada saat putaran motor dihentikan, akan terjadi abnormal pressure karena gaya inertia
yang terjadi, sehingga saat safety valve bekerja untuk membebaskan abnormal pressure, motor
dapat berputar, agar tidak terjadi kevakuman pada motor, maka suction valve akan terbuka.
8.Shuttle Valve
Suatu component yang mempunyai 2 port input dengan 1 port output, perbedaan pressure pada
kedua sisi input akan menggerakkan valve dan menutup port pressure yang lebih rendah dan
membuka port pressure yang lebih tinggi menuju port outputnya.Jika pressure port input sama ,
maka valve berada pada posisi ditengah dan dapat mengalirkan kedua pressure input menuju ke
port output.
12.Hydraulic Pump
Pada unit PC1100, tipe pump yang digunakan untuk Main Pump adalah Variable displacement
Axial piston pump Swash plate dan dipasang pada PTO, sehingga saat engine hidup, pump dapat
berputar dan menghisap oli dari hydraulic tank dan menghasilkan flow oli untuk dialirkan melalui
High Pressure Filter menuju ke system hydraulic unit. Flow discharge pump dapat bervariasi untuk
menyesuaikan dengan beban yang terjadi, dengan mengatur sudut swash plate sesuai dengan
besarnya pressure pilot control (Pecn). Dalam Main system terdapat 3 buah main pump : No.1
main pump HPV95, No.2 main pump HPV95 dan No.3 swing pump HPV160, dimana setiap pump
terdiri dari Rear Pump dan Front Pump.
Disamping itu juga terdapat fixed displacement gear pump (triple pump) yang dipasang pada
center drive PTO, yang terdiri Control pump SAR100 + Aftercooler fan drive pump SAR20 dan PTO
lubricating SAR10.
Pada unit RH120, tipe pump yang digunakan untuk Main Pump adalah Variable displacement
Bent-axis piston pump Swash plate type A4V SO 355 X 4, swing pump type A4V G 90 X 2. Servo-
and swing charge pump A 10 VO 60 X2, Hydraulic pump - fan drive oil-cooling A10 VO – 45 X 2.
Disamping itu juga terdapat fixed displacement gear pump W9A2-11-05-R X 2 untuk PTO
lubricating.
13.Hydraulic Cylinder
Suatu komponen yang terdiri dari rod, piston dan cylinder housing, didalam system hydraulic
dipasang setelah control valve sebagai actuator penggerak attachment. Hydraulic cylinder
mempunyai port bottom (piston side) dan port head, saat pressure oli masuk melalui port bottom,
maka rod akan bergerak keluar (extend), sebaliknya saat pressure oli masuk melalui port head,
maka rod akan bergerak masuk ke dalam cylinder (retract). Pergerakan retract dan extend rod
cylinder digunakan untuk menggerakkan attachment unit. Sehingga pada dasarnya hydraulic
cylinder berfungsi merubah tenaga hydraulis menjadi tenaga mekanis.
Pada beberapa type unit, cylinder dilengkapi dengan piston cushion pada kedua sisinya, atau hanya
pada satu sisi cylinder. Cushion berfungsi untuk mencegah terjadinya benturan secara langsung
antara piston rod dengan cylinder housing pada saat mencapai akhir langkahnya (end stroke)
dengan cara menjebak oli dan membebaskannya secara bertahap.
14.Control Pump
Type fixed displacement gear pump SAR 100 (bagian depan Triple gear pump), dan dipasang
pada center drive PTO, sehingga saat engine hidup, pump akan menghisap oli dari hydraulic tank
dan menghasilkan flow oli yang dialirkan melewati pilot oil filter menuju pilot control circuit unit
yang meliputi : Pilot Control Pump, PPC valve, dan input pressure solenoid valve block. Karena
circuit control unit adalah Closed center, agar pressure tidak berlebihan dan dapat dipertahankan
dalam range kerja, maka maksimal pressurenya dibatasi oleh PPC charge valve sebesar 35 kg/cm2
(high idle).
18.Cushion Cylinder
Pada unit PC1100, arm cylinder dan bucket cylinder mempunyai cushion pada kedua sisinya,
sedangkan pada boom cylinder hanya terdapat pada sisi headnya. Cushion berfungsi untuk
mencegah terjadinya benturan secara langsung antara piston rod dengan cylinder housing pada
saat mencapai akhir langkahnya (end stroke) dengan cara menjebak oli dan membebaskannya
secara bertahap.
19.Control valve
Pada unit PC1100, terdapat RH-4 spool C/V, LH-5 spool C/V dan Swing-4 spool C/V, yang
dioperasikan dengan pilot pressure yang berasal dari PPC valve, sesuai dengan pergerakan
attachment yang diinginkan.
Pada dasarnya spool control valve berfungsi untuk mengarahkan aliran flow oli yang dihasilkan
pump menuju ke masing masing cylinder hydraulic (sebagai directional valve), agar cylinder dapat
bergerak extend atau retract, sehingga attachment dapat bergerak sesuai yang diinginkan . Pada
control valve juga terdapat relief valve untuk membatasi maksimal pressure dalam system, juga
terdapat safety valve dan suction valve yang berfungsi sebagai pengaman actuator saat
attachment mendapat beban dari luar, dengan cara membebaskan pressure abnormal dan
mencegah terjadinya kevakuman.
22.Unload valve (CLSS small PC -6 & 7, Auger System An Bin/ Anfo Mixer)
Suatu valve yang dipasang pada port inlet control valve, yang bekerja berdasarkan LS pressure
circuit. Pada saat control valve posisi netral, LS pressure circcuit = 0 kg/cm2, sehingga flow
discharge pump mampu mengalahkan cracking spring unload valve dan menghubungkan dengan
circuit drain, dengan demikian dalam CLSS terdapat standby pressure sebesar + 35 kg/cm2.
Sedangkan saat control valve digerakkan, pada LS pressure circuit akan terdapat pressure yang
sebanding dengan load, sehingga Unload valve menutup hubungan port Inlet dengan circuit drain,
maka flow discharge pump dialirkan ke circuit actuator.
Jadi pada dasarnya Unload valve berfungsi untuk membatasi maksimal pressure dalam system
saat control valve posisi netral dengan membebaskan flow discharge pump kembali ke hydraulic
tank.
24.Self reducing valve (CLSS small PC -6 & 7, Auger System An Bin/ Anfo Mixer)
Suatu valve yang dipasang pada port inlet control valve, dan berfungsi untuk menurunkan main
pressure menjadi pilot pressure untuk digunakan sebagai control pressure solenoid valve, PPC
valve dsb. Sehingga pada system CLSS tidak perlu lagi menggunakan Charging pump.
27.Ls shuttle valve (CLSS small PC -6 & 7, Auger System An Bin/ Anfo Mixer)
Shuttle valve yang dipasang pada circuit LS pada semua spool control valve, dan berfungsi
sebagai pemilih pressure yang lebih tinggi, sehingga pressure LS tertinggi yang mengalir sebagai
pilot pressure control pump.
32.Hydraulic cylinder
arm cylinder dan bucket cylinder mempunyai cushion pada kedua sisinya, sedangkan pada boom
cylinder hanya terdapat pada sisi headnya. Cushion berfungsi untuk mencegah terjadinya benturan
secara langsung antara piston rod dengan cylinder housing pada saat mencapai akhir langkahnya
(end stroke) dengan cara menjebak oli dan membebaskannya secara bertahap.
admin at 6:05 AM
Share
22 comments:
Salam
Amborsius S
Reply
Replies
Reply
Replies
Reply
http://farelosz.mywapblog.com
Reply
Replies
Reply
- Pompa Hidrolik
- Motor Hidrolik
- Power Take Off (PTO)
- Klep Hidrolik
- Pneumatic/Mekanik Kontrol
- Hidrolik Dumptruk
- Power Pack Hidrolik
- Tangki Oli Hidrolik
- Wet Kits
- Aksesoris Hidrolik
‹ Home ›
View web version
Powered by Blogger.