Bab I ........................................................................................................................................... 3
Pendahuluan ............................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 3
Bab II ......................................................................................................................................... 5
Pembahasan................................................................................................................................ 5
Penutup .................................................................................................................................... 20
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas Bab 4 mengenai “Tahap-Tahap
Perkembangan Ekonomi”
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
2
Bab I
Pendahuluan
kompleks. Tidak hanya di Indonesia, namun seluruh Negara di dunia memikirkan cara
untuk mengembangkan perekonomian di dalam Negerinya. Maka dari itu, perlu adanya
mengambil pelajaran sehingga perekonomian terus dan terus dapat berkembang menjadi
lebih baik.
Dalam hal perkembangan ekonomi, terdapat berbagai teori-teori dari berbagai tokoh
dengan tokoh yang lain memang mengutarakan pandangan yang bebeda, sehingga antara
teori yang satu dengan teori yang lain menjadi berbeda pula. Walaupun berbeda teori
yang satu dengan teori yang lain saling mendukung dan melengkapi. Karena tiap teori
mengenai tahap perkembangan ekonomi ini saling melengkapi, maka memang sulit untuk
mengetahui tahap-tahap yang paling benar, sehingga perlu adanya pemahaman tentang
tahap perkembangan perekonomian. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini guna
perkembangan perekonomian.
Adapun masalah yang ingin saya bahas pada makalah ini adalah sebagai berikut:
3
4. apa yang dimaksud dengan pembangunan tak berimbang?
1.3 Tujuan
4
Bab II
Pembahasan
Pada abad ke 19 banyak ahli ekonomi yang menganalisis dan membahas, serta
Frederich List
Beliau adalah penganut paham Laisser Faire dan berpendapat bahwa sistem ini dapat
terjadi apabila dalam masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan
perseorangan. Menurutnya negara-negara yang paling sedanglah yang paling cocok untuk
industri, sebab pendapatan penduduk yang sedang merupakan pasara yang cukup, disamping
Sedangkan di daerah tropis paling cocok untuk pertanian, karena pada umumnya jumlah
penduduk sangat padat. Pertanian belum begitu efisien dan persediaan sumber-sumber alam
masih sangat sedikit. Disini yang terpenting adalah bahwa industri atau pabrik diperlukan
menyusun tahap-tahap pembangunan ekonomi dimulai dari fase primitif biadab, beternak,
ekonomi bukan berasal dari sifat-sifat produksi atau konsumsinya, tetapi lebih ditekankan
5
1. Natural atau perekonomian barter
2. Perekonomian uang
3. Perekonomian kredit
Karl Bucher
Ia berpendapat serupa denga Bruno walaupun tidak sama. Karl mengatakan bahwa
Jadi barang-barang itu diproduksi untuk pasar (merupakan gambaran evolusi Jerman
bahwa proses pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan dalam lima tahap dan setiap negara di
dunia dapat digolongkan ke dalam salah satu tahap dari lima tahap pertumbuhan ekonomi
tersebut yang sesuai dengan ciri-ciri perubahan keadaan ekonomi, politik dan sosial serta
transportasi suatu masyarakat tradisional menjadi suatu masyarakat modern, tahap-tahap itu
adalah:
Struktur fungsi produksi yang terbatas, cara-cara produksi yang relatif primitif, dan
sikap masyarakat serta cara hidupnya yang sangat dipengaruhim oleh nilai-nilai yang
dicetuskan oleh cara pemikiran yang bukan rasional, tetapi oleh kebiasaan yang telah berlaku
secara turun temurun. Tingkaat produksi perkapita dan tingkat produktivitas pekerja masih
sangat terbatas.
6
Kegiatan politik dan pemerintahan terdapat di daerah-daerah dan dipegang oleh tuan-
Tahap prasyarat untuk lepas landas adalah suatu masa transisi pada saaat masyarakat
mempersiapkan dirinya, ataupun dipersiapkan dri luar untuk mencapai pertumbuhan yan
mempunyai kekuatan untuk terus berkembang (self-sustain growth) setelah itu pertumbuhan
ekonomi akan berlaku secara otomatis. Dalam tahap ini ia memberikan dua prasyarat yaitu:
Tahap prasyarat untuk lepas landas dicapai oleh negara-negara Eropa, Asia, Timur
Tengah, dan Afrika yang dilakukan dengan merubah struktrur masyarakat tradisional
Bom Free, yaitu prasyarat lepas landas yang dicapai oleh Amerika Serikat, Kanada,
Australia dan Selandia Baru, dengan tanpa harus merombak sistem masyarakat
tradisional yang ada, karena masyarakat negara-negara itu terdiri dari emigran yang
telah mempunyai sifat-sifat yang diperlukan oleh masyarakat untuk mencapai tahap
Pembangunan ekonomi ini akan tercapai apabila diikuti oleh perubahan-perubahan lain dalam
masyarakat yaitu:
kota-kota
Perluasan impor yang dibiayai oleh hasil produksi sumber-sumber alam yang ada
dalam bekerja
7
Munculnya kepemimpinan baru yang mempunyai sifat nasionalisme yang reaktif,
yaitu bereaksi secara positif atas tekanan-tekanan yang datang dari negara-negara
Tahap ini merupakan tahap interval dimana tahap masyarakat tradisional dan tahap
prasyarat untuk lepas landas telah dilewati. Pada periode ini beberapa penghalang
Adanya kenaikan dalam penanaman modal investasi (yang produktif dari 5% atau kurang
menjadi 10% dari Produk Nasional Bruto/NNP(Net National Product = NNP) →NNP =
GNP – D (penyusutan)
Adanya perkembangan beberapa sektor industri dengan laju perkembangan yang tinggi
Adanya suatu kerangka dasar politik, sosial dan instutisional yang akan menciptakan (1)
kenyataan yang memperluas sektor modern, (2) potensi ekonomi ekstern sehingga
Sifat-sifat perubahan dari berbagai jenis kegiatan ekonomi didalam tahap-tahap lepas
Sektor pertumbuhan primer, yaitu sektor-sektor atau kegiatan ekonomi yang menciptakan
pertumbuhan yang pesat dan menciptakan kekuatan ekspansi ke berbagai sektor dalam
kegiatan perekonomian
Sektor pertumbuhan suplementer, yaitu sektor yang berkembang dengan cepat sebagai
Sektor pertumbuhan terkait yaitu sektor atau kegiatan ekonomi yang berkembang sejalan
8
4. Gerakan ke Arah Kedewasaan (the drive of maturity)
Gerakan ke arah kedewasaan diartikan sebagai suatu periode ketika masyarakat secara
produksi dan kekayaan alamnya. Kedewasaan adalah tingkat dimana suatu industri
telah memberikan kekuatan kepada periode take off untuk mengabsorsir serta menerapkan
secara efisien hasil perkembangan teknologi modern. Ciri-ciri gerakan ke arah kedewasaan
yaitu:
Kematangan teknologi dimana struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan
Masyarakat serta keseluruhan merasa bosan dengan keajaiban yang diciptakan oleh
berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat dan bukan lagi kepada masalah
produksi, dimana lebih bergerak kepada barang-barang yang tahan lama serta jasa-jasa. Pada
periode ini terdapat tiga macam tujuan masyarakat untuk mendapatkan sumber-sumber daya
Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara tersebut ke luar negri dan kecenderungan
Menciptakan suatu welfare state, yaitu kemakmuran yang lebih merata kepada
Mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat di atas konsumsi dasar yang sederhana atas
makanan.
9
Tahapan pembangunan yang digambarkan oleh Rostow adalah sistem pentahapan
dimana suatu tahapan tidak mungkin terjadi tanpa melalui tahapan yang lain. Artinya tahapan
kedua tidak mungkin terjadi tanpa tahapan pertama, tahap ketiga tidak akan terjadi tanpa
tahap kedua, dan seterusnya. Namun kenyataannya ada negara yang tidak pernah melewati
tahap pertama dari teori pertumbuhan eknomi Rostow, tetapi langsung ke tahap kedua,
misalnya Amerika Seirkat dan Australia karena penduduknya adalah orang-orang Eropa yang
Simon Kuznets
Teorinya muncul atas kritikan terhadap teori Rostow, yaitu: “bagaimana mungkin
suatu desain sederhana dapat menjadi suatu rangkuman deskriptif atau klasifikasi analitif dari
suatu perubahan historis yang beragam dan berfariasi?”. Kuznets juga mencatat kemiripan
dan perbedaan teori Rostow dengan tori Karl Marx. Kesamaan teori Rostow dan Marx antara
lain:
2. Kedua ekonomi tersebut telah mencoba mengeksploitasi permasalahan dan konsekuensi dari
konsekuensi logis dari perubahan yang terjadi di bidang politik, sosial dan budaya.
Sasaran utama pendekatan struktural adalah tertatanya struktur dan sistem hubungan
antara semua komponen dan sistem kehidupan, baik di wilayah pesisir dan laut maupun
komponen pendukung yang terkait, termasuk komponen sosial, ekonomi dan fisik. Dengan
penataan aspek struktural, diharapkan masyarakat mendapatkan kesempatan lebih luas untuk
dapat memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Selain itu penataan struktur dan
sistem hubungan sosial dan ekonomi tersebut diharapkan dapat menciptakan peluang bagi
10
masyarakat untuk ikut serta melindungi sumber daya alam dari ancaman yang datang baik
dari dalam maupun dari luar. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi bahkan
menghilangkan masalah-masalah sosial dan ekonomi yang utama yang selama ini secara
pantai sebagai bagian dari pengelolaan pesisir dan laut. Kesediaan informasi mengenai
potensi dan perkembangan kondisi wilayah dan sumber daya alamnya sangat berharga untuk
Untuk meningkatkan peran masyarakat dalam perlindungan wilayah dan sumber daya
memperkuat posisi masyarakat dalam menjalankan fungsi manajemen wilayah pesisir dan
laut
bebarengan sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar bagi yang lain. Selain itu,
sektor. Misalnya antara sektor industri dan sektor pertanian, antara industri barang konsumen
dan industri barang modal, antara sektor luar negeri dan sektor domestik, dan antara sektor
11
produktif dan sektor dan sektor prasarana. Singkatnya, strategi pembangunan seimbang ini
mengharuskan adanya pembangunan yang serentak dan harmonis di berbagai sektor ekonomi
Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi
penawaran. Sisi penawaran memberikan penekanan pada pembangunan serentak dari semua
sektor yang saling berkaitan dan berfungsi meningkatkan penawaran barang. Strategi si sisi
penawaran ini meliputi pembangunan yang serentak dan harmonis dari barang setengah jadi,
bahan baku, sumberdaya energi, pertanian, pengairan, transportasi, dll.Di sisi penawaran
berhubungan dengan penyediaan kesempatan kerja yang lebih besar dan penambahan
pendapatan agar permintaan barang dan jasa tumbuh. Sisi ini berkaitan dengan industri yang
1. Memperoleh bahan baku, tenaga ahli, sumberdaya energi, dan fasilitas-fasilitas untuk
2. Memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan yang akan diproduksi.
a.Menurut Rosenstein-Rodan
Istilah pembangunan seimbang diciptakan oleh Nurkse (1956). Namun, teori ini
pertama kali dikemukakan oleh Paul Rosenstein-Rodan (1953) dengan nama teori dorongan
Inti dari tesis Rosenstein-Rodan adalah bahwa untuk menanggulangi hambatan pada
12
kemajuan diperlukan suatu “dorongan besar-besaran” atau suatu program menyeluruh yang
harus disediakan jika suatu program pembangunan diharapkan berhasil. Memacu suatu
perekonomian menuju kondisi swasembada nampaknya sedikit mirip dengan sebuah pesawat
terbang yang akan lepas landas, ada satu titik kritis kecepatan yang harus dilewati sebelum
Tesis ini menyatakan bahwa cara kerja “selangkah demi selangkah” tidak akan
Oleh karena itu, suatu tingkat investasi minimum tertentu menjadi sebuah solusi awal untuk
Menurut Rosenstein-Rodan, ada tiga jenis syarat mutlak minimal dan eksternalitas
ekonomi, yaitu:
Adapun tujuan utama dari strategi ini adalah untuk menciptakan berbagai jenis
industri yang berkaitan erat satu sama lain sehingga setiap industri akan memperoleh
2. Ekternalitas yang tercipta karena lokasi industri yang saling berdekatan satu sama lain
3. Ekternalitas yang tercipta karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut.
13
b. Menurut Nurkse
Dalam analisinya, Nurkse (1956) menekankan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya
menghadapi masalah pada kelangkaan modal, tetapi juga dalam mendapatkan pasar bagi
Nurkse mengatakan bahwa tingkat investasi yang rendah muncul sebagai akibat dari
rendahnya daya beli masyarakat, sedangkan rendahnya daya beli masyarakat disebabkan oleh
oleh rendahnya produktivitas. Fenomena tersebut yang kemudian kita kenal dengan nama
“lingkaran setan kemiskinan”. Menurut Nurkse, faktor yang dapat dijadikan acuan dalam
Oleh karena itu, satu-satunya jalan keluar dari “kebuntuan” ini adalah dengan
mensinkronkan penggunaan modal pada berbagai macam jajaran industri. Hasilnya adalah
perluasan pasar menyeluruh. Nurkse berpedoman pada hukum Say dan mengutip sebuah
formulasi yang diajukan Mill: “setiap kenaikan produksi jika didistribusikan tanpa salah
hitung akan menciptakan atau lebih tepatnya merupakan permintaan atas mereka
sendiri”. Menurut Nurkse, penggunaan modal yang besar oleh sebuah perusahaan secara
individual tidak akan menguntungkan secara ekonomis karena sempitnya pasar. Sedangkan
penggunaan modal secara singkron untuk berbagai industri dinilai akan mampu
c. Menurut Scitovsky
14
Scitovsky (1954) menyebutkan adanya dua konsep ekternalitas ekonomi dan
manfaat yang diperoleh suatu industri dari adanya dua macam konsep eksternalitas ekonomi
yang ada dalam ekonomi tersebut. Eksternalitas ekonomi dibedakan menjadi dua, yaitu
seperti yang terdapat dalam teori keseimbangan dan seperti yang terdapat dalam teori
pembangunan.
dapat diartikan sebagai peningkatan efesiensi yang terjadi pada suatu industri sebagai akibat
dari adanya perbaikan teknologi pada industri lain. Eksternalitas ekonomi seperti ini disebut
berbagai industri juga dapat menciptakan ekternalitas ekonomis yang berkaitan dengan
keuangan, yaitu kenaikan keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan yang disebabkan oleh
d. Menurut Lewis
seimbang yang didasarkan pada keuntungan yang diperoleh dari adanya saling
ketergantungan antara berbagai sektor, yaitu sektor pertanian dan sektor industri, serta antara
Menurut Lewis, akan timbul banyak masalah jika usaha pembangunan hanya
dipusatkan pada satu satu sektor saja. Tanpa adanya keseimbangan pembangunan antara
berbagai sektor akan menimbulkan adanya ketidakstabilan dan gangguan terhadap kelancaran
barang-barang untuk kebutuhan domestik dan untuk kebutuhan luar negeri (ekspor). Peranan
sektor ekspor dalam pembangunan dapat ditunjukkan dengan melihat implikasi dari adanya
perkembangan yang tidak seimbang antara sektor luar negeri dan sektor domestik. Untuk
15
menggambarkan keadaan tersebut, perekonomian dibedakan menjadi tiga sektor, yaitu sektor
pertanian (P), sektor industri (I), dan sektor ekspor (X). Fungsi ekspor adalah untuk
seimbang. Menurut konsep ini, investasi seyogyanya dilakukan pada sektor yang terpilih
daripada secara serentak di semua sektor ekonomi. Tidak ada satupun NSB yang mempunyai
modal dan sumberdaya yang sedemikian besarnya untuk dapat melakukan investasi secara
serentak pada semua sektor ekonomi. Oleh karena itu, investasi haruslah dilakukan pada
beberapa sektor atau industri yang dipilih saja agar cepat berkembang dan keuntungan
ekonomis yang diperoleh dapat digunakan untuk pembangunan sektor lainnya. Dengan
demikian, perekonomian akan secara berangsur bergerak dari lintasan pembangunan tidak
dalam bukunya yang berjudul The Strategi of Economic Development (1958). Menurut
Hirschman, investasi pada satu industri ataupun sektor-sektor yang strategis dinilai akan
mampu membuka kesempatan investasi baru dan membuka jalan bagi proses pembangunan
ekonomi yang diciptakan oleh proyek-proyek sebelumnya, dan proyek baru tersebut juga
selanjutnya.
pertimbangan, yaitu:
16
1. Secara historis, proses pembangunan ekonomi yang terjadi mempunyai corak yang
tidak seimbang.
seimbang adalah bagaimana cara untuk menentukan proyek pembangunan yang harus
didahulukan berdasarkan suatu prioritas tertentu. Argumen utama yang mendasari pemikiran
sumberdaya lainnya yang tidak sedikit, dan seringkali melebihi modal dan sumberdaya yang
tersedia, agar penggunaan berbagai sumberdaya yang tersedia tersebut dapat optimal maka
diperlukan usaha pengalokasian sumberdaya yang efektif dan efisien. Cara pengalokasian
1. Cara pilihan pengganti, yaitu suatu cara pemilihan proyek yang bertujuan untuk
2. Cara pilihan penundaan, yaitu suatu cara pemilihan proyek yang menentukan urutan
proyek yang dilaksanakan. Dengan kata lain, suatu cara pemilihan proyek dengan
alokasi sumberdaya antara sektor prasarana atauSocial Overhead Capital (SOC) dengan
17
masyarakat atauDirect Productive Activities (DPA). Menurut Hirschman, ada tiga macam
ditekankan
pembangunan yang tercipta sebagai akibat dari adanya hubungan antara berbagai industri
dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan baku dalam industri
Menurut Hirschman, ada dua jenis industri berdasarkan atas seberapa besar tingkat
1. Industri satelit, industri ban mobil dan karoseri merupakan industri satelit dari industri
mobil
2. Industri non-satelit, industri mobil tidak memiliki kaitan sama sekali dengan industri
minuman ringan, oleh karena itu mereka termasuk dalam kelompok industri non-
satelit.
18
1. Lokasinya berdekatan dengan industri induk sehingga akan dicapai satu skala efisiensi
2. Industri-industri tersebut menggunakan input utama yang berasal dari produk industri
induk atau industri tersebut menghasilkan produk yang merupakan input dari industri
19
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dalam paper ini kita telah mengetahui bahwasanya pertumbuhan ekonomi suatu negara
memiliki banyak indikator dan proses yang perlu dijalankan. Dalam pelaksanaannya,
pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat menjadi tolak ukur kuantitatif kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat negara tersebut. Melalui pemaparan paper dan presentasi kami,
kami telah menghimpun beberapa hal pokok dalam bab ini yang meliputi: tahapan
pertumbuhan ekonomi, pendekatan struktural dalam pertumbuhan ekonomi, serta pendekatan
pertumbuhan berimbang maupun tak berimbang. Sebagai mahasiswa jurusan ekonomi
pembangunan, sudah tentu berbagai indikator dan topik terkini terkait dengan isu
pertumbuhan ekonomi nasional dan internasional menjadi perhatian khusus.
Pemaparan materi "Pertumbuhan Ekonomi" secara ringkas dapat kami uraikan sebagai
berikut. Pertama tentang berbagai tahapan pertumbuhan ekonomi yang dipaparkan oleh
berbagai ekonom dunia. Kedua tentang pendekatan struktural pertumbuhan ekonomi, yang
cenderung menitikberatkan pada kondisi dan struktur perekonomian masyarakat. Ketiga,
pendekatan pertumbuhan berimbang maupun yang tidak berimbang, baik dari segi konsep
dan teori, serta kelemahan dari kedua tipe pendekatan tersebut.
Saran
Dalam penyusunan paper mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan ini, kami
menggunakan metode studi kepustakaan dan mencari sumber dari internet. Oleh sebab itu,
kami berharap agar kedepannya materi terkait pertumbuhan ekonomi baik di lingkup
nasionalbdan regional dapat secara bebas dan luas kami temukan di berbagai media
informasi. Karena kami merasa bahwa masyarakat saat ini perlu mengetahui dan memahami
bagaimana sistematika pertumbuhan ekonomi negara yang sedang ditempati dan negara
sekitarnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan, Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Yogyakarta.
Sumber Internet :
21