BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masalah permukiman kumuh hingga saat ini masih menjadi masalah utama yang yang
dihadapidi kawasan permukiman perkotaan. Tingginya arus urbanisasi akibat menumpuknya
sumbermata pencaharian di kawasan perkotaan menjadi magnet yang cukup kuat bagi masyarakat
(terutama golongan MBR) untuk bekerja di kawasan perkotaan dan tinggal di lahan-lahanilegal yang
mendekati pusat kota, hingga akhirnya menciptakan lingkungan permukimankumuh. Permasalahan
permukiman kumuh menjadi salah satu isu utama pembangunan perkotaanyang cukup menjadi
polemik, karena upaya penanganan yang sebenarnya dari waktu ke waktusudah dilakukan berbanding
lurus dengan terus berkembangnya kawasan kumuh danmunculnya kawasan-kawasan kumuh baru.
Secara khusus dampak permukiman kumuh juga akan menimbulkan paradigma buruk terhadap
penyelenggaraan pemerintah, denganmemberikan dampak citra negatif akan ketidakberdayaan dan
ketidakmampuan pemerintah dalam pengaturan pelayanan kehidupan hidup dan penghidupan
warganya. Dilain sisi dibidangtatanan sosial budaya kemasyarakatan, komunitas yang bermukim di
lingkungan permukimankumuh secara ekonomi pada umumnya termasuk golongan masyarakat
berpenghasilan rendah.
Adanya kawasan permukiman kumuh merupakan potret belum tersedianya permukiman yang
layak huni bagi masyarakat baik di desa maupun di kawasan perkotaan. Berdasarkan UU No.1 Tahun
2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman mengamanahkan bahwa Negara bertanggung
jawab melindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak, terjangkau
di dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam mewujudkan fungsi permukiman, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap permukiman
kumuh dilakukan guna meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni serta
menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman berdasarkan pada
kepastian bermukim dan menjamin hak bermukim menurut ketentuan peraturan dan perundang-
undangan
Berdasarkan dokumen RPLP yang telah tersusun, masih berisi rencana aksi masyarakat atau
komunitas kegiatan skala lingkungan dan rencana kota yang belum sinkron. Penetapan kegiatan
infrastruktur di kawasan permukiman kumuh masih berupa penanganan permasalahan di tingkat
kelurahan, bukan penanganan permasalahan yang berdasarkan visi atau pencegahan permasalahan
kumuh di masa mendatang. Selain itu rencana aksi di RPLP belum sepenuhnya dipahami oleh
pemerintah sehingga perlu dilakukan review secara partisipatif dengan pemangku tingkat kelurahan
maupun tingkat kota. Dengan demikian diperlukan penyusunan memorandum program tingkat
kelurahan atau memorandum program rencana penataan lingkungan permukiman yang sebagai tindak
lanjut rencana aksi kegiatan yang telah tersusun pada RPLP dengan proses review secara partisipatif.
1.4 METODOLOGI
Output atau keluaran kegiatan dari penyusunan memorandum program tingkat kelurahan atau
memorandum program rencana penataan lingkungan permukiman (RPLP) Kelurahan
Wonokusumomeliputi:
1. Tersusunnya memorandum program yang komprehensif dalam dokumen RPLP yang telah
disusun dengan dokumen tingkat kota RP2KPKP
2. Terbentuknya rencana dan strategi penanganan kawasan permukiman kumuh Kelurahan
Wonokusumo melalui pencegahan dan peningkatan kualitaspermukiman kumuh.
3. Terpadunya program/kegiatan dalam penanganan kawasan permukiman kumuh untuk
menyelesaikan permasalahan kumuh Kelurahan Wonokusumomelalui berbagai pemangku
kepentingan (pemerintah, swasta,dan masyarakat).
4. Meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan komitmen bersama, terkait tugas dan wewenang
masing-masing pemangku kepentingan (pemerintah, swasta, dan masyarakat) dalam upaya
penanganan kawasan permukiman kumuh untuk pengurangan luasan kumuhKelurahan
Wonokusumo
5. Clustering perencanaan kawasan memberikan acuan pada kegiatan infrastruktur skala
lingkungan/kelurahan dan skala kawasan/kota
6. Skenario / simulasi penanganan kumuh perkotaan dapat menguraikan roadmap pengurangan
kumuh.
BAB II
KAJIAN KEBIJAKAN
2.1 RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA SURABAYA 2014 – 2034
2.1.1 VISI DAN MISI
Visi penataan ruang Kota Surabaya adalah “Terwujudnya Kota Perdagangan dan Jasa
Internasional Berkarakter Lokal yang Cerdas, Manusiawi dan Berbasis Ekologi”. Adapun misi
penataan ruang Kota Surabaya sesuai RTRW Kota Surabaya adalah :
1. Meningkatkan kualitas penataan ruang kota dan infrastruktur kota yang menjamin aksesibilitas
publik berwawasan lingkungan dan nyaman.
2. Meningkatkan akses, kesadaran, partisipasi dan kontrol publik dalam pemanfaatan ruang,
penyusunan kebijakan dan penyelenggaraan layanan publik penyusunan kebijakan dan
penyelenggaraan layanan publik.
3. Mengembangkan aktualisasi dan kearifan budaya lokal warga kota dalam tata pergaulan
global.
4. Mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan secara konsisten meningkatkan iklim usaha
yang kondusif dan berkeadilan.
5. Mewujudkan masyarakat yang berdaya, kreatif dan sejahtera.
2.1.2 RENCANA STRUKTUR RUANG
Struktur ruang wilayah menggambarkan hirarki sistem kota dan perkotaan serta fungsi yang
diemban suatu Unit Pengembangan (UP). Rencana struktur ruang wilayah Kota Surabaya meliputi
sistem pusat pelayanan dan fungsi wilayah serta sistem prasarana wilayah kota. Adapun struktur ruang
Kota Surabaya sebagaimana pada tabel berikut.
2 UP VIII Dukuh 1. Kecamatan Dukuh Pakis Kawasan Segi Perdagangan dan jasa
Pakis 2. Kecamatan Delapan Perkantoran
Sukomanunggal Sukomanunggal Pendidikan
Kesehatan
C. PUSAT LINGKUNGAN
Tabel 2. 2Arahan Pola Ruang Kawasan Lindung dan Budidaya berdasarkan RTRW Kota Surabaya
NO. KEBIJAKAN KAWASAN ARAHAN
Kawasan Lindung Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional kriteria
kawasan sempadan pantai meliputi :
a. Daratan sepanjang tepian laut dengan jarak paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang air laut
tertinggi ke arah darat;
b. Daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya curam atau terjal dengan jarak
proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai
Kawasan Sempadan
Lokasi sempadan pantai di Kota Surabaya saat ini adalah :
Pantai
a. kawasan sempadan pantai di Kecamatan Benowo dan Kecamatan Asemrowo;
b. kawasan sempadan pantai di Kecamatan Krembangan, Kecamatan Pabean Cantian, dan Kecamatan
Semampir;
c. kawasan sempadan pantai di Kecamatan Kenjeran dan Kecamatan Bulak; dan
d. kawasan sempadan pantai di Kecamatan Mulyorejo, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Rungkut dan
Kecamatan Gunung Anyar.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional kriteria
kawasan sempadan sungai meliputi :
a. Daratan sepanjang tepian sungai bertanggul dengan lebar paling sedikit 5 (lima) meter dari kaki
Kawasan sempadan tanggul sebelah luar;
Sungai b. Daratan sepanjang tepian sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan permukiman denganlebar paling
sedikit 100 (seratus) meter dari tepi sungai; dan
c. Daratan sepanjang tepian anak sungai tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan lebarpaling
sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi sungai.
Kawasan yang ditetapkan sebagai sempadan waduk/boezem meliputi sempadan waduk/boezem yangtersebar
Kawasan Sekitar
di seluruh wilayah Kota Surabaya dengan jarak sempadan paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari titik pasang
Boozem
tertinggi ke arah darat.
Garis sempadan jalan perlintasan sebidang antara jalan rel kereta api dengan jalan raya adalah 30 (tiga puluh)
meter dari as jalan rel kereta api pada titik perpotongan as jalan rel kereta api dengan as jalan raya dan secara
Kawasan Sempadan
berangsur-angsur menuju pada jarak lebih dari 11 (sebelas) meter dari as jalan rel kereta api pada titik 600
Rel Kereta Api
(enam ratus) meter dari titik perpotongan as jalan kereta api dengan as jalan raya. Pengukuran dan batasan
garis sempadan rel kereta api disesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku
Rencana pengembangan perumahan dan permukiman di Kota Surabaya dikembangkan berdasarkan
Rencana Kawasan
kepadatannya meliputi perumahan kepadatan tinggi, sedang dan rendah.
2 Kawasan Budidaya Darat Perumahan dan
1. Pengembangan perumahan dan permukiman kepadatan tinggi diarahkan pada Kecamatan Pabean
Permukiman
Cantian, Semampir, Bubutan, Tegalsari, Genteng, Kenjeran, Simokerto, Krembangan, Sawahan,
Sejalan dengan itu untuk mendukung terciptanya / terwujudnya visi kelurahan tersebut,
khususnya dalam hal permukiman maka masyarakat memiliki visi permukiman sebagai berikut :
““ Mewujudkan kawasan permukiman yang Bebas Banjir, Asri, Sehat dan Produktif ””
BAB III
PROFIL PERMUKIMAN KUMUH
KELURAHAN
3.1 GAMBARAN UMUM KELURAHAN
Kelurahan Wonokusumo terletak di wilayah kota Surabaya tepatnya berada di Kecamatan
Semampir, dengan luas wilayah sebesar 145.11 Ha. Kelurahan Wonokusumo terdiri dari 16 Rukun
Warga (RW) dan 169 Rukun Tetangga (RT). Jumlah KK terdiri dari 3.227 KK serta 16.108 jiwa. Secara
administratif, batas-batas wilayah Kelurahan Wonokusumo adalah sebagai berikut :
Sebelah Barat : kelurahan ujung
Sebelah Timur : kelurahan Bulak banteng Kecamatan kenjeran
Sebelah Utara : kelurahan ujung
Sebelah Selatan : Kelurahan Pegirian
Tingkat pertumbuhan penduduk di wilayah Kelurahan Wonokusumo sesuai dengan data
Kecamatan Semampir dalam Angka Tahun 2014 adalah sebanyak 67.192 jiwa. Pertumbuhan jumlah
penduduk di Kelurahan Wonokusumo dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 3. 1 Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Wonokusumo pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk, KK dan KRT
Dari tabel diatas, dapat kita identifikasi bahwa jenis pekerjaan yang mendominasi di Kelurahan
Wonokusumo adalah sebagai pegawai swasta dan nelayan, sesuai dengan karakteristik wilayah di
kawasan pesisir.
Permukiman dan
RW 2 12,28 6,130 499
Perdagangan jasa
Permukiman dan
RW 3 10,96 2,548 232 UP V Tanjung Perak Perdagangan jasa
dengan pusat
pengembangan Permukiman dan
RW 4 10,60 3,672 346
sebagai kawasan Perdagangan jasa
Tanjung Perak
Permukiman dan
RW 5 7,57 2,194 290
Dengan fungsi Perdagangan jasa
kegiatan utama :
Permukiman dan
RW 6 11,22 11 4,567 407
Perdagangan Perdagangan jasa
dan jasa
Pariwisata - Permukiman dan
RW 7 19,88 22 10,475 527
Pendidikan Perdagangan jasa
- Permukiman dan
RW 9 9,26 4,073 440
Perdagangan jasa
- Permukiman dan
RW 10 13,43 8,373 623
Perdagangan jasa
- Permukiman dan
RW 12 6,19 1,544 249
Perdagangan jasa
- Permukiman dan
RW 13 6,04 1,720 285
Perdagangan jasa
- Permukiman dan
RW 14 6,81 2,776 408
Perdagangan jasa
- Permukiman dan
RW 15 7,39 9 4,388 594
Perdagangan jasa
- Permukiman dan
RW 16 6,14 1,628 265
Perdagangan jasa
RW 06
NILAI KETERANGAN RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08 RT 09 RT 10 RT 11
NILAI
49 50 48 54 53 60 48 47 49 60 47
KEKUMUHAN
KONDISI
KEKUMUHAN
71-95 Kumuh Berat
Kumuh
X X X X X X X X X X X
45-70 Sedang
Kumuh
19-44 Ringan
LEGALITAS
LAHAN
Status Lahan
X X X X X X X X X X X
+ Legal
Status Lahan
- Tidak Legal
POLA Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran
PENANGANAN
RW 07
NILAI KETERANGAN RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08 RT 09 RT 10 RT 11
NILAI 60 64 60 65 56 55 48 61 61 60 60
KEKUMUHAN
KONDISI
KEKUMUHAN
71-95 Kumuh Berat
Kumuh
X X X X X X X X X X X
45-70 Sedang
Kumuh
19-44 Ringan
RW 07
NILAI KETERANGAN RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08 RT 09 RT 10 RT 11
LEGALITAS
LAHAN
Status Lahan X X X X X X X X X X X
+ Legal
Status Lahan
- Tidak Legal
POLA Pemuga Pemuga Pemuga Pemuga Pemuga Pemuga Pemuga
Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran
PENANGANAN ran ran ran ran ran ran ran
RW 07
NILAI KETERANGAN RT 12 RT 13 RT 14 RT 15 RT 16 RT 17 RT 18 RT 19 RT 20 RT 21 RT 22
NILAI
KEKUMUHAN 65 59 58 56 64 56 55 60 58 61 54
KONDISI
KEKUMUHAN
71-95 Kumuh Berat
Kumuh
45-70 Sedang X X X X X X X X X X X
Kumuh
19-44 Ringan
LEGALITAS
LAHAN
Status Lahan
+ Legal X X X X X X X X X X X
Status Lahan
- Tidak Legal
POLA Pemuga Pemuga Pemuga
PENANGANAN Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran ran ran ran
RW 15
NILAI KETERANGAN RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08 RT 09
NILAI
KEKUMUHAN 56 56 55 56 58 53 56 58 56
KONDISI
KEKUMUHAN
71-95 Kumuh Berat
Kumuh
45-70 Sedang X X X X X X X X X
Kumuh
19-44 Ringan
LEGALITAS
LAHAN
Status Lahan
+ Legal X X X X X X X X X
Status Lahan
- Tidak Legal
POLA Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran Pemugaran
PENANGANAN
KESIMPULAN KORELASI
FENOMENA KUMUH TINGKAT KOTA
FENOMENA KUMUH
KUMUH PENYEBAB AKAR MASALAH DENGAN KUMUH DI
KOTA
KELURAHAN KELURAHAN
BAB IV
KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
4.1 PENYEPAKATAN KAWASAN DAN KONSEP PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DAN TEMATIK KAWASAN
KLASTERING DASAR PERTIMBANGAN KONSEP
KAWASAN/RW RT TEMA STRATEGI PENANGANAN
KOTA KELURAHAN TEMA PENANGANAN
RW 06, 07, dan Semua √ 1. Daerah perdagangan Compact Penataan dan
15 RT dan jasa area peningkatan
2. Merupakan wilayah yang Lingkungan
memiliki kepadatan Permukiman Menyediakan Sarana dan Prasarana persampahan
bangunan yang tinggi Kumuh yang memadai
dan merupakan wilayah kelurahan Penyuluhan, memberikan informasi dalam
yang memiliki jumlah Wonokusumo meningkatkan pengetahuan dan kesadaran, berupa
tertinggi per kelurahan di dengan sosialisasi
Kota Surabaya Pendekatan Eco Peningkatan pada fungsi control bangunan,
3. Banyak terdapat Settlements pemberian izin susun kepada masyarakat serta
kampung masyarakat pemantauan terhadap izin mendirikan bangunan
pendatang atau Peningkatan Kualitas Jalan serta pemenuhan
masyarakat bukan asli kebutuhan sarana prasarana pendukung
Kota Surabaya. Perbaikan drainase yang rusak dan pengerukan
4. Termasuk dalam drainase yang dangkal serta penambahan pompa
kawasan permukiman air
yang mempunyai Koordinasi antar pemangku kepentingan secara
permasalahan dalam periodik atau sesuai kebutuhan
aspek drainase, aspek Pengelolaan dilaksanaankan dengan pembentukan
persampahan, dan kelompok swadaya masyarakat,
aspek jalan pemeliharaan(melalui perawatan dan pemeriksaan
5. Masyarakat mulai secara berkala), dan perbaikan (melalui rehabilitasi
berperan aktif dalam ataupemugaran).
penataan lingkungan Pemberian program pelatihan dan keterampilan
permukiman dengan terhadap masyarakat
adanya penataan Pemberian Vertikal Garden
kawasan yang telah
dilakukan oleh
Pemerintah
BAB V
RENCANA AKSI PROGRAM PENANGANAN
PERMUKIMAN KUMUH
5.1 RUMUSAN KEBUTUHAN PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
Berdasarkan konsep penanganan dan pencegahan yang dirumuskan sebelumnya dapat dirumuskan pulakebutuhan penanganan yang merupakan
cakupan kegiatan secara umum penanganan kawasan permukiman kumuh di Kelurahan Wonokusumo sebagaimana tabel berikut.
Tabel 5. 1 Rumusan Kebutuhan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Wonokusumo
PERMASALAHAN
PARAMETER DATA JENIS KEGIATAN
RW RT ASPEK KUMUH BASELINE PROGRAM 5 TAHUN PENGHAMBAT PELAKSANAAN
PROSENTASE SKALA SKALA
NUMERIK
(%) KOTA LINGKUNGAN
1 Semua Ada beberapa bangunan warga
Jaringan Drinase 16 345,7 meter Rehabilitasi Drainase √
RT yang diatas drainase
Penanganan Sanitasi Status Legalitas Tanah √
Sanitasi 3 10 kk
Lingkungan Tidak ada lahan √
PERMASALAHAN
PARAMETER DATA JENIS KEGIATAN
RW RT ASPEK KUMUH BASELINE PROGRAM 5 TAHUN PENGHAMBAT PELAKSANAAN
PROSENTASE SKALA SKALA
NUMERIK
(%) KOTA LINGKUNGAN
Jaringan Jalan 28 517,5 meter Rehabilitasi Jalan - √
Rumah Tidak Layak
8 26 Unit Rehab Rumah Status Legalitas Tanah √
Huni
Pemberian Jaringan Air Belum Tersambung Pipa saluran
Jaringan Air bersih 8 28 kk √
PDAM PDAM di sekitar lokasi
PERMASALAHAN
PARAMETER DATA JENIS KEGIATAN
RW RT ASPEK KUMUH BASELINE PROGRAM 5 TAHUN PENGHAMBAT PELAKSANAAN
PROSENTASE SKALA SKALA
NUMERIK
(%) KOTA LINGKUNGAN
RT yang diatas drainase
Penanganan Sanitasi Status Legalitas Tanah √
Sanitasi 23 61 kk
Lingkungan Tidak ada lahan √
Kurangnya Kesadaran Masyarakat
Persampahan 55 144 kk Pemberian Bak Sampah akan membuang sampah pada √
tempatnya
Rumah Tidak Layak
16 43 unit Rehab Rumah Status Legalitas Tanah √
Huni
Pemberian Jaringan Air Belum Tersambung Pipa saluran
Jaringan Air bersih 31 82 kk √
PDAM PDAM di sekitar lokasi
Tahun
Skala
Program Jenis Kegiatan Fisik Lokasi Satuan Volume
Penanganan
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Skala
Program Jenis Kegiatan Fisik Lokasi Satuan Volume
Penanganan
2018 2019 2020 2021 2022
hunian (RTLH) 3 Rehap Rumah RT3 -RW 15 UNIT 5 Lingkungan
4 Rehap Rumah RT5 -RW 15 UNIT 6 Lingkungan
5 Rehap Rumah RT6 -RW 15 UNIT 1 Lingkungan
6 Rehap Rumah RT8 -RW 15 UNIT 6 Lingkungan
Pengembangan dan
Pengadaan Gerobak
perbaikan fasilitas 1 RT3-RW6 UNIT 1 Lingkungan
sampah (motor)
persampahan
Pengadaan Gerobak
2 RT7-RW7 UNIT 1 Lingkungan
sampah (motor)
Pengembangan dan
Pengadaan APAR CO2 tipe
Perbaikan Fasilitas 1 RT1-RW6 Unit 1 Lingkungan
trolly kapasitas 45 Liter
Proteksi Kebakaran
Pengembangan Fasilitas
1 Taman RT15-RW7 ls 1 Lingkungan
Ruang Terbuka Publik
Pengembangan dan
1 septiktank RT 21 RW 7 UNIT 1 Lingkungan
Perbaikan Sanitasi
Pengadaan Gerobak
Pengembangan dan 1 RT10-RW6 UNIT 1 Lingkungan
sampah (motor)
perbaikan fasilitas
persampahan Pengadaan Gerobak
2 RT5-RW7 UNIT 1 Lingkungan
sampah (motor)
Tahun
Skala
Program Jenis Kegiatan Fisik Lokasi Satuan Volume
Penanganan
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun Penanggung
Jenis Kegiatan Skala Sumber
Program Lokasi Satuan Vol Harga Satuan Biaya total Jawab / OPD
Fisik Penanganan Pendanaan
Teknis
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun Penanggung
Jenis Kegiatan Skala Sumber
Program Lokasi Satuan Vol Harga Satuan Biaya total Jawab / OPD
Fisik Penanganan Pendanaan
Teknis
2018 2019 2020 2021 2022
Perbatasan Pegirian
Plengsengan Dinas PU Bina
1 sampai Kali Basin M' 1271 Kota APBN
Sungai 3.786.881,98 4.813.127.000 Marga
RW 6,7,8,9,15
Jl Bulak Jaya-Bulak
Drainase Udicth Dinas PU Bina
2 Sari-Wonosari Mulyo M' 1200 Kota APBN
(120X40X60) 1.050.000,00 1.260.000.000 Marga
RW 6,7,15
Pengembangan
dan perbaikan Drainase Udicth Jl. Wonosari Wetan Dinas PU Bina
3 M' 240 Kota APBN
saluran (120X40X60) Baru RW 7 1.050.000,00 252.000.000 Marga
drainase Drainase Udicth JL. Wonosari Lor RW Dinas PU Bina
4 M' 840 Kota APBN
(120X40X60) 1,2,3,6,14 1.050.000,00 882.000.000 Marga
JL. Perbatasan
Pengerukkan Pegirian sampai
5 M' 1830 Kota DKP APBN
Sungai dengan Kali Basin 150.000 271.440.000
RW 6,7,8,9,15
RSDK, PU CIPTA
Pengembangan KARYA, P2KP,
1 MCK RT 4,5,6,9 RW 15 UNIT 16 Lingkungan APBD
dan Perbaikan 15.000.000 240.000.000 KELURAHAN,
Sanitasi BKM
RSDK, PU CIPTA
KARYA, P2KP,
1 Rehap Rumah RT1 -RW 15 UNIT 5 Lingkungan APBD
25.000.000 125.000.000 KELURAHAN,
BKM
Pengembangan RSDK, PU CIPTA
dan perbaikan KARYA, P2KP,
bangunan 2 Rehap Rumah RT2 -RW 15 UNIT 3 Lingkungan APBD
25.000.000 75.000.000 KELURAHAN,
hunian (RTLH) BKM
RSDK, PU CIPTA
3 Rehap Rumah RT3 -RW 15 UNIT 5 Lingkungan KARYA, P2KP, APBD
25.000.000 125.000.000
KELURAHAN,
Tahun Penanggung
Jenis Kegiatan Skala Sumber
Program Lokasi Satuan Vol Harga Satuan Biaya total Jawab / OPD
Fisik Penanganan Pendanaan
Teknis
2018 2019 2020 2021 2022
BKM
RSDK, PU CIPTA
KARYA, P2KP,
4 Rehap Rumah RT5 -RW 15 UNIT 6 Lingkungan APBD
25.000.000 150.000.000 KELURAHAN,
BKM
RSDK, PU CIPTA
KARYA, P2KP,
5 Rehap Rumah RT6 -RW 15 UNIT 1 Lingkungan APBD
25.000.000 25.000.000 KELURAHAN,
BKM
RSDK, PU CIPTA
KARYA, P2KP,
6 Rehap Rumah RT8 -RW 15 UNIT 6 Lingkungan APBD
25.000.000 150.000.000 KELURAHAN,
BKM
Tahun Penanggung
Jenis Kegiatan Skala Sumber
Program Lokasi Satuan Vol Harga Satuan Biaya total Jawab / OPD
Fisik Penanganan Pendanaan
Teknis
2018 2019 2020 2021 2022
BAPPEKO, PU
Pengembangan Pengadaan
CIPTA KARYA,
dan Perbaikan APAR CO2 tipe
1 RT1-RW6 Unit 1 Lingkungan P2KP, APBD
Fasilitas trolly kapasitas 12.000.000 12.000.000,00
KELURAHAN,
Proteksi 45 Liter
BKM
Kebakaran
2
BAPPEKO, PU
CIPTA KARYA,
Pengembangan 1 Taman RT15-RW7 ls 1 Lingkungan P2KP, APBD
25.000.000 25.000.000,00
Fasilitas Ruang KELURAHAN,
Terbuka Publik BKM
2
3
RSDK, PU CIPTA
KARYA, P2KP,
1 septiktank RT 21 RW 7 UNIT 1 Lingkungan APBD
10.000.000 10.000.000 KELURAHAN,
Pengembangan BKM
dan Perbaikan
Sanitasi
Tahun Penanggung
Jenis Kegiatan Skala Sumber
Program Lokasi Satuan Vol Harga Satuan Biaya total Jawab / OPD
Fisik Penanganan Pendanaan
Teknis
2018 2019 2020 2021 2022
RSDK, PU CIPTA
KARYA, P2KP,
1 Rehap Rumah RT9 -RW 15 UNIT 1 Lingkungan APBD
25.000.000 25.000.000 KELURAHAN,
BKM
RSDK, PU CIPTA
KARYA, P2KP,
2 Rehap Rumah RT8 -RW 6 UNIT 1 Lingkungan APBD
25.000.000 25.000.000 KELURAHAN,
BKM
RSDK, PU CIPTA
KARYA, P2KP,
3 Rehap Rumah RT6 -RW 6 UNIT 1 Lingkungan APBD
Pengembangan 25.000.000 25.000.000 KELURAHAN,
dan perbaikan BKM
bangunan RSDK, PU CIPTA
hunian (RTLH) KARYA, P2KP,
4 Rehap Rumah RT5 -RW 6 UNIT 1 Lingkungan APBD
25.000.000 25.000.000 KELURAHAN,
BKM
RSDK, PU CIPTA
KARYA, P2KP,
5 Rehap Rumah RT3 -RW 6 UNIT 1 Lingkungan APBD
25.000.000 25.000.000 KELURAHAN,
BKM
RSDK, PU CIPTA
KARYA, P2KP,
6 Rehap Rumah RT1 -RW 6 UNIT 1 Lingkungan APBD
25.000.000 25.000.000 KELURAHAN,
BKM
BAPPEKO, PU
CIPTA KARYA,
1 Taman RT21-RW7 ls 1 Lingkungan P2KP, APBD
25.000.000 25.000.000,00
Pengembangan KELURAHAN,
Fasilitas Ruang BKM
Terbuka Publik BAPPEKO, PU
CIPTA KARYA,
2 Taman RT19-RW7 ls 1 Lingkungan APBD
25.000.000 25.000.000,00 P2KP,
KELURAHAN,
Tahun Penanggung
Jenis Kegiatan Skala Sumber
Program Lokasi Satuan Vol Harga Satuan Biaya total Jawab / OPD
Fisik Penanganan Pendanaan
Teknis
2018 2019 2020 2021 2022
BKM
BAPPEKO, PU
Pengembangan Pengadaan
CIPTA KARYA,
dan Perbaikan APAR CO2 tipe
1 RT16-RW7 Unit 1 Lingkungan P2KP, APBD
Fasilitas trolly kapasitas 12.000.000 12.000.000,00
KELURAHAN,
Proteksi 45 Liter
BKM
Kebakaran
TOTAL
272.000.000,00
BAB VI
DESAIN TEKNIS KAWASAN PENANGANAN
KAWASAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH