Anda di halaman 1dari 3

alat berat

Monday, January 16, 2012

Konstruksi Dan Cara Kerja Alternator

Kali ini kembali ke topik masalah electric system, kita akan membahas tentang alternator.
Alternator mempunyai peranan penting dalam sistem charging sebuah unit. Charging System
digunakan untuk mengembalikan kondisi battery agar selalu siap digunakan. Hal ini disebabkan
kapasitas battery tidak mungkin digunakan secara terus – menerus.

Prinsipnya, tegangan yang dihasilkan alternator diatur oleh regulator sehingga sesuai dengan
karakteristik sistem kelistrikannya pada unitnya. Adapun arus yang masuk ke battery (sebagai
arus pengisian) dapat dimonitor melalui A meter atau charging lamp yang dihubungkan serie
dengan terminal R alternator danterminal ACC starting switch.

Prinsip kerjanya adalah :

a. Field coil ( rotor coil ) mendapat arus penguat sehingga pada rotor coil   timbul medan magnet.
b. Bila alternator diputar oleh engine, maka medan magnet pada rotor coil   akan dipotong oleh
konduktor pada staior coil. Sehingga pada stator coil akan timbul arus listrik.
c. Tegangan bolak – balik yang keluar dari stator kemudian diserahkan oleh diode sehingga
menjadi arus searah.

Fungsi semi conductor regulator adalah mengontrol arus penguat ke field coil   ( rotor coil )
sehingga tegangan yang dihasilkan alternator antara 27.5 s/d 29.5 volt.
Prinsip kerja regulator adalah sebagai berikut :
a. Bilastarting switch posisi ON, maka arus dari battery akan mengalir ke   rotor coil. Jalannya arus
penguat adalah :

Battery - B - R - rotor coil - F - T1 - E

b. Setelah rotor coil menjadi magnet dan alternator diputar oleh engine,   maka dari alternator
akan menghasilkan tegangan.

c. Bila out put voltage dari alternator masih kecil amka arus yang keluar   darialternator akan
memperkuat medan magnet pada rotor coil,   sehinggaout put voltage dari alternator naik. Out put
voltage dari alternator adalah sebanding dengan putaran dan kekuatan medan magnetnya.

d. Saat tegangan mencapai 29,5 volt maka voltage drop di V3 akan


menyebabkan zener diode mendapat reverse - voltage sehingga T2   akanON dan T1 akan OFF.
Dengan demikian arus penguat ke rotor coil   tidak mendapat ground dan kemagnetan akan
berkurang sehingga   tegangan   yang dihasilkan alternator akan turun.

e. Bilaout put voltage turun mencapai 27,5 volt, maka T2 akan OFF dan T1 kembaliON (bekerja)
dan field coil mendapat arus penguat kembali   danout put  voltage alternator naik kembali.
 
Dengan demikian arus yang keluar dari alternator akan dijaga selalu pada   tengangan regulating
yaitu27,5 volt - 29,5 volt.

suhud budiyanto at 6:52 PM

Share

1 comment:

Kholiq Wijayanti February 7, 2013 at 11:47 PM


bagai mana cara kita tau regulator bagus ato tidak dengan menggunakan multitester?
Reply
Enter your comment...

Comment as: Unknown (Goog Sign out

Publish Preview Notify me

‹ Home ›
View web version

About Me
suhud budiyanto
Follow 45

View my complete profile

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai