Makalah Narkoba

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan
pemecahannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri
kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan
yang diharapkan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui tentang
berbagai penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri dan lingkungan pergaulannya
dari terjerumus ke dalam berbagai bentuk kenakalan remaja tersebut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk
meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah dan juga teman-
teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa
mendatang.

Bekasi, 22 Juli 2012

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................1
1.4. Manfaat............................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN....................................................................................3
2.1. Pengertian Narkoba.........................................................................................3
2.2. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba...............................................................5
2.3. Solusi..............................................................................................................5
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................6
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................6
3.2. Saran...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani
proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-
kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan
perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja
merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-
kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa
lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap
kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Namun
pada kenyataanya orang cenderung langsung menyalahkan, menghakimi, bahkan menghukum
pelaku kenakalan remaja tanpa mencari penyebab, latar belakang dari perilakunya tersebut.

Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu.
Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman,
maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut.
Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang
menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari
lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya : tugas siapa itu semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan
orang tua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya.
Saudaranya-kah ? Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki
masalah yang sama. Pemerintah-kah ? Atau siapa ? Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi,
memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-
anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal tidak
menambah jumlah kasus yang ada.

1.2 Rumusan Masalah:


1.2.1 Apakah Narkoba itu ?
1.2.2 Apa penyebab penggunaan dikalangan remaja?
1.2.3. Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja?

1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
tentang kenakalan remaja, penyebab berikut solusinya.

1
1.4 Manfaat
1.4.1Mahasiswa memahami pengertian kenakalan remaja.
1.4.2 Mahasiswa mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
1.4.3 Mahasiswa mengetahui solusi dalam mengatasi kenakalan remaja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain
yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza
yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik
“narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko
kecanduan bagi penggunanya.

Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini
pemanfaatannya disalah gunakan diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas dosis /
over dossis.

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan
menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah
memberlakukan Undang-undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun
1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah
sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini
bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu
meraja rela.

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan
untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD
dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba.
Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-
anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik
anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati
Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi
(termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita
yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7

3
tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8
tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari
beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset BNN bekerja
sama dengan Universitas Indonesia).

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku
dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu
mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan
usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam.
Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba
mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang
menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.

Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum cukup
efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 dalam pasal
20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua
berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih
lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari
harapan.

Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja.
Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi
yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak
baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Adalah sangat
penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan
memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak
tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.

Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari
bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian narkoba dari
orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan melakukan
program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah (school-going age oriented).

Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada
umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia
pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang
wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi
ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi
pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

4
2.2 Penyebab Penyalahgunaan Narkoba :
a. Kegagalan yang di alami dalam kehidupan

Tidak memiliki rasa percaya diri ataupun kurang mendapat kasih sayang orang tua dapat
menyebabkan timbulkan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Misalnya saja, orang tua
yang terbilang sukses dalam berkarir tetepi kurang memberi perhatian kepada keluarga, adanya
perselisihan di keluarga hingga mengalami kehancuran (Broken Home).
b. Pergaulan yang bebas dan lingkungan yang kurang tepat.

Menurut teori Waddington, mengenai “develope mental land scape”, jika seorang anak di
tempatkan pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi kalangan tersebut untuk mengubah
pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu sangat kuat mempengaruhi anak tersebut. Dengan
demikian untuk mencegah penggunaan narkoba, maka land scape (lingkungan) yang baik saat
ini adalah lingkungan Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat memperingatkan anaknya agar
tidak bergaul dengan teman yang berakhlak tidak baik.
c. Kurangnya siraman agama

Untuk memerangi narkoba, upaya yang perlu di lakukan adalah membangkitkan kesadaran
beragama dan menginformasikan hal-hal yang positif dan bermanfaat kepada para remaja.
Karena, pada zaman sekarang ini sangt sedikit para remaja yang sadar akan pentingnya siraman
agama.
d. Keinginan untuk sekadar mencoba

Keyakinan bahwa bila mencoba sekali takkan ketagihan adalah salah satu penyebab penggunaan
narkoba, karena sekali memakai narkoba maka mengalami ketagihan dan sulit untuk di hentikan.
Maka dari itu, bila seseorang ingin terhindar dari narkoba, harus dapat menjauhkan dirinya dari
hal-hal yang memungkinkan untuk mencoba dan bersentuhan dengan narkoba.

2.3 Solusi :

Ada banyak hal untuk mencegah penggunaan narkoba antara lain adalah:

 membangkitkan kesadaran beragama, menginformasikan hal-hal positif dan bermanfaat.


 Selektif dalam memilih teman.
 Selektif dalam memilih makanan dan minuman.
 Menghindarkan diri dari lingkungan yang tidak tepat.
 Membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling mengingatkan.
 Bila berhadapan dengan orang/teman yang mulai bersentuhan dengan narkoba, gunakan
kasih sayang untuk menariknya ke jalan hidup yang lebih sehat.
 Mengetahui fakta-fakta tentang narkoba termasuk akibat-akibat yang di timbulkan oleh
barang-barang haram tersebut.

5
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak
terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika
Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-
orang di sekitarnya.

Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah.
Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman
tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan
dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan.

Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu
sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat.

Solusi dalam menanggulangi kenakalan remaja dapat dibagi ke dalam tindakan preventif,
tindakan represif, dan tindakan kuratif dan rehabilitasi. Adapun solusi internal bagi seorang
remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama
3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif

4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul,

5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan

Segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian
remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang
berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota
masyarakat, bangsa dan tanah air.

6
3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk lebih menaruh perhatian
terhadap persoalan sosial, terutama kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat mencegah dan
mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat
kenakalan-kenakalan remaja tersebut.

7
Daftar Pustaka :

https://fanidya111.wordpress.com/2013/03/08/contoh-artikel-tentang-kenakalan-remaja-dan-
narkoba/

https://bayu96ekonomos.wordpress.com/artikel-artikel/artikel-kesehatan/penyalahgunaan-
narkoba-di-kalangan-remaja/
https://ruhanafm93mhz.wordpress.com/artikel-narkoba/

Anda mungkin juga menyukai