BAB IV
mesin tetap awet dan tetap bekerja secara optimal. Di samping Sealin itu juga agar
mingguan, perawatan bantalan dan juga perawatan sabuk dan puli, serta perbaikan
A. Perawatan Mesin
pemilah limbah sagu secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu. Adapun
yang termasuk dari perawatan berkala mesin pemilah limbah sagu antara lain
yaitu perawatan mingguan, perawatan bantalan dan juga perawatan sabuk dan
1. Perawatan Harian
pada mesin penyaring, terutama pada bagian katup, dan baling-baling penyapu
sehingga mesin selalu dalam keadaan bersih pada saat tidak digunakan,
2. Perawatan Mingguan
atau kendor. Apabila ada yang kendor maka perlu kita kencangkan sehingga
kekencangan dari sabuk terhadap puli. Apabila sabuk terlalu kendor maka
putarannya tidak maksimal dan bisa terjadi slip ataupun sabuk keluar dari
putaran.
3. Perawatan Bantalan
dilakukan dengan cara membuka tutup bantalan (rumah bantalan) dan memeriksa
kondisi bantalan tersebut atau dengan cara memegang poros pada saat mesin tidak
sedang beroperasi, apakah poros dalam keadaan goyah atau tidak. Apabila dalam
keadaan goyah berarti bantalan sudah aus atau rusak dan harus segera diganti.
gesekan, keausan dan panas yang tinggi pada bantalan yang bergerak. Bantalan
hendaknya tidak dilumasi secara berlebihan karena dapat menyebabkan pecah dan
Karena kondisi pengoperasian sabuk dan puli adalah operasi kering, perlu
dihindari adanya air atau pelumas yang menempel pada sabuk dan puli. Bila hal
ini terjadi, maka akan mengganggu jalannya pengoperasian mesin, yaitu akan
terjadi slip antara sabuk dan puli. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka akan
menimbulkan kerusakan pada sabuk dan puli. Ketentuan umum untuk perawatan
a) Tegangan sabuk perlu dijaga agar tetap kencang. Sabuk yang kendor dapat
mengakibatkan slip, bergetar, dan keausan yang berlebihan. Apabila tidak ada
alat yang tepat untuk menguji tegangan sabuk, sabuk dapat disesuaikan
sedemikian rupa sahingga terpasang rapi pada alur puli agar sabuk menempati
waktu yang lama, akan lebih baik jika sabuk dilepas dan disimpan di tempat
B. Perbaikan Mesin
komponen-komponen mesin yang sudah tidak dapat berfungsi dengan baik atau
rusak. Dengan demikian mesin dapat selalu bekerja dengan baik. Selain itu juga
72
pengecatan pada rangka mesin dan bagian-bagian mesin lain yang memungkinkan
untuk dicat. Hal ini bertujuan untuk menahan bagian-bagian tersebut agar tidak
1. Pelumasan
Bagian yang bergerak pada suatu mesin apabila tidak diberi pelumas,
maka akan terjadi gesekan langsung antara logam dengan logam yang dapat
panas dan akhirnya menyebabkan keausan. Selain itu akibat dari kerjanya akan
menimbulkan kotoran dan kadang menimbulkan suara yang berisik. Oleh karena
3) Meredam suara;
5) Menghindarkan keausan;
6) Mencegah korosi.
2. Perbaikan Poros
dapat diperbaiki dengan jalan melakukan pelapisan kembali pada daerah yang
dingin, artinya secara panas adalah sebelum diluruskan poros tersebut dipanaskan
terlebih dahulu. Sedangkan cara dingin ialah poros yang bengkok dapat langsung
diluruskan.
dengan menggunakan mesin las listrik atau dapat digantikan dengan poros yang
gesekan antara poros dan bantalan, di mana poros berputar pada bantalan yang
Pada mesin pemilah limbah sagu ini terdapat sepasang roda gigi kerucut
yang terdapat di dalam box, roda gigi kerucut ini berfungsi untuk mengubah arah
putaran horizontal menjadi putaran vertikal dengan kecepatan putaran 1500 rpm.
Jika pada roda gigi mengalami masalah, maka dapat dipastikan mesin juga akan
berhenti berproduksi.
menambal daerah yang mengalami keausan dengan cara di las atau dengan metal
dengan yang baru. Apabila nilai ekonomisnya masih tinggi, maka perlu
diperbaiki, tetapi jika sudah tidak ekonomis lebih baik diganti dengan roda gigi
yang baru. Perbaikan dapat dilakukan dengan cara membuat gigi atau
Ada Beberapa hal yang harus dihitung untuk menentukan harga jual mesin
Pemilah Limbah Sagu . Antara lain yaitu; harga bahan baku, biaya proses
mesin Pemilah Limbah Sagu ini diambil dari harga yang sesuai dengan yang ada
di pasaran.
Untuk harga masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Biaya total = Total harga bahan baku + total harga bahan yang diorder
= Rp. 1.458.500,-
mesin yang dipergunakan untuk pembuatan mesin pemilah limbah sagu dan upah
= Rp. 375.000,-
b) Biaya pengerjaan
= Rp. 225.000,-
dikeluarkan, meliputi: bahan baku, biaya operasional, biaya pengerjaan dan biaya
transportasi. Adapun besar dari biaya perakitan adalah sebesar 15% dari biaya
permesinan. Sedangkan biaya transportasi sebesar 15% dari biaya bahan baku.
= Rp. 33.750,-
= Rp. 218.775,-
= Rp. 462.205,-
77
Biaya pembuatan mesin Pemilah Limbah Sagu ini meliputi harga bahan
penjualan dan keuntungan yang diperoleh. Besarnya keuntungan diambil 25% dari
biaya pembuatan.
= Rp. 702.057,-
= Rp. 280.823,-
= Rp. 3.791.110,-