SA 315.3
1 (iv) Cara entitas tersebut distrukturisasi dan bagaimana
2 entitas tersebut dibiayai,
3 untuk memungkinkan auditor memahami golongan
4 transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang
5 diharapkan ada dalam laporan keuangan. (Ref: Para.
6 A23–A27)
7 (c) Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh
8 entitas, termasuk alasan perubahannya. Auditor harus
9 mengevaluasi apakah kebijakan akuntansi entitas adalah
10 tepat untuk bisnisnya dan konsisten dengan kerangka
11 pelaporan keuangan yang berlaku dan kebijakan
12 akuntansi yang digunakan dalam industri yang relevan.
13 (Ref: Para. A28)
14 (d) Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang
15 dapat menimbulkan risiko kesalahan penyajian material.
16 (Ref: Para. A29–A35)
17 (e) Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan
18 entitas. (Ref: Para. A36–A41)
19
20 Pengendalian Internal Entitas
21 12. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas
pengendalian internal yang relevan dengan audit.
16 Proses penilaian risiko entitas
17 15. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang apakah
18 entitas memiliki suatu proses untuk:
19 (a) Mengidentifikasi risiko bisnis yang relevan dengan tujuan
20 pelaporan keuangan;
21 (b) Mengestimasi signifikansi risiko;
22 (c) Menentukan kemungkinan terjadinya risiko tersebut;
23 dan
24 (d) Memutuskan tentang tindakan untuk menangani risiko
25 tersebut. (Ref: Para. A79)
26 Auditor harus memperoleh pemahaman tentang sistem
27 informasi, termasuk proses bisnis yang terkait, yang relevan
dengan pelaporan keuangan,
1 Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang
2 bagaimana entitas mengomunikasikan peran dan tanggung
jawab pelaporan keuangan
17 Auditor harus mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan
18 penyajian material pada:
19 (a) Tingkat laporan keuangan; dan (Ref: Para. A105–A108)
20 (b) Tingkat asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan
Pengungkapan
23 Prosedur analitis yang dilaksanakan sebagai prosedur
24 penilaian risiko dapat mengidentifikasi aspek-aspek
25 dalam entitas yang tidak disadari oleh auditor dan dapat
26 membantu dalam menilai risiko kesalahan penyajian material
27 agar menyediakan suatu basis untuk perancangan dan
28 pengimplementasian respons terhadap risiko yang dinilai.
29 Prosedur analitis yang dilaksanakan sebagai prosedur
30 penilaian risiko dapat mencakup baik informasi keuangan
31 maupun informasi nonkeuangan, sebagai contoh, hubungan
32 antara penjualan dengan luas tempat penjualan atau dengan
33 kuantitas barang yang dijual.
34 Beberapa entitas yang lebih kecil mungkin tidak memiliki
35 informasi keuangan interim atau bulanan yang dapat digunakan
36 untuk tujuan prosedur analitis. Dalam kondisi ini, meskipun
37 auditor mungkin dapat melaksanakan prosedur analitis
38 terbatas untuk tujuan perencanaan audit atau memperoleh
39 beberapa informasi melalui permintaan keterangan, auditor
40 mungkin perlu merencanakan pelaksanaan prosedur analitis
41 untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
42 material ketika draft awal laporan keuangan entitas tersedia.
27