Anda di halaman 1dari 3

Masa Muda, Nikmat yang Kadang Terlupa

Oleh: Alviana Kurniawati

Orang bilang masa muda adalah masa-masa yang penuh kebebasan dan
kebahagiaan. Masa dimana kita bisa mencoba banyak hal baru dan seakan tidak
memiliki beban apapun. Terkadang bahkan ada yang menghabiskan masa mudanya
hanya untuk hura-hura semata. Padahal jika kita mau memikirkannya sedikit lebih
jauh, masa muda sesungguhnya adalah masa-masa yang sangat krusial dan
menjadi masa yang akan menentukan bagaimana hidup kita di masa depan. Seperti
kata Anies Baswedan, “Anak muda memang minim pengalaman, karena itu ia tak
tawarkan masa lalu. Anak muda menawarkan masa depan”.

Nah lalu bagaimana agar masa muda yang amat singkat ini dapat menawarkan
masa depan yang gemilang? Bagaimana agar masa muda yang berharga ini tidak
hanya terlewat begitu saja?

Rancanglah Mimpi yang Besar

Selagi masih muda ini, tentukan hidup seperti apa yang ingin kita jalani dan
hidup atau berusahalah hidup dengan cita-cita itu. Sudah bukan masanya lagi
sebagai mahasiswa hanya ke sana kemari mengikuti arus tanpa punya dasar yang
dipegang, tanpa punya tujuan yang jelas. Maka bangunlah mimpimu dan junjung
tinggi idealismemu. Tan Malaka pernah berkata bahwa idealisme adalah
kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh mahasiswa. Apabila idealisme saja
kita tidak punya, lalu apa yang masih tersisa pada diri kita ini?

Cobalah Banyak Hal dan Salahlah

Ketika sudah mempunyai angan-angan yang besar dan ingin memulai


merealisasikannya, terkadang rasa takut menghampiri diri kita. Rasanya ada
banyak prasangka-prasangka negatif yang terus menurus berputar di pikiran kita
dan membuat kita ragu untuk melangkah. Apabila hal itu terjadi, maka yang harus
kita lakukan hanyalah maju dan hadapi rasa takut itu. Feel the fear and do it
anyway. Semakin sering kita mendorong diri untuk menghadapi ketakutan kita,
maka ketakutan itu akan semakin kecil dan sirna. Apapun yang terjadi hadapi.
Jangan sampai ketakutan yang muncul, apalagi takut akan salah, takut akan gagal,
menghalangimu dalam mewujudkan impian besarmu. Justru selagi masih muda ini,
terlebih menyandang status mahasiswa, cobalah banyak hal dan habiskan jatah
salahmu pada masa mudamu kini selagi engkau masih berada di kampus. Karena
kelak ketika kita telah keluar dari kampus ini, kita akan masuk pada dunia yang
sesungguhnya, dimana kita tidak boleh lagi melakukan kesalahan. Manfaatkanlah
masa-masa di kampus ini dengan baik. Kampus ini hakikatnya adalah miniatur
kehidupan untuk kita berlatih mempersiapkan diri terjun di kehidupan
masyarakat yang jauh lebih besar dinamikanya.

Disiplinkan Diri

Ada sebuah pepatah yang dapat menggambarkan dampak dari


ketidakdisiplinan dalam kehidupan kita. “Keraslah pada hidup, atau hidup akan
keras padamu”. Ketika kita tidak bisa keras dengan diri sendiri, maka kehidupan
yang akan keras pada diri kita. Tidak dipungkiri kadang hal yang paling sulit
bukanlah mengalahkan orang lain, melainkan mengalahkan diri kita sendiri. Akan
tetapi hanya dengan disiplinlah kita dapat mencapai hal-hal yang kita inginkan.
Salah satu permasalahan disiplin yang kerap melanda kaum muda adalah
kebiasaan menunda pekerjaan. Di kelas sering kita mendengar alibi-alibi seperti
“Ah santai, kan masih minggu depan deadline-nya” atau “Belum greget nih
ngerjainnya kalau belum mepet deadline”. Kebiasaan seperti itu mari sedikit demi
sedikit kita ubah. Karena pada dasarnya, ketika kita memikirkan kapan waktu
terbaik untuk mengerjakan suatu hal, maka saat itulah waktu terbaik kita. Yuk
kita segerakan perubahan dalam diri kita. Disiplin saja tidak bisa, kerja keras
tidak mau, tapi hidup mau enak. Mana mungkin?

Tetap Prioritaskan Keluarga

Meski punya banyak mimpi untuk diraih dan segudang kesibukan jangan
sampai hal tersebut membuat kita menjadi lupa akan hal lain, terutama keluarga.
Luangkanlah waktu sejenak, untuk peduli dengan ayah ibu kita dan saudara-
saudara kita di rumah. Saat mereka menghubungimu, membutuhkan bantuanmu,
luangkanlah sedikit waktumu untuk mereka. Mungkin kadang kita merasa kesal,
ditengah deadline tugas dan urusan organsisai, kita justru ditambah-tambahi
dengan urusan rumah. Tetapi disanalah kita lagi-lagi harus belajar.

Lapangkan hatimu, perluas ruang kesabaran dan kekecewaan. Meski ada


banyak hal lain yang menuntut untuk segera diselesaikan, bukan berarti kamu
bebas untuk melepaskan tanggung jawab tentang ayah dan ibumu. Ada masanya
hidupmu bukan tentang dirimu sendiri. Yakinlah, insyaAllah ada pahala yang
mengalir di setiap lelah dan letihmu serta banyak nilai kehidupan yang tidak akan
kamu dapatkan di tempat lain. Ingatlah bahwa selagi kita tumbuh mendewasa,
orangtua kita juga bertambah tua. Manfaatkanlah kesempatan untuk bisa
memberikan yang terbaik bagi orang tua selagi mereka masih ada. Jangan sampai
di masa mendatang diri kita memiliki penyesalan karena menyia-nyiakan
kesempatan itu sekarang. Dan ingatlah bahwa the most beautiful feeling in the
world is to see your parents happy and knowing you are the reason behind that
happiness.

Itulah beberapa hal yang semoga bisa menjadi bahan perenungan kita
bersama dan memacu diri kita untuk terus memperbaiki diri. Terkahir, whatever
you do, do it with love. Hanya dengan rasa cinta dan bahagialah segala aktivitas
kita, apapun itu, menjadi ringan untuk dijalankan dan maksimal hasilnya. See you!

Anda mungkin juga menyukai