BAB VI
PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat
yang terkena TB Paru patuh dalam minum obat. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya nilai konversi pasien yang patuh minum obat. Dimana
kepatuhan minum obat ini pasien mampu minum obat dan didukung oleh
dan kerjasama, melakukan apa yang di anjurkan oleh dokter dan petugas
kepatuhan minum obat sesuai anjuran dan tidak berhenti jika dokter
yang tingkatnya sejauh seorang pasien tidak sepakat dengan apa yang
semua pasien.
Dimana pasien yang tidak patuh dalam minum obat TB paru maka akan
menjadi resisten dan sulit untuk diobati dan penyakit TB paru akan
semakin parah bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Hasil analisa chi-
Dari hasil penelitian, dasar teori dan hasil penelitian sebelumnya dapat
dikendalikan.
sembuh, hal ini disebabkan karena waktu pengobatan TBC tahap pertama
paling sedikit dua kali berturut-turut hasilnya negatif (yaitu pada akhir
paru salah satunya ditentukan oleh kepatuhan dalam minum obat, dimana
dengan semakin patuh dalam minum obat maka akan semakin mudah
Dari hasil penelitian, dasar teori dan hasil penelitian sebelumnya dapat
obat. Sehingga dengan mengkonsumsi obat secara teratur dan tepat waktu
setiap hari dan perlu di awasi secara langsung untuk mencegah terjadinya
tepat, biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu
2 minggu. Setelah pasien minum obat 2 bulan di lakukan test BTA bila
Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit , namun
dalam jangka waktu yang lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh
indikator ini dapat di hitung dari kartu pasien TB .01, yaitu dengan cara
mereview seluruh kartu pasien baru BTA positif yang mulai berobat dalam
tingkat kabupaten, provinsi dan pusat, angka ini dengan mudah dapat di
hitung dari laporan TB 11. Angka minimal yang harus di capai adalah 80
% (Depkes, 2008).
Dari hasil penelitian dan dasar teori dapat diasumsikan bahwa angka
konversi adalah prosentase pasien paru TB paru dengan BTA positif yang
B. Analisis Bivariat
Dari hasil penelitian didapatkan nilai P-value sebesar 0,001, nilai P-value
lebih kecil dari pada alpha (0,05), kesimpulannya tolak H0 dan H1 diterima
minum obat maka akan semakin mudah dalam sembuh pasien TB Paru di
ketidakpatuhan minum obat dan tidak sembuh memiliki peluang 23,000 kali
lipat dibandingkan dengan pasien yang patuh minum obat. Hal ini
obat sesuai anjuran dan tidak berhenti jika dokter menyatakan sembuh.
seorang pasien tidak sepakat dengan apa yang dokter atau petugas kesehatan
katakan padanya.
tanggung jawab bersama dengan klien dan orang pendukung. Standar untuk
obat yang berpihak kepada pasien, berdasarkan kebutuhan pasien dan rasa
saling menghormati antara pasien dan penyelenggara kesehatan, seharusnya
paling sedikit dua kali berturut-turut hasilnya negatif (yaitu pada akhir
salah satunya ditentukan oleh kepatuhan dalam minum obat, dimana dengan
semakin patuh dalam minum obat maka akan semakin mudah dalam
didapatkan nilai p-value < 0,05 (0,0001), artinya terdapat hubungan yang
salah satunya ditentukan oleh kepatuhan dalam minum obat, dimana dengan
semakin patuh dalam minum obat maka akan semakin mudah dalam
didapatkan nilai p-value < 0,05 (0,0001), artinya terdapat hubungan yang
Sehingga dengan mengkonsumsi obat secara teratur dan tepat waktu supaya
C. Keterbatasan Penelitian
yang singkat sehingga membuat hasil penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna.
1. Pelayanan Keperawatan
2. Pendidikan Keperawatan
belum.
3. Penelitian Keperawatan
Penelitian ini dapat menjadi acuan atau masukan bagi peneliti selanjutnya
sebelumnya.