Oleh :
Nama : Rizqi Nahriyati
NIM : B1A015088
Rombongan : I
Kelompok : 1
Asisten : Dian Krisna Arifiani
1.2 Tujuan
2.1 Materi
Alat yang digunakan adalah lateks, bak preparat, centrifuse 4C, kotak es,
timbangan analitik, tabung eppendorf, alat bedah, pipet tetes, homogeniser listrik,
cawan petri, botol sampel, label, inkubator, tabung reaksi, mikropipet, vortex, tabung
ulir, dan spektrofotometer.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah es balok, tris-HCl pH
7,8, ikan Bawal (Colossoma macropomum), ikan Nila (Oreochromis niloticus),
2.2 Metode
Metode yang dilakukan dalam praktikum antara lain:
A. Preparasi jaringan
1. Organ digesti diisolasi dengan cara pembedahan lalu dibersihkan
(dilakukan diatas es balok).
2. Organ digesti ditampung di dalam botol sampel yang telah diberi label.
3. Tris-HCl ditambahkan ke dalam botol sampel dengan rasio 1 : 8 (w/v)
4. Usus dilumatkan atau dihancurkan menggunakan homogeniser listrik.
5. Usus yang telah dilumatkan ditampung dalam eppendorf 1,5 mL.
6. Usus yang telah dilumatkan dan ditampung dalam eppendorf 1,5 mL
disentrifugasi dengan menggunakan centrifuse 4C pada kecepatan
12.000 rpm selama 15 menit.
7. Ekstrak enzim ditampung di dalam eppendorf lainnya.
8. Ekstrak enzim disimpan di dalam freezer dengan suhu -80C.
B. Pengukuran aktivitas protease
1. Buffer Tris-HCL pH 7,8 dicampurkan ke dalam tabung sampel dan
blanko sebanyak 350 µl.
2. Ekstrak enzim ditambahkan pada tabung sampel sebanyak 50 µl.
3. Tabung sampel dan blanko diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37oC.
4. Substrat kasein 1% ditambahkan sebanyak 350 µl ke dalam tabung
sampel dan blanko, lalu diinkubasi selama 20 menit pada suhu 37oC.
5. Setelah inkubasi, pada tabung sampel dan blanko ditambahkan dengan
750 µl asam trichloroacetat (TCA).
6. Ekstrak enzim ditambahkan sebanyak 50 µl pada tabung blanko.
7. Semua tabung sampel dan blanko lalu dimasukkan ke dalam lemari pendingin
selama 10 menit.
8. Setelah diinkubasi pada lemari pendingin, dipindahkan ke dalam tabung
Eppendorf dan disentrifugasi dengan kecepatan 6000 rpm selama 10 menit.
9. Supernatan diambil sebanyak 1000 L dan dimasukkan kedalam tabung yang
sudah berisi akuabides 1500 L dan dihomogenasi dengan vortex.
10. Nilai absorbansi semua tabung diukur pada panjang gelombang 280 nm.
11. Setelah diketahui absorbansinya, dihitung nilai konsentrasinya menggunakan
rumus Konsentrasi = a + bx.
12. Setelah diketahui konsentrasinya, dihitung aktivitas enzim amilase pada ikan
bawal/nila yang puasa dan tidak puasa dengan rumus:
𝑘𝑜𝑛𝑠.𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 + 𝑘𝑜𝑛𝑠.𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2
Aktivitas protease (X) = ( ) – kons. blanko
2
Nilai aktivitas protease (X)
Aktivitas protease/menit = waktu inkubasi (20 menit)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Konsentrasi = a + bx
a = -1,810
b = 617,362
x = nilai absorbansi sampel
1) Konsentrasi = a + bx
= -1,810 + 617,362(0,518)
= 317,983
2) Konsentrasi = a + bx
= -1,810 + 617,362(0,642)
= 394,536
3) Konsentrasi = a + bx
= -1,810 + 617,362(0,204)
= 124,131
4) Konsentrasi = a + bx
= -1,810 + 617,362(0,464)
= 284,645
5) Konsentrasi = a + bx
= -1,810 + 617,362(0,440)
= 269,829
6) Konsentrasi = a + bx
= -1,810 + 617,362(0,106)
= 63,630
Perhitungan Aktivitas Protease
a. Aktivitas protease ikan bawal makan
kons. sampel 1 + kons. sampel 2
Aktivitas protease (X) = ( ) − kons. blanko
2
317,983+394,536
=( ) − 124,131
2
= 232,128
Nilai aktivitas protease (X)
Aktivitas protease/menit =
waktu inkubasi (20 menit)
232,128
= 20
= 11,606
b. Aktivitas protease ikan bawal puasa
= 213,607
Nilai aktivitas protease (X)
Aktivitas protease/menit =
waktu inkubasi (20 menit)
213,607
= 20
= 10,680
3.2 Pembahasan
Al Gadri, S. F., Susilo, U., & Priyanto, S. 2014. Aktivitas Protease dan Amilase pada
Hepatopankreas dan Intestine Ikan Nilem Osteochilus hasselti C.V. Scripta
Biologica.
Csuros M. 1997. Environmental Sampling and Analysis Lab Manual. Inggris: CRC
Press.
Eroldogan, O. T., Suzer, C., Tasbozan, O., & Tabakoglu, S. 2008. The Effect of Rate
Restricted Feeding Regimes in Cycles in Digestive Enzymes of Gil the head
Sea-brem Sparus aurata. Turkish Journal of Fisheris and Aquatic Science. Vol.
8, pp. 49-54
Furne M, Hidalgo MC, Lopez A, Garcia GM, Morales AE, Domezain A, Domezaine
J, Sanz A. 2005. Digestive enzyme activities in adriatic sturgeon (Acipenser
naccarii) and rainbow trout (Onchorynchus mykiss):a comparative study.
Aquaculture. Vol. 250, pp. 391–398.
Hanum, W. H., Susilo, U., & Piyanto, S. 2013. Aktivitas Protease dan Kadar Protein
Tubuh Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada Kondisi Puasa dan
Pemberian Pakan Kembali. Scripta Biologica. 30(1), pp. 1-7.
Ismail, S. D. 1990. Nutrisi dan Kesehatan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Juniarso, E. T. 2008. Pemanfaatan Ekstrak Kasar Protease dari Isi Perut Ikan Lemuru
(Sardinella sp.) untuk Deproteinisasi Limbah Udang Secara Enzimatik dalam
Proses Produksi Kitosan. Skripsi. Jember: Fakultas MIPA Universitas Jember.
Marsland & Douglas. 1945. Principies of Modern Biologi New York: Washington
schuare Collage of Arts and Science.
Sarkar, D. & Paul, G. 2016. Extraction and Bio-chemical Characterization of
Protease Enzyme from a Proteolytic bacteria Isolated from Dry Mixed Kitchen
Waste. Int.J.Curr.Microbiol.App.Sci. 5(3), pp. 268-276.
Supriyatna, A., Amalia, D., Jauhari, A. A., & Holydaziah, D. 2015. Aktivitas Enzim
Amilase, Lipase, dan Protease dari Larva. Jurnal ISTEK. 9(2), pp. 18-32.
Taufik, M., Hana, & Susilo, U. 2017. Aktivitas Protease dan Amilase pada Ikan Sidat,
Anguilla Bicolor Mcclelland. Scripta Biologica. 4(3), pp. 183-188.
Yaman, M., Palinggi, N. N., & Rachmansyah. 2008. Aktivitas Enzim Protease dalam
Lambung dan Usus Ikan Kerapu Macan Setelah Pemberian Pakan. Media
Akuakultur. 3(1), pp. 40-44.