SISTEM PROSES
Gas alam adalah bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas alam merupakan
campuran hidrokarbon yang mempunyai daya kembang besar, daya tekan tinggi,
berat jenis spesifik yang rendah dan secara alamiah terdapat dalam bentuk gas.
Pada umumnya, gas alam terkumpul di bawah tanah dengan berbagai macam
komposisi yang terdapat dalam kandungan minyak bumi (associated gas).
Semua kandungan minyak bumi berkaitan dengan gas alam, di mana gas itu larut
dalam minyak mentah dan seringkali membentuk “cungkup gas” (gas cap) di
atas kandungan minyak bumi tersebut. Selain itu, gas alam juga dapat berkumpul
pada tambang batu bara dan ladang gas bumi.
Komposisi utama gas alam adalah metana (80%), sisanya adalah etana
(7%), propana (6%), dan butana (4%), isobotana, dan sisanya pentana. Selain
komposis-komposisi tersebut, gas alam dapat juga mengandung helium,
nitrogen, karbon dioksida, dan karbon-karbon lainnya. Gas alam tidak berbau,
namun untuk mengetahui adanya kebocoran ditambahkan zat yang berbau tidak
sedap sehingga kebocoran dalam langsung terdeteksi. Untuk memudahkan
pengangkutan (transportasi), gas alam dicairkan sehingga disebut gas alam cair
atau LNG (Liquified Natural Gas).
3.3 Komponen Proses Produksi Gas Stasiun Pengumpul Betung
Sumur produksi pada SP Betung berjumlah 14 sumur aktif dari total 27 sumur
yang ada. Semua sumur yang masih aktif menggunakan metode Natural flow
(Metode sembur alam) karena tekanan gas didalam sumur masih tinggi untuk
membuat semburan alami.
3.3.2 Flowline
Flowline adalah pipa penyalur minyak dan gas bumi yang mengalirkan fluida
dari sumur menuju ke fasilitas produksi. Kita bisa mengatakan bahwa batasan pipa
flowline adalah pipa yang mengalirkan fluida mulai dari Wellhead sampai ke
Manifold. Panjang flowline bisa puluhan meter, ratusan meter, bahkan terkadang
ada flowline dengan panjang kiloan meter. Desain dari flowline didasarkan pada 4
komponen utama, yaitu :
Tekanan kerja
Laju Alir
Propertis dari fluida, dan
Keekonomian
Desain tekanan kerja maksimum dari flowline harus lebih besar dari semua tekanan
yang mungkin terjadi pada sumur (wellhead) maupun saat pengetesan flowline.
Penurunan tekanan dari wellhead menuju fasilitas produksi harus diminimalkan
karena akan mempengaruhi laju produksi, yaitu akibat gesekan (friction losses).
Untuk industri migas, flow line dibedakan berdasarkan :
1) Fluida yang dialirkan, seperti minyak, gas atau uap.
2) Material pipa stell pipe, non metalic, plastic, wood.
3) Tekanan kerja, pipa bertekanan tinggi, sedang, rendah.
4) Fungsinya, sebagai pipa lateral, gathering, pipa utama.
5) Penggunaannya, surface pipa , subsurface pipa dsb.
Dilapangan penempatan flowline tidak selalu terletak pada bidang datar tetapi
disesuaikan dengan topografi daerah walaupun tetap diusahakan agar menempati
posisi horizontal
3.3.3 Manifold
1. Production Manifold
2. Test Manifold
3. Gas lift Manifold
Jenis yang pertama dan kedua merupakan jenis yang hampir selalu ditemui
dilapangan produksi. Sedangkan jenis yang ketiga hanya ada pada lapangan
yang memiliki sumur dengan artificial lift berupa gas lift.
Ada beberapa sistem manifold, yakni:
1. Individual Well Flowline
Pada sistem ini, masing-masing sumur memiliki flowline yang langsung
terhubung dengan fasilitas produksi atau stasiun pengumpul melalui header dan
manifold. Sistem ini biasanya dijumpai pada lapangan minyak atau gas yang
kecil dengan jumlah sumur tidak terlalu banyak dan menyebar.
2. Satellite Production Manifold
Pada sistem ini, sumur-sumur hanya mempunyai flowline yang pendek yang
kemudian terhubung dengan pipa yang lebih besar (production lateral) yang
kemudian dihubungkan ke stasiun pengumpul. Hal ini bertujuan agar flowline
dari masing-masing sumur tidak sangat panjang yang nantinya bisa
menyebabkan pressure drop yang besar, dan juga lebih ekonomis. Biasanya
sistem ini dijumpai di lapangan minyak/gas yang luas dengan jumlah sumur
yang relatif banyak.
Merupakan akhir / pertemuan flowline yang berasal dari beberapa sumur
yang terdiri dari rangkaian susunan katup yang berfungsi untuk :
1) Mengendalikan aliran fluida produksi dari tiap sumur yang ada (satu
manifold mampu menampung hingga 20 sumur)
2) Memisahkan aliran dari berbagai grade yang ada.
3) Mengisolasi suatu bagian dari sistem jaringan flowline guna melakukan
perawatan atau perbaikan.
4) Memisahkan setiap sistrem tanki penampung dengan mainlines (jaringan
utama).
5) Membagi mainlines menjadi beberapa segmen (bagian).
6) Mengarahkan / membelokkan aliran fluida produksi dari setiap sumur ke
test-line atau ke mainheader.
7) Mencegah terjadinya tekanan dari separator ke sumur.
3.3.4 Separator
Separator adalah tabung bertekanan dan bertemperatur tertentu yang
digunakan untuk memisahkan fluida produksi ke dalam fasa cairan dan fasa gas.
Cara kerja dari separator tersebut yaitu dengan gaya pemisahan fluida dengan
densitas, dimana fluida yang lebih berat akan berada dibagian bawah sedangkan
fluida yang lebih ringan akan berada pada bagian atas. Separator terbagi
berdasarkan, jenis, tekanan kerja, jumlah fasa dan berdasarkan bentuknya.
Memberikan waktu yang cukup pemisahan antara minyak dan air yang
ikut terproduksi.
High Pressure (HP) Separator: 650 – 1500 psi (45 – 100 ksc).
Produksi gas di Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Betung dimulai dengan proses
pengangkatan fluida dari dasar sumur dengan metoda sembur alam (Natural
Flow). Natural flow merupakan metoda produksi yang menggunakan tenaga
yang berasal dari reservoir untuk menaikkan fluida dari dasar sumur. SPG
betung memiliki 14 sumur gas natural flow yang sedang dieksploitasi.
Gambar 3.1
Gambar 3.1
2. Flowline
Flowline merupakan komponen dari gathering system untuk mengalirkan
fluida produksi dari kepala sumur (well-head) ke peralatan pemisah.
Pada flowline ini terdapat sebuah bean atau jepitan yang digunakan untuk
menjepit aliran fluida yang nantinya akan dialirkan melalui flowline.
Flowline yang digunakan dari kepala sumur (well-head) berukuran 2 inci,
kemudian pipa tersebut di reducer ke pipa berukuran 4 inci. Tekanan fluida yang
terdapat pada flowline sumur BTG 21 berkisar 44 Psi sebelum dialirkan ke
manifold.
Gambar 3.2
flowline pada SP Betung
3. Manifold Header
Fluida yang dialirkan melalui flowline akan dialirkan menuju manifold
yang nantinya akan dikumpulkan pada header manifold. Manifold adalah
kelompok atau sekumpulan katup/valve yang dideretkan untuk mengatur aliran
masuk ke header dan separator yang diinginkan. Sedangkan Header adalah
Tempat bermuaranya aliran fluida dari flowline yang terletak diatas manifold
dan mempunyai diameter yang lebih besar dari flowline.
Di SKG betung header manifold terbagi dua jenis, yaitu header group dan
header test. Fluida yang masuk melalui header group adalah fluida yang akan
dialirkan ke separator group dan akan dialirkan menuju tangki produksi,
sedangkan fluida yang masuk melalui header test adalah fluida yang akan
dialirkan menuju separator test dan menuju tangki test untuk dilakukan uji sumur
agar dapat menentukan rate harian yang dihasilkan dari sumur SP betung.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 3.3
Manifold Header pada SP Betung
4. Separator Test
Jika fluida dari sumur dilakukan pengujian untuk mengetahui jumlah
produksinya (pengetesan) akan melalui header test sebelum menuju separator
test. Fungsi dari separator itu sendiri adalah alat pemisah yang digunakan untuk
memisahkan antara liquid dan gas. Di SP betung ada dua jenis separator test
yang digunakan untuk proses pemisahan fluida, yaitu separator medium
pressure test dan separator low pressure test.
Setelah dilakukan proses pemisahan antara gas dan liquid pada separator
test kemudian untuk liquid akan dialirkan lagi menuju separator low pressure
test untuk diturunkan tekanannya dan kemudian hasil liquid yang sudah terpisah
dengan gas pada low pressure test akan dialirkan menuju tes tank, sedangkan gas
pada low pressure test akan dialirkan menuju flare.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 3.4
Separator Medium Pressure test dan Low Pressure test pada SP Betung
5. Separator Group
Jika fluida dari sumur yang tidak dilakukan pengujian akan melalui
separator group untuk dialirkan menuju tangki produksi yaitu tangki 02.
Separator yang digunakan di SP Betung merupakan tipe separator 2 fasa
yaitu separator yang hanya memisahkan antara gas dan liquid. Sama hal nya
seperti proses pada separator test, liquid yang telah terpisah dengan gas akan
dialirkan menuju medium pressure group menuju low pressure group. Liquid
yang terpisah dengan gas pada low pressure group akan dialirkan menuju tangki
produksi.
Sementara itu gas yang terpisah dari medium pressure group akan
dialirkan menuju kompressor, sedangkan yang terpisah pada low pressure group
akan dialirkan menuju flare.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 3.5
Medium dan low pressure separator group pada SP Betung
6. Unit Kompressor
Fluida yang telah melewati separator group dan sudah dilakukan proses
pemisahan menjadi gas dan liquid, kemudian gas yang dihasilkan dari hasil
pemisahan tadi dialirkan menuju kompressor begitu juga gas yang sudah
dipisahkan pada separator test. Kompressor yang terdapat pada SP betung itu
mempunyai 3 unit kompressor, 2 unit kompressor aktif sedangkan 1 unit
kompressor standby.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 3.6
Kompressor pada SP Betung
7. Tangki Test
Fluida yang telah melewati separator test akan dialirkan menuju tangki test
yaitu Tangki 01 untuk dilakukan uji sumur yang berguna untuk mengetahui rate
harian dari sumur yang ada SP Betung. Adapun kapasitas tangki yang digunakan
sebesar 250 bbls.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Gambar 3.7
Tangki Test pada SP Betung
8. Tangki Produksi
Fluida yang telah melewati separator group akan dialirkan menuju tangki
produksi. Pada SP Betung mempunyai dua tangki produksi yaitu tangki 02 dan
tangki 03 yang mempunyai kapasitas tangki sebesar 1000 bbls.
Gambar 3.8
Tangki Produksi 02 dan 03 pada SP Betung