Faktor risiko hipertensi dibedakan menjadi dua, yaitu yang dapat diubah dan
tidak dapat diubah (Hardinsyah dan Supariasa, 2017):
1. Faktor risiko tidak dapat diubah
a. Usia Faktor usia berperan karena pada lanjut usia (lansia) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang. b. Jenis kelamin c. Suku/ras 2. Faktor risoko dapat diubah a. Berat badan Berat badan yang berlebihan meningkatkan beban jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh, akibatnya tekanan darah cenderung lebih tinggi. b. Aktivitas fisik c. Stres d. Kebiasaan merokok e. Alkohol f. Asupan makan tinggi natrium Pengaruh asupan natrium terhadap hipertensi terjadi melalui peningkatan volume plasma, curah jantung, dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan ekskresi kelebihan garam sehingga kembali pada keadaan hemodinamik yang normal, pada penderita hipertensi mekanisme ini terganggu. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan komposisi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya cairan ekstraseluler tersebut menyebkan meningkatnya volume darah naik sehingga berdampak pada timbulnya hipertensi.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan (Hardinsyah dan Supariasa,
2017): 1. Biskuit, krekers, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda kue. 2. Dendeng, abon, corned beef, daging asap, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden kaleng, teri kering, dan makanan lain yang diawetkan dengan garam. 3. Keju dan keju kacang tanah 4. Margarin, mentega, minuman bersoda dan makanan lain yang tinggi garam. 5. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang mengandung lebih banyak natrium, sebaiknya dihindarkan (Waspadji dkk. 2010).
Makanan yang dibatasi (Hardinsyah dan Supariasa, 2017):
1. Sayuran dan buah-buahan yang diawetkan 2. Garam dapur < 5 g/hari atau 1 sdt garam dapur. 3. Vetsin, soda kue, kecap, maggi, terasi, petis, tauco, saus tomat.
Bahan makanan yang dianjurkan (Almatsier, 2006):
1. Sumber karbohidrat: Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka,
gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa garam dapur dan soda. 2. Sumber protein hewani: Daging dan ikan maaksimal 100 g sehari atau 2 ptg sehari, telur maksimal 1 butir sehari. 3. Sumber protein nabati: Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak tanpa garam dapur. 4. Sayuran: Semua sayuran segar; sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat. 5. Buah-buahan: Semua buah-buahan segar; buah yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.