Anda di halaman 1dari 24

Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Maksud dan Tujuan

Praktikum ini memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu mengenal tentang software pengolahan foto E-foto


2. Mahasiwa mampu membuat project management dengan baik dan benar
3. Mahasiswa mampu pengetahui parameter-parameter standart yang
digunakan pada pengolahan foto

I.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan pada :

Hari, Tanggal : Senin, 19 Maret 2018

Pukul : 10.00 WIB – Selesai

Tempat : Ruang 18205, Teknik Geodesi, ITENAS

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

1
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

BAB II

DASAR TEORI

II.1. Fotogrametri

II.1.1. Definisi Fotogrametri

Fotogrametri merupakan seni, ilmu, dan teknologi perolehan informasi


tentang obyek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman, pengukuran, dan
penafsiran foto udara (Thomson dan Gruner, 1980). Istilah Fotogrametri berasal
dari kata photos (=sinar), gramma (=sesuatu yang tergambar) dan metron
(=mengukur). Secara sederhana maka fotogrametri dapat diartikan sebagai
"pengukuran secara grafis dengan menggunakan sinar". Dari definisi tersebut
dapat dimengerti bahwa fotogrametri meliputi (Wolf, 1983):

- Perekaman obyek (pemotretan)

- Pengukuran gambar obyek pada foto udara

- Pemotretan hasil ukuran untuk dijadikan bentuk yang bermanfaat (Peta).

Fotogrametri adalah ilmu untuk memperoleh informasi dari suatu objek


melalui proses pencatatan, pengukuran, dan interpretasi fotografis dimana aspek-
aspek geometrik dari foto udara seperti sudut, jarak, koordinat, dan sebagainya
merupakan faktor utama. Hasil dari fotogrametri adalah foto udara. Pemetaan
fotogrametri menggunakan foto udara sebagai sumber data utamanya.Kualitas
peta atau informasi yang dihasilkan sangat tergantung dari kualitas metrik maupun
kualitas gambar (pictorial quality) sumber data tersebut.Pengadaan foto udara
biasanya bertitik tolak dari tujuan peruntukannya. Ditinjau dari data yang dapat
diperoleh dari foto udara, maka fotogrametri dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a. Fotogrametri Metrik, Fotogrammetri Metrik atau metrik fotogrametri


bertujuan untuk memperoleh data kuantitatif seperti jarak, sudut, luas dan
posisi dari suatu objek.Untuk memperoleh data tersebut diperlukan alat-
alat khusus serta pengetahuan dan keterampilan tertentu.Hal ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan matematis antara sistem foto udara dengan

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

2
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

sistem tanah, sehingga ukuran-ukuran di foto dapat dipindahkan ke sistem


tanah atau sebaliknya.
b. Fotogrametri Interpretatif, Fotogrammetri Interpretatif bertujuan untuk
memperoleh data kualitatif dengan cara pengenalan, identifikasi dan
interpretasi foto udara.

II.2.2. Jenis-Jenis Fotoudara

Berikut ini jenis-jenis fotogrameteri :

a. Fotogrametri Terrestris (Terrestrial photogrammetry), dikenal juga dengan


istilah ground photogrammetry adalah pemotretan dilakukan dengan
kamera berada di atas permukaan tanah dengan posisi kamera tetap.
Metode ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari metode plane table
(meja lapangan). Alat yang digunakan antara lain phototheodolit dan
ballistic camera.

Gambar 1. Fotogrameteri terrestris

b. Fotogrametri Udara (Aerial photogrammetry), pemotretan dilakukan


dimana kamera memiliki ketinggian tertentu di atas permukaan tanah,
posisi kamera bergerak (sesuai dengan pesawat terbang).

Gambar 2. Fotogrametri udara

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

3
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

c. Berdasarkan posisi pengambilan foto


- Foto udara tegak (vertical photograph), adalah foto udara hasil
pemotretan dimana sumbu kamera sejajar dengan garis arah gaya
berat. Jika sumbu kamera pada saat pemotretan dalam posisi tegak,
maka bidang negatif foto sejajar dengan permukaan tanah.
- Foto udara miring (low oblique photograph), merupakan foto udara
hasil pemotretan dimana sumbu kamera membentuk sudut dengan
garis arah gaya berat.
- Foto udara sangat miring (high oblique photograph), adalah foto udara
hasil pemotretan dimana sumbu kamera membentuk sudut dengan
garis arah gaya berat, sedemikian rupa sehingga horison tampak pada
foto ini

Gambar 3. Fotogrameteri berdasarkan posisi pengabilan foto

d. Berdasarkan jenis emulsinya


- Black & White monochrome (BW), paling banyak digunakan untuk
aplikasi pemetaan, diantara jenis film yang paling murah.
- Black & White Infrared (BWIR), dapat meminimisasi pengaruh
adanya cuaca berkabut saat pemotretan.

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

4
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

- Natural Color, untuk interpretasi pengenalan feature/ unsur dengan ciri


warna natural.
- Colour Infrared (CIR), banyak digunakan untuk menejemen sumber
daya alam terutama untuk pengenalan feature yang mempunyai
kadungan air.

Gambar 4. Fotogrametri erdasarkan jenis emulsinya

e. Berdasarkan format kameranya


- Foto udara format besar, dengan ukuran 23 cm x 23 cm. Jenis foto ini
diambil dengan kamera metrik dan paling umum digunakan dalam
fotogrametri. Untuk kamera metrik ukuran normal dikenal tiga sudut
bukaan (angle field of view), yaitu :

Gambar 5. Foto udara format besar

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

5
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

- Foto udara format kecil, (small format aerial photograph), dengan


ukuran 6 cm x 6 cm atau 24 mm x 35 mm

Gambar 6. Foto udara format kecil

II.2.3. Syarat Geometri Fotogrametri

Foto udara yang diambil dari pesawat dengan sumbu optis kamera vertikal disebut
foto udara tegak. Bidang positif atau dikenal dengan istilah contact print positive
merupakan bidang 180⁰ terbalik dari bidang negatif. Jarak oL adalah jarak fokus
kamera (focal length).

Gambar 7. Syarat Geometri Fotogrametri

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

6
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

Persyaratan dalam Pemotretan Udara untuk Pemetaan :

1. Setiap pemotretan harus dilakuakan sesuai dengan perencanaan yang telah


dibuat.
2. Sumbu ke satu harus benar-benar tegak pada saat pemotretan.
3. Tidak diperbolehkan adanya gerakan relatif dari kamera terhadap tanah
selama pemotretan.
4. Lensa kamera harus bebas dari distorsi
5. Negatif harus benar-benar datar dan tegak lurus pada sumbu optis pada
saat pemotretan.
6. Emulsi film harus benar-benar merata.
7. Keadaan cuaca pada saat pemotretan harus benar-benar baik.
a. Skala Foto Udara
Jika menggunakan kamera yang sama maka skala gambar pada foto
berbanding terbalik dengan tinggi pemotretannya (tinggi terbang). Apabila
sumbu kamera benar-benar vertikal, sedangkan permukaan tanah yang
difoto adalah bidang horisontal maka perbandingan panjang “s” pada foto
terhadap jarak “S” pada permukaan tanah adalah :

Syarat ini berlaku apabila syarat-syarat foto udara vertikal dan daerah
datar dipenuhi. Jadi skala foto udara diartikan sebagai perbandingan
panjang C terhadap tinggi terbang H

Gambar 8. Ilustrasi skala foto udara

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

7
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

- Skala foto udara tegak pada daerah datar

Gambar 9. Ilustrasi skala foto udara tegak daerah datar

- Skala foto udara tegak pada daerah tidak datar


titik pada permukaan tanah yaitu titik A dan B tergambar di bidang
positif pada a dan b. Skala foto pada titik h (elevasi dari A dan B)
adalah perbandingan jarak foto ab terhadap jarak AB. Dengan melihat
segitiga sebangun Lab dan LAB maka dapat dinyatakan bahwa
skala foto (S) :

Gambar 10. Ilustrasi Skala foto udara tegak pada daerah tidak datar
Dengan mengamati LOAA dan Loa, maka :

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

8
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

Dengan mensubstitusi persamaan di atas, maka dapat dinyatakan :

Pada kasus tertentu, skala foto udara dapat menggunakan skala ratarata untuk
menjelaskan skala foto yang diambil untuk daerah dengan variasi ketinggian
dengan menggunakan persamaan :

II.2. e – Foto

Tujuan dari Proyek E-foto adalah untuk menyediakan implementasi penuh


dari workstation fotogrametrik digital sebagai perangkat lunak bebas di bawah
lisensi GNU GPL. Perangkat Lunak E-foto memiliki fungsi fotogrametrik yang
memungkinkan pengembangan proyek pemetaan tridimentional topografi
profesional, dengan menggunakan sebagai sumber data foto fotogrametrik udara
yang diperoleh oleh kedua kamera analog dan sensor digital. Proyek ini, yang
disebut E-FOTO, bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola kit softcopy
fotogrametri pendidikan. Ini didasarkan pada dua prinsip utama: kebebasan total
perangkat lunak yang sedang dikembangkan dan pendekatan pengajaran mandiri.

Gambar 11. Contoh pengolahan foto pada software e-foto

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

9
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

E-foto adalah perangkat lunak bebas, didistribusikan berdasarkan persyaratan dari


Lisensi Publik GNU,

Ini adalah inisiatif akademis untuk mengembangkan perangkat lunak bebas untuk
Fotogrametri Digital. Proyek E-Foto telah dikembangkan di Photogrammetry Lab
dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Rio de Janeiro sejak tahun 2004.

Ide di balik proyek E-Foto adalah untuk menawarkan seperangkat perangkat lunak
sederhana (sebuah Workstation Fotogrametrik Digital gratis) yang dapat
membantu siswa memahami prinsip-prinsip di balik Fotogrametri, sehingga
memintas biaya akhirnya yang akan menghalangi banyak dari belajar tentang
Fotogrametri. Tujuan ini dicapai melalui pengembangan software fotogrametri
bebas dan user-friendly.

Proyek ini multidisiplin. Ini melibatkan beberapa bidang pengetahuan, termasuk


Pemodelan Matematika, Geodesi, Fotogrametri, dan Rekayasa Perangkat Lunak.

Proyek ini didasarkan pada dua prinsip utama (pilar): kebebasan dan pengajaran
mandiri. Ide terakhir adalah untuk memimpin para siswa untuk memahami
sepenuhnya prinsip di balik Fotogrametri dengan membaca e-book, menggunakan
perangkat lunak, melihat kode sumbernya, dan bahkan memodifikasi atau
mengembangkan modul baru untuknya.

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

10
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

BAB III

TAHAPAN PELAKSANAAN

III.1. Tahapan Pelaksanaan

Berikut tahapan pelaksanaan praktikum :

1. Membuka software e-foto yang telah di instal pada laptop masing-masing,

dengan cara double klik pada dekstop ikon , sehingga akan muncul
tampilan sebagai berikut :

2. Selanjutnya membuat Project manager dengan cara klik project > pilih
new

3. Sehingga muncul kotak dialog save a new file , pada kotak dialog ini
diharuskan membuat folder untuk penyimpanan hasil pengolahan foto,
dengan cara klik kanan pada layar > pilih new > pilih folder

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

11
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

4. Kemudian memberi nama folder “PRAKTIKUM I”, seperti gambar


dibawah ini

5. Kemudian memberi nama project pada folder PRAKTIKUM I dengan


nama 232017092_LADY SUCI UTAMI, Seperti gambar dibawah ini, lalu
pilih save

6. Kemudian akan muncul kotak dialog project header seperti gambar


dibawah ini, sebelum melkukan pengisisn pada kotak project header klik
edit

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

12
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

7. Kemudian isi project header sepeerti gambar dibawah ini,

Nama (judul dari project) : pertemuan 1

Ownwe (pembuat project) : Lady Suci Utami

8. Selanjutnya pilih sub bab sensor seperti gambar dibawah ini,

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

13
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

9. Pada sub bab sensor isikan parameter-parameter sensor yang terdapat pada
folder aerial image over seperti gambar dibawah ini

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

14
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

10. Sehingga akan seperti gambar dibawah ini , kemudian Klik Ok

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

15
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

11. Kemudian pilih sub flight seperti gambar dibawah ini,

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

16
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

12. Kemudian isi parameter seperti gambar dibawah ini,

13. Pada file foto yang semula dibuat di folder terpisah dengan folder software
e-foto, dijadikan satu dengan folder e-foto pada folder C, dengan cara
Copy image ke folder C

14. Kemudian ubah nama disetiap file foto agar memepermudah dalam
pembacaan, dengan cara klik kanan > rename, sehingga akan menjadi
seperti gambar dibawah ini,

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

17
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

15. Pada sub bab images, memasukkan file foto yang akan diolah pada import
images

16. Kemudian pilih file foto yang akan di import, lalu pilih open

17. Selanjutnya akan muncul kontak dialog loading image pada gambar
dibawah ini, pilih yes

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

18
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

18. Lalu akan muncul kontak dialog dpi for all image, masukkan angka 100,
kemudian klik OK

19. setelah import foto pada sub bab image akan muncul tampilan sepeerti
gambar dibawah ini

20. selanjutnya pada sub points, pilih execute, seperti gambar dibawah ini,

21. Kemudian akan mucnul kontak dialog select youre image, pilih foto yang
akan diolah, seperti gambra dibawah ini,

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

19
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

22. Pada tampilan excute terdapat kontak dialog eror seperti gambar dibawah
ini,

23. Apabila eror periksa lagi dan mencoba dari memasukkan parameter
kembali sampai berhasil seperti gambar dibawah ini,

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

20
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

IV.1. Hasil

Berikut hasil dari pembuatan project management serat melakukan import foto
pada execute

Hasil 1

Hasil 2

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

21
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

IV.2. Analisis

Dari hasil diatas dapat dianalisis bahwa pada hasil 1 pada import file foto
ke dalam execute mengalami eror, sehinnga proses harus diulang sampai
mendapatkan hasil 2.

Dari hasil analisis diatas didapatkan bahwa untuk melakukan pembuatan


project manager sebaiknya

1. Berada selain difolder C atau bisa dikatakan tidak berada pada folder
program file
2. Dalam penulisan atau pengisisan parameter sebaiknya menggunakan
titik karena titik dan koma mempengaruhi hasil berhasil atau tidaknya
dalam import file foto ke dalam execute
3. Sebaiknya file foto berada dalam satu folder bersama program e-foto

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

22
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

BAB V

KESIMPULAN

V.1. Kesimpulan

Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Praktikum ini kita dapat memahami dan mengenal lebih jauh software e-
foto
2. Dalam praktikum ini kita dapat membuat project management dengan baik
dan benar serta mengetahui kesalahan dalam import file foto ke dlaam
execute
3. Dalam prakitkum ini dapat memahami dan mengetahui parameter-
para,eter standart dalam pengolahan foto serta penulisan parameter yang
benar pada subbab-subab pada pengolahan foto.

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

23
Praktikum Fotogrametri II :Project Creation and Managem nt

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (_______). Jenis- jenis Fotogrameteri dan syarat geometri.


https://ocw.upj.ac.id/files/Slide-CIV-104-PERTEMUAN-13-14-
PENGANTAR-FOTOGRAMETRI.pdf. (diakses tanggal 24 Maret
2018).

Artio. (2018). E-foto . http://www.efoto.eng.uerj.br/about-e-foto. (diakses tanggal


24 Maret 2018).

Herjuno Gularso dkk (2013) . Tinjauan Pemotretan Udara format kecil


emnggunakan modelskywalker 1680. Semarang : Jurnal Geodesi
UNDIP. Vol. 2 ,No. 2

Lady Suci Utami/23-2017-092/Kelompok 3/ Kelas C

24

Anda mungkin juga menyukai