Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Kewirausahaan tentang Izin dan Persyaratan membuat badan
Usaha yang dimana kami mengambil tema tentang Yayasan dan juga kami
berterima kasih kepada dosen mata kuliah Kewirausahaan kami yaitu ibu
Nurjannah

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat


kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga tugas dalam bentuk makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Tarakan, Februari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis
yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Badan usaha dibagi menjadi 2, yaitu:
1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah
2. BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang
didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
3. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum perkoperasian.
Perizinan untuk membuat usaha dibagi menjadi :
1. Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
4. Membuat AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan badan usaha ?
2. Apa saja jenis badan usaha ?
3. Apa saja jenis dan persyaratan perizinan usaha ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah membaca makalah ini diharapkan pengetahuan pembaca
bertambah tentang Badan Usaha dan Perizinan Usaha
2. Tujuan Khusus :
a. Pembaca dapat mengetahui tentang definisi badan usaha
b. Pembaca dapat mengetahui jenis badan usaha
c. Pembaca dapat mengetahui tentang jenis dan persyaratan izin usaha
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis
yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali
disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda.
Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan
adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Badan usaha dibagi menjadi 2, yaitu:
1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status
pegawai badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai
negeri
a. Ciri-Ciri BUMN ( Kuswandi, 2012 ) :
1) Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
2) Pengawasan dilakukan oleh pemerintah.
3) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di
tangan pemerintah.
4) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan
dengan kegiatan usaha.
5) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung
jawab pemerintah.
6) Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber
penghasilan negara.
7) Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
8) Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan
utama mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk
keuntungan.
9) Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
10) Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta
terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.
11) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara
yang dipisahkan.
12) Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya
dimiliki oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%,
sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
13) Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
14) Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
15) Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk
kesejahteraan rakyat.
b. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan
Persero.
1) Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh
modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi
pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang
sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model
perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan
tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun
2003 tentang BUMN. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan
Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI.
Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN
memiliki modal ditetapkan melalui APBN ( Julaiha, 2012 ).
Ciri-ciri Perusahaan Jawatan antara lain sebagai berikut:
memberikan pelayanan kepada masyarakat, merupakan bagian
dari suatu departemen pemerintah dipimpin oleh seorang kepala
yang bertanggung jawab langsung kepada menteri atau dirjen
departemen yang bersangkutan, status karyawannya adalan
pegawai negeri ( Kuswandi, 2012 ).
Contoh Perusahaan Jawatan (Perjan) ( Kuswandi, 2012 ):
a) Perjan RS Jantung Harapan Kita
b) Perjan RS Cipto Mangunkusumo
c) Perjan RS AB Harahap Kita
d) Perjan RS Sanglah
e) Perjan RS Kariadi
f) Perjan RS M. Djamil
g) Perjan Kereta Api(PJKA) (sekarang PT Kereta Api Indonesia
(Persero)
h) Perjan Pegadaian (sekarang Perum Penggadaian)
2) Perum
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi
berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti
Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya
sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi
meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga
pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut
kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero
Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum) ( Kuswandi, 2012 ):
a) Melayani kepentingan masyarakat umum.
b) Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.Mempunyai
kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta.
Artinya, perusahaan umum (PERUM) bebas membuat
kontrak kerja dengan semua pihak.
c) Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari
kekayaan negara.
d) Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
e) Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara. Contohnya
: Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum
ANTARA,Perum Peruri,Perum Perumnas,Perum Balai
Pustaka.
f) Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan
yang go public
3) Persero
Merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh
Negara. Tidak seperti Perjan dan Perum. Selain mencari
keuntungan, Persero juga mendedikasikan untuk pelayanan
masyarakat.
Ciri-ciri Persero :
a) Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham
b) Dipimpin oleh direksi
c) Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
d) Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
e) Tidak memperoleh fasilitas negara
Contoh Persero : PT. Kereta Api Indonesia, PT. Perusahaan
Listrik Negara, PT. Pos Indonesia dan masih banyak lagi.

2. BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang
didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan
kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat
tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak. Berdasarkan bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta
dibedakan atas:
a. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal
atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan (Kuswandi, 2012) :
1) Firma
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih
dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Dalam
persekutuan firma umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban
tidak terbatas terhadap utang perusahaan, sedangkan dalam
persekutuan terbatas satu atau lebih pemilik mungkin memiliki
kewajiban terbatas.
Untuk mendirikan firma terdiri dari dua cara. Pertama melalui akta
resmi dan yang kedua akta dibawah tangan. Jika melalui akta
resmi, maka proses selanjutnya harus sampai di berita Negara.
Namun jika memilih akta di bawah tangan proses tersebut tidak
perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat.
Kepemimpinan firma berada sepenuhnya di tangan pemilik
sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin
timbul, seperti masalah utang piutang. Modal firma diperoleh dari
mereka yang terlibat dalam firma dan besarnya tergantung
kesepakatan dari para pihak yang terlibat. (Gendon, 2013).
Kebaikan (Julaiha, 2012) :
a) Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian
kerja diantara para anggota
b) Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak
memerlukan Akta Pendirian
c) Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal,
karena dapat menggunakan akta dibawah tangan (tidak
formal).
d) Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan
lebih mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan
dengan akta resmi dan juga tidak terlalu banyak peraturan
permerintah yang mengatur.
e) Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu
orang, sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau
kritikan untuk kemajuan usaha. Keburukan (Gendon, 2013) :
f) Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
atas utang yang dimilikinya.
g) Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau
mengundurkan diri, maka akan mengancam kelangsungan
hidup perusahaan.
h) Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai
kepentingan para pihak yang terlibat dan juga sering terjadi
konflik kepentingan sehingga dapat mengancam kemajuan
usahanya.

3. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum perkoperasian.
Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
a. Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi,
yaitu:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
(andil anggota tersebut dalam koperasi).
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5) Kemandirian.
6) Pendidikan perkoperasian.
7) Kerjasama antar koperasi.
b. Jenis Koperasi
1) Koperasi Simpan Pinjam
2) Koperasi Konsumen
3) Koperasi Produsen
4) Koperasi Pemasaran
5) Koperasi Jasa
c. Menurut ILO ( International Labour Organization ), koperasi
memiliki 5 elemen atau ciri - ciri yang harus dimiliki :
1) Koperasi adalah perkumpulan orang - orang.
2) Penggabungan orang - orang berdasarkan kesukarelaan.
3) Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.
4) Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.
5) Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara
seimbang.
Kelebihan :
1. Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada
anggota.
2. Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.
3. Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau
yang sudah menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan
keinginanya sendiri untuk memperbaiki hidupnya.
4. Mengutamakan kepentingan Anggota.
Kekurangan :
1. Modal terbatas.
2. Daya saing lemah.
3. Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
4. Sumber daya manusia terkadang kurang.

B. Perizinan Usaha
1. Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 tantang penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan, Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) adalah surat izin
untuk dapat melakukan kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarkan
instansi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai
dengan tempat atau domisili perusahaan. SIUP dapat di berikan kepada
para wirausaha baik perseorangan, CV, PT, BUMN, firma, ataupun
koperasi.
a. SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) SIUP Kecil yaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang
menyetor modal atau memiliki kekayaan bersih sampai dengan
200 juta diluar nilai tanah dan bangunan usaha.
2) SIUP Menengahyaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan
yang menyetor modal atau memiliki kekayaan bersih antara 200
juta sampai 500 juta diluar nilai tanah dan bangunan usaha.
3) SIUP Besaryaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang
menyetor modal atau memiliki kekayaan bersih diatas 500 juta
diluar nilai tanah dan bangunan usaha.
b. Prosedur permohonan SIUP
1) Permohonan SIUP menengah dan SIUP keci.
2) Permohonan SIUP besar
c. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) antara lain :
1) Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan
2) Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia
3) Fotocopy NPWP
4) Fotocopy KTP pemilik
5) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha ( SITU )
6) Fotocopy Kartu Keluarga
7) Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
8) Fotocopy surat kontrak atau sewa
9) Foto direktur utama atau pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4
10) Neraca perusahaan

2. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Sudah menjadi ketetapan pemerintah bahwa setiap wajib pajak
baik individu maupun pemilik perusahaan harus mempunyai Nomor Induk
Wajib Pajak ( NPWP ) . Apabila omset penjualan mulai berkembang dan
terus meningkat dalam jumlah tertentu diwajibkan mendaftarkan
perusahaan sebagai Pengusaha Kena Pajak ( PKP ) dan akan diberikan
Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ( NPPKP ). Wajib pajak yang
tidak mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak akan dikenakan sanksi
pidana sesuai pasal 39 Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Syarat seseorang dinyatakan sebagai Wajib Pajak (WP) adalah
apabila telah mempunyai penghasilan dalam satu tahun yang melebihi
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Hal ini berlaku bagi setiap orang pribadi, baik yang belum
maupun yang sudah berkeluarga. Namun, bagi wanita kawin yang tidak
melakukan perjanjian pisah harta dan pisah penghasilan dengan suaminya
tidak wajib memiliki NPWP.
Ambil contoh batas maksimal PTKP untuk perseorangan di
Indonesia sebesar Rp15.840.000 per tahun atau Rp1.320.000 per bulan.
Jadi, jika Anda berpenghasilan melebihi batas maksimal PTKP tersebut,
Anda memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak dan dengan begitu wajib
memiliki NPWP.
a. Untuk dokumen/berkas yang wajib dipersiapkan, di antaranya:
1) Wajib Pajak (WP) Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas
a) Fotokopi KTP (Warga Negara Indonesia/WNI)
b) Fotokopi paspor, Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), atau
Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) (Warga Negara
Asing/WNA).
2) Wajib Pajak (WP) Pribadi yang menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas
a) Fotokopi KTP (Warga Negara Indonesia/WNI).
b) Fotokopi paspor, Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), atau
Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) (Warga Negara
Asing/WNA).
c) Fotokopi dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan
instansi berwenang atau surat keterangan tempat kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat Pemerintah Daerah
(Pemda) minimal setingkat Lurah atau Kepala Desa atau
lembar tagihan listrik/bukti pembayaran listrik.
d) Surat pernyataan di atas materai bahwa WP benar-benar
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
3) Wajib Pajak (WP) Pribadi wanita kawin yang ingin hak dan
kewajiban perpajakannya terpisah
a) Fotokopi Kartu NPWP suami.
b) Fotokopi Kartu Keluarga.
c) Fotokopi surat perjanjian pemisahan penghasilan dan harta
atau surat pernyataan menghendaki hak dan kewajiban
perpajakan terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan
suami.

3. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) adalah daftar catatan resmi
sebagai bukti bahwa perusahaan atau badan usaha telah melakukan wajib
daftar perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 1982 tantang wajib daftar. Berdasarkan pasal 38 KUHD ( Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang ) , akta pendirian perusahaan yang
memuat anggaran dasar yang sudah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, harus didaftarkan di
Panitera Pengadilan Negara sesuai domisili perusahaan, kemudian
diumumkan melalui Berita Negara.
a. Hal-hal yang perlu di daftarkan
1) Akta pendirian perusahaan
2) Akta perubahan anggaran dasar dan laporan kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
3) Akta perubahan anggaran dasar dan surat persetujuan Mentri
Hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
b. Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
1) Permohonan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) yang berupa PT
dan yayasan harus mendapatkan pengesahaan dan persetujuan
akta pendirian perusahaan dari Menteri Hukum dan hak Asai
Manusia terlebih dahulu.
2) Perusahaan mengambil formulir permohonan TDP
3) Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP
sesuai dangan Surat Keputusan Menteri Perdagangan
No.286/Kep/II/85.
4) Petugas kantor pendaftaran perusahaan
c. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar
Perusahaan ( TDP) antara lain:
1) Untuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV)
atau Firma (Fa) dan Koperasi adalah sebagai berikut.
a) Formulir Isian
b) Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan
c) Fotocopy Pengesahan Akta
d) Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
e) Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
f) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
g) Nomor Pokok Wajib Pajak
h) Fotocopy SIUP
i) Fotocopy KTP
j) Fotocopy akta Pendirian dan Pengesahan
k) Fotocopy KTP penanggung jawab koperasi
l) Bukti setor biaya administrasi
m) Fotocopy paspor jika pemilik WNA
2) Perusahaan Perorangan ( PO )
a) Formulr Isian
b) Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
c) Fotocopy SIUP
d) Fotocopy KTP penanggung jawab
e) Fotocopy NPWP
f) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SIUP)
g) Membuat Nomor Rekening Perusahaan
d. Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan
menanyakan berapa presentase saham masing-masing pemilik. Oleh
sebab itu harus melakukan hal berikut ini :
1) Membuat nomor rekening atas nama perusahaan
2) Melakukan setoran modal
3) Menyerahkan bukti setoran

4. Membuat AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)


Analisis Mengenai Dampak lingkungan (AMDAL) adalah hasil
kajian mengenai dampak besar dan penting dari suatu kegiatan usaha yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup yang digunakan untuk proses
pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di
indonesia.
a. AMDAL digunakan untuk :
1) Memberikan masukan terhadap penyusunan rencana pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup.
2) Memberikan informasi kepada masyarakat
3) Bahan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah.
4) Membantu proses pengambilan keputusan
5) Memberikan masukan terhadap penyusunan desain
b. Dasar Hukum AMDAL
Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum AMDAL adalah :
1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
2) Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3) Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai
Pengendalian Pencemaran Air.
4) Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
5) Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistem.
6) Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B.
2335/MENLH/12/93, No. B. 2347/MENLH/12/93 mengenai
kreteria usaha wajib AMDAL
7) Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.
c. Pedoman Pelaksanaan AMDAL
1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006
mengenai penyusunan AMDAL harus menggunakan pedoman
Penyusunan AMDAL.
2) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006
tentang daftar kegiatan wajib AMDAL.
3) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun
2002
4) Kewenangan Penilaian didasarkan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup no. 40 Tahun 2000 tantang pedoman tata kerja
komisi penilaian AMDAL.
d. Dokumen Yang Diperlukan Dalam Pengurusan AMDAL
Dalam pengurusan AMDAL, dokumen yang diperlukan adalah :
1) Fotocopy NPWP
2) Fotocopy TDP
3) Fotocopy KTP
4) Fotocopy SITU
5) Denah lokasi perusahaan yang dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga
sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola
faktor-faktor produksi
Tiap-tiap badan usaha memiliki kekurangan dan kelebihan.
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna
mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat
Indonesia, memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan
menunjang pelaksanaan program kebijakan pemerintah

B. Saran
Diharapkan setelah pembuatan makalah ini, pembaca dapat mengetahui
tentang yayasan dan apa yang harus diperhatikan sebelum
membuat/mendirikan yayasan dan dalam mendirikan suatu usaha harus
memperhatikan keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan nantinya
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai