Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Kewirausahaan tentang Izin dan Persyaratan membuat badan
Usaha yang dimana kami mengambil tema tentang Yayasan dan juga kami
berterima kasih kepada dosen mata kuliah Kewirausahaan kami yaitu ibu
Nurjannah
Semoga tugas dalam bentuk makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis
yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Badan usaha dibagi menjadi 2, yaitu:
1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah
2. BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang
didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
3. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum perkoperasian.
Perizinan untuk membuat usaha dibagi menjadi :
1. Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
4. Membuat AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan badan usaha ?
2. Apa saja jenis badan usaha ?
3. Apa saja jenis dan persyaratan perizinan usaha ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah membaca makalah ini diharapkan pengetahuan pembaca
bertambah tentang Badan Usaha dan Perizinan Usaha
2. Tujuan Khusus :
a. Pembaca dapat mengetahui tentang definisi badan usaha
b. Pembaca dapat mengetahui jenis badan usaha
c. Pembaca dapat mengetahui tentang jenis dan persyaratan izin usaha
BAB II
PEMBAHASAN
2. BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang
didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan
kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat
tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak. Berdasarkan bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta
dibedakan atas:
a. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal
atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan (Kuswandi, 2012) :
1) Firma
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih
dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Dalam
persekutuan firma umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban
tidak terbatas terhadap utang perusahaan, sedangkan dalam
persekutuan terbatas satu atau lebih pemilik mungkin memiliki
kewajiban terbatas.
Untuk mendirikan firma terdiri dari dua cara. Pertama melalui akta
resmi dan yang kedua akta dibawah tangan. Jika melalui akta
resmi, maka proses selanjutnya harus sampai di berita Negara.
Namun jika memilih akta di bawah tangan proses tersebut tidak
perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat.
Kepemimpinan firma berada sepenuhnya di tangan pemilik
sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin
timbul, seperti masalah utang piutang. Modal firma diperoleh dari
mereka yang terlibat dalam firma dan besarnya tergantung
kesepakatan dari para pihak yang terlibat. (Gendon, 2013).
Kebaikan (Julaiha, 2012) :
a) Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian
kerja diantara para anggota
b) Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak
memerlukan Akta Pendirian
c) Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal,
karena dapat menggunakan akta dibawah tangan (tidak
formal).
d) Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan
lebih mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan
dengan akta resmi dan juga tidak terlalu banyak peraturan
permerintah yang mengatur.
e) Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu
orang, sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau
kritikan untuk kemajuan usaha. Keburukan (Gendon, 2013) :
f) Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
atas utang yang dimilikinya.
g) Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau
mengundurkan diri, maka akan mengancam kelangsungan
hidup perusahaan.
h) Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai
kepentingan para pihak yang terlibat dan juga sering terjadi
konflik kepentingan sehingga dapat mengancam kemajuan
usahanya.
3. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum perkoperasian.
Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
a. Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi,
yaitu:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
(andil anggota tersebut dalam koperasi).
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5) Kemandirian.
6) Pendidikan perkoperasian.
7) Kerjasama antar koperasi.
b. Jenis Koperasi
1) Koperasi Simpan Pinjam
2) Koperasi Konsumen
3) Koperasi Produsen
4) Koperasi Pemasaran
5) Koperasi Jasa
c. Menurut ILO ( International Labour Organization ), koperasi
memiliki 5 elemen atau ciri - ciri yang harus dimiliki :
1) Koperasi adalah perkumpulan orang - orang.
2) Penggabungan orang - orang berdasarkan kesukarelaan.
3) Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.
4) Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.
5) Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara
seimbang.
Kelebihan :
1. Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada
anggota.
2. Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.
3. Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau
yang sudah menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan
keinginanya sendiri untuk memperbaiki hidupnya.
4. Mengutamakan kepentingan Anggota.
Kekurangan :
1. Modal terbatas.
2. Daya saing lemah.
3. Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
4. Sumber daya manusia terkadang kurang.
B. Perizinan Usaha
1. Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 tantang penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan, Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) adalah surat izin
untuk dapat melakukan kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarkan
instansi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai
dengan tempat atau domisili perusahaan. SIUP dapat di berikan kepada
para wirausaha baik perseorangan, CV, PT, BUMN, firma, ataupun
koperasi.
a. SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) SIUP Kecil yaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang
menyetor modal atau memiliki kekayaan bersih sampai dengan
200 juta diluar nilai tanah dan bangunan usaha.
2) SIUP Menengahyaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan
yang menyetor modal atau memiliki kekayaan bersih antara 200
juta sampai 500 juta diluar nilai tanah dan bangunan usaha.
3) SIUP Besaryaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang
menyetor modal atau memiliki kekayaan bersih diatas 500 juta
diluar nilai tanah dan bangunan usaha.
b. Prosedur permohonan SIUP
1) Permohonan SIUP menengah dan SIUP keci.
2) Permohonan SIUP besar
c. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) antara lain :
1) Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan
2) Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia
3) Fotocopy NPWP
4) Fotocopy KTP pemilik
5) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha ( SITU )
6) Fotocopy Kartu Keluarga
7) Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
8) Fotocopy surat kontrak atau sewa
9) Foto direktur utama atau pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4
10) Neraca perusahaan
A. Kesimpulan
Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga
sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola
faktor-faktor produksi
Tiap-tiap badan usaha memiliki kekurangan dan kelebihan.
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna
mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat
Indonesia, memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan
menunjang pelaksanaan program kebijakan pemerintah
B. Saran
Diharapkan setelah pembuatan makalah ini, pembaca dapat mengetahui
tentang yayasan dan apa yang harus diperhatikan sebelum
membuat/mendirikan yayasan dan dalam mendirikan suatu usaha harus
memperhatikan keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan nantinya
DAFTAR PUSTAKA