Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANGGUN PUTRI VIOLA

KELAS : III A

LIPANG LIPANG DANG

Pang lipang dang pang lipang dang ki lidang


Pang lipang dang sakik lipang jak kundang
Yu yu payu yu payu kuterima
Yu yu payu kaya dia

Api penggali lawas pakai tembilang besi


Meranai awas awas meranai awas awas
Nayah muli membudi

Kipas pas kipas pulas


Kipas bulung tembaku
Seratus limabelas seratus lima belas
Nyak haga jama niku

Mun niku kawai handak nyak munih kawai handak


Mun niku haga di nyak, nyak munih haga diniku 2x

Pang lipang dang pang lipang dang ki lidang


Pang lipang dang sakik lipang jak kundang
Yu yu payu yu payu kuterima
Yu yu payu kaya dia
PAKAIAN ADAT LAMPUNG

Kendati memiliki penduduk dari suku yang heterogen, kebudayaan masyarakat asli Lampung
sendiri hingga kini masih tetap lestari. Salah satu peninggalan budaya tersebut yang saat ini
masih dapat sering kita lihat adalah pakaian adat Lampung.

Pakaian adat Lampung adalah peninggalan budaya Lampung yang sangat khas dan memiliki
nilai seni yang tinggi. Pakaian adat ini sering digunakan para pengantin sebagai simbol
kebesaran budaya Lampung. Pakaian ini juga kadang digunakan dalam pertunjukan seni tari
daerah Lampung, seperti tari sembah, tari bedana, dan lain sebagainya.

Baju adat pengantin laki-laki suku Lampung dilengkapi dengan beragam pernik perhiasan.
Sedikitnya ada 8 perhiasan yang biasanya dikenakan oleh laki-laki, di antaranya kopiah emas
beruji, perhiasan leher berupa kalung, perhiasan dada, perhiasan pinggang, dan perhiasan lengan.
Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa perhiasan tersebut: Kalung papan jajar adalah kalung
dengan gantungan berupa 3 lempengan siger kecil atau perahu yang tersusun dengan ukuran
berbeda. Filosofi dari kalung ini adalah simbol kehidupan baru yang akan mereka arungi dan
dilanjutkan secara turun temurun. Kalung buah jukum adalah kalung dengan gantungan berupa
rangkaian miniatur buah jukum sebagai perlambang doa agar mereka segera mendapatkan
keturunan. Selempeng pinang adalah kalung panjang berupa gantungan menyerupai buah atau
bunga. Ikat pinggang yang bernama bulu serti dilengkapi dengan sebuah terapang (keris) yang
menjadi senjata tradisional khas Lampung. Gelang burung adalah gelang pipih dengan aksesoris
bentuk burung garuda terbang. Gelang yang dikenakan di lengan tangan kanan dan kiri ini
melambangkan kehidupan panjang dan kekerabatan yang terjalin setelah menikah. Gelang kano
adalah gelang menyerupai bentuk ban. Gelang yang dikenakan pada lengan kiri dan kanan di
bawah gelang burung ini melambangkan pembatasan atas semua perbuatan buruk setelah
menikah. Gelang bibit adalah gelang yang dikenakan di bawah gelang kano. Gelang ini
melambangkan doa agar segera mendapatkan keturunan.
RUMAH ADAT LAMPUNG

Lampung adalah sebuah provinsi yang terletak paling ujung di Pulau Sumatera. Di masa silam,
provinsi ini menjadi tujuan transmigrasi yang paling utama bagi masyarakat Jawa. Oleh karena
itu, selain dihuni oleh suku asli Lampung, beberapa suku pendatang seperti Jawa, Sunda, Bugis,
Bali, dan lain sebagainya kini juga bermukim dan membaur di sana. Kendati dihuni oleh
masyarakat dengan kebudayaan yang homogen, budaya asli Lampung sendiri hingga kini masih
tetap bertahan. Salah satu budaya Lampung tersebut yang masih tetap lestari misalnya budaya
arsitektur yang dapat dijumpai pada bangunan rumah adatnya. Rumah adat Lampung atau yang
bernama Nuwou Sesat adalah bukti eksistensi suku asli Lampung di masa silam. Beberapa
keunikan bisa kita temukan dari rumah adat yang satu ini. Berikut akan kita bahas keunikan
tersebut satu persatu!

Nuwou Sesat yang menjadi nama rumah adat Lampung berasal dari 2 kata, yaitu Nuwou yang
berarti rumah dan sesat yang berarti adat. Nuwou Sesat sebetulnya memiliki fungsi utama
sebagai balai atau tempat pertemuan bagi seluruh warga kampung (purwatin).

Nuwou Sesat secara struktur hampir sama dengan rumah adat suku asli Sumatera lainnya.
Rumah adat Lampung ini berbentuk panggung dengan bahan utama berupa kayu atau papan.

Home » 1. Sumatera » Rumah Adat » Rumah Adat Lampung, Nama, Gambar, dan Penjelasannya
Rumah Adat Lampung, Nama, Gambar, dan Penjelasannya Administrator Add Comment 1.
Sumatera, Rumah Adat Jumat, 10 Juni 2016 Rumah Adat Lampung - Lampung adalah sebuah
provinsi yang terletak paling ujung di Pulau Sumatera. Di masa silam, provinsi ini menjadi
tujuan transmigrasi yang paling utama bagi masyarakat Jawa. Oleh karena itu, selain dihuni oleh
suku asli Lampung, beberapa suku pendatang seperti Jawa, Sunda, Bugis, Bali, dan lain
sebagainya kini juga bermukim dan membaur di sana.
TARIAN ADAT LAMPUNG

Tari Cangget Agung

Sukubangsa Lampung sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu Lampung Pepadun dan lampung
Sebatin. Lampung Sebatin adalah sebutan bagi orang Lampung yang berada di sepanjang pesisir
pantai selatan Lampung. Sedangkan, Lampung Pepadun adalah sebutan bagi orang Lampung
yang berasal dari Sekala Brak di punggung Bukit Barisan (sebelah barat Lampung Utara) dan
menyebar ke utara,timur dan tengah provinsi ini. Sebagaimana masyarakat lainnya, mereka juga
mereka menumbuh-kembangkan kesenian yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata,
tetapi jatidirinya. Dan, salah satu kesenian yang ditumbuhkembangkan oleh masyarakat
Lampung, khususnya Orang Pepadun, adalah jenis seni tari yang disebut “tari cangget”.

Konon, sebelum tahun 1942 atau sebelum kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia, tari cangget
selalu ditampilkan pada setiap upacara yang berhubungan dengan gawi adat, seperti: upacara
mendirikan rumah, panen raya, dan mengantar orang yang akan pergi menunaikan ibadah haji.
Pada saat itu orang-orang akan berkumpul, baik tua, muda, laki-laki maupun perempuan dengan
tujuan selain untuk mengikuti upacara, juga berkenalan dengan sesamanya. Jadi, pada waktu itu
tari cangget dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada suatu desa atau kampung dan bukan
oleh penari-penari khusus yang memang menggeluti seni tari
tersebut.
ALAT MUSIK LAMPUNG

Dilihat dari asal-usulnya, masyarakat suku Lampung sejatinya masih merupakan bagian dari sub
suku Melayu yang memang cukup banyak tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Oleh karena
itu, seni musik yang berkembang pada masyaratat daerah Lampung sendiri tidak memiliki
perbedaan yang mencolok dengan budaya seni musik masyarakat di Pulau Sumatera. Kita dapat
melihat beberapa alat musik tradisional Lampung seperti Bende, Cetik, Gamolan, Komplang,
dan Serdam juga ditemukan di beberapa wilayah lainnya seperti di Provinsi Bengkulu maupun
provinsi Sumatera Selatan.
.

1. Alat Musik Bende Alat musik tradisional Lampung yang pertama bernama Bende. Bende
adalah sebuah alat musik yang bentuknya seperti gong kecil. Alat musik ini dimainkan dengan
cara ditabuh menggunakan pemukul kayu. Selain berfungsi sebagai alat musik, pada masa silam
bende juga mempunyai fungsi seperti kentongan di Jawa yaitu sebagai penanda pada masyarakat
suatu kampung untuk dapat berkumpul di sumber bunyi. Adapun saat ini, bende umumnya
cenderung digunakan pada saat ada pertunjukan topeng monyet, pengiring tarian adat Lampung,
atau saat ada pesta adat lainnya. Di beberapa daerah, bende juga disebut dengan nama canang.

Anda mungkin juga menyukai