Anda di halaman 1dari 1

Logika

Secara etimologis, logika berasal dari kata Yunani ‘logos’ yang digunakan dalam
beberapa arti seperti ucapan, kata, pengertian, pikiran dan ilmu pengetahuan (Luce, 1958). Dari
sejarah filsafat kita mengenal Aristoteles sebagai filsuf yang pertama kali menjelaskan logika
secara komprehensif. Aristoteles sendiri menggunakan istilah analitika untuk merujuk kepada
penyelidikan terhadap argumentasi-argumentasi yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang
sudah dipastikan kebenarannya, serta dialektika untuk penyelidikan terhadap argumentasi
argumentasi yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang belum pasti kebenarannya (Luce,
1958). Pengertian logika yang kita kenal hari ini lebih mengacu kepada Alexander Aphrodisias
sekitar permulaan abad ke-3 M. Dia menyebutnya sebagai menyebut cabang filsafat yang
mengkaji prinsip, aturan, dan metode berpikir yang benar.
Secara umum, logika dikenal sebagai cabang filsafat, namun pada hakikatnya logika
terdapat di berbagai bidang ilmu pengetahuan, maupun dalam kehidupan sehari – hari. Dalam
kajian ilmu pengetahuan, logika ditempatkan sebagai kajian yang mengkaji tentang prinsip,
hukum, metode, dan cara berfikir yang benar untuk memperoleh pengetahuan yang benar.
Secara filsafat, logika dapat diartikan sebagai cabang dari filsafat yang mengkaji
prinsip, hukum, dan metode berpikir yang benar, tepat, dan lurus. Logika dalam ilmu filsafat
dijadikan sebagai dasar pemikiran yang harus dimiliki oleh seorang filsuf dalam mengkaji hal
– hal yang sifatnya fundamental.. Dengan logika seorang filsuf dapat mengambil kesimpulan
dari pendapatnya secara rasional dan mendapatkan korelasi antara hal yang satu sebagai kajian
dengan hal yang lainnya sebagai pembanding.
Melalui logika kita dapat membedakan antara penalaran yang tepat dan penalaran yang
keliru. Oleh karena itu,

Anda mungkin juga menyukai