Anda di halaman 1dari 7

EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE

Clinical problem findings:


Pertanyaan Klinis

P Pasien*
Pasien operasi Bedah

Populasi*
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 responden

Problem*
Kepatuhan penerapan Surgical patient safety
Untuk menghindari risiko cedera terhadap pasien, maka diterapkanlah Surgical
patient safety.

I Intervensi*
Pada penelitian ini teknik yang digunakan adalah crosssectional dengan jenis
penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini menggunakan 2 kuesioner, yaitu:
kuesioner untuk persepsi perawat tentang surgical patient safety dan kepatuhan
perawat terhadap penerapan surgical patient safety. Uji validitas dan reliabilitas dari
variabel persepsi, soal yang diujikan sebanyak 20 pertanyaan yang dijawab 20
responden. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa instrument tersebut dinyatakan
valid dengan kisaran nilai 0,468- 0,914. Dimana nilai hitung r lebih besar dari pada
nilai r tabel Sedangkan nilai r tabel nya sebesar 0,444 dengan n=20 denga taraf
signifikan 5%.

C Comparasi*

Pada penelitian Rohman (2017) yang berjudul Hubungan Motivasi Tim


Bedah Terhadap Kepatuhan Penerapan Surgical Safety Checklist Pada
Pasien Operasi Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Batang menyatakan bahwa
ada hubungan motivasi tim bedah terhadap kepatuhan penerapan surgical
pasien safety pada operasi bedah mayor. Dari hasil penelitian yang
mempunyai motivasi dalam kategori baik yaitu 40,9% dan yang mempunyai
kepatuhan penerapan surgical patient safety dalam kategori patuh 63,6%,
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara motivasi tim bedah
terhadap kepatuhan penerapan surgical pasien safety pada operasi bedah
mayor dengan nilai p= 0,024.

Terdapat hubungan antara dua jurnal, karena saling berkaitan mengenai


kepatuhan penerapan surgical patient safety pada pasien operasi.

Dari kedua jurnal tersebut, motivasi tim bedah lebih erat hubungannya dib
andingkan persepsi tim bedah terhadap kepatuhan penerapan surgical patient
safety pada pasien operasi. Kepatuhan penerapan surgical pasien safety pada
pasien operasi akan lebih baik diiringi dengan motivasi dan persepsi dari tim
bedah.
Pada penelitian Rohman (2017) yang berjudul Hubungan Motivasi Tim Bedah
Terhadap Kepatuhan Penerapan Surgical Safety Checklist Pada Pasien Operasi Di
Instalasi Bedah Sentral RSUD Batang menyatakan bahwa ada hubungan motivasi
tim bedah terhadap kepatuhan penerapan surgical pasien safety pada operasi bedah
mayor. Dari hasil penelitian yang mempunyai motivasi dalam kategori baik yaitu
40,9% dan yang mempunyai kepatuhan penerapan surgical patient safety dalam
kategori patuh 63,6%, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
motivasi tim bedah terhadap kepatuhan penerapan surgical pasien safety pada
operasi bedah mayor dengan nilai p= 0,024.

Terdapat hubungan antara dua jurnal, karena saling berkaitan mengenai kepatuhan
penerapan surgical patient safety pada pasien operasi.

Dari kedua jurnal tersebut, motivasi tim bedah lebih erat hubungannya
dibandingkan persepsi tim bedah terhadap kepatuhan penerapan surgical patient
safety pada pasien operasi. Kepatuhan penerapan surgical pasien safety pada pasien
operasi akan lebih baik diiringi dengan motivasi dan persepsi dari tim bedah.

O OutCome*
Salah satu upaya untuk menjaga keselamatan pasien (patient safety) di ruang
operasi,yaitu menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) dalam setiap
tindakan perawat, dengan menggunakan formulir surgical safety checklist.
Keselamatan pasien (patient safety) bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan
menghindari tuntutan malpraktik. Standard Operational Prosedure (SOP) adalah
standar yang harus di jadikan acuan dalam memberikan setiap pelayanan. Standar
kinerja ini sekaligus dapat digunakan untuk menilai kinerja instansi pemerintah
secara internal maupun eksternal. Menurut Gibson yang dikutip oleh Ilyas (2001),
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja salah satunya adalah psikologis. Faktor
psikologis salah satunya terdiri dari persepsi.

T Time*
Penelitian ini dilakukan pada 25 juli 2016 dengan sampel 30 pasien operasi bedah
di RSUD Mayjend HM RYACUDU.

.
Table Evaluasi Rapid Critical Apraissal (RCA)
First Author Conceptual Design/Method Sample/Setting Major Variables Studied Measurement Data Findings
(Year) (and
Framework Analysis
Their Definitions)

Efa Trisna Keselamatan telah Desain Populasi dalam Dalam Alat pengumpul data Analisis data Hasil uji statistik di
(2014) menjadi isu global penelitian ini penelitian ini penelitian ini variabel yang digunakan pada penelitian peroleh nilai p-value
termasuk juga untuk menggunakan adalah semua tim independen: Persepsi tim dalam ini adalah sebesar 0,03,
rumah sakit. Upaya cross sectional bedah bedah tentang surgical penelitian ini adalah kuantitatif. sehingga
peningkatan berjumlah 30 patient safety, yaitu adalah kuesioner dengan disimpulkan ada
keselamatan pasien di responden, dengan pasien bebas dari cedera mengisi hubungan antara
ruang operasi sampel yang yang tidak seharusnya instrument. Terdapat persepsi tim bedah
menggunakan formulir diambil seluruhnya terjadi atau bebas atas 2 kuesioner, yaitu: dengan kepatuhan
surgery safety dari jumlah cedera potensial yang kuesioner untuk penerapan surgical
checklist sebagai alat populasi, yaitu: mungkin terjadi terkait persepsi perawat patient safety.
komunikasi yang berjumlah 30 dengan pelayanan tentang Peneliti
praktis dan sederhana. kesehatan adalah pasien surgical patient menyarankan
bebas dari cedera yang safety dan kepatuhan perlunya sosialisasi
Tujuan dari penelitian tidak seharusnya terjadi perawat pada seluruh tim
ini atau bebas atas cedera terhadap penerapan bedah tentang
adalah untuk potensial yang mungkin surgical patient patient safety.
mengetahui hubungan terjadi terkait dengan safety.
persepsi tim bedah pelayanan kesehatan
dengan kepatuhan sedangkan
penerapan surgical variabel dependen:
patient safety pada Kepatuhan penerapan
pasien operasi bedah surgical patient safety
di ruang operasi pada pasien operasi bedah
RSUD Mayjend HM. yaitu Kepatuhan
Ryacudu. merupakan suatu perilaku
dalam bentuk respon atau
reaksi terhadap
stimulus atau rangsangan
dari luar individu.
Dalam memberikan
respon sangat bergantung
pada karakteristik atau
faktor-faktor lain

Fatur Patient safety Jenis penelitian Teknik sampling Independen : Instrumen yang uji statistik Hasil uji statistik
Rohman merupakan salah satu ini adalah yang digunakan Motivasi tim bedah yaitu digunakan dalam menggunakan menggunakan uji
(2017) upaya peningkatan di deskriptif adalah total motivasi intrinsik sangat penelitian ini uji speanman speanman rank
Rumah Sakit dalam korelasional sampling dengan mempengaruhi seseorang menggunakan rank diketahui ada
menjalankan program dengan jumlah sampel dalam mengembangkan kuesioner yaitu hubungan motivasi
keselamatan pasien menggunakan sebanyak 22 orang kompetensinya yang kuesioner tentang terhadap kepatuhan
(patient safety). pendekatan berujung pada motivasi perawat penerapan patient
Insidensi pelanggaran cross sectional peningkatan kinerjanya. dalam penerapan safety di instalasi
patient safety 28.3% dan variabel dependen surgical patient safety bedah sentral RSUD
dilakukan oleh penelitian ini yaitu berbentuk closed Batang dengan nilai
perawat. Perawat kepatuhan penerapan question/pertanyaan p value 0,024
harus menyadari Surgical patien safety. tertutup dan Istrumen
perannya sehingga kedua yang
harus dapat digunakan yaitu
berpartisipasi aktif dengan checklist
dalam mewujudkan observasi kepatuhan
patient safety. Kerja yang dilakukan oleh
keras perawat tidak peneliti sendiri untuk
dapat mencapai level menilai kepatuhan
optimal jika tidak perawat dalam
didukung dengan penerapan surgical
sarana prasarana, savety checklist
manajemen rumah
sakit dan tenaga
kesehatan lain.
VALIDITY

Apakah Hasil Dari Studi Valid?

Valid dengan nama JURNAL KESEHATAN, Volume VII, Nomor 2, agustus 2016

IMPORTANCE

Apakah Hasilnya Membantu Saya Dalam Merawat Pasien Saya?

Dapat membantu saya dalam merawat pasien sesuai dengan hasil pada penelitian tersebut. Bahwa ada hubungan persepsi tim bedah dengan kepatuhan penerapan Surgical
Patient safety pada pasien operasi bedah

APPLICABLE

Apakah Hasilnya Sesuai Diterapkan ditempat praktek saya?

Untuk saat ini ditempat praktik sudah diterapkan, akan tetapi belum maksimal seperti yang diharapkan, baru beberapa ruang OK yang menerapkan metode surgical patient
safety. Diharapkan ruang OK RSUD Ulin Banjarmasin untuk meningkatkan penerapan surgical patient safety agar keselamatan dan kenyamanan pasien dan petugas OK
tercapai dengan baik.
Daftar Pustaka
1. .....................................................................
2. .....................................................................
3. .....................................................................

Anda mungkin juga menyukai