Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKTIFAN

LANSIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU


LANSIA DI DESA KAUMAN KECAMATAN POLANHARJO
KABUPATEN KLATEN

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Meraih Gelar Derajat Sarjana
S-1 Keperawatan

Oleh :

DIAN MAHARA SUSENO


J 210 080 038

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
1

NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKTIFAN LANSIA DALAM


MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU LANSIA
DI DESA KAUMAN KECAMATAN POLANHARJO
KABUPATEN KLATEN

ABSTRAK

Dian Mahara Suseno*


H. Abi Muhlisin, SKM, M.Kep**
Arina Maliya, A.Kep.M.Si., Med**

Tujuan Posyandu lanjut usia adalah meningkatkan pengetahuan, sikap,


perilaku positif, serta meningkatkan mutu dan derajat kesehatan lansia. Sehingga
diperlukan kemauan yang kuat bagi lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu
yang diadakan rutin oleh kader Posyandu. Berdasarkan hasil studi pendahuluan
di Posyandu lansia Desa Kauman, Kecamatan Polanharjo, diperoleh informasi
dari kader Posyandu pada periode Januari – Desember 2011, dari 132 anggota
Posyandu lansia, rata-rata ketidak hadiran lansia mencapai 60%. Tujuan
penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan lansia
dalam mengikuti kegiatan Posyandu lansia di Desa Kauman Kecamatan
Polanharjo Kabupaten Klaten. Metode penelitian adalah diskriptif analitik dengan
pendekatan crossectional. Populasi penelitian adalah seluruh anggota Posyandu
desa Kauman sebanyak 132 orang. Teknik pengambilan sampel proportional
random sampling diperoleh 100 responden. Data penelitian diperoleh dari
kuesioner pengetahuan, dukungan keluarga, motivasi dan check list keluhan
fisik. Keaktifan responden diperoleh dari data kehadiran di Posyandu lansia. Data
penelitian dilakukan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan 72
responden (72%) memiliki pengetahuan yang kurang, 73 responden (73%)
kurang mendapat dukungan keluarga, 65 orang (65%) memiliki motivasi kurang,
dan 56 responden (56%) memiliki keluhan fisik sedang. Keaktifan responden
paling banyak mengikuti sebanyak 5 kali kegiatan. Hasil uji regresi diperoleh
persamaan Y = -0,020 + 0,206X1 +0,123X2 +0,117 X3 -0,035 X4. Faktor dukungan
keluarga merupakan faktor yang paling kuat mempengaruhi keaktifan responden
dalam mengikuti kegiatan Posyandu lansia dengan nilai koefisien faktor 0,326
dengan p =0,04 .

Kata kunci: keaktifan, posyandu lansia, pengetahuan, dukungan keluarga,


motivasi, keluhan sakit.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
2

FACTORS INFUENCE ACTIVITY OF ELDERLY IN FOLLOWING ACTIVITIES


POSYANDU ELDERLY IN KAUMAN VILLAGE
POLANHARJO DISTRICT OF KLATEN

ABSTRACT

The purpose of holding services posyandu elderly was to enable the


elderly to get health care, improving knowledge, attitudes, and positive behavior
of the elderly, and improve the quality and health status. Therefore we need a
strong will for the elderly in order to participate actively pursue activities that have
been held posyandu tetatur by posyandu. Based on a preliminary study in
Posyandu elderly Kauman Village, District Polanharjo, obtained information from
Posyandu in from January to Desember 2011 period, from 132 members,
average absence elderly till 60%. The objective was aim to know factors
influence activity of elderly in following activities Posyandu elderly in Kauman
Village Polanharjo District of Klaten. Research is analytical descriptive method
with approach crossectional. Population research is all members of Posyandu
Kauman who inactive as 132 people, taking sampel was using proportional
random sampling techniques and got 100 respondents. Data obtained from a
questionnaire study of knowledge, family support, motivation and check list of
physical complaints. Data research conducted multiple regression test. The
results showed 72 respondents (72%) have poor knowledge, 73 respondents
(73%) lack of family support, 65 people (65%) have poor motivation, and 56
respondents (56%) have health complaints. The most of respondents who active
was 5 times. The test results obtained by the regression Y = -0,020 + 0,206X1
+0,123X2 +0,117 X3 -0,035 X4. The most dominant factor from activity for elderly
was knowledge Factor. With coefficient 0.326 dengan p = 0.04.

PENDAHULUAN Semakin meningkatnya


Latar Belakang populasi lansia, pemerintah telah
Salah satu hasil pembangunan merumuskan berbagai kebijakan
kesehatan di Indonesia adalah pelayanan kesehatan usia lanjut
meningkatnya angka harapan hidup. ditujukan untuk meningkatkan derajat
Pembangunan di Indonesia sudah kesehatan. Sebagai wujud nyata
cukup berhasil karena angka harapan pelayanan sosial dan kesehatan pada
hidup bangsa kita meningkat secara kelompok usia lanjut ini, pemerintah
bermakna. Namun, dengan telah mencanangkan pelayanan pada
meningkatnya harapan hidup, populasi lansia melalui beberapa jenjang.
penduduk lanjut usia semakin Pelayanan kesehatan di tingkat
meningkat. Hal ini berarti kelompok masyarakat adalah Posyandu lansia
resiko dalam masyarakat lebih tinggi (Notoadmodjo, 2007).
lagi. Meningkatnya populasi lansia ini Di Desa Kauman, Kecamatan
bukan hanya fenomena di Indonesia Polanharjo, Kabupaten Klaten sudah
tetapi juga secara global (Darmojo, tersedia 5 Posyandu lansia, tetapi
2000). jumlah lansia yang berkunjung ke

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
3

Posyandu masih rendah. Berdasarkan mengatasi segala permasalahan


hasil wawancara dengan 4 orang bersama lansia (Erfandi, 2008).
kader Posyandu mengatakan dalam Efek dari dukungan keluarga
pelaksanaan kegiatan Posyandu yang adekuat terhadap kesehatan
masih banyak lansia yang tidak aktif dan kesejahteraan terbukti dapat
mengikuti kegiatan Posyandu. Ketidak menurunkan mortalitas,
hadiran para lansia ke Posyandu mempercepat penyembuhan dari
menurut kader Posyandu disebabkan sakit, meningkatkan kesehatan
oleh berbagai kondisi fisik yang terjadi kognitif, fisik dan emosi, disamping
pada lansia seperti sedang sakit atau itu pengaruh positif dari dukungan
lupa dengan jadwal Posyandu. Tujuan keluarga adalah pada penyesuaian
Penelitian mengetahui faktor-faktor terhadap kejadian dalam
yang mempengaruhi keaktifan lansia kehidupan sehari-hari yang penuh
dalam mengikuti kegiatan Posyandu dengan stress (Setiadi, 2008).
lansia. c) Motivasi Lansia
Motivasi adalah sesuatu apa
Landasan Teori yang membuat seseorang
1. Keaktifan bertindak, motivasi merupakan
Keaktifan adalah suatu dampak dari interaksi seseorang
kesibukan yang dilakukan oleh dengan situasi yang dihadapinya
seseorang untuk memperoleh (Nursalam, 2008).
sesuatu. d) Kondisi Fisik lansia
Faktor-faktor yang Mengingat kondisi fisik yang
mempengaruhi keaktifan lansia dalam lemah sehingga mereka tidak
mengikuti kegiatan Posyandu lansia dapat leluasa menggunakan
adalah : berbagai sarana dan prasarana,
a) Pengetahuan lansia tentang maka upaya pemantapan
manfaat Posyandu lansia pelayanan kesehan adalah
Pengetahuan yang rendah menyediakan sarana dan fasilitas
tentang manfaat Posyandu lansia khusus bagi lansia. Hal ini
dapat menjadi kendala bagi lansia dimaksudkan untuk mempermudah
dalam mengikuti kegiatan lansia melakukan aktivitasnya
Posyandu lansia. Pengetahuan dengan melibatkan peran serta
yang salah tentang tujuan dan masyarakat dan sebagainya
manfaat Posyandu dapat (Notoadmodjo, 2007).
menimbulkan salah persepsi yang
akhirnya kunjungan ke Posyandu 2. Lansia
rendah (Purnama, 2010). Lansia merupakan kelompok
b) Dukungan Keluarga umur 60 tahun keatas yang
Dukungan keluarga sangat mengalami suatu proses perubahan
berperan dalam mendorong minat kondisi fisik, psikologis, dan kondisi
atau kesediaan lansia untuk sosial (Tamher, 2009)
mengikuti kegiatan Posyandu.
Keluarga bisa menjadi motivator 3. Posyandu Lansia
kuat bagi lansia apabila selalu Bentuk pelayanan Posyandu
menyediakan diri untuk lansia yaitu pemeriksaan kesehatan
mendampingi atau mengantar meliputi pemeriksaan fisik dan mental
lansia ke Posyandu, mengingatkan emosional yang dicatat dan dipantau
lansia jika lupa jadwal Posyandu, dengan Kartu Menuju Sehat (KMS),
dan berusaha membantu untuk mengetahui lebih awal penyakit

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
4

yang diderita, atau ancaman masalah HASIL PENELITIAN


kesehatan yang dihadapi, peningkatan
olahraga, pengembangan ketrampilan, A. Karakteristik Responden
bimbingan pendalaman agama dan Tabel 7. Distribusi responden menurut
pengelolaan dana sehat (Azizah, jenis kelamin
2011). Jenis Jumlah
Tidak
Kelamin Aktif
Aktif
Metode Penelitian Laki-laki 13 41
Jenis penelitian ini merupakan Perempuan 27 19
penelitian kuantitatif non- Total 40 60
eksperimental dengan metode
diskriptif analitik menggunakan
Tabel 7 menunjukkan responden
pendekatan cross sectional, Populasi
yang aktif jenis kelamin perempuan
dalam penelitian ini adalah seluruh
lebih banyak dari pada laki-laki yaitu
lansia yang terdaftar di Posyandu
sebanyak 27 orang, namun pada
lansia pada bulan Januari hingga
responden yang tidak aktif responden
Desember 2011. Sebanyak 132 orang.
laki-laki lebih banyak dari pada
cara pengambilan sampelnya dengan
responden perempuan yaitu
proportional random sampling
sebanyak 41 orang.
diperoleh sampel sebanyak 100
Data dari Badan Pusat
responden
Statistik (BPS) tahun 2010
Kreteria sampel penelitian
menyatakan bahwa jumlah lansia di
adalah Kriteria Inklusi terdiri a)
Indonesia berdasarkan jenis kelamin
Terdaftar sebagai anggota Posyandu
menunjukkan jumlah lansia laki-laki
lansia minimal selama satu tahun, b)
sebanyak 9.290.782 jiwa dan lansia
Mengikuti Posyandu 1 tahun terakhir ,
perempuan berjumlah 11.256.759
c) Bersedia menjadi responden, d)
jiwa. Oleh karena itu peserta
Responden kooperatif, bisa berbicara
Posyandu di tempat penelitian yang
dan mendengar, e) tinggal dengan
tidak aktif sesuai dengan jumlah
keluarga.
lansia perempuan di Indonesia yang
Kriteria Eksklusi terdiri dari a)
lebih banyak jumlahnya dibanding
Responden yang mengalami sakit di
lansia laki-laki.
rumah sakit, b) Responden yang
Menurut Hardywinoto (2005)
sedang keluar kota dalam jangka
tingkat pendidikan seseorang tentang
waktu yang lama, c) Responden yang
pengetahuan akan berdampak pada
mengalami pikun.
sikap terhadap hal yang ada pada
Instrumen dalam penelitian ini
pengetahuan tersebut. Tingkat
menggunakan kuesioner
pendidikan berpengaruh dalam
Pengetahuan, kuesioner dukungan
memberikan respon terhadap sesuatu
keluarga, kuesioner motivasi dan
yang datang dari luar. Seseorang
checklist keluhan fisik. Data keaktifan
dengan pendidikan tinggi akan
berdasarkan rekapitulasi data
memberikan respon yang lebih
kehadiran responden dalam mengikuti
rasional dari pada seseorang yang
Posyandu lansia. Analisa Data
berpendidikan lebih rendah. Tingkat
penelitian menggunakan uji regresi
pendidikan sebagai suatu sistem
berganda
berpengaruh dalam pembentukan
sikap dikarenakan keduanya

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
5

meletakkan dasar pengetahuan dan kegiatan Posyandu lansia. Dari 12


konsep moral dari individu. kali pertemuan dalam setahun,
responden sebagian besar
berkunjung kurang dari 6 kali.
Analisis Univariat
1. Pengetahuan 2. Dukungan keluarga
Hasil penelitian mengenai Tabel 10. Distribusi Responden
pengetahuan responden tentang Berdasarkan Dukungan Keluarga
manfaat Posyandu lansia ditampilkan Tentang Keaktifan di Posyandu Lansia
pada tabel 9.
Jumlah
Dukungan
Tabel 9. Distribusi Responden Aktif Tidak
Keluarga
Berdasarkan Pengetahuan Tentang Aktif
Manfaat Posyandu lansia Baik 5 0
Cukup 12 10
Jumlah Kurang 23 50
Tingkat
Aktif Tidak Total 40 60
Pengetahuan
Aktif
Baik 8 0 Tabel 10 menunjukkan
Cukup 13 7 sebagian besar responden kurang
mendapat dukungan keluarga yaitu 73
Kurang 19 53
orang sedangkan 22 orang mendapat
Total 40 60 dukungan keluarga yang cukup, dan 5
orang mendapat dukungan baik.
Tabel 9 menunjukkan bahwa Friedman (2005) menyatakan
pengetahuan responden terbanyak pemberian dukungan keluarga
masuk dalam kategori kurang yaitu diantaranya dukungan instrumental.
sebanyak 72 orang. Sedangkan yang Aspek ini meliputi penyediaan sarana
mempunyai pengetahuan cukup untuk mempermudah lansia datang ke
Posyandu termasuk didalamnya
sebanyak 20 orang dan pengetahuan pemberian peluang waktu. Kurang
baik sebanyak 8 orang. adekuatnya dukungan keluarga
Hasil penelitian mengenai terhadap lansia membuat keluarga
pengetahuan lansia tentang manfaat tidak memperhatikan lansia untuk
Posyandu lansia menunjukkan bahwa berkunjung ke Posyandu,
tingkat pengetahuan responden mengingatkan jadwal Posyandu,
mayoritas termasuk dalam kategori maupun mengantar ke Posyandu yang
kurang. Kurangnya pengetahuan disebabkan jarak rumah dengan
lansia tentang manfaat Posyandu Posyandu yang jauh, sehingga
lansia dikarenakan terbatasnya menyebabkan responden cenderung
informasi mengenai manfaat tidak aktif mengikuti kegiatan
Posyandu lansia, sehingga informasi Posyandu lansia.
dan pengetahuan tentang manfaat
Posyandu lansia belum dapat 3. Motivasi
dimengerti oleh responden. Tabel 11. Distribusi
Kurang optimalnya kader dalam Responden Berdasarkan Motivasi
memberikan informasi, imbauan, dalam Mengikuti kegiatan Posyandu
bujukan dan ajakkan terhadap lansia Lansi
yang tidak aktif membuat responden
semakin tidak aktif untuk mengikuti

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
6

Jumlah Jumlah
Keluhan
Motivasi Aktif Tidak Aktif Tidak
Fisik
Aktif Aktif
Baik 7 0 Ringan 13 31
Cukup 11 17 Sedang 27 29
Kurang 22 43 Total 40 60
Total 40 60
Tabel 11 menunjukkan Tabel 12 menunjukkan
sebagian besar responden memiliki responden sebagian besar memiliki
motivasi yang kurang sebanyak 65 keluhan fisik yang ringan yaitu 44
orang, responden yang memiliki orang, sedangkan yang memiliki
motivasi cukup sebanyak 28 orang keluhan fisik yang sedang sebanyak
dan motivasi baik sebanyak 7 orang. 56 orang.
Hasil penelitian mengenai motivasi Faktor keluhan fisik
responden menunjukkan 65 orang menunjukkan bahwa responden pada
masih kurang. Kurangnya motivasi dasarnya adalah sehat, dimana jumlah
dalam mengikuti kegiatan Posyandu responden dengan keluhan fisik
salah satunya adalah kegiatan yang sedang sebanyak 56 orang, namun
diadakan tidak banyak perubahan. dan keluhan fisik ini tidak menguatkan
kegiatannya hanya monotun, sehingga responden untuk lebih aktif dalam
menjadikan motivasi untuk tetap mengikuti kegiatan Posyandu lansia.
mengikuti kegiatan Posyandu lansia Sebagian besar responden tidak
semakin berkurang. mempunyai keluhan fisik yang berat
Widjajono (2009) menyatakan tetapi banyak responden tidak aktif
kurangnya motivasi pada responden, mengikuti kegiatan Posyandu,
menjadikan responden tidak aktif responden yang aktif mengikuti
mengikuti kegitatan Posyandu. kegiatan Posyandu lansia karena
Motivasi lansia yang terdaftar di responden menginginkan agar kondisi
Posyandu dapat dipengaruhi oleh kesehatannya dapat terpantau dengan
Motivasi ekstrinsik seperti halnya baik dan dapat berkonsultasi dengan
tokoh masyarakat dan pelayanan petugas Puskesmas jika responden
petugas Posyandu berkaitan dengan mengalami keluhan fisik yang
motivasi masyarakat lansia untuk mengganggu kesehatannya. Faktor
mengikuti kegiatan Posyandu lansia. kesehatan yang baik namun dari segi
Tokoh masyarakat biasanya dianggap motivasi, pengetahuan serta
sebagai pemimpin informal sekaligus kurangnya dukungan keluarga kepada
teladan dan panutan di masyarakat. responden menjadikan responden
Motivasi dari petugas Puskesmas, tidak aktif dalam mengikuti kegiatan
kader Posyandu dan tokoh Posyandu lansia
masyarakat setempat berpengaruh
pada keaktifan lansia dalam mengikuti 5. Keaktifan
kegiatan Posyandu lansia. Hasil penelitian mengenai
keaktifan lansia dalam mengikuti
4. Keluhan fisik kegiatan di Posyandu lansia di
Tabel 12. Distribusi Responden dapatkan dari data absensi kehadiran.
Berdasarkan Keluhan Fisik Dari 12 kali pertemuan, diambil
Responden responden yang tidak aktif. Dimana
frekuensi kunjungan paling banyak
adalah 4 kali kunjungan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
7

Analisis Multivariat negatif artinya semakin baik


Hasil pengujian Persamaan Regresi keluhan fisik lansia tidak selalu
berganda diikuti kunjungan ke Posyandu
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 lansia (Y) sebesar -0.072asumsi
Berdasarkan tabel 13 dibuat variabel independen lainnya
persamaan regresi : konstan
Y = 0.476+ 0.193X1 +0.326X2
+0.216X3 -0.072X4 1. Pengujian secara serempak (uji
a) a = 0.476 F)
Nilai koefisien di atas menunjukkan Hasil : Nilai F hitung > F tabel (9,318 >
nilai kekaktifan (Y) dengan asumsi 2,53) dan p < (0,001 < 0,05),
semua nilai variabel bebas maka Ho ditolak dan ha diterima
sebesar 0,476, dengan sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan (X1), dukungan pengetahuan, dukukgan keluarga,
keluarga (X2), motivasi (X3) dan motivasi dan keluhan fisik secara
keluhan fisik (X4) adalah 0 (harga bersama-sama mempengaruhi
konstan). keaktifan lansia dalam kegiatan
b) b1 = 0.193 Posyandu lansia
Nilai koefisien di atas menunjukkan
pengetahuan (X1) mempunyai nilai 2. Uji t (uji secara parsial)
positif artinya semakin baik a. Variabel pengetahuan (X1)
pengetahuan (X1) sebesar 1 poin terhadap keaktifan diperoleh
maka akan diikuti dengan nilai tx1 = 2,311> ttabel = 1,96;
meningkatnya kunjungan ke dengan nilai signifikansi 0,004
Posyandu (Y) sebesar 0.193 < 0,05, variabel pengetahuan
dengan asumsi variabel (X1) mempunyai pengaruh
independen lainnya konstan. yang signifikan terhadap
c) b2 = 0.326 keaktifan (Y) secara parsial.
Nilai koefisien di atas menunjukkan Hasil ini menunjukkan bahwa
dukungan keluarga (X2) hipotesis dalam penelitian ini
mempunyai nilai positif artinya terbukti.
semakin baik dukungan keluarga b. Variabel dukungan keluarga
yang diterima responden sebesar (X2) terhadap keaktifan. Nilai
1 poin maka akan diikuti kunjungan tx1 = 3,862> ttabel = 1,96; dengan
ke Posyandu lansia (Y) sebesar nilai signifikansi 0,022 < 0,05,
0.326 asumsi variabel independen sehingga terdapat variabel
lainnya konstan. dukungan keluarga (X2)
d) b3 = 0.216 mempunyai pengaruh yang
Nilai koefisien di atas menunjukkan signifikan terhadap keaktifan
motivasi (X3) mempunyai nilai (Y) secara parsial. Hasil ini
positif artinya semakin baik menunjukkan bahwa hipotesis
motivasi sebesar 1 poin maka c. Variabel motivasi (X2)
akan diikuti dengan meningkatnya terhadap keaktifan. Nilai tx1 =
kunjungan ke Posyandu (Y) 2,570> ttabel = 1,96; dengan
sebesar 0.216 dengan asumsi nilai signifikansi 0,009 < 0,05,
variabel independen lainnya sehingga variabel motivasi (X3)
konstan. mempunyai pengaruh yang
e) b4 = -0.072 signifikan terhadap keaktifan
Nilai koefisien di atas menunjukkan (Y) secara parsial. Hasil ini
keluhan fisik (X4) mempunyai nilai menunjukkan bahwa hipotesis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
8

dalam penelitian ini yang didasari oleh pengetahuan dan


terbukti.dalam penelitian ini sikap maka perilaku tersebut akan
terbukti. bersifat langgeng (long lasting),
d. Variabel keluhan fisik (X4) sebaliknya apabila perilaku itu tidak
terhadap keaktifan. Nilai tx1 = - didasari dari pengetahuan dan
2.601< ttabel = -1,96; dengan kesadaran maka tidak akan
nilai signifikansi 0,044 < 0,05, berlangsung lama. Keaktifan lansia
maka variabel keluhan fisik (X4) dalam mengikuti kegiatan Posyandu
mempunyai pengaruh yang lansia dapat bersifat langgeng.
signifikan terhadap keaktifan Pengetahuan atau kognitif
(Y) secara parsial. Hasil ini merupakan domain yang sangat
menunjukkan bahwa hipotesis penting dalam membentuk tindakan
dalam penelitian ini terbukti. seseorang (cover behavior). Seorang
Berdasarkan hasil persamaan lansia yang telah mengetahui tentang
regresi yang diperoleh manfaat Posyandu lansia, maka ia
memperlihatkan bahwa faktor akan tertarik kemudian menimbang-
dukungan keluarga memiliki pengaruh nimbang baik buruknya bagi dirinya
yang paling kuat dalam mempengaruhi dan berperilaku sesuai dengan
keaktifan lansia dalam mengikuti kesadaran dan pengetahuannya
kegiatan Posyandu lansia, dimana mengenai manfaat Posyandu lansia
nilai koefisien sebesar 0.326 tersebut.
Demikian juga hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa semakin kurang
tingkat pengetahuan lansia tentang
PEMBAHASAN manfaat Posyandu lansia maka
Hasil penelitian mengenai proporsi keaktifan lansia dalam
pengetahuan lansia tentang manfaat mengikuti kegiatan Posyandu semakin
Posyandu lansia menunjukkan bahwa berkurang. Penelitian ini sesuai
tingkat pengetahuan responden dengan yang dikemukakan oleh
mayoritas termasuk dalam kategori Notoatmodjo (2007) yaitu lansia tidak
kurang. Kurangnya pengetahuan aktif karena belum mengetahui
lansia tentang manfaat Posyandu tentang manfaat Posyandu lansia,
lansia dikarenakan terbatasnya didukung pula dengan teori Lawrence
informasi mengenai manfaat Green yang menyebutkan bahwa
Posyandu lansia, sehingga informasi perilaku seseorang dalam kesehatan
dan pengetahuan tentang manfaat dipengaruhi oleh tiga faktor, salah
Posyandu lansia belum dapat satunya yaitu faktor predisposisi yang
dimengerti oleh responden. terwujud dalam pengetahuan
Kurang optimalnya kader dalam Faktor dukungan keluarga dari
memberikan informasi, imbauan, hasil penelitian menunjukkan adanya
bujukan dan ajakkan terhadap lansia pengaruh terhadap keaktifan.
yang tidak aktif membuat responden Kurangnya dukungan dari anggota
semakin tidak aktif untuk mengikuti keluarga dibuktikan dari hasil
kegiatan Posyandu lansia. Dari 12 kali penelitian yang menunjukkan bahwa
pertemuan dalam setahun, responden mayoritas responden yang kurang
sebagian besar berkunjung kurang mendapatkan dukungan dari anggota
dari 6 kali. keluarga sebanyak 73 orang.
Menurut Notoatmodjo (2003) Akibat kurangnya dukungan dari
apabila penerimaan perilaku baru anggota keluarga menjadikan
atau adopsi perilaku melalui proses responden lebih terbatas aktivitasnya

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
9

di luar rumah. Responden cenderung terhadap responden menjadikan


memilih dirumah saja dari pada tingkat keaktifan responden dalam
bergabung dengan kelompok lain kegiatan Posyandu lansia berkurang.
diluar. Sebagai contoh tidak adanya Hal ini sesuai dengan penelitian yang
waktu anggota keluarga untuk dilakukan oleh Kresnawati (2011)
mengantarkan responden dalam mengenai Hubungan Dukungan
kegiatan Posyandu. Hal ini terjadi Keluarga Dengan Keaktifan Lansia
pada responden yang memiliki jarak (Lanjut Usia) Dalam Mengikuti
rumah dengan tempat kegiatan yang Kegiatan Di Posyandu Lansia Desa
cukup jauh. Anggota keluarga yang Gonilan Kecamatan Kartasura. Hasil
bekerja pada pagi hari dan kegiatan penelitian tersebut menyimpulkan
Posyandu di pagi hari menjadikan bahwa lansia yang mendapat
responden semakin tidak aktif, adanya dukungan keluarga dengan baik
kesibukan pada anggota keluarga menjadikan lansia lebih aktif dalam
akan mempengaruhi dalam bentuk kegiatan Posyandu Lansia.
dukungan keluarga. Hasil penelitian mengenai motivasi
Pada lansia yang aktif mengikuti responden menunjukkan 65 orang
kegiatan Posyandu tidak diantar masih kurang. Kurangnya motivasi
keluarganya, walaupun kurang dalam mengikuti kegiatan Posyandu
mendapat dukungan keluarga namun salah satunya adalah kegiatan yang
masih ada dukungan lain dalam diadakan tidak banyak perubahan atau
bentuk dukungan sosial dari teman kegiatan lain selain pemeriksaan
responden sesama lansia. Responden tekanan darah, penimbangan berat
mendatangi rumah lansia yang lain badan, pengukuran tinggi badan dan
untuk bersama-sama hadir dan aktif konsultasi gizi. Responden
mengikuti kegiatan Posyandu lansia. beranggapan bahwa keluhan berat
Dengan demikian responden yang badan, tinggi badan dari waktu
kurang mendapat dukungan dari kewaktu tidak banyak perubahan dan
keluarga masih mendapat dukungan kegiatannya hanya monotun, sehingga
dari teman atau tetangga yang ikut menjadikan motivasi untuk tetap
dalam kegiatan Posyandu lansia. mengikuti kegiatan posyandu lansia
Friedman (2005) dukungan semakin berkurang.
keluarga sangat berperan dalam Lansia yang terdaftar di Posyandu
mendorong minat atau kesediaan lansia merasa tidak puas terhadap
lansia untuk aktif dalam kegiatan program Posyandu lansia yang
sosial seperti Posyandu lansia. diberikan Puskesmas. Hal ini dapat
Keluarga bisa menjadi motivator yang disebabkan karena kurangnya
kuat bagi lansia apabila selalu program Posyandu lansia yang
menyediakan diri untuk menyediakan diterima responden, ada beberapa
perlengkapan, mendampingi dan program Posyandu lansia yang belum
mengantar lansia ke Posyandu, terlaksana seperti jalan sehat, senam
mengingatkan jadwal Posyandu, serta lansia, pengembangan ketrampilan
ikut membantu mengatasi masalah atau kegiatan kerohanian. Kurangnya
bersama lansia. motivasi dari kader dalam mengajak
Dalam penelitian ini faktor dan membujuk anggota Posyandu
dukungan keluarga mempunyai yang tidak aktif menjadikan motivasi
pengaruh paling kuat terhadap responden untuk aktif dalam
keaktifan lansia dalam mengikuti Posyandu berkurang. Kader Posyandu
kegiatan Posyandu lansia. Artinya tidak mendatangi rumah responden
kurangnya dukungan keluarga

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
10

dan membujuk responden jika tidak keluarga kepada responden


aktif mengikuti kegiatan Posyandu. menjadikan responden tidak aktif
Widjajono (2009) menyatakan dalam mengikuti kegiatan
kurangnya motivasi pada responden, Posyandu lansia.
menjadikan responden tidak aktif
mengikuti kegitatan Posyandu. Simpulan
Motivasi lansia yang terdaftar di 1. Sebagian besar pengetahuan
Posyandu dapat dipengaruhi oleh responden tentang manfaat
motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Posyandu masih kurang
Motivasi intrinsik pada lansia 2. Sebagian besar responden kurang
bermakna keinginan yang muncul dari mendapat dukungan keluarga
diri sendiri dan tanpa dukungan orang 3. Sebagian besar responden
lain. Motivasi ekstrinsik seperti halnya memiliki motivasi yang kurang
tokoh masyarakat dan pelayanan 4. Keluhan fisik lansia lebih banyak
petugas Posyandu berkaitan dengan dalam keluhan sedang
motivasi masyarakat lansia untuk 5. Lansia yang terdaftar di Posyandu
mengikuti kegiatan Posyandu lansia. lansia tidak aktif mengikuti
Tokoh masyarakat biasanya dianggap kegiatan Posyandu sebanyak 60%
sebagai pemimpin informal sekaligus dan yang aktif 40%.
teladan dan panutan di masyarakat. 6. Terdapat pengaruh pengaruh
Motivasi dari petugas Puskesmas, pengetahuan, dukungan keluarga,
kader Posyandu dan tokoh motivasi dan keluhan fisik terhadap
masyarakat setempat berpengaruh keaktifan lansia dalam mengikuti
pada keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu lansia di Desa
kegiatan Posyandu lansia. Kauman Kecamatan Polanharjo
Faktor keluhan fisik Kabupaten Klaten.
menunjukkan bahwa responden 7. Faktor dukungan keluarga
pada dasarnya adalah sehat, merupakan faktor yang paling kuat
dimana jumlah responden dengan mempengaruhi keaktifan lansia
keluhan fisik sedang sebanyak 56 dalam mengikuti kegiatan
orang, namun keluhan fisik ini tidak Posyandu.
menguatkan responden untuk lebih Saran
aktif dalam mengikuti kegiatan 1. Lansia
Posyandu lansia. Sebagian besar Lansia diharapkan mau
responden tidak mempunyai meningkatkan pengetahuan dan
keluhan fisik yang berat tetapi motivasi dalam mengikuti kegiatan
banyak responden tidak aktif Posyandu, lansia yang aktif
mengikuti kegiatan Posyandu, mengikuti Posyandu dapat
responden yang aktif mengikuti mempertahankan interaksi sosial
kegiatan Posyandu lansia karena dan dapat meningkatkan kualitas
responden menginginkan agar hidup lansia.
kondisi kesehatannya dapat
terpantau dengan baik dan dapat 2. Kader posyandu
berkonsultasi dengan petugas Kader Posyandu diharapkan
Puskesmas jika responden lebih memberikan motivasi,
mengalami keluhan fisik yang penyuluhan dan aktif mengajak
mengganggu kesehatannya. lansia untuk mengikuti kegiatan
Faktor kesehatan yang baik namun Posyandu. Perlunya variasi
dari segi motivasi, pengetahuan kegiatan seperti adanya pemberian
serta kurangnya dukungan terapi kesehatan seperti pijat

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten
11

refleksi atau senam lansia yang Notoatmodjo. S. (2003). Metodologi


dilatih dari petugas yang Penelitian Kesehatan. Jakarta :
berkompeten sehingga dapat Rineka Cipta
memotivasi lansia untuk aktif
berkunjung.. Notoatmodjo. S (2007). Kesehatan
Masyarakat : Ilmu dan Seni.
3. Anggota keluarga Jakarta : Rineka Cipta
Diharapkan Diharapkan
anggota keluarga memberikan Nursalam E. (2009). Pendidikan
dukungan yang lebih baik, seperti Dalam Keperawatan. Jakarta :
meluangkan waktu untuk dapat Salemba Medika
mengantar lansia yang rumahnya
jauh dari tempat Posyandu. Purnama. (2010). Posyandu Lansia.
Anggota keluarga dapat menjadi Diakses tanggal 26 Desember
motivator kepada lansia untuk 2010. http:// purnama.
selalu aktif dalam kegiatan sosial Wordpress.com/2010/12/23/posya
seperti Posyandu lansia. ndu-lansia/

Setiadi. (2008). Konsep dan Proses


DAFTAR PUSTAKA Keperawatan Keluarga.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Azizah Ma’rifatul. (2011). Keperawatan
Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Stanley. (2006). Buku Ajar
Ilmu Keperawatan Gerontik. Edisi 2.
Jakarta : EGC
Darmojo Boedhi dkk. (2000). Buku
Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Tamher. S. N. (2009). Kesehatan Usia
Lanjut. Edisi 2. Jakarta : Balai Lanjut Dengan Pendekatan
Penerbit Fakultas Kedokteran UI Asuhan Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Erfandi. (2008). Pengelolaan
Posyandu Lansia. Diakses pada
tanggal 17 Desember 2011. http// Dian Mahara Suseno* Mahasiswa
puskesmas-oke. S-1 Keperawatan FIK UMS
Blogspot.com/2011 pengelolaan-
Posyandu Lansia-html. H. Abi Muhlisin, SKM, M.Kep**:
Dosen FIK UMS
Friedman. M. Marilyn. (2005).
Keperawatan Keluarga. Edisi 3. Arina Maliya, A.Kep.M.Si., Med**
Jakarta : EGC Dosen FIK UMS
Hardywinoto. (2005). Panduan
Gerontologi : Tinjauan Dari
Berbagai Aspek. Jakarta : PT.
Persada Utama Tirta Lestari

Mariyam, S. (2008). Mengenal Lanjut


Usia Dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan


Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten

Anda mungkin juga menyukai