Anda di halaman 1dari 3

Bioetanol (bioethanol) merupakan etanol (etil alkohol)

yang proses produksinya menggunakan bahan baku


alami dan proses biologis, berbeda dengan etanol
sintetik yang diperoleh dari sintesis kimiawi senyawa
hidrokarbon. Etanol yang digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan memiliki struktur kimia yang persis
sama dengan etanol yang ditemukan pada minuman
keras. Etanol yang digunakan untuk bahan bakar
disebut dengan Fuel Grade Ethanol (FGE) dengan
tingkat kemurnian 99.5%
GASOHOL adalah bahan bakar campuran antara Bensin
dengan Alkohol ( Bioetanol "Fuel Grade" dengan kadar
kemurnian > 99,5% atau biasa disebut Alkohol Anhidrat )

Etanol sebagai campuran bahan bakar disimbolkan dengan >>


"E" untuk menjelaskan kadar Alkohol yang terkandung.

Contoh :

 E5 >> Etanol 5% dan Bensin 95%


 E10 >> Etanol 10% dan Bensin 90%
 E100 >> 100% Alkohol

E10, kadang-kadang disebut gasohol, adalah bahan


bakar yang terdiri dari 10% etanol anhidrat dan
90% bensin yang dapat digunakan pada mesin pembakaran
dalam biasa. Kebanyakan mobil-mobil dan truk ringan modern
dapat menggunakan bahan bakar ini tanpa modifikasi apapun
pada mesin ataupun sistem bahan bakarnya. Bahan bakar E10
mempunyai angka oktan 2 sampai 3 lebih tinggi daripada
bensin biasa dan disetujui untuk digunakan di semua mobil-
mobil baru di AS. Bahan bakar jenis ini terkadang malah
diwajibkan untuk digunakan di beberapa negara.[2] Campuran
etanol E10 atau kurang ini telah digunakan di beberapa negara.
Pada awalnya, bahan bakar jenis ini mulai dipakai karena
adanya beberapa rentetan kasus krisis energi sejak krisis
minyak 1973.

Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar


padat secara termokimia menjadi gas, di mana udara yang
diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan
untuk proses pembakaran. [1].
Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi
adalah endotermis (memerlukan panas dari luar selama proses
berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada
proses gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan
dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama,
yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat
dikondensasikan), dan gas permanen. Gas yang dihasilkan dari
gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor
yang lebih rendah tetapi di sisi lain proses operasi menjadi
lebih sederhana.
Pirolisis adalah dekomposisi termokimia bahan
organik melalui proses pemanasan tanpa atau
sedikit oksigen atau pereaksi kimia lainnya[1], di mana material
mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi
fase gas. Pirolisis adalah kasus khusus termolisis. Pirolisis
ekstrem, yang hanya meninggalkan karbon sebagai residu,
disebut karbonisasi.

Berdasar arah aliran, mesin gasifikasi dapat dibedakan menjadi


gasifikasi aliran searah (downdraft gasification) dan gasifikasi
aliran berlawanan (updraft gasification). Pada gasifikasi
downdraft, arah aliran gas dan arah aliran padatan adalah
sama-sama ke bawah. Pada gasifikasi updraft, arah aliran
padatan ke bawah sedangkan arah aliran gas ke atas.

Anda mungkin juga menyukai