Oleh:
PUJI NURFITRIYANI
NIM 1015108
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh ijazah Diploma III Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah
Cirebon
Oleh:
PUJI NURFITRIYANI
NIM 1015108
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen
Pembimbing Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon
Pembimbing I
Agama : Islam
Pendidikan :
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, tiada kata yang patut terucap selain
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, disertai dengan usaha, doa, dan kesungguhan hati sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul
Cirebon. Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak
mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
1. Bapak Drs. H. Arsyad Bachtiar, M.Si., selaku Ketua Sekolah Tinggi Farmasi
Muhammadiyah Cirebon.
2. Bapak Didi Rohadi, S.Si., M.Sc., Apt., selaku Ka Prodi D III Farmasi
i
ii
7. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan baik moral
maupun materiil.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini.
sepenuhnya bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak yang membaca Proposal Karya Tulis Ilmiah ini demi kesempurnaannya.
Akhir kata penulis berharap Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
D. Manfaat Penelitian............................................................................................... 4
B. Gel ....................................................................................................................... 9
iii
iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 Pengujian
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh yang sangat penting dalam beraktivitas, banyak masyarakat yang tidak
aspek yang penting agar terhindar dari berbagai macam penyakit infeksi
keberadaan air dan sabun tidak sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu
(hand sanitizer) pada saat sebelum makan dan minum sebagai alternatif
1
2
tangannya.
pemakaian tanpa dibilas dengan air. Hand sanitizer sering digunakan ketika
dalam keadaan darurat dimana kita tidak bisa menemukan air (Permatasari,
padat yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar dan saling diresapi
cairan.
alkohol. Alkohol telah digunakan secara luas sebagai obat antiseptik kulit
Djannah, 2013:79). Akan tetapi, alkohol dapat melarutkan lapisan lemak dan
sebum pada kulit serta mengakibatkan kekeringan dan iritasi pada pemakaian
berulang terhadap kulit. Selain itu alkohol juga memiliki sifat mudah terbakar
(Citrus aurantifolia S.) adalah salah satu tanaman yang bermanfaat sebagai
Keasaman pada buah jeruk nipis disebabkan oleh kandungan asam organik
3
berupa asam sitrat dengan konsentrasi yang tinggi juga dapat menjadi salah
satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Efek air perasan
dan 100% dimana semakin tinggi konsentrasi air perasan buah jeruk nipis
maka daya hambat air perasan buah jeruk nipis terhadap pertumbuhan kuman
B. Rumusan Masalah
penelitian yaitu :
1. Bagaimana stabilitas sediaan gel hand sanitizer air perasan jeruk nipis
(Citrus aurantifolia S.) konsentrasi 25% dan 30% berbasis karbopol 940?
2. Apakah perbedaan konsentrasi bahan aktif air perasan jeruk nipis (Citrus
gel?
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.)
konsentrasi 25% dan 30% dapat diformulasikan dalam sediaan gel hand
2. Tujuan Khusus
jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) konsentrasi 25% dan 30% berbasis
karbopol 940.
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk Penulis
sanitizer air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.), serta dapat
3. Untuk Masyarakat
hand sanitizer air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) dapat
sanitizer air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) dengan konsentrasi
25% dan 30% berbasis karbopol 940 konsentrasi 1% serta menguji stabilitas
dari gel tersebut. Buah jeruk nipis yang digunakan yaitu buah yang berbentuk
bulat sampai bulat telur, berwarna hijau dan rasanya asam. Pembuatan
menggunakan metode cycling test yaitu sediaan gel hand santizer air perasan
jeruk nipis disimpan pada suhu 4⁰C selama 24 jam, kemudian dipindahkan
pada suhu 40⁰C selama 24 jam, perlakuan ini disebut satu siklus, pada
penelitian ini dilakukan selama 6 siklus (12 hari). Pengamatan dilakukan pada
dan dilakukan pengujian syneresis gel. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji
daya hambat gel hand sanitizer air perasan jeruk nipis terhadap pertumbuhan
Mei 2018.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Citrus
Famili : Rutaceae
(Herbie, 2015:359)
7
8
atau menumpul dengan ujung tumpul dan tepi beringgit. Panjang daun
2,5-9 cm, lebar 1,5-5,5 cm. Pertulangan daun menyirip, dengan panjang
putih kekuningan. Benang sari 0,5-0,9 cm, tangkai sari 0,35-0,40 cm,
melonjong, panjang 0,7-1,25 cm, lebar 0,25-0,5 cm, dan berwarna putih.
Buah buni, berdiamter 3,5-5 cm, saat masih muda berwarna hijau
dan setelah tua berwarna kuning. Biji berbentuk bulat telur, pipih, putih
kekuningan.
sitral. Disamping itu jeruk nipis mengandung asam sitrat. Pada 100 g
9
mg, hidrat arang 12,4 g, vitamin B1 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,1
jeruk nipis mengandung minyak atsiri limonene dan asam sitrat 7%. Buah
Ferdiansyah, 2017:2).
Ferdiansyah, 2017:2).
B. Gel
1. Definisi
yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang
bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawa
10
setengah padat yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari
partikel anorganik yang terkecil atau molekul organik yang besar dan
2) Organogel
dalam minyak.
3) Xerogel
oral, dalam bentuk sediaan yang tepat, atau sebagai kulit kapsul yang
dibuat dari gelatin dan untuk bentuk sediaan obat long-acting yang
d. Gel dapat digunakan untuk obat yang dberikan secara topikal (non
steril) atau dimasukkan ke dalam lubang tubuh atau mata (gel steril).
13
a. Gelling Agents
dalam media air, selain itu ada yang membentuk gel dalam cairan
b) Derivat Selulosa
(1) Sifat fisik dari selulosa ditentukan oleh jenis dan gugus
digunakan.
14
ion-ion.
3) Surfaktan
komersial yang paling banyak untuk jenis gel ini adalah produk
pembersih rambut.
5) Gellants lain
b. Bahan tambahan
1) Pengawet
6. Ketidakstabilan Gel
yang tidak stabil adalah gel yang mengalami pemisahan terhadap fase cair
liquid).
a. Syneresis
Syneresis terlihat pada jeli makanan dan pencuci mulut gelatin. Cairan
(Sinko, 2006:655).
b. Swelling
suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas, akan semakin besar
memiliki sifat alir sistem non-Newton, yaitu aliran yang tidak mengikuti
a. Plastis
Cairan ini tidak akan mengalir sebelum ada gaya tertentu yang
b. Pseudoplastis
c. Dilatan
peningkatan rate of share karena volume dari sediaan akan naik jika
kecepatan geser pada kurva turun dibanding dengan keadaan pada kurva
naik. Hal ini merupakan indika si pecahnya struktur yang tidak segera
didiamkan.
8. Evaluasi Sediaan
a. Uji Organoleptis
bentuk, warna, dan bau dari sediaan gel yang telah dibuat pada siklus
b. Uji Homogenitas
maksimal.
c. Uji pH
gel untuk menjamin sediaan gel tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
diaplikasikan pada kulit yang dilakukan segera setelah gel dibuat. Gel
berskala. Diatas gel diletakkan kaca lain atau bahan transparan lain
e. Uji Syneresis
2012:80).
Sejumlah gel diletakan dalam wadah berupa tabung silinder kaca dan
spindel yang sesuai dimasukkan sampai garis batas lalu putar dengan
skala yang konstan. Faktor perkalian dapat dilihat pada tabel yang
sehingga didapat nilai viskositas pada berbagai rpm. Sifat alir dapat
pada kertas grafik antara gaya (x) dan kecepatan geser (y) kemudian
C. Uji Stabilitas
obat sampai expire date (ED), untuk mengetahui waktu kedaluarsa obat, serta
untuk menentukan shelf life produk periode waktu penyimpanan pada kondisi
normal. Uji biasanya dilakukan slama enam atau tiga bulan dengan suhu
a. Elevated temperature
sampai tiga kalinya, namun cara ini terbatas karena suhu yang jauh
b. Elevated humidities
c. Cycling test
suhu rendah 4 ± 2⁰C dan suhu tinggi 40 ± 2⁰C. Satu siklus berarti gel
d. Centrifugal test
menit. Hal ini dilakukan karena perlakuan tersebut sama dengan besar
terjadinya koalesens.
D. Karbopol 940
Pada penelitian kali ini gelling agent yang digunakan adalah karbopol
940. Range konsentrasi karbopol 940 sebagai gelling agent yaitu 0,5%-2%.
Secara kimia, karbopol 940 ini merupakan polimer sintetik dari asam akrilat
dengan bobot molekul tinggi (Rowe et al., 2009:110). Karbopol 940 tidak
toksis dan tidak mempengaruhi aktivitas biologi obat tertentu (Barry dalam
Prastianto, 2016:14).
E. Pre Formulasi
1. Karbopol 940
Carbomer
e. Konsentrasi : 0,5% - 2%
2. Gliserin
hangat
minyak lemak
f. Konsentrasi : <30%
dengan seng
3. Triethanolamin
trihydroxytriethylamine; tris
(hydroxyethyl)amine; trolaminum
amoniak
dingin
e. Konsentrasi : 2% - 4%
4. Metil Paraben
rasa tebal
e. Konsentrasi : 0,02%-0,3%
h. Fungsi : Pengawet
5. Natrium Metabisulfit
acid sulfite
e. Konsentrasi : 0,01%-1%
h. Fungsi : Antioksidan
6. Aqua Destillata
a. Sinonim : Air Suling
e. Konsentrasi : 0,01%-1%
h. Fungsi : Pelarut
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hand sanitizer air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) dengan
konsentrasi 25% dan 30% berbasis karbopol 940, serta melakukan pengujian
homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, sifat alir, dan melakukan pengujian
syneresis.
sanitizer air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) pada konsentrasi 25%
30
31
1. Data Primer
sanitizer air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) pada konsentrasi
2. Data Sekunder
1. Alat
2. Bahan
F. Prosedur Penelitian
1. Pembuatan Sampel
Buah jeruk nipis yang digunakan yaitu buah yang berbentuk bulat
sampai bulat telur, berwarna hijau dan rasanya asam. Setelah diperoleh
dicuci bersih lalu dipotong menjadi dua bagian kemudian diperas dengan
2. Pembuatan gel hand sanitizer air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia
S.)
Tabel 3.1 Formula Sediaan Gel Hand Sanitizer Air Perasan Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia S.)
No Nama Bahan Jumlah (%)
F1 F2 Basis
1 Air perasan jeruk nipis 25 30 -
2 Karbopol 940 1 1 1
3 Triethanolaminum 3 3 3
4 Methylis Parabenum 0,02 0,02 0,02
5 Glycerolum 15 15 15
6 Natrii Metabisulfis 0,1 0,1 0,1
7 Pewangi (Oleum Citri) Qs Qs Qs
8 Aqua Destillata hingga 100 100 100
33
kecepatan 50 rpm.
rpm.
aurantifolis S.)
kecepatan 50 rpm.
rpm.
d. Pengujian
menyimpan gel hand sanitizer air perasan jeruk nipis pada suhu
a. Organoleptis
dengan bentuk, warna, dan bau dari sediaan gel yang telah
b. Homogenitas
2012:5).
c. pH
d. Daya sebar
digunakan.
(Sulastri, 2014:49).
37
f. Pengujian syneresis
Anonim. 2006. Sediaan Farmasi Solida dan Semi Solida. Jakarta: Apoteker. 365-
370.
Desiyanto, F.A. dan Djannah, S.N. 2013. Efektivitas Mencuci Tangan Menggunakan
Cairan Pembersih Tangan Antiseptik (Hand Sanitizer) Terhadap Jumlah
Angka Kuman. Jurnal KESMAS. 7(02): 75-81.
Ditjen POM Depkes RI. 1978. Formularium Nasional, Edisi Kedua. Jakarta: Depkes
RI. 315.
Ditjen POM Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia, edisi III. Jakarta: Depkes RI.
96, 271.
Ditjen POM Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta: Depkes RI. 7.
Enda, Fitarosana. 2012. Pengaruh Pemberian Larutan Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) Terhadap Pembentukan Plak Gigi. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas
Kedokteran. 11.
Hendriana, P.V. 2016. Pengaruh Konsentrasi CMC-Na Sebagai Gelling Agent Dan
Propilenglikol Sebagai Humektan Terhadap Sifat Fisik Dan Stabilitas Fisik
Gel Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.). Skripsi. Universitas Sanata
Dharma. 12-20.
Herbie, Tandi. 2015. Kitab Tanaman Berkhasiat Obat 226 Tumbuhan Obat Untuk
Penyembuhan Penyakit Dan Kebugaran Tubuh. Jakarta: Octopus Publishing.
359-361.
Hurria. 2014. Formulasi, Uji Stabilitas Fisik, dan Uji Aktivitas Sediaan Gel Hand
Sanitizer Dari Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia SWINGLE)
Berbasis Karbomer. Jurnal Farmasi FIK UINAM. 2(1): 28-34.
Ida, N., dan Fauziah, N.S. 2012. Uji Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Lidah Buaya (Aloe
vera L.). Jurnal Majalah Farmasi dan Farmakologi. 16(2): 79-84.
Kuncari, E.S., dkk. 2014. Evaluasi Uji Stabilitas Fisik Dan Sineresis Sediaan Gel
Yang Mengandung Minoksidil, Apigenin Dan Perasan Herba Seledri (Apium
graveolens L.). Bulletin Penelitian Kesehatan. 42(4): 213-222.
Lateh, M.S. 2015. Formulasi Sediaan Gel Tangan Sanitizer Ekstrak Etanol Buah
Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Sebagai Antibakteri
Terhadap Staphylococcus aureus. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. 2-11.
Martin, A., Swarbrick, J., dan Commarata, A. 1993. Farmasi Fisik Dasar-Dasar
Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga. Jakarta: Universitas
Indonesia Press. 1078-1088.
Permatasari, V.S., 2014. Pengaruh Konsentrasi Karbopol 940 Sebagai Gelling Agent
Terhadap Sifat Fisis Dan Stabilitas Gel Hand Sanitizer Minyak Daun Mint
(Oleum mentha piperita). Skripsi. Universitas Sanata Dharma. 1-3.
Praja, D.I. 2015. Zat Aditif Makanan. Manfaat dan Bahayanya .Yogyakarta: Penerbit
Garudhawaca. 115.
Prastianto, B.A. 2016. Optimasi gelling agent cabopol 940 dan humektan sorbitol
dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Arendera
cordifolia(Ten.) Steenis). Skripsi. Universitas Sanata Dharma. 14.
Priskila, Vany. 2012. Uji Stabilitas fisik dan Uji Aktivitas Pertumbuhan Rambut
Tikus Putih Jantan dari Sediaan Hair Tonic yang mengandung Ekstrak Air
Bonggol Pisang Kepok (Musa balbisiana). Skripsi. Universitas Indonesia. 20-
22.
Razak, A., Djamal, A., Revilla G. 2013. Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia s.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
Aureus Secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. 2(1): 5-7.
Sulastri, Lela. 2014. Uji Aktivitas Penyubur Rambut Kombinasi Ekstrak Air Daun
Teh Hijau (Camellia sinensis (L) OK) dan Ekstrak Air Herba Pegagan
(Centella asiatica (L) Urban) Serta Pengembangan Sediaan Gel. Tesis.
Universitas Pancasila. 49.
Supomo, Y.S. dan Fedri, B. 2015. Formulasi Gel Hand Sanitizer Dari Kitosan
Dengan Basis Natrium Karboksimetilselulosa. Jurnal Ilmiah Manuntung.
1(1): 31-37.
Tunjungsari, D. 2012. Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanolik Buah Mahkota Dewa
(Phaleria macrocarpa (Scheff) Boehff) Dengan Basis Carbomer. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. 5-6.
Wijoyo, Vicky. 2016. Optimasi Formula Sediaan Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri
Jeruk Bergamot Dengan Gelling Agent Carbopol Dan Humektan
Propilenglikol. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2.
Lampiran 1 Alur Penelitian
1. Formula 1
25
Air perasan jeruk nipis = 100 x 700 gram = 175 gram
1
Karbopol 940 = 100 x 700 gram = 7 gram
3
Triethanolamin = 100 x 700 gram = 21 gram
0,02
Metil Paraben = x 700 gram = 0,14 gram
100
15
Gliserin = 100 x 700 gram = 105 gram
0,1
Natrium Metabisulfit = 100 x 700 gram = 0,7 gram
1
Karbopol 940 = 100 x 700 gram = 7 gram
3
Triethanolamin = 100 x 700 gram = 21 gram
0,02
Metil Paraben = x 700 gram = 0,14 gram
100
15
Gliserin = 100 x 700 gram = 105 gram
0,1
Natrium Metabisulfit = 100 x 700 gram = 0,7 gram
3. Basis
1
Karbopol 940 = 100 x 700 gram = 7 gram
3
Triethanolamin = 100 x 700 gram = 21 gram
0,02
Metil Paraben = x 700 gram = 0,14 gram
100
15
Gliserin = 100 x 700 gram = 105 gram
0,1
Natrium Metabisulfit = 100 x 700 gram = 0,7 gram
1. Organoleptis
2. Homogenitas
3. pH
5. Viskositas
1
Basis 2
3
1
0 F1 2
3
1
F2 2
3
1
Basis 2
3
1
6 F1 2
3
1
F2 2
3
6. Sifat Alir
Siklus ke-0
Siklus ke-6
7. Syneresis