DI SUSUN OLEH :
NAMA : SONNA MAULADI
NPM : 18170000064
A. Identitas Klien
Inisial Klien : Tn. R
Usia : 37 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki- laki
Nama Keluarga : Tn W
Alamat : Tanggerang
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Menanyakan perasaan keluarga setelah berbicara dan berdiskusi dengan
perawat
b. Evaluasi objektif
Keluarga dapat menyebutkan peran serta keluarga dalam merawat klien, cara-
cara merawat klien, mendemontrasikan cara merawat klien, dapat
menyebutkan akibat bila masalah tidak ditangani dengan tepat, dapat
menyebutkan tempat yang dapat dikunjungi bila kambuh
c. Tindak lanjut
Meminta keluarga untuk dapat melakukan perawatan klien dirumah seperti
yang telah didiskusikan dengan perawat saat kunjungan rumah
d. Kontrak
Menganjurkan keluarga untuk datang ke RSJSH Jakarta bila masih ada
yang kurang paham tentang cara perawatan di rumah dan dapat meminta
penjelasan dari perawat RSJSH.
LAMPIRAN RENCANA HOME VISIT
A. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam /perkenalan
“Selamat pagi Bapak dan Ibu, perkenalkan nama saya adalah Sonna
mauladi biasanya saya cukup di panggil Sonna, saya adalah mahasiswa
Profesi Ners STIKIM. Saya ditugaskan oleh Rumah Sakit jiwa Soeharto
Heerdjan untuk melakukan kunjungan rumah pasien yang bernama Tn. R
maksud dan tujuan kunjungan rumah ini adalah untuk membantu proses
keperawatan Tn. R melalui pengumpulan data lengkap, selain itu, untuk
memberikan informasi kepada Bapak dan Ibu mengenai kondisi
perkembangan Tn. R selama di rawat di Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan, Grogol.”
b. Validasi
“Bapak dan Ibu, apakah sebelumnya Tn. R pernah mengalami sakit seperti
ini?, selama sakit tersebut, apakah Tn. R dirawat di RSU atau RSJ?, untuk
saat ini Tn. R dibawa ke RSJ. Soeharto Heerdjan untuk menerima
perawatan, bagaimana prosesnya hingga Bapak dan Ibu memutuskan Tn.
R dirawat di Grogol dan membawanya ke sana?, apa yang telah terjadi
pada Tn. R sebelumnya?, Tn. E mempunyai saudara berapa? Tn. R anak ke
berapa?, saat dirumah, siapa orang terdekat dengan Tn. R?, Bagaimana
hubungan antara Tn. R dengan anggota keluarga di rumah dan masyarakat
sekitar sini?, siapakah orang dalam keluarga yang dekat dengan Tn. R?
apakah Tn. R pernah atau sering cerita kepada keluarga tentang
masalahnya yang sedang atau telah dialaminya? Menurut Bapak dan Ibu,
gangguan yang sedang dialami Tn. R ini bagaimana? Sebelum dirawat di
Grogol, apa yang telah dilakukan atau diberikan keluarga untuk Tn. R
dalam proses kesembuhannya? Kendala apa yang dialami oleh keluarga
dalam memberikan perawatan kepada Tn. R? apakah bapak Ibu pernah
menjenguk Tn. R di RSJ. Soeharto Heerdjan selama Tn. R dirawat
disana?, kapan terakhir Bapak dan Ibu menjenguk Tn. R belakangan ini
selama di RSJ. Soeharto Heedjan?.”
c. Kontrak
“Apa Bapak dan Ibu tidak keberatan jika saya berada disini kurang lebih
satu jam untuk mendiskusikan tentang perkembangan Tn. R selama
dirawat di RSJ Soerhato Heerdjan dan memberitahukan kepada keluarga
bagaimana cara merawat Tn. R saat Tn. R pulang kerumah nanti.”
2. Fase Kerja
“Baiklah Bapak dan Ibu, saya akan menjelaskan dan menceritakan tentang
kondisi atau keadaan terakhir yang sedang dialami oleh Tn. R, saat ini Tn. R
sudah kooperatif saat komunikasi, baik dengan teman-temannya disana dan
para perawatan yang memberikan perawatan disana, Tn. R sudah dapat
mengendalikan isolasi sosialnya dengan cara melakukan jadwal kegiatan yang
sudah ditentukan oleh klien sendiri dan perawat.”
“saat ini Tn. R sedang mengalami Isolasi Sosial, Resiko gangguan sensori
persepsi halusinasi dan resiko perilaku kekerasan.”
“Saya akan menjelaskan satu persatu gangguan yang sedang dialami Tn. R
tersebut, kita mulai dari gangguan Isolasi Sosial.” dinamakan perilaku menarik
diri. Bapak/Ibu bisa tidak menceritakan awal munculnya menarik diri Tn. R?
Nah Bapak/Ibu tahu tidak apa yang menyebabkan menarik diri?
Ya....Betul....Salah satunya adalah cemas,perpisahan dengan orang yang
berarti,kekerasan dalam keluarga,serta hubungan yang kurang harmonis. Bila
Tn. R mengalami menarik diri diskusikan dengan pasien tentang keuntungan
dan kerugian berinteraksi dengan orang lain dan anjurkan pasien berkenalan
“Bapak dan Ibu apa yang sudah saya jelaskan tadi adalah tentang gangguan
Isolasi Sosial, dan sekarang akan saya lanjutkan menjelaskan apa sebenarnya
resiko perilaku kekerasan.”
“Saya mau memberi tahu bahwa Penyebab, tanda dan gejala bentuk perilaku
kekerasan dan akibat perilaku kekerasan yang di alami oleh Tn. R. Bapak/Ibu
bisa tidak menceritakan awal munculnya perilaku kekerasan Tn. R? Nah
Bapak/Ibu tahu tidak apa yang menyebabkan perilaku kekerasan muncul?
Ya....Betul....Salah satunya adalah cemas,kekerasan dalam keluarga,sosial,
lingkungan yang ribut kritikan yang mengarah kepada penghinaan kehilangan
orang yang dicintai serta hubungan yang kurang harmonis.
“Bapak, Ibu apa yang sudah saya jelaskan ini adalah tentang resiko perilaku
kekerasan, dan sekarang saya akan lanjutkan menjelaskan apa itu halusinasi.”
“Halusinasi adalah tanggapan yang salah tanpa rangsangan dari luar yang
dapat berupa halusinasi pendengarang, penglihatan, penciuman, perabaan dan
kecap.”
“Tanda dan gejala adalah berbicara sendiri, pembicaraan kacau kadang tidak
masuk akal, tertawa sendiri tanpa sebab, ketakutan, ekspresi wajah tegang,
tidak mau mengurus diri, sikap curiga dan bermusuhan, menarik diri dan
menghindari orang lain.”
“Halusinasi mempunyai beberapa tahapan, antara lain tahap I dimana
halusinasi bersifat menyenangkan, tanda dan gejalanya yaitu menyeringai atau
tertawa tidak sesuai, menggerakkan bibir tanpa bicara, gerakan mata cepat,
bicara lambat, diam dan pikiran dipenuhi oleh sesuatu yang mengasyikan.”
“Tahap II dimana bersifat menjijikan, dengan tanda antara lain cemas,
konsentrasi menurun, ketidakmampuan membedakan yang nyata dan tidak
nyata.”
“Tahap III yaitu halusinasi yang bersifat mengendalikan, tandanya antara lain
cenderung mengikuti halusinasinya. Kesulitan berhubungan dengan orang
lain, perhatian atau konsentrasi menurun/ cepat berubah dan kecemasan berat
(berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti petunjuk/ perintah).”
“Tahap IV adalah halusinasi bersifat menaklukan, tandanya adalah klien
mengikuti perintah halusinasi, klien tidak mampu mengendalikan diri, klien
tidak mampu mengikuti perintah nyata dank lien berisiko mencederai diri dan
orang lain dan lingkungan.”
“Cara mengendalikan halusinasi antara lain dengan mengajarkan klien untuk
tidak mengikuti perintah halusinasi misalnya, saya tidak mau mendengar
kamu!. Mengajarkan klien untuk meminta tolong dengan orang lain untuk
menghentikan halusinasi. Misalnya : Apakah kamu (orang lain itu) mendengar
apa yang saya dengar? Meminta orang lain untuk menyapa jika klien berbicara
sendiri.”
“Dan bagaimana penanggulanangan halusinasi di rumah?, penanggulangan
atau penanganan klien di rumah antara lain jangan biarkan klien sendiri,
anjurkan untuk terlibat dalam kegiatan rumah, Bantu klien untuk berlatih cara
menghentikan halusinasinya. Memotivasi keluarga untuk mengawasi klien
minum obat, dan menjelaskan prinsip benar untuk minum obat. jika klien
terlihat bicara atau tertawa sendiri, segera sapa atau mengajak klien bicara,
memotivasi anggota keluarga yang lain untuk mengontrol keadaan klien,
memberi pujian positif pada klien dan keluarga saat mampu melakukan apa
yang dianjurkan, dan segera membawa ke RSJ jika halusinasi berlanjut dan
beresiko mencederai diri, dan orang lain.”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Sekarang bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah saya menyampaikan
keadaan Tn. R kepada Bapak dan Ibu?”.
“Apakah Bapak dan Ibu sudah mengerti tentang masalah yang sekarang
dialami oleh Tn. R?, dan bagaimana peran Bapak dan Ibu dalam
membantu proses penyembuhannya?.”
“Apakah Bapak dan Ibu sudah memahami apa itu Isolasi Sosial?,
bagaimana tanda-gejalanya?, apa itu resiko perilaku kekerasan?, dan
bagaimana tanda dan gejalanya?, serta apa itu halusinasi?, serta bagaimana
tanda dan gejalanya?, apa peranan keluarga dalam menghadapi klien
dengan Isolasi Sosial, resiko perilaku kekerasan, dan halusinasi?.”
b. Evaluasi objektif
“Baiklah Bapak dan ibu, coba Bapak dan Ibu jelaskan kembali apa yang
sedang anak/ saudara Bapak dan Ibu alami? Dan bagaimana peran Bapak
dan Ibu dalam membantu proses penyembuhannya?, apa yang harus Bapak
dan Ibu lakukan bila gangguan-gangguan itu muncul?, bagaimana peran
keluarga dalam memberikan perawatan pada Tn. R?.”
c. Tindak lanjut
“Tn. R sangat membutuhkan dukungan dari keluarga dalam proses
penyembuhannya, kapan Bapak dan Ibu bersedia mengunjungi anak Bapak
dan Ibu?, sekarang Bapak dan Ibu telah mengerti gangguan apa yang
sedang dialami Tn. R jadi saya harap Bapak dan Ibu menerapkannya pada
Tn. R agar proses penyembuhannya Tn. R menjadi lebih optimal.”
d. Rencana yang akan datang
“ Baiklah Bapak dan Ibu sudah satu jama kita berdiskusi tentang masalah
dan cara perawatan Tn. R yang saat ini masih dirawat di RSJ Soeharto
Heerdjan Grogol. Mudah-mudahan apa yang telah saya sampaikan tadi
dapat bermanfaat bagi Bapak dan Ibu dalam memberikan perawatan Tn. R
saat pulang nanti.”
“Jika ada hal-hal yang ingin disampaikan, Bapak dan Ibu dapat
menghubungi RSJ Soeharto Heerdjan Grogol untuk mendapatkan
keterangan atau penjelasan lebih lanjut.”