Disusun oleh :
2016/2017
Kata Pengantar
Puji syukur kepada ALLAH SWT atas segala kasih dan anugrah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa”
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan salah satu tugas PKMD Akademi
Kebidanan Bhakti Nusantara Salatiga. Penyusunan makalah ini dalam prosesnya penulis
banyak mendapatkan bantuan, dukungan dan semangat dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ucapan terimakasih penulis disampaikan dengan penuh
kerendahan hati dan ketulusan kepada :
1. Drs. Suharno, M.Si, selaku ketua Yayasan Akademi Kebidanan Bhakti Nusantara Salatiga.
2. Surani, S.SiT,M.Kes selaku Direktur Akademi kebidanan Bhakti Nusantara Salatiga.
3. Dr. Dora Elisabeth selaku Kepala Puskesmas Getasan Semarang.
4. Selaku Kepala Kelurahan Batur Getasan Semarang.
5. Surani, S.SiT,M.Kes selaku Ketua PKMD.
6. Stefani pradita P, SST selaku dosen pembimbing kelompok Asuhan Kebidanan Komunitas
PKMD
7. Ucik, Amd.Keb selaku Bidan wilayah Kelurahan Batur Getasan Semarang
8. Masyarakat rt 03 rw 01 dusun Gondang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk
kami melakukan penyuluhan
9. Rekan rekan dan semua pihak yang telah membantu penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, untuk itu penulis mohon kritik, saran ataupun masukan yang bersifat membangun
.Semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 4
B. Tujuan 4-5
C. Manfaat 5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Disiplin dalam SPK 5-6
B. Standart Out Come 7
1. Kepuasan pelanggan 7-8
2. Ketepatan 8-9
3. Efisiensi dan efektifitas 10
C. Meningkatkan kinerja bidan 10-12
BAB III PENUTUP
III. KESIMPULAN 13
IV. SARAN 13
DAFTAR PUSAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
II. Tujuan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan khusus
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
2. Bagi Pembaca
3. Bagi Akademik
BAB II
TINJAUAN TEORI
Komunitas berasal dari bahasa latin yatu communitas yang berarti kesamaan, juga
communis yang berarti sama, publik ataupun banyak. Istilah community dapat
diterjemahkan sebagai masyarakat setempat, istilah lain yang menunjuk pada warga
atau keyakinan baik tentang arti keluarga, konsep sehat maupun sakit.
1. Linton (1936)
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
2. M. J. Herkovits
1. Masyarakat pedesaan
a. Pengertian desa
perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu peasaan setiap warga negara
atau anggota masyarakat yang sangat kuat dan mempunyai hakikat di dalam
dirinya.
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat kota atau
2. Masyarakat perkotaan
2) Karya : terdapat syarat yang utama bagi eksistensi dari suatu kota, karena
4) Suka : pengertian ini merupakan bagian dari ruang kota untuk memenuhi
suatu kota.
Kota dan desa merupakan tempat suatu kesatuan penduduk. Kota dan desa
dengan desa adalah karena perbedaan pola fikir dan sudut pandang yang dianut
penduduknya itu sendiri. Ada beberapa perbedaan antar kota dan desa
diantaranya :
Nilai sosial antar penduduk kota dan desa merupakan salah satu hal
yang paling terlihat perbedaanya. Bisa kita lihat jika didesa para penduduk
Jelas saja terlihat jika penduduk kota dan desa memiliki perbedaan
swalayan.
3) Kemajuan teknologi.
Kota biasanya lebih cepat dalam hal kemajuan teknologi. Jika dulu
Penduduk dikota lebih maju dalam bidang teknologi karena penduduk kota
akna berfikir dua kali untuk menggunakan barang teknologi karena jika
4) Nilai budaya
pada penduduk kota. Hal ini dikarenakan penduduk desa yang belum
penduduk kota yang sudh bercampur dengan budaya asing karena budaya
yang memiliki pemikiran terbuka dan modern. Jika desa masih ada tradisi
untuk berkumpul bersama sanak saudara lainnya ketika panen dan
waktu disana.
5) Jumlah penduduk
setiap tahun meningkat. Hal ini dikarenakan setiap ahun biasanya orang
yang mudik pasti membawa saudaranya yang lain ikut kerja dikota untuk
Hal ini pula lah yang menyebabkan perbedaan jumlah penduduk yang
didesa yang tinggal hanya petani-petani yang memiliki ladang untuk diolah.
Jadi jika kehidupan dikota yang memiliki banyak penduduk ramai berbeda
dengan didesa yang ramai jika sanak saudara yang lain pulang mudik.
Menurut WHO beberapa indikator dan masyarakat sehat adalah sebagai berikut :
a. Indikator komprehensif
b. Indikator spesifik
c. Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur dirumah sakit, fasilitas kesehatan
dan lain-lain.
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak
lingkungan hidup
4. Peningkatan status gizi masyarakat yang berkaitan dengan peningkatan status sosial
ekonomi masyarakat
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit
1. Pengertian
Kebidanan komunitas merupakan konsep dasar bidan dalam melayani keluarga
dan masyarakat dalam wilayah tertentu. Kebidanan komunitas adalah bidan yang
melayani keluarga dan masyarakat diluar rumah sakit. Didalam konsep tersebut
pelayanan, pelayanan kebidanan, dan komunitas sebagai sarana pelayanan, ilmu, dan
pelayanan. Praktik bidan adalah suatu perwujudan dari kewenangan bidan dalam
melakukan tugasnya melayani pasien. Praktik bidan adalah salah satu kegiatan
kebidanan komunitas.
Bidan yang bekerja didesa mempunyai wilayah kerja atau wilayah pelayanan.
Komunitas mendorong bidan bekerja aktif, yaitu memberi pelayanan terhadap ibu
dan anak balita baik didalam atau diluar wilayah kerjanya. Untuk itu bidan harus
unsur unsur yang tercakup dalam kebidanan komunitas adalah bidan, pelayanan
jawab praktik profesi bidan dalam sistim pelayanan kesehatan yang bertujuan
interaksi bidan dengan pasien dalam suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
oleh bidan untuk menyelamatkan klien atau pasien dari gangguan kesehatan.
Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup upaya hasil pelayanan kebidanan,
tetapi juga hasil kerja sama dengan mitra atau tim kesehatan lainya, masyarakat
komunitas dilaksanakan oleh bidan secara mandiri, berkolaborasi, dan atau merujuk
b. Pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak balita dipuskesmas, kunjungan rumah
sakit dan melayani kesehatan ibu, bayi, dan anak balita dirumah atau
atau ibu, bayi dan balita diwilayah kerjanya. Sedangkan tujuan khusus antara lain
klien.
masalah:
masyarakat. Sasaran utamantaya adalah ibu dan anak dalam keluarga. Kesehatan ibu
pasca persalinan dan masa di luar kehamilan dan persalianan. Sedangkan kesehatan
anak meliputi perkembangan dan pertumbuhan anak mulai dari masa kandungan,
dan ilmu pengetahua,serta teknologi. Faktor tersebut tidak dapat dipungkiri, secara
kekurangan yodium)
menunjang kehidupan.
1) Pencegahan
5) Pengobatan ringan
7) Pendidikan kesehatan
2) Inforned choice
kesehatan
masyarakat.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
I. Pengkajian
A. Subyektif
kalender tidak ada, pil tidak ada, IUD tidak ada, MOP tidak ada.
B. Obyektif
Desa Kebon Gulo, Kecamatan Musuk, Kecamatan Boyolali dengan hasil sebagai
berikut :
7. Akseptor KB
e. Akseptor KB MOW : -
f. Akseptor KB kondom : -
g. Akseptor KB Implant : -
h. Akseptor KB Kalender : -
8. Balita : 12 balita
9. Lansia : 39 lansia
11. Nifas : -
tenaga kesehatan
a. Bentuk rumah
1) Permanen : 55 rumah
2) Semipermanen : - rumah
b. Bentuk lantai
1) Tanah : 1 rumah
2) Ubin : 24 rumah
3) Semen : 30 rumah
4) Kayu :-
c. Lokasi kandang ternak
1) Terpisah : 40 kandang
2) Didalam rumah : -
A. Identitas Desa
1. Desa : Batur
2. Dusun : Gondang
3. Kecamatan : Getasan
4. Kabupaten : Semarang
B. Kondisi Geografis
5. Batas Wilayah
a. Utara : Musuk
C. Kondisi Demografis
Jumlah KK : 55 KK
Tabel 1 : Umur
Tabel 2 : Pendidikan
Perguruan tinggi/sederajat - -
1. Petani 62 72.0
3. Pedagang 2 2.3
4. PNS/ABRI/POLRI - -
6. Wiraswasta 6 7
Jumlah 86 100%
1. Gastritis 2 11,76
3. Hipertensi 2 11,76
4. Sakit gigi - -
5. ISPA 9 52,94
6. Asma - -
7. Stroke 1 5,88
8. TBC - -
9. Thypus - -
10 Atritis/Rematik 2 11,76
11 Down Sindroom - -
12 PMS - -
13 Tuna rungu - -
14 Hypertiroid - -
15 DM - -
Jumlah 17 99,98%
Tabel 5 : Kematian
1. Umum 2
2. Bayi -
3. Balita -
4. Ibu -
Jumlah 2
Tabel 6 : Cakupan Ibu Hamil
resiko
Jumlah -
No Variabel Jumlah
2 Bayi BBLR -
3 Persalinan Nakes -
No Imunisasi Jumlah %
Tabel 9 : Cakupan KB
No Jenis Jumlah
1 Suntik 2
2 Pil -
3 IUD -
4 MOP -
5 MOW 5
6 Kondom -
8 Implant 9
10 Kalender -
Jumlah 16
No Variabel Jumlah
1 Balita 8
2 Balita di timbang 8
3 Gizi baik 4
4 Gizi cukup 4
5 Gizi kurang 0
6 BGM 0
1 Iya 0
2 Tidak 1
Jumlah 1
NO Variabel Jumlah %
2 Cubluk - -
3 Cemplong 2 55,5 %
Jumlah 36 100%
Tabel 13 : Distribusi Rumah Berdasarkan Sumber Air
1 Sumur/Pompa 2 5,5 %
3 Sungai 4 11,1%
4 Lain-Lain - -
Jumlah 36 100%
1 Selokan/Got 34 94,4 %
2 Empang 2 5,5%
3 Sembarangan - -
4 Lain-Lain - -
Jumlah 36 100%
Tabel 15 : Distribusi Rumah Berdasarkan Jenis Ventilasi
1 Baik 6 16,6 %
2 Cukup 24 66,7 %
3 Kurang 6 16,6%
Jumlah 36 100%
Data Fokus
a. Kehamilan
b. Persalinan
selama pendataan.
c. Nifas
e. Lansia
Di RT 03 RW 01 Desa Kebon Gulo terdapat 14 lansia, 10 rutin memeriksan
2) Terdapat 33 akseptor KB
Terdapat 98,2 % anggota keluarga kebiasaan buang air besar di septik tank dan
hanya 1,8 % anggota keluarga yang masih membuang air besar dengan
cemplong.
Terdapat 100 % anggota keluarga mengambil air minum melalui sumber air
3. Kesehatan Lingkungan
1. Dari 1 ibu hamil ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi di RT 03 RW 01 Desa
Kebon Gulo. Ibu hamil resiko sedang yaitu dengan umur > 35 tahun.
V. Prioritas Masalah
(6) at produktifit
(7) as kerja
(8)
hamil
ditemukan
1 ibu hamil
dengan
resiko.
2 Dari 36 1x6=6 2x7=14 3x8=24 2x9=18 62 II
PUS
terdapat 13
akseptor
KB suntik
lebih dari 2
tahun
penduduk
laki-laki
terdapat
54 perokok
aktif
Kesehatan Tindakan
hamil kehamilan
(SAP dan
Leafet di
Lampiran I)
menggunakan
KB MKJB
(IUD)
pertemuan WIB
warga
(SAP dan
Leafet di
Lampiran III)
VII. Evaluasi
ketenaga kesehatan
2. Dalam masyarakat Kurangnya Takut mencoba alat
tahun. kontrasepsi.
sebagai perokok
aktif.
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA